Clean eating adalah pola makan yang memperhatikan jenis dan nilai gizi dalam makanan yang akan dikonsumsi anak. Makanan yang dikonsumsi oleh si Kecil berperan penting pada kecerdasan dan kesehatannya.
Apa Itu Clean Eating?
Clean eating adalah pola makan yang mengutamakan sumber makanan alami dan segar alias real food yang tanpa melalui proses berlebihan (ultra-processed).
Makanan ultra-processed tidak sehat karena tinggi gula, garam, lemak jahat, dan zat aditif. Contohnya adalah:
- Minuman bergula tinggi, seperti soda, jus kemasan, dan minuman ringan kemasan lainnya.
- Makanan ringan dalam kemasan, seperti keripik kentang dan cookies.
- Sereal atau oatmeal yang diberi tambahan pemanis buatan.
- Adonan kue siap masak dalam kemasan.
- Frozen food seperti sosis, kornet, bakso, dan chicken nugget.
- Makanan instan seperti mi instan, bubur instan, pasta instan, dan makanan kaleng.
- Artificial food seperti keju lembaran dan sirup.
Walaupun praktis, makanan tersebut mengandung zat kimia yang dapat mengganggu metabolisme dan kesehatan tubuh si Kecil juga anggota keluarga lain secara keseluruhan.
Apa Manfaat Clean Eating untuk Anak?
Asupan nutrisi yang baik sangat penting untuk tumbuh kembang anak. Mari simak lebih lanjut manfaat pola makan ini untuk kehidupan si Kecil dalam jangka panjang!
1. Meningkatkan Sistem Imun
Pola makan sehat dan bergizi seimbang bantu mengurangi risiko penyakit jantung, memperkuat pembuluh darah, serta melindungi dari tekanan darah tinggi dan kolesterol jahat.
Anak yang mendapatkan gizi seimbang juga akan punya daya tahan tubuh yang lebih kuat, sehingga bisa mencegahnya terkena penyakit infeksi.
Mengurangi risiko jatuh sakit akan membuat si Kecil terus aktif dalam beraktivitas dan bisa menikmati masa kecilnya dengan optimal.
Baca Juga: Anak Sering Sakit Mungkin Karena Kurang Gizi, Ini Penjelasannya!
2. Mendukung Pertumbuhan dan Perkembangan
Pada 5 tahun pertama usianya, anak akan mengalami pertumbuhan fisik dan kognitif yang pesat sehingga si Kecil membutuhkan beragam nutrisi penting untuk mendukung proses tersebut.
Makanan clean eating yang terdiri dari buah, sayur, dan protein rendah lemak akan mencukupi kebutuhan vitamin, mineral, dan makronutrien yang dibutuhkan si Kecil.
Nutrisi-nutrisi tersebut baik untuk membangun tulang dan otot yang kuat, sekaligus menjaga berat badan sehat.
3. Meningkatkan Energi dan Fokus
Anak yang makan makanan sehat punya performa akademis yang bagus, daya ingat yang tajam, lebih fokus, dan punya kemampuan pemecahan masalah yang baik.
Makanan bergizi seperti vitamin B kompleks dan zat besi akan membantu sel mengakses energi agar dapat menjadi bahan bakar bagi tubuh si Kecil.
Clean eating juga akan membantu menghindari lonjakan gula darah yang menyebabkan kelelahan, yang biasa terjadi setelah makan karbohidrat olahan seperti permen atau biji-bijian olahan.
4. Membentuk Kebiasaan Makan Sehat Sejak Dini
Belajar makan sehat memungkinkan anak-anak mengeksplorasi dan merasakan variasi makanan baru dan berbeda.
Menerapkan kebiasaan pola makan sehat sejak kecil bisa membuat anak memiliki hubungan yang baik dengan makanan sehat.
Ia pun jadi terbiasa mengonsumsi makanan yang bisa memberinya energi dan manfaat, dibanding makanan-makanan instan yang tinggi gula atau garam.
5. Menyehatkan Sistem Pencernaan
Clean eating yang terdiri dari biji-bijian utuh, kacang-kacangan, buah, dan sayur akan menjaga kesehatan pencernaan.
Sistem pencernaan yang baik pada anak akan berpengaruh pada kesehatan mental, mengurangi risiko penyakit jantung, dan meningkatkan kinerja otaknya.
6. Mengurangi Risiko Alergi dan Masalah Kulit
Makanan kaya vitamin dan lemak sehat seperti ikan berlemak, sayur, dan buah akan membuat kulit si Kecil lebih sehat dan mengurangi peradangan pada kulit.
