Ciri-ciri anak pintar biasanya terlihat dari beberapa karakter dan perilaku unik yang dapat Mama amati dalam kesehariannya. Selain berprestasi di sekolah, apa lagi ciri anak pintar?
Ciri-Ciri Anak Pintar
Anak pintar umumnya cepat menyerap pengetahuan baru, cepat menguasai sesuatu yang baru dipelajari, dan cenderung memiliki IQ di atas rata-rata. Anak yang pintar juga biasanya:
1. Penasaran dengan Banyak Hal
Anak pintar punya rasa penasaran yang lebih tinggi daripada anak pada umumnya.
Rasa penasaran yang tinggi menunjukkan kemauan kuat untuk belajar. Tanpa rasa penasaran, anak tidak akan tergerak untuk mengeksplor, bereksperimen, dan mencari tahu tentang suatu hal.
Rasa ingin tahunya pun cepat terjawab karena ia mampu memproses dan memahami informasi baru dari lingkungan sekitarnya dengan efektif.
2. Banyak Bertanya
Ciri-ciri anak pintar adalah memuaskan rasa penasarannya dengan banyak bertanya. Bertanya memainkan peran penting dalam perkembangan kognitif anak.
Mengajukan pertanyaan membantu anak mengisi ketimpangan dalam pengetahuan mereka juga menjelaskan ambiguitas atau inkonsistensi yang mereka deteksi dari dunia sekitarnya.
Misalnya, kenapa matahari tidak ada di malam hari, atau kenapa bunga mawar baunya harum tapi berbeda dengan bau rumput.
Bertanya juga membantu anak mendapatkan informasi yang tepat pada saat mereka membutuhkannya untuk belajar. Misalnya, kenapa air bisa terasa dingin, panas, dan beku.
Baca Juga: 8 Jenis Kecerdasan Anak yang Perlu Mama Ketahui
3. Daya Tangkapnya Kuat
Daya tangkap adalah kemampuan anak memahami, menanggapi, dan merespon informasi atau pengetahuan baru yang ia terima.
Sederhananya, daya tangkap adalah seberapa cepat dan mudah si Kecil bisa menguasai materi baru.
Faktor inilah yang membuat anak pintar cenderung memiliki IQ tinggi dan lebih berprestasi secara akademik.
4. Daya Ingatnya Tajam
Dalam proses tanya jawab untuk mencari tahu, anak akan menerima informasi baru. Semakin sering bertanya, semakin banyak informasi atau pengetahuan baru yang ia dapatkan.
Di saat yang bersamaan, otaknya juga akan memproses informasi-informasi itu menjadi memori jangka panjang. Maka itu, ciri-ciri anak pintar biasanya punya ingatan kuat.
Anak yang pintar juga bisa membangkitkan atau mengembalikan lagi ingatan spesifik untuk merencanakan sesuatu, mengambil keputusan, atau mempelajari ilmu baru di kemudian hari.
5. Resilien dan Task Oriented
Anak yang pintar cenderung resilien dan berprinsip task-oriented. Ini artinya si Kecil memiliki tujuan akhir yang jelas dan dianggapnya penting.
Si Kecil juga memiliki motivasi dan fokus yang tinggi untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan usaha terbaiknya sesuai tenggat dan target yang ia tentukan.
Si Kecil juga memiliki kontrol diri yang kuat untuk memastikan ia tidak melenceng dari tujuan utamanya.
Baca Juga: 6 Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Kognitif Anak
6. Konsentrasi Tinggi dan Rentang Perhatian Lama
Ciri-ciri anak pintar juga punya daya fokus dan konsentrasi lebih tinggi daripada anak lain pada umumnya.
Sebagai gambaran, daya fokus anak di usia 2 tahun hanya 4-6 menit, usia 3 tahun sekitar 6-8 menit, usia 4 tahun sekitar 8-12 menit, usia 5-6 tahun sekitar 12-18 menit.
Anak yang pintar biasanya punya rentang fokus lebih panjang karena otaknya mampu memproses aliran informasi dengan lebih optimal.
7. Kemampuan Nalar Tinggi
Anak pintar biasanya memiliki nalar yang lebih baik atau kemampuan berpikir pada tingkat yang tinggi. Bahkan pada hal-hal yang bersifat abstrak seperti perhitungan waktu dan pemahaman sebab-akibat.
Jika logika adalah cara berpikir hanya berdasarkan fakta, nalar adalah cara berpikir untuk menarik kesimpulan atau mencari kebenaran yang juga berdasarkan psikologi, pengalaman masa lalu, kondisi mental, dan kebiasaan.
Kemampuan menalar akan digunakan si Kecil membuat hubungan dari berbagai informasi yang ia dapatkan dan menarik benang merahnya untuk memecahkan masalah dengan lebih sistematis dan efektif.
