Kecerdasan linguistik harus dilatih sejak dini agar anak dapat berbicara dan berkomunikasi dengan baik. Mari simak tanda-tandanya dan bagaimana cara melatihnya!
Apa Itu Kecerdasan Linguistik?
Kecerdasan linguistik adalah kemampuan anak untuk menyusun pikiran secara runut dan mengkomunikasikannya secara verbal dengan jelas dan terstruktur.
Jenis kecerdasan ini sering juga disebut dengan kecerdasan bahasa atau kecerdasan verbal.
Kecerdasan verbal sangat dipengaruhi oleh kognitif anak karena berkaitan erat dengan keterampilan:
- Berpikir nalar.
- Memproses gagasan atau ide dalam otak untuk disampaikan secara verbal.
- Menggunakan kata atau kalimat yang tepat pada konteks yang tepat, di waktu yang tepat.
- Berpikir dan belajar.
- Memecahkan masalah atau konflik (problem solving).
- Membangun dan menjaga hubungan.
Tanda Anak Memiliki Kecerdasan Linguistik
Kecerdasan berbahasa lebih dari sekadar kemampuan bicara lancar. Berikut adalah tanda-tanda anak memiliki kecerdasan berbahasa yang baik, bahkan melebihi usianya:
- Anak usia sekitar 1 tahun sudah mampu memahami instruksi sederhana, seperti “Yuk, makan” atau “Pakai topinya, ya”.
- Anak usia sekitar 1-2 tahun sudah mengerti nama benda dan bagian-bagian tubuh, seperti “Piring,” “Boneka,” atau “Topi”.
- Anak usia sekitar 2-3 tahun sudah mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan dengan kalimat panjang.
- Anak peka terhadap perbedaan nada bicara, apakah Mama sedang melontarkan pertanyaan atau sedang membuat pernyataan.
- Berusaha membuat Mama dan Papa mengerti ucapannya dengan memadukan beberapa kombinasi kata, gestur, dan suara.
- Anak berinisiatif memulai pembicaraan dengan mengajukan pertanyaan sederhana, seperti, “Apa itu?”
- Bisa mengungkapkan perasaan dan pendapatnya lewat kata-kata.
- Anak menikmati membaca dan menulis.
- Anak mahir belajar bahasa baru.
Perlu Mama ingat, tahap perkembangan bahasa anak berbeda-beda pada setiap individu. Bila si Kecil belum menunjukkan kemampuan setara dengan anak seusianya, Mama tidak perlu terlalu khawatir.
Si Kecil mungkin hanya butuh waktu dan stimulasi yang tepat.
Baca Juga: 8 Cara agar Anak Cepat Bicara di Usia 1-3 Tahun
Cara Stimulasi Anak agar Memiliki Kecerdasan Linguistik
Kecerdasan bahasa adalah satu dari 8 jenis kecerdasan anak yang perlu dioptimalkan agar si Kecil siap jadi pemenang. Berikut cara melatih kecerdasan verbal anak:
1. Membacakan Cerita dan Berlatih Membaca
Membacakan cerita dapat mengembangkan kecerdasan linguistik anak dengan cara menambah kosakata baru. Pasalnya, ada kata yang tidak akan muncul di percakapan sehari-hari dalam buku cerita.
Membacakan cerita juga baik untuk aspek kognitif dan perkembangan otaknya karena ia mengerti makna dari kata-kata yang disampaikan.
Selain itu, jika usia sudah mencukupi, kita juga dapat mendukung anak untuk belajar membaca mandiri dengan memfasilitasi buku-buku sesuai usianya.
2. Mendengarkan Secara Aktif
Active listening akan membuat anak termotivasi untuk membicarakan lebih banyak hal dengan Mama. Ini dapat melatih kecerdasan verbalnya.
Tunjukkan pada si Kecil bahwa Mama mendengarkannya dengan cara tersenyum dan mengangguk. Kontak mata juga membantunya merasa nyaman dan terkoneksi dengan Mama.
