MPASI adalah makanan padat pendamping ASI untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi usia 6 bulan ke atas. Bagaimana aturan memberikan MPASI pertama kali?
Apa Itu MPASI?
MPASI adalah makanan pendamping yang dapat diberikan sejak bayi usia 6 bulan.
Pada usia 6 bulan, ASI saja tidak lagi cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi untuk bertumbuh kembang sehingga harus mulai dilengkapi dari makanan.
Sistem pencernaan bayi juga sudah cukup baik untuk mengolah dan menyerap protein, lemak, dan karbohidrat dari makanan selain ASI. Begitu pula dengan imunnya.
Sistem imun bayi 6 bulan sudah lebih kuat sehingga meminimalisir risiko mengalami reaksi alergi atau ketidakcocokan terhadap makanan baru selain ASI.
Manfaat MPASI adalah untuk melatih keterampilan makan, membangun kebiasaan makan yang sehat, juga mengurangi risiko alergi makanan.
Baca Juga: 7 Tanda Bayi Siap MPASI yang Wajib Mama Perhatikan
Apa Saja Makanan untuk MPASI Pertama?
MPASI merupakan cara pemenuhan gizi bayi lewat makanan yang bergizi lengkap dan seimbang.
Salah satu jenis asupan gizi yang harus dioptimalkan lewat MPASI adalah zat besi. Pasalnya, asupan zat besi sudah tidak bisa lagi dipenuhi hanya lewat ASI setelah bayi berusia 6 bulan.
Zat besi sangat penting untuk mencegah stunting dan anemia defisiensi besi. Selain zat besi, MPASI pertama bayi perlu mengandung protein.
Terutama protein hewani, yang berfungsi untuk mengoptimalkan segala fungsi organ penunjang tumbuh kembang bayi.
Protein hewani juga bermanfaat untuk mencegah risiko stunting sejak usia bayi. Rekomendasi makanan kaya zat besi untuk MPASI adalah:
-
Sereal bayi yang telah diperkaya zat besi.
-
Daging merah, daging unggas, atau daging ikan giling.
-
Tahu.
-
Legumes, yaitu sayuran yang terdiri dari kacang-kacangan contohnya kacang polong, kacang merah, lentil, edamame.
-
Telur (harus dimasak matang sempurna karena telur setengah matang rentan mengandung bakteri Salmonella).
-
Sayur-mayur seperti kentang, labu, ubi, wortel, bayam, brokoli.
-
Buah-buahan seperti pisang, apel, pir, melon, alpukat.
-
Makanan dari biji-bijian utuh seperti nasi, oats, roti, mie, pasta.
-
Produk olahan susu seperti full-fat yogurt dan full-fat cheese.
Selain zat besi, daftar makanan di atas juga kaya akan protein hewani, protein nabati, omega 3, vitamin, juga mineral penting lainnya.
Mama dapat mengkombinasikan makanan tersebut supaya MPASI menjadi lebih menarik, baik warna dan rasanya.
Baca Juga: Pilihan Camilan Bayi 6 Bulan yang Lezat dan Bergizi
Makanan yang Perlu Dihindari untuk MPASI
Ada beberapa jenis bahan makanan yang harus dihindari karena dapat merugikan kesehatan serta tumbuh kembang bayi berusia kurang dari 1 tahun. Berikut daftarnya:
-
Madu - mengandung bakteri Clostridium botulinum yang menyebabkan penyakit infant botulism untuk bayi usia 12 bulan ke bawah.
-
Garam - hindari pemberian garam karena ginjal bayi belum dapat mengolahnya dengan baik. Apabila ingin memberikan rasa gurih pada MPASI sebaiknya manfaatkan bawang atau kaldu alami dari daging yang direbus lama.
-
Gula - tubuh bayi belum memerlukan gula. Selain itu, gula dapat merusak gigi si Kecil. Apabila ingin menambah rasa manis pada MPASI lebih baik menggunakan sari buah.
-
Teh atau kopi - teh mengandung tanin yang dapat menghambat penyerapan zat besi. Sedangkan kafein dalam kopi dan teh dapat menyebabkan gangguan penyerapan kalsium, kerusakan gigi, serta menimbulkan rasa sakit kepala.
-
Jus buah - jus buah mengandung terlalu banyak gula namun rendah nutrisi jadi asupannya harus dibatasi. Konsumsi jus buah juga dapat menyebabkan nafsu makan si Kecil menurun. Lebih baik berikan puree buah atau buah potong lunak sebagai finger foods.
Tahapan Pemberian MPASI
Pemberian MPASI adalah proses panjang yang perlu Mama lakukan secara bertahap sesuai usia si Kecil.
Hal ini dilakukan supaya bayi dapat secara perlahan mengenal berbagai jenis rasa dan tekstur makanan dan mendapatkan frekuensi serta porsi makan yang tepat.
Berikut ini tahapan pemberian MPASI yang perlu Mama ketahui.
1. Usia 6 Bulan
Memulai MPASI 6 bulan umumnya dengan tekstur makanan yang lunak atau semi cair agar mudah dicerna oleh si Kecil, seperti bubur atau puree.
Pastikan tidak terlalu cair seperti air atau terlalu kental agar si Kecil mendapatkan nutrisi yang maksimal.
Bayi 6 bulan juga sudah boleh diberikan makan 3 sendok makan hingga setengah mangkuk ukuran 250 ml sebanyak 3 kali sehari.
Coba dulu berikan 1-2 sendok makan sebagai perkenalan, kemudian tambah porsinya secara bertahap.
