Perkembangan otak bayi terjadi paling pesat di 1000 hari pertama kehidupannya. Mari cari tahu tahap perkembangan otak si Kecil dan cara mengoptimalkannya yang tepat!
Kapan Otak Bayi Mulai Terbentuk dan Berkembang?
Otak bayi mulai berkembang sejak dalam kandungan, tepatnya mulai di usia kandungan 5 minggu.
Sekitar minggu ke-6 atau ke-7 di dalam kandungan, otak bayi akan terbagi menjadi 3 bagian yakni otak depan, otak tengah, dan otak belakang.
Dalam waktu ini, neuron (sel saraf) dan sinapsis (koneksi antar neuron) juga mulai terbentuk di sumsum tulang belakang. Inilah yang membuat bayi bisa melakukan gerakan pertamanya di dalam perut.
Saat baru lahir, otak bayi berukuran 25% dari otak dewasa dan akan terus berkembang hingga mencapai 90% ukuran otak dewasa di usia 5 tahun.
Tahapan Perkembangan Otak Bayi
Berikut adalah perkembangan otak bayi secara berurutan per bagiannya:
1. Otak Primitif
Otak primitif disebut juga sebagai action brain yang mengatur tubuh untuk bertahan hidup.
Bagian otak ini bertanggung jawab mengatur gerak refleks bayi, mengendalikan motorik bayi, memantau fungsi tubuh, dan merespon informasi sensorik dari panca indera.
Secara sederhana, otak primitif bekerja agar tubuh bisa memberi respons yang sesuai terhadap rangsangan yang diterima.
Misalnya ketika berada dalam situasi berbahaya atau menakutkan, otak primitif akan mengeluarkan reaksi fight or flight. Pada bayi, reaksi ini akan muncul lewat tangisan.
Baca Juga: Benarkah Kecerdasan Anak Menurun dari Ibu? Ini Jawabannya!
2. Otak Limbik
Bagian otak limbik bertanggung jawab untuk memproses dan mengatur emosi, perilaku, motivasi, ingatan, dan sistem saraf otonom (detak jantung, tekanan darah, suhu tubuh).
Dalam kehidupan sehari-hari, otak limbik akan menyerap, memproses, dan mempelajari informasi yang diterima dari lingkungan untuk memunculkan reaksi terhadap suatu kejadian.
Sistem limbik juga menghasilkan naluri bertahan hidup alami dengan memicu perilaku yang diperlukan untuk tahu kapan harus makan dan minum dan bereaksi terhadap lingkungan sekitar.
Otak limbik biasanya mencapai perkembangan maksimalnya pada usia 10-13 tahun.
3. Otak Pikir
Otak pikir alias neocortex terlibat dalam banyak fungsi kognitif tingkat tinggi seperti penalaran, emosi, pikiran, memori, bahasa, pengambilan keputusan, kecerdasan, dan kepribadian.
Ada empat bagian dalam neocortex yaitu lobus frontal, lobus parietal, lobus temporal, dan lobus oksipital. Bagian otak ini akan mulai berkembang saat si Kecil berusia 6-7 tahun.
Faktor yang Memengaruhi Perkembangan Otak Bayi
Faktor genetik adalah modal dasar bagi kecerdasan bayi.
Proses perkembangan otak bayi juga sangat dipengaruhi oleh proses mielinasi, yakni pembentukan selubung saraf otak bernama mielin.
Mielin akan semakin tebal bila bayi mendapatkan stimulasi sesuai dengan tahap perkembangan otaknya dan asupan nutrisi yang optimal. Semakin tebal mielin, si Kecil semakin cerdas.
Baca Juga: Cara Stimulasi Otak Berdasarkan Usia Bayi
Bagaimana agar Otak Bayi Cerdas?
Kecerdasan alami bayi bisa dioptimalkan dengan stimulasi dan asupan nutrisi yang tepat. Berikut beberapa cara stimulasi perkembangan otak si Kecil:
1. Rutin Bacakan Buku
Bayi sudah bisa mendengar suara yang berasal dari luar perut Mama saat usianya 27-29 minggu. Oleh karena itu, Mama bisa mulai membacakan buku cerita jauh sejak ia belum lahir.
Selain mempererat bonding dengan si Kecil, membacakan buku sejak ia berada dalam kandungan dapat bantu mempersiapkan keterampilan bahasanya.
Terus lanjutkan kebiasaan membaca ini setelah si Kecil lahir. Aktivitas ini akan bantu memperbanyak kosakata, meningkatkan keterampilan sosial-emosional, dan fokus.
2. Ajak Bayi Bicara
Untuk menstimulasi perkembangan otak bayi, Mama perlu sering-sering mengajak si Kecil berbicara.