Memperkenalkan anak pada makanan sehat seperti kacang, telur, ikan, seafood, dan susu sapi sedini mungkin juga akan mengurangi risiko timbulnya alergi.
Menunda memberikan berbagai variasi makanan justru akan meningkatkan risiko terjadi alergi pada anak.
Aturan Menjalani Clean Eating
Ada beberapa peraturan dalam clean eating yang harus diikuti, yaitu:
- Makan dalam porsi kecil sebanyak 6 kali dalam sehari, terdiri dari 3 kali makan utama dan 3 kali camilan.
- Anak sarapan setiap hari, 1 jam setelah bangun.
- Setiap makanan utama mengandung protein rendah lemak dan karbohidrat kompleks.
- Anak mendapatkan 2-3 porsi lemak sehat setiap hari.
- Si Kecil mendapatkan serat, vitamin, nutrisi, dan enzim dari buah dan sayur segar.
- Mengontrol porsi makan sesuai kebutuhan asupan nutrisi harian.
- Mengonsumsi air sesuai kebutuhan asupan harian anak. Usia 1-3 tahun 1.150 ml, usia 4-6 tahun 1.450 ml, dan 7-9 tahun 1.650 ml air.
Pola makan ini mengutamakan konsumsi makanan dalam bentuk paling segarnya sesering mungkin. Namun, Mama juga tidak perlu menerapkan metode makan ini secara ketat tanpa toleransi.
Selalu sesuaikan dengan persediaan makanan di rumah dan kondisi si Kecil, ya. Penerapan pola makan yang berlebihan atau dipaksakan justru dapat membuat anak kekurangan asupan nutrisi sehingga tumbuh kembangnya tidak optimal.
Baca juga: 10 Cara Ampuh Mengatasi Anak yang Susah Makan
Cara Mengenalkan Clean Eating pada Anak
Menyingkirkan makanan siap saji yang selama ini dinikmati oleh anak mungkin bukanlah hal yang mudah dan bisa dilakukan dalam waktu semalam. Berikut cara untuk memulai pola makan ini untuk si Kecil:
1. Jadi Role Model untuk si Kecil
Hal paling utama yang perlu Mama lakukan untuk menanamkan pola makan baru pada si Kecil adalah dengan menjadi role model utama.
Walaupun Mama dan Papa sibuk, pastikan meluangkan waktu untuk makan bersama si Kecil secara konsisten.
Dengan melihat Mama dan Papa mengonsumsi makanan sehat secara langsung, ia akan termotivasi untuk ikut mengonsumsi makanan sehat.
2. Hindari Memberikan Makanan sebagai Reward
Si Kecil mungkin sudah terlanjur jatuh cinta pada fast food atau permen coklat. Namun, jangan jadikan makanan favoritnya sebagai reward agar ia mau makan sehat.
Memberikan reward seperti itu justru bisa membuatnya semakin sulit menerima makanan sehat di kemudian hari. Kebiasaan ini dapat berdampak pada pola makannya.
Lebih baik sediakan camilan dan makanan utama yang sehat di rumah. Biarkan si Kecil memilih sendiri apa yang ingin ia makan.
3. Libatkan Anak Menyiapkan Makanan
Libatkan si Kecil dalam proses memasak dan menyiapkan makanan, tapi beri opsi terbatas agar Mama bisa memegang kontrol dan memudahkan si Kecil dalam menentukan pilihan.
Contohnya, “Adik hari ini mau makan malam apa? Nasi goreng seafood atau sup ayam?”
Selain memilih menu makanan, Mama juga dapat mengajak mereka berbelanja bahan makanan untuk meningkatkan motivasi anak agar mau mengonsumsi makanan sehat.
Selain itu, Si Kecil juga tetap membutuhkan minum susu pertumbuhan yang dilengkapi nutrisi optimal seperti FOS:GOS, zat besi, serta EPA&DHA yang lebih tinggi untuk mendukung tumbuh kembangnya.
Baca Juga: 7 Rekomendasi Menu Makan Anak 2 Tahun yang Enak dan Bergizi
Pastikan Mama tetap berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter spesialis anak kepercayaan sebelum menerapkan pola makan ini, ya.
Apabila Mama masih membutuhkan informasi mengenai pola makan sehat untuk si Kecil, bergabunglah menjadi member Nutriclub. Dengan menjadi member, Mama bisa mendapatkan konten seputar kesehatan anak yang telah diverifikasi oleh para ahli. Gratis, lho!