Menerapkan pola makan sehat bergizi dan seimbang adalah kebiasaan penting yang harus dibiasakan sejak anak usia dini. Apa saja manfaatnya dan bagaimana cara menerapkannya?
Apa Manfaat Pola Makan Sehat Bergizi dan Seimbang?
Waktu paling kritis untuk mulai membiasakan pola makan sehat dan bergizi seimbang adalah di dua tahun pertama usia anak. Berikut adalah beberapa manfaatnya:
1. Dukung Pertumbuhan Fisik
Gizi seimbang artinya mencakup berbagai nutrisi dalam jumlah yang tepat sesuai kebutuhan tubuh untuk bertumbuh kembang dengan sehat. Kelebihan atau kekurangan dapat mempengaruhi proses tumbuh kembangnya.
Sebagai contoh, kelebihan protein dapat meningkatkan risiko kerusakan ginjal sedangkan bila kekurangan meningkatkan risiko stunting pada anak.
Jika asupan kalsium dan protein anak tidak cukup, tulang tidak akan tumbuh memanjang. Asupan mineral pembangun tulang (vitamin D dan magnesium) yang tidak seimbang juga membuat tulang sulit tumbuh.
2. Optimalkan Perkembangan Otak
Otak anak yang sedang berkembang membutuhkan semua nutrisi penting untuk membentuk dan mempertahankan strukturnya.
Perkembangan kognitif anak juga sangat bergantung pada nutrisi yang cukup. Sebab, gizi dari makanan, seperti lemak, protein, dan zat besi, merupakan bahan bakar bagi otak untuk menjalankan fungsinya.
Anak-anak yang tidak mendapat nutrisi cukup selama masa prasekolah, termasuk dari omega-3 serta DHA & EPA, lebih berisiko tinggi mengalami gangguan keterampilan kognitif.
Baca Juga: Memahami Arti Status Gizi Anak Menurut WHO dan Cara Menghitungnya
3. Memperkuat Sistem Imun
Selain mengoptimalkan pertumbuhan fisik dan perkembangan otak, pola makan sehat bergizi dan seimbang juga bantu memperkuat sistem imun anak sehingga si Kecil tidak gampang sakit.
Asupan nutrisi penting yang cukup, termasuk vitamin (seperti vitamin A, vitamin C, D, dan E) dan mineral (seperti zat besi, seng dan selenium) sangat penting untuk menjaga kekebalan tubuh.
Sebaliknya, kebiasaan makan tinggi gula, garam, berminyak, dan lemak jahat (seperti dari makanan kemasan dan fast food) dapat menyebabkan penurunan sistem imun dan melemahnya pertahanan terhadap infeksi.
4. Mencegah Kebiasaan Snacking dan Picky Eating
Membiasakan anak makan sehat sejak kecil akan membangun kebiasaan makan yang baik hingga ia dewasa nanti.
Mengonsumsi makanan yang bergizi seimbang dan beragam di rumah membuat si Kecil terbiasa dengan variasi hidangan dan tidak susah makan.
5. Menjaga Emotional Intelligence (EQ)
Pola makan sehat bergizi dan seimbang penting untuk optimalkan fungsi kognitif anak agar ia siap belajar dengan maksimal di sekolah.
Penelitian menunjukkan bahwa asupan gizi yang bervariasi dalam jumlah seimbang juga berpengaruh pada kesejahteraan mental dan kecerdasan emosional anak.
Anak yang terbiasa makan sehat cenderung lebih jarang mengalami mood swings ekstrem yang berdampak pada minat bermain dan belajar. Mereka justru memiliki kemampuan fokus yang lebih baik.
Nutrisi seperti folat, vitamin B6 dan kolin diperlukan untuk mensintesis neurotransmiter tertentu yang mengatur suasana hati. Kekurangan gizi ini sering dikaitkan dengan risiko gangguan suasana hati, seperti kecemasan dan depresi.
Baca Juga: Kebutuhan Gizi Anak yang Perlu Dipenuhi di Usia Prasekolah
7. Melancarkan Pencernaan
Mengonsumsi prebiotik dan probiotik akan melancarkan pencernaan si Kecil dan mencegah sembelit.
Anak harus banyak makan sayur, serat, biji-bijian, dan kacang-kacangan untuk mendukung produksi bakteri baik di usus.
Bakteri baik berfungsi melawan bakteri jahat dan virus berbahaya penyebab penyakit.
8. Mencegah Penyakit Kronis di Masa Depan
Membiasakan pola makan sehat bergizi dan seimbang sejak usia dini adalah “asuransi kesehatan” yang terbaik untuk anak.
Makan makanan bergizi bisa melindungi si Kecil dari risiko banyak penyakit tidak menular kronis, seperti penyakit jantung, diabetes, hingga kanker yang umumnya tampak di kemudian hari.
Panduan Pola Makan Sehat dan Bergizi Seimbang untuk Anak
Anak memerlukan pola makan bergizi seimbang untuk bisa tumbuh dan berkembang optimal. Begini cara menerapkan pola makan bergizi dan seimbang bagi anak:
1. Perbanyak Protein dan Zat Besi
Mengonsumsi protein penting untuk pertumbuhan dan perkembangan otot anak. Protein juga mengandung zat besi yang penting bagi otak si Kecil.
Mama bisa pilih protein hewani yakni daging rendah lemak, ayam, ikan, seafood, dan telur. Sedangkan untuk protein nabati ada kacang-kacangan, tempe, dan tahu.