Ceritakan apa saja yang sedang Mama lakukan sementara si Kecil berbaring di dalam baby box atau berbicara dari hati ke hati saat Mama sedang memandikannya.
Supaya pembicaraan semakin menarik bagi si Kecil, Mama bisa gunakan intonasi suara yang lebih tinggi, berirama, dan ceria. Jangan lupa juga untuk membuat kontak mata yang hangat.
3. Respon Celotehan Bayi
Bayi berceloteh untuk mengajak orang dewasa di sekitarnya berkomunikasi. Bayi mungkin juga menyampaikan keinginannya dengan membuat ekspresi wajah, membuat gestur tubuh, hingga menangis.
Mama dan Ayah perlu merespon upaya komunikasi si Kecil dengan mengulang celotehan yang diucapkan, menirukan ekspresi wajah bayi, atau menggunakan nada suara yang pas.
Gunakan nada ceria ketika si Kecil memekik riang dan nada rendah ketika si Kecil menangis sedih. Dengan begitu, perkembangan struktur otak si Kecil lebih optimal.
4. Ajak si Kecil Bermain
Bermain merupakan salah satu cara utama untuk mengoptimalkan perkembangan otak bayi. Melalui berbagai permainan, seperti baby gym, ia punya kesempatan mengeksplorasi lingkungan sekitarnya.
Saat bereksplorasi, si Kecil akan mendapatkan banyak pengalaman dan informasi baru. Kedua hal tersebut akan membentuk koneksi saraf baru dan memperkuat jaringan saraf dalam otaknya.
Koneksi saraf yang sering distimulasi akan lebih kuat dan bercabang menjadi jaringan yang lebih kompleks. Sementara koneksi saraf yang tidak terstimulasi perlahan akan hilang.
Baca Juga: 6 Cara Stimulasi yang Tepat agar Bayi 3 Bulan Cerdas
5. Sediakan Lingkungan Positif
Lingkungan rumah yang positif, orang tua yang harmonis, kasih sayang penuh dari orang tua, dan kecukupan kebutuhan primer sangat memengaruhi keoptimalan perkembangan otak si Kecil.
Terpenuhinya ketiga faktor tersebut akan membantu struktur otak anak berkembang dengan baik selama proses belajar berlangsung.
Sementara lingkungan, orang tua, dan fasilitas yang tidak mendukung dapat menimbulkan “toxic stress” dalam proses belajar sehingga menciptakan kerusakan neuron dalam struktur otak bayi.
6. Penuhi Kebutuhan Tidur si Kecil
Bukan hanya nutrisi saja yang perlu dipenuhi. Untuk perkembangan otak yang optimal ia juga butuh waktu tidur yang cukup.
Jadi, Mama perlu pastikan bayi usia 0-3 bulan tidur selama 11-19 jam sehari. Sementara bayi usia 3-6 bulan perlu tidur selama 10-18 jam dan bayi 6-12 bulan 10-16 jam dalam sehari.
Mama bisa bangun kebiasaan tidur bayi yang baik dengan cara membangun rutinitas malam yang konsisten dan membuat suasana kamar si Kecil nyaman.
7. Penuhi Kebutuhan Nutrisi si Kecil
Perkembangan otak bayi yang optimal sangat dipengaruhi oleh asupan nutrisi harian, bahkan sejak di dalam kandungan.
Setelah si Kecil lahir, upayakan memberikan ASI secara eksklusif selama 6 bulan pertama. Ketika sudah mulai MPASI, pastikan si Kecil mendapatkan nutrisi esensial bagi otak.
Gizi penting tersebut adalah protein (terutama hewani), zinc, zat besi, DHA, EPA, omega 3, omega 6, kolin, yodium, vitamin B9, vitamin A, vitamin D, vitamin B6, dan vitamin B12.
8. Lengkapi Imunisasi Bayi
Salah satu kunci perkembangan otak bayi yang optimal adalah sistem imun yang kuat. Oleh karena itu, Mama perlu penuhi imunisasi si Kecil sesuai jadwal imunisasi yang telah direkomendasikan.
Imunisasi tepat waktu yang sesuai kondisi tubuh bayi akan memberikan perlindungan yang lebih optimal terhadap serangan infeksi berbahaya.
Untuk meningkatkan daya tahan tubuh si Kecil di usia emasnya, Mama bisa dapatkan E-book Panduan Dukung Imunitas di 1000 HPK secara gratis dari Nutriclub.
Mama juga bisa langsung hubungi tim Ahli Kami di Nutriclub Expert Advisor kapanpun Mama butuhkan jika ada pertanyaan atau kecemasan tertentu mengenai tumbuh kembang atau kesehatan si Kecil.