Saat mengonsumsi makanan atau minuman kemasan, pernahkah Mama melihat istilah sukrosa dan laktosa pada informasi kemasannya? Tahukah Mama apa penyusunnya, bagaimana perbedaan sukrosa dan laktosa serta efeknya jika dikonsumsi si Kecil?
Perbedaan Sukrosa dan Laktosa
Sukrosa dan laktosa merupakan dua jenis gula yang kerap kita konsumsi sehari-hari.
Gula sendiri adalah bentuk karbohidrat sederhana yang terbagi menjadi dua: monosakarida dan disakarida. Monosakarida merupakan molekul sederhana gula dan terbagi menjadi tiga jenis: glukosa, fruktosa dan galaktosa. Dua monosakarida akan membentuk disakarida, yang juga terbagi menjadi tiga jenis yakni sukrosa, laktosa dan maltosa.
Nah, perbedaan sukrosa dan laktosa terletak pada monosakarida atau molekul pembentuknya, sumber makanan, cara tubuh memprosesnya, manfaatnya bagi kesehatan dan tumbuh kembang si Kecil.
Apa itu Sukrosa?
Sukrosa merupakan jenis gula disakarida yang terbentuk dari fruktosa dan glukosa. Gula jenis inilah yang biasa digunakan sebagai bahan pemanis tambahan di industri makanan, juga yang kerap Mama gunakan di dapur sebagai pemanis makanan dan minuman sehari-hari.
Sukrosa yang diproses menjadi gula pasir biasanya diperoleh dari tanaman tebu. Selain itu, sukrosa juga dapat ditemukan secara alami pada:
-
Buah-buahan (kurma, mangga, pisang, semangka)
-
Sayuran (ubi jalar, jagung, wortel, bit)
-
Kacang-kacangan (kacang hijau, dll)
Baca juga: Ragam Makanan Bergizi untuk Anak Usia 3 Tahun
Manfaat Laktosa untuk Tubuh
Perbedaan sukrosa dan laktosa juga terlihat dari efeknya bagi tubuh. Laktosa memiliki manfaat yang sangat penting untuk tubuh, utamanya si Kecil di masa pertumbuhan:
-
Menghasilkan energi yang diperlukan tubuh
-
Membantu proses penyerapan mineral yaitu kalsium, zat besi dan seng yang baik untuk pertumbuhan tulang
-
Meningkatkan kesehatan pencernaan dengan menjaga keseimbangan mikrobiota usus
-
Meningkatkan imunitas dan daya tahan tubuh
-
Mendukung fungsi saraf
Selain itu, laktosa juga memiliki beberapa keunggulan dibanding jenis gula lain, seperti:
-
Memiliki indeks glikemik rendah
Sumber makanan dengan indeks glikemik rendah menyebabkan kenaikan glukosa darah secara perlahan dan relatif rendah sehingga baik untuk dikonsumsi penderita diabetes.
-
Berisiko rendah dalam menyebabkan gigi berlubang
Karena laktosa merupakan jenis gula yang tidak semanis jenis gula lainnya.
-
Mencegah risiko diabetes dan sakit jantung
Dengan indeks glikemik rendah memicu produksi insulin yang mengontrol kadar gula darah sehingga mencegah diabetes dan mengurangi risiko penyakit jantung.
Setelah mengetahui perbedaan sukrosa dan laktosa di atas, sudah tahukah Mama pilihan makanan dan minuman terbaik untuk si Kecil?
Melihat banyaknya manfaat laktosa dibanding sukrosa, Mama perlu memberikan si Kecil makanan dan minuman menyehatkan yang juga sumber laktosa seperti keju, yoghurt atau susu. Susu Nutrilon Royal 3, misalnya, adalah susu yang mengandung 100% laktosa alami dari susu sapi murni tanpa gula tambahan (sukrosa).
Baca juga: 4 Tips Memilih Susu Pertumbuhan Anak
Selain menyehatkan karena tanpa gula tambahan (0g sukrosa), susu pertumbuhan Nutrilon Royal juga dilengkapi dengan formula double biotics FOS:GOS 1:9 yang dapat membantu perkuat imunitas si Kecil, DHA & EPA yang bermanfaat untuk perkembangan kognitifnya, juga tinggi kalsium, vitamin dan mineral untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan tumbuh kembangnya.