Tahukah Mama, bahwa anak-anak yang suka beraktivitas fisik cenderung lebih pandai? Anak-anak yang banyak bergerak itu lebih mudah fokus dan mengingat hal-hal baru. Nah, salah satu stimulasi yang dapat Mama coba adalah dengan mengajak si Kecil melakukan brain gym. Tapi, apa itu brain gym, bagaimana gerakannya, dan apa manfaatnya untuk tumbuh kembang si Kecil? Untuk penjelasan lengkapnya, simak artikel ini ya, Ma.
Apa Itu Brain Gym?
Brain gym atau dikenal sebagai senam otak adalah metode stimulasi yang bertujuan untuk meningkatkan fungsi kognitif anak. Istilah ini pertama kali dikemukakan oleh Paul E. Dennison, Ph.D yang merupakan pendiri educational kinesiology, sebuah disiplin ilmu yang berkaitan dengan gerakan tubuh.
Dalam praktiknya, brain gym melibatkan serangkaian tugas dan tindakan dasar yang perlu dilakukan oleh otak. Latihan ini meliputi berbagai gerakan yang berfokus pada menstimulasi fungsi telinga, mata, kepala, anggota tubuh, serta koordinasi tubuh secara keseluruhan.
Aktivitas ini memiliki kemampuan unik untuk merangsang aliran darah ke otak, yang pada akhirnya meningkatkan suplai oksigen ke area-area penting dalam otak. Efek ini membantu memelihara kesehatan otak dan mendukung perkembangan kognitif yang optimal.
Senam otak tidak hanya terbatas pada kelompok usia tertentu. Baik anak-anak maupun orang dewasa bisa mendapatkan manfaat penting dari latihan ini.
Baca Juga: Apakah Benar Anak yang Aktif Cenderung Pintar?
Manfaat Brain Gym untuk Anak
Golden age merupakan periode yang paling penting bagi pembentukan pengetahuan dan perilaku anak. Untuk itu, melakukan metode brain gym pada usia prasekolah amat diperlukan, Ma.
Dalam fase golden age, otak anak mengalami perkembangan yang pesat dan lebih sensitif terhadap berbagai stimulasi dari lingkungan sekitarnya. Melalui aktivitas ini, kesempatan untuk mengembangkan keterampilan kognitif anak juga meningkat.
Brain gym tidak hanya berfungsi pada otak, tetapi juga berdampak pada keseluruhan kemampuan anak. Hasilnya, anak memiliki potensi untuk menjadi lebih cerdas, lebih cekatan, dan lebih percaya diri dibandingkan dengan teman sebayanya.
Tidak hanya itu saja, senam otak mempunyai banyak manfaat lainnya untuk si Kecil sebagai berikut.
-
Meningkatkan kondisi kesehatan dan imunitas anak.
-
Memperbaiki kemampuan penglihatan anak.
-
Meningkatkan keterampilan berkomunikasi si Kecil.
-
Meningkatkan kreativitas pada anak.
Contoh Aktivitas Brain Gym untuk Anak
Tentu Mama tidak dapat memastikan bahwa kecerdasan adalah satu-satunya kunci kesuksesan. Akan tetapi, kecerdasan dan kesuksesan seringkali saling berhubungan dan memengaruhi satu sama lain.
Dengan memiliki keterampilan kognitif yang lebih baik, anak mempunyai kemampuan belajar dan memahami dengan lebih cepat. Hal ini dapat membantu si Kecil unggul dalam berbagai tes dan ujian pada masa yang akan datang.
Berbagai jenis latihan brain gym menjadi sarana yang bermanfaat untuk meningkatkan kapasitas kognitif si Kecil. Melalui ragam aktivitas ini, anak mampu mengingat lebih baik, menguatkan kemampuan berpikir logis, serta mengembangkan keterampilan kognitifnya.
Berikut ini contoh latihan brain gym yang bisa anak lakukan.
1. Double Doodle
Mama dapat mengeksplorasi potensi anak dalam seni menggambar dengan mengajaknya untuk mencoba double doodle. Caranya, mintalah anak menggambar pada kertas besar menggunakan kedua tangannya secara bersamaan. Jika anak berhasil menciptakan bentuk yang unik, ajaklah anak untuk mengamati hasil karyanya.
Contoh brain gym yang satu ini bermanfaat untuk menstimulasi kemampuan belajar anak, sambil juga membantu ia memperoleh pemahaman yang lebih mendalam terhadap simbol-simbol tulisan.
2. Cross Crawl
Cross crawl adalah latihan sederhana yang bisa dilakukan sambil duduk atau berdiri. Ajak anak untuk menyentuhkan siku tangan kiri ke lutut kanan, kemudian siku tangan kanan ke lutut kiri. Latihan ini efektif apabila dilakukan secara perlahan.