Jangan paksa si Kecil langsung habiskan makanannya dalam sekali duduk, karena erut bayi masih berukuran kecil.
Baca Juga: Bolehkah Bayi 5 Bulan Mulai MPASI?
2. Bayi 7-8 Bulan
Pada usia 7-8 bulan, si Kecil sudah memiliki sedikit kemampuan mengunyah dan menelan makanan.
Jadi, MPASI bayi 7-8 bulan boleh naik menjadi tekstur yang sedikit lebih menggumpal atau kasar. Makanan bayi hanya perlu diblender tanpa perlu disaring.
Untuk frekuensi makan pada tahap ini, Mama bisa memberikan si Kecil sebanyak 2-3 sendok makan. Porsi makan bayi usia 7-8 bulan masih setengah mangkuk ukuran 250 mililiter (ml).
Berikan makanan secara bertahap hingga mencapai 1,5 gelas atau 125 ml setiap kali makan.
Di antara waktu makannya, Mama bisa berikan 1-2 kali cemilan
3. Usia 9-12 Bulan
Bayi usia 9-12 bulan umumnya sudah mulai tumbuh gigi dan bisa menelan makanan yang lebih padat.
Kemampuan motorik halus bayi juga meningkat sehingga mulai pandai makan sendiri dengan memegang sendok.
Untuk bayi usia 9-12 bulan, Mama dapat naikkan tekstur MPASI menjadi makanan dicincang halus (minced) atau dicacah kasar (chopped).
Rentang usia ini juga jadi momen yang tepat untuk memperkenalkan finger food. Hindari makanan yang kecil, bulat, keras, seperti anggur utuh karena dapat menyebabkan tersedak.
4. Usia 12-24 Bulan
Bayi usia 12 bulan ke atas umumnya sudah bisa makan makanan padat yang sama dengan anggota keluarga lain.
Perlu diingat bahwa kemampuan mengunyah si Kecil masih dalam tahap perkembangan. Maka dari itu, Mama sebaiknya menyajikan porsi makanan secara bertahap.
Untuk porsinya, bayi 12 bulan ke atas bisa diberi 4 sendok makan atau sekitar tiga perempat (¾) dari mangkuk berukuran 250 ml untuk setiap kali makan.
Apabila bayi berusia 12-15 bulan mengalami kesulitan menelan berbagai jenis finger food, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter anak.
Hal ini dapat menunjukkan masalah perkembangan atau masalah sensorik yang perlu segera ditangani.
Jadwal Pemberian MPASI
Supaya anak mau makan dengan lahap, Mama sebaiknya memperhatikan dan mengikuti feeding rules yang telah disusun oleh IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia).
Hal pertama yang perlu Mama perhatikan adalah pembuatan jadwal makan yang dilaksanakan dengan konsisten setiap harinya.
Berikut contoh jadwal makan dari IDAI:
Jam |
Jadwal Makan Bayi |
06.00 |
ASI |
08.00 |
MPASI pagi |
10.00 |
Snack |
12.00 |
MPASI siang |
14.00 |
ASI |
16.00 |
Snack |
18.00 |
MPASI malam |
21.00 - 04:00 |
ASI sesuai kebutuhan |
Cara Pemberian MPASI yang Tepat
Setelah tahu jenis makanan dan jadwalnya, Mama juga perlu memberikan MPASI pada bayi dengan cara yang tepat.
Setiap kali diperkenalkan dengan MPASI bertekstur baru, si Kecil mungkin akan bereaksi dengan melepehkan atau bahkan muntah.
Jangan khawatir, Ma. Reaksi ini normal karena bayi memerlukan waktu untuk beradaptasi dengan makanan baru.
Maka, penting untuk mengenalkan makanan baru mulai dari porsi yang kecil secara bertahap. Hal ini membantu bayi beradaptasi, juga memperkuat keterampilan mengunyah dan menelan makanan.
Berikut adalah panduan memberikan MPASI untuk bayi berdasarkan rekomendasi IDAI:
-
Batasi waktu makan maksimal 30 menit. Setelah itu, hentikan proses makan walaupun mangkuknya belum kosong.
-
Diantara waktu makan, bayi hanya boleh minum air putih. Jangan berikan ASI atau susu formula.
-
MPASI adalah proses belajar makan. Jadi, berikan dalam porsi kecil sambil mengamati pola lapar-kenyang si Kecil..
-
Hentikan pemberian makan jika setelah 15 menit pertama ia sudah tampak bermain-main, kesal, atau membuang-buang makanannya.
-
Jangan memaksa anak makan karena akan menimbulkan trauma. Tetaplah bersikap netral walaupun anak hanya makan 1-2 suap.
-
Jangan berikan makanan sebagai hadiah.
-
Jauhkan segala bentuk distraksi seperti televisi yang menyala, radio yang berisik, mainan, kipas angin, tablet, smart phone, dan hal lain yang dapat mengalihkan perhatiannya.
-
Jangan makan sambil screen time.
-
Anak dimotivasi untuk makan sendiri.
-
Membersihkan mulut hanya setelah proses makan selesai.
Tidak bisa dipungkiri, pemberian MPASI adalah fase yang sangat penting tapi juga menantang. Teruslah berusaha untuk selalu memberikan asupan bernutrisi agar si Kecil dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.
Mama juga dapat bertanya lebih lanjut seputar cara pemberian makan bayi dengan tim ahli kami di Nutrilon Expert Advisor.
Kami hadir selama 24/7 untuk bantu dampingi Mama dan Papa hebat mengantarkan si Kecil menjadi generasi pemenang. Yuk, hubungi sekarang juga!