8. Perkembangan Bahasa Lebih Pesat
Perkembangan bahasa yang pesat juga merupakan salah satu ciri-ciri anak pintar.
Keunggulan perkembangan bahasa ditunjukkan dari kepemilikan kosakata yang kaya dan kemampuan untuk menggunakannya dalam percakapan mendalam.
Selain itu, si Kecil juga bisa memanfaatkan kosakata tersebut untuk membuat cerita secara kreatif dan menyampaikannya dengan runut pada orang lain.
Baca Juga: Tanda Anak Punya Kecerdasan Linguistik dan Cara Stimulasinya
9. Anak Aktif Bergerak
Anak aktif cenderung pintar karena saat bergerak otaknya mendapat asupan oksigen dan darah yang lebih optimal.
Asupan tersebut menstimulasi otak anak untuk lebih aktif dan bekerja secara efisien dalam memproses informasi yang didapatkan dari lingkungan sekitarnya.
10. Mudah Bosan
Anak pintar biasanya punya standar yang tinggi untuk dirinya sendiri sehingga si Kecil mudah merasa bosan, tidak puas, dan merasa kurang tertantang hanya dengan mempelajari satu hal saja.
Hal ini akan membuat anak lebih cepat bosan dan mungkin memilih untuk belajar sendiri supaya bisa belajar lebih dalam dan secara mendetail.
11. Cepat Membuat Keputusan
Bisa membuat keputusan tepat dengan cepat merupakan ciri-ciri anak pintar yang bisa Mama amati.
Pasalnya, anak dengan intelegensi tinggi memiliki kemampuan mengolah banyak informasi dengan efisien untuk menemukan berbagai alternatif yang cocok dengan situasinya saat ini.
Kemampuannya menalar sesuatu yang abstrak juga bantu ia memahami sebab-akibat dari keputusan yang akan dibuat dengan lebih baik.
Baca Juga: Manfaat Decision Making Skill untuk Anak dan Cara Melatihnya
12. Selera Humornya Tinggi
Dipengaruhi oleh kemampuan bahasanya yang berkembang lebih pesat daripada teman sebayanya, anak yang pintar cenderung memiliki selera humor lebih tinggi.
Ia bahkan bisa memahami dan menyelipkan humor yang abstrak hingga kiasan dalam percakapan sehari-hari.
13. Suka Bermain dengan yang Lebih Tua
Perkembangan bahasa yang lebih unggul terkadang membuat percakapan anak dengan teman-teman sebayanya terasa tidak nyambung, membosankan, atau tidak bermakna.
Anak-anak lain mungkin belum mengerti ketika si Kecil menjelaskan tentang kenapa bulan bersinar di malam hari pada teman seusianya.
Temannya mungkin tidak mengerti ketika ia melontarkan lelucon yang sifatnya abstrak. Oleh karena itulah, ia cenderung lebih suka main dan ngobrol dengan orang yang lebih tua.
14. Cenderung Lebih Imajinatif
Ciri-ciri anak pintar kadang suka terlihat hanyut dalam pikirannya sendiri. Perilaku ini bisa menandakan si Kecil memiliki kapasitas kognitif yang lebih tinggi daripada kelompok usianya.
Bukan bengong atau melamun, karena ini adalah tanda ia sedang memikirkan suatu hal dengan lebih mendalam atau memikirkan sesuatu yang out of the box.
15. Cenderung Perfeksionis
Secara alamiah, anak yang diberkahi dengan kepintaran di atas rata-rata cenderung lebih perfeksionis dan saklek karena ia sudah tahu pasti apa yang ia mau dan bagaimana mencapainya.
Si Kecil akan menggunakan kapasitas berpikir dan pengetahuan yang dimilikinya saat itu untuk mencapai hal yang diinginkan. Anak pintar juga cenderung lebih self-aware dan highly self-critical.
Self-awareness sangat penting karena menjadi dasar bagi anak untuk mengembangkan empati, mengontrol emosi, dan membangun hubungan sosial yang sehat. Sementara itu, self-critical artinya anak kritis terhadap dirinya sendiri dan mau belajar dari kesalahan.
Di sini, tugas Mama adalah memberikan pengertian bahwa berusaha semaksimal mungkin merupakan sikap resilience yang baik. Namun, jangan sampai timbul sikap over perfeksionis.
16. Proses Pemikiran yang Kompleks
Anak memiliki proses pemikiran yang tidak sederhana sehingga anak cenderung akan berpikir beberapa tahap kedepan.
Selain itu, anak juga akan memiliki beberapa alternatif pemikiran yang lebih kompleks untuk memecahkan masalah.
17. Memiliki Minat yang Luas
Anak pintar memiliki banyak minat untuk segala hal tidak hanya terpaku suatu jenis saja. walaupun anak akan bisa saja lebih unggul di bidang tertentu, namun tidak menutup kemungkinan untuk lebih mengeksplor bidan lain untuk meningkatkan kemampuannya.