Gerakan yang lambat dapat meningkatkan koordinasi dan perhatian si Kecil. Tidak hanya itu, anak yang berlatih cross crawl juga cenderung memiliki kemampuan konsentrasi yang lebih baik ketika berada di lingkungan sekolah.
3. Lazy Eight
Ini merupakan contoh brain gym yang sederhana tapi efektif untuk anak. Minta anak menggambar angka 8 berulang kali di buku atau kertas. Dorong si Kecil untuk menuliskan angka 8 menggunakan kedua tangan secara bergantian.
Latihan lazy eight ini memiliki kemampuan untuk menenangkan pikiran dan meredakan ketegangan pada otot anak.
4. The Elephant
Untuk memulai latihan brain gym ini, ajak anak untuk merentangkan salah satu tangan ke depan. Pertahankan garis lurus pada lengannya, kemudian tempelkan sisi lengan tersebut ke telinga di sisi yang sama.
Selanjutnya, arahkan tangan anak yang terentang ke depan untuk bergerak mengikuti angka 8. Lakukan gerakan ini sekitar 3 kali. Ulangi gerakan ini dengan tangan yang satunya.
Gerakan the elephant berguna untuk menjaga keseimbangan antara pikiran dan tubuh anak. Latihan ini juga meningkatkan kemampuan berpikir anak, meningkatkan keterampilan dalam mengamati detail, serta melatih daya ingat jangka pendek dan jangka panjangnya.
Baca Juga: Kecerdasan Anak Menurun dari Ibu, Kok Bisa?
5. The Owl
Latihan the owl dapat meningkatkan sirkulasi darah pada anak serta meningkatkan daya ingat dan rentang perhatian si Kecil. Dalam posisi duduk, mulailah dengan mengajak anak untuk meraih bahu kiri dengan tangan kanan dan memijat otot-otot di sekitar bahu. Sambil memijat, putar kepala ke arah yang sama sambil melihat ke belakang melewati bahu.
Setelah itu, ajak anak untuk mengambil napas dalam-dalam dan menggerakkan bahu ke depan. Setelah bahu tertarik ke depan, perlahan-lahan putar kepala ke arah kanan. Pastikan agar dagu tetap sejajar dengan tinggi bahu.
6. The Active Arm
Pada latihan ini, anak diminta untuk mengulurkan satu lengan ke atas dan menopang lengan lainnya pada sudut yang sesuai. Tindakan ini bertujuan untuk menjaga lengan yang ditekuk tetap dalam posisi stabil.
Selain membantu meningkatkan kekuatan tubuh bagian atas anak, latihan the active arm ini juga berdampak untuk mendorong koordinasi antara tangan dan mata si Kecil.
7. Hook-Up
Untuk melakukan latihan hook-up, ajak anak untuk duduk di lantai atau matras dengan posisi yang nyaman. Selanjutnya, minta anak menyilangkan pergelangan kaki kiri di atas pergelangan kaki kanannya. Anak kemudian mengulurkan lengan dan menyilangkan serta mengaitkan jari-jarinya.
Setelah itu, ajak anak untuk mendekatkan tangan ke arah dada sambil melakukan napas dalam-dalam selama satu menit. Latihan hook-up membantu meredakan dan menenangkan sistem saraf si Kecil.
8. Scissor Jump
Melakukan latihan melompat memiliki efek positif dalam meningkatkan performa otak si Kecil. Apabila Mama memiliki akses ke trampolin, Mama bisa mengajak anak untuk melompat di atasnya lalu meminta anak menyilangkan tangan dan kaki saat melompat.
Akan tetapi, latihan ini juga bisa dilakukan tanpa trampolin. Caranya, anak melakukan lompatan yang lebih tinggi dari biasanya, kemudian menyilangkan tangan serta kakinya. Latihan ini dapat mendorong perkembangan sensorik dan keterampilan motorik yang baik pada si Kecil.
Nah, itulah dia berbagai latihan brain gym yang dapat dilakukan untuk meningkatkan fungsi kognitif anak. Jadi, kira-kira latihan brain gym mana yang ingin Mama coba bersama si Kecil hari ini?
Yuk, bimbing si Kecil dengan Growth Mindset untuk dukung kecerdasannya melalui makanan bergizi dan susu kecerdasan otak anak.
Pastikan Mama pilih susu mengandung DHA dan EPA, FOS:GOS 1:9, serta 12 vitamin dan 9 mineral yang terbukti klinis bantu dukung daya tangkap dan tumbuh kembang si Kecil, serta optimalkan inteligensinya agar siap jadi pemenang di masa depan.