Memberikan makanan padat pendamping ASI pada bayi umumnya mulai diperkenalkan saat si Kecil menginjak usia enam bulan.
Cara Memperkenalkan Makanan pada Bayi
Hal di atas sesuai dengan rekomendasi dari World Health Organization (WHO) setelah bayi melalui periode ASI ekslusifnya. Makanan padat perlu diperkenalkan secara perlahan pada si Kecil, agar tubuhnya mampu beradaptasi dengan baik. Makanan padat berguna untuk memenuhi kebutuhan nutrisi yang lengkap dalam tumbuh kembang si Kecil. Berikut ini cara memberikan MPASI pertama pada bayi.
Tanda Anak Siap MPASI
Si Kecil akan memberikan tanda ketika ia sudah siap untuk mengonsumsi makanan padat. Berikut adalah tanda bayi siap MPASI.
- Si Kecil sudah bisa menegakkan kepalanya.
- Si Kecil sudah bisa duduk dalam posisi yang benar, meski mungkin ia belum siap duduk di kursi makan khusus bayi.
- Sudah memiliki gerak mengunyah yang baik
- Mengalami kenaikan berat badan yang signifikan
- Nafsu makannya mulai meningkat
- Mulai memiliki rasa penasaran dengan apa yang Ibu makan.
Persiapkan Peralatan Makan Si Kecil
Untuk memudahkan Ibu, berbagai peralatan makan ini akan sangat berguna ketika memperkenalkan makanan padat pada si Kecil:
- Kursi makan khusus untuk si Kecil
- Sendok plastik, agar gusi si Kecil tidak terluka
- Piring dan mangkuk plastik
- Kain alas dada
Mother Led Weaning atau Baby Led Weaning?
Pada tahap awal perkenalan si Kecil dengan makanan padat pertamanya ada dua cara utama yang menjadi pilihan Ibu. Yang pertama adalah dengan membuatkan si Kecil puree buah maupun sayuran, agar si Kecil mudah mengunyah makanannya. Cara memberikan MPASI pertama pada anak ini dikenal sebagai Mother Led Weaning (MLW). Dimana proses pengenalan makanan pendamping ASI dilakukan Ibu karena si Kecil telah melalui masa ASI Ekslusif, porsi dan waktu makan pun ditentukan oleh Ibu. Biasanya, cara ini diterapkan karena Ibu harus kembali bekerja dan merasa si Kecil belum kunjung memiliki ketertarikan untuk mengonsumsi makanan padat.
Sementara yang kedua adalah metode bernama Baby Led Weaning (BLW), dimana Ibu menawarkan si Kecil makanan lembut (tapi tidak dijadikan puree) dengan potongan yang sesuai untuk si Kecil. Lalu menyuguhkan si Kecil makanan lembut dan memberi kebebasan untuk menentukan kapan dan seberapa banyak ia mau makan. Cara ini terbilang sederhana untuk membiarkan anak makan dengan sendiri di awal penyapihan ASI, cara ini sesuai apabila si Kecil sudah menunjukkan ketertarikan dan keinginannya untuk memakan sesuatu.
Did you know?
"Pemberian MPASI pada waktu yang tepat dan bertahap akan membantu memaksimalkan tumbuh kembang bayi dan memenuhi kebutuhan gizinya."
dr. Cindiawaty Josito Pudjiadi MARS, MS, SpGK
Porsi Makan Tepat Si Kecil
Dalam memperkenalkan makanan padat pertama pada si Kecil, tidak ada porsi khusus yang menjadi standar. Secara perlahan Ibu akan bisa menerapkan pola makan untuk si Kecil. Tiap anak memiliki kebutuhan makannya masing-masing. Pada usia enam bulan, idealnya asupan makanan padat menjadi pendamping dari ASI. Ibu harus cermat dalam menangkap sinyal di kala si Kecil sudah merasa kenyang. Beberapa hal di bawah ini, penting untuk Ibu perhatikan.
Tanda si Kecil masih ingin makan:
- Membuka mulut ketika disuapi makanan
- Menggenggam makanan dan coba memasukannya ke dalam mulut
- Menjilati sendok
Tanda si Kecil sudah kenyang:
- Menutup mulut saat disuapi
- Melepehkan makanan di dalam mulutnya
- Membuang muka ketika akan disuapi
Tips Cerdas Menyimpan Makanan Si Kecil
Cara menyimpan makanan yang baik dan higienis sangat penting untuk kesehatan si Kecil. Makanan yang tidak tersimpan dengan baik dapat mengundang bakteri yang berbahaya bagi kesehatan si Kecil. Berikut tips menyimpan makanan bayi:
- Simpan makanan bayi pada wadah tertutup di tempat yang kering dan sejuk
- Teliti tanggal kadaluarsa pada kemasan makanan
- Jangan biarkan wadah dibiarkan terbuka pada suhu ruangan lebih dari dua jam, karena dengan suhu seperti ini makanan cair akan menjadi tempat bagi bakteri berkembang biak.
- Berikan label pada kontainer penyimpanan, tuliskan keterangan tanggal dan isi dari wadah.