Hindari terlalu sering memberikan protein olahan seperti kornet, sosis, nugget, dan bakso.
Baca Juga: 8 Pilihan Ikan Tinggi Protein yang Bagus untuk Otak Anak
2. Optimalkan DHA & EPA
Berdasarkan penelitian, lebih dari 80% anak Indonesia usia 4-12 tahun kekurangan DHA. Kekurangan DHA dan omega 3 dapat membuat anak sulit fokus dan konsentrasi sehingga cenderung kesulitan belajar.
Selain mengoptimalkan kognitif anak, asupan kombinasi DHA dan EPA dapat bantu meningkatkan sistem imun anak.
Tubuh tidak bisa memproduksi DHA dan EPA sendiri. Jadi, anak harus mendapatkan asupan omega-3 dari makanan bergizi seperti ikan makarel, salmon, ikan teri, tahu, dan alpukat.
2. Penuhi Serat & Prebiotik
Sebagai cara menerapkan pola makanan sehat bergizi dan seimbang, Mama perlu memenuhi asupan serat anak.
Serat bisa diperoleh dari beragam jenis buah dan sayuran segar, juga dari makanan kaya prebiotik seperti pisang, bawang-bawangan, kedelai dan gandum, dan serta kacang polong-polongan
Prebiotik adalah jenis serat yang tidak bisa dicerna usus. Jadi, serat prebiotik akan difermentasi di dalam perut dan dijadikan bahan makanan bagi bakteri baik dalam usus (probiotik).
3. Cukupi Kebutuhan Karbohidrat
Pola makan sehat bergizi dan seimbang untuk anak haruslah mencakup makanan tinggi karbohidrat. Karbohidrat merupakan sumber energi yang dibutuhkan untuk aktivitas dan fungsi tubuh anak.
Selain itu, karbohidrat juga berfungsi untuk pembentukan jaringan tubuh dan pertumbuhan anak. Karbohidrat biasanya terkandung dalam nasi, kentang, jagung, sagu, roti, oatmeal.
Baca Juga: 10 Makanan yang Sehat dan Bernutrisi untuk Anak
4. Tambahkan Lemak
Lemak merupakan sumber energi dan asam lemak esensial yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan otak anak.
Lemak juga dibutuhkan anak untuk mendukung proses tumbuh kembang yang sangat cepat dan membutuhkan energi yang sangat tinggi.
Lemak biasanya terdapat di minyak kelapa, minyak jagung, minyak zaitun, minyak wijen, minyak ikan, santan, butter, yogurt, dan keju
5. Minum Susu Formula Pertumbuhan yang Tepat
Susu merupakan bagian dari pola makanan sehat bergizi dan seimbang karena gizi dalam susu lengkap dan bervariasi.
Tidak hanya tinggi kalsium, susu juga tinggi karbohidrat, protein, fosfor, zat besi, hingga vitamin (vitamin D, vitamin A, vitamin B12, vitamin B2, vitamin B3) yang bermanfaat untuk kesehatan tubuh.
Nah untuk melengkapi kebutuhan gizi si Kecil, Mama bisa berikan formula pertumbuhan rendah gula (tanpa penambah sukrosa) yang terfortifikasi nutrisi penting seperti Nutrilon Royal 3.
Nutrilon Royal 3 satu-satunya susu pertumbuhan yang secara saintifik diperkaya Double Biotic FOS:GOS 1:9, DHA & EPA untuk dukung daya tahan tubuh dan optimalkan intelegensi si Kecil.
6. Banyak Minum Air Putih
Air putih adalah minuman terbaik untuk menghidrasi tubuh anak. Hindari memberikan anak jus kemasan, soda, dan minuman berenergi karena mengandung gula yang tinggi dan tidak bergizi.
Minum minuman tinggi gula akan menambah berat badan, juga meningkatkan risiko diabetes dan penyakit jantung.
7. Hindari Junk Food
Untuk menerapkan pola makan sehat bergizi dan seimbang, Mama perlu membatasi pemberian junk food dan makanan instan olahan yang tinggi lemak jenuh, gula, dan garam.
Contohnya, burger, mi instan, fried chicken, kentang goreng, pizza, keripik kentang, permen, donat, biskuit, dan cokelat. Sesekali tentu saja boleh Ma, tapi jangan sering-sering, ya!
8. Batasi Gula dan Garam
Gula alami di buah tidak berbahaya untuk anak. Asupan gula dan garam yang harus Mama batasi justru berasal dari makanan olahan seperti permen, biskuit, soda, jus kemasan, sereal, dan desserts.
Kemenkes membatasi konsumsi gula tambahan untuk anak hanya sebanyak 50 gram (4 sdm) per hari dan garam 5 gr garam (1 sdt) per hari. Jadi, selalu cek label di setiap kemasan makanan anak sebelum membelinya.
Baca Juga: Mengenal Pola Makan Clean Eating dan Manfaatnya Bagi Imun Anak
Selain pola makan sehat bergizi dan seimbang, ajak juga si Kecil untuk aktif berolahraga. Sebab, salah satu kunci keberhasilan gaya hidup sehat adalah aktivitas fisik.
Olahraga setidaknya 3 kali seminggu selama 30 menit per sesi bisa bantu optimalkan perkembangan anak dan mengoptimalkan kekebalan tubuhnya.
Yuk, temukan lebih banyak expert-verified parenting content dan akses tanya jawab eksklusif dengan Nutriclub Expert Advisor seputar nutrisi, tumbuh kembang anak dengan bergabung jadi member Nutriclub!