18. Empati Tinggi Terhadap Perasaan Orang Lain
Anak pintar tidak melulu mengenai akademis, tapi juga social emotional. Anak tersebut dapat berempati dan memahami perasaan orang lain dengan baik sehingga dapat menempatkan diri dengan baik juga.
Cara Stimulasi agar Anak Pintar
Ciri-ciri anak pintar bukanlah sesuatu yang saklek. Mama bisa selalu membantu si Kecil untuk tumbuh lebih pintar dan menjadi calon pemenang dengan memberikan stimulasi yang tepat, seperti:
1. Stimulasi Rasa Penasaran Anak
Setiap anak terlahir dengan rasa ingin tahu yang tinggi. Namun, kemauan dan semangat anak untuk mencari jawaban dari rasa ingin tahunya bisa berbeda-beda tergantung dari stimulasi yang diterimanya.
Untuk memancing rasa ingin tahu si Kecil dan membantunya belajar, ajak si Kecil ke tempat baru lalu ajukan pertanyaan padanya. Misalnya saat ke pantai, Mama bisa bertanya, “Kenapa ya air laut tidak tumpah?”
Baca Juga: Apa Saja yang Harus Diajarkan pada Anak di Usia 1 Tahun?
2. Buka Forum Diskusi
Saat anak mulai terlihat termenung, coba ajak bicara jika ia tidak merasa terganggu. Mama bisa tanyakan apa yang sedang dipikirkan, lalu bawa topik tersebut ke dalam diskusi seru.
Diskusi dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis anak dengan memaparkan si Kecil pada beragam perspektif baru, menantang asumsi dan teorinya, dan memupuk keterampilan kolaborasi dan komunikasinya.
Diskusi juga memberi kesempatan bagi Mama mengukur seberapa baik si Kecil memahami konsep, bacaan, atau informasi yang ia terima.
3. Responsif pada Pertanyaan Anak
Ketika anak bertanya, ia sedang mengumpulkan informasi untuk menyempurnakan pengetahuannya. Oleh karena itu, Mama perlu menjawab secara responsif.
Samakan level mata Mama dengan anak, tunjukkan wajah yang antusias, dan gunakan kata-kata yang sederhana.
Bila Mama tidak tahu jawabannya, jangan mengarang. Lebih baik ajak si Kecil mencari tahu bersama dengan membaca buku atau membuka video interaktif.
4. Ajak Anak Olahraga
Anak yang terbiasa bergerak aktif terbukti lebih cerdas daripada anak yang cenderung diam di rumah. Oleh karena itu, Mama perlu memenuhi aktivitas si Kecil minimal 60 menit dalam sehari.
Ajak si Kecil untuk menari sambil bernyanyi bersama, berenang, main push bike, melempar-tangkap bola, berhitung sambil melompat, dan lain sebagainya.
5. Memberi Kesempatan untuk Memilih
Supaya kemampuan anak dalam menalar dan membuat keputusan menjadi lebih baik, Mama perlu memberi ia kesempatan untuk memilih sejak dini.
Awali dengan hal-hal yang sederhana dan terbatas. Misalnya, memilih diantara dua sepatu dengan warna berbeda untuk ke sekolah.
Bisa juga membiarkan si Kecil memilih di antara tiga jenis menu bekal makan siang yang Mama tawarkan.
Baca Juga: 7 Cara Meningkatkan Kecerdasan Intelektual atau IQ Anak
6. Bermain Mainan Edukatif yang Lebih Beragam
Ciri-ciri anak pintar bisa semakin diasah dengan berbagai permainan edukatif yang meningkatkan kemampuan logika dan fokus, seperti eksperimen sains sederhana, puzzle, dan Rubiks cube.
Mama juga bisa mengunduh E-book 8 Winning Skills Stimulation Kit untuk dapatkan cara-cara stimulasi lain, yang telah diverifikasi para ahli.
7. Berikan Kesempatan Anak untuk Mandiri
Berperilaku mandiri dapat meningkatkan daya pikir anak untuk memecahkan masalah lebih baik. Selain itu, anak dapat belajar dari kesalahan dan mencari solusi untuk alternatif lain.
8. Kemukakan Pendapat di Depan Umum
Untuk membangun kepercayaan diri anak untuk menyampaikan ide dan pemikiran, Mama bisa berikan kesempatan si Kecil untuk presentasi di depan banyak orang. Hal ini bisa melatih kemampuan bicara dan kosakata serta kepercayaan dirinya.
Namun selain stimulasi yang tepat, Mama juga perlu memberikan nutrisi optimal dari makanan bergizi dan dampingan susu untuk kecerdasan yang difortifikasi FOS:GOS 1:9, DHA & EPA, omega-3, zat besi, hingga asam folat, ya!
Daftar di Nutriclub sekarang untuk dapatkan promo eksklusif untuk setiap pembelian Nutrilon!