3. Reflective Listening
Selain active listening, reflective listening tidak kalah penting. Ulangi apa yang mereka ceritakan menggunakan istilah yang lain.
Misalnya, saat anak bercerita, “Tadi aku diledek sama Michael.” Mama bisa merespons dengan, “Kelihatannya kamu kesal, ya?” untuk membantu anak memahami emosi yang dirasakan adalah kejengkelan.
Hal ini mendorong anak untuk bercerita lebih banyak. Active dan reflective listening mampu memperkuat ikatan Mama dan si Kecil karena anak punya keinginan kuat untuk didengarkan dan dimengerti.
4. Berbicara dengan Jelas
Untuk mengasah kecerdasan linguistik anak, Mama perlu berbicara dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh anak sesuai usianya.
Gunakan bahasa yang baik dan jangan mengungkapkan kata-kata kasar pada anak. Komunikasi yang baik membuat si Kecil merasa dihargai dan disayangi.
Untuk meningkatkan kecerdasan bahasa dan komunikasinya, Mama bisa download 8 Winning Skills Stimulation Kit, yang berisi panduan stimulasi eksklusif mengasah 8 jenis kecerdasan anak.
5. Menarasikan Kegiatan
Untuk memberikan contoh pada anak, cobalah menarasikan kegiatan sehari-hari yang Mama lakukan, contohnya, “Mama sedang menyapu”.
Selanjutnya, bicarakan apa yang si Kecil sedang lakukan. Misalnya, “Wah, kamu lagi main sama boneka ya. Bonekanya pakai baju warna ungu.”
Mendeskripsikan hal sehari-hari berguna untuk membantu anak menyusun kata-kata menjadi sebuah kalimat sederhana.
Baca Juga: 6 Ide Aktivitas Stimulasi untuk Anak Usia 1 Tahun
6. Bernyanyi Bersama
Mendengarkan musik dan bernyanyi bersama adalah cara mudah melatih kecerdasan linguistik anak.
Kebiasaan ini sebaiknya dimulai sedini mungkin agar bisa meningkatkan perkembangan bahasa dan komunikasinya.
Mama bisa bernyanyi saat sedang memandikan si Kecil, sebelum ia tidur, saat bermain bersama, atau saat berkendara di mobil.
7. Merespons Si Kecil
Dalam mendidik anak, salah satu yang terpenting adalah memberikan respons positif pada apa yang ia lakukan, termasuk saat ia berusaha berkomunikasi.
Berikan senyuman dan respons yang antusias saat ia sedang mengajak Mama mengobrol. Dengan begitu, anak akan makin bersemangat mengeksplor kata-kata baru saat bercerita.
8. Perhatikan Gestur Saat Berbicara
Ekspresi wajah dan gestur tubuh merupakan bagian dari kecerdasan berbahasa yang kurang diperhatikan.
Padahal, anak dengan kecerdasan verbal yang tinggi bisa memahami ekspresi dan gestur lawan bicaranya.
Gestur negatif, seperti memutar bola mata atau menyilangkan tangan di dada bisa membuat si Kecil tidak nyaman, serta takut mengekspresikan dirinya.
Sebaliknya, gestur dan ekspresi positif, contohnya membelai puncak kepala membuatnya percaya diri dalam mengungkapkan perasaannya.
9. Ajari 3 Kata Ajaib
Kata “tolong”, “terima kasih”, dan “maaf” adalah 3 kata ajaib yang perlu Mama ajarkan dan biasakan pada si Kecil saat berkomunikasi.
Agar anak paham fungsi dari kata-kata ini, minta ia mengucapkan kata ini pada situasi yang tepat.
Contohnya, ketika ia diberikan makanan camilan kesukaannya, minta si Kecil mengucapkan terima kasih.
10. Ajukan Pertanyaan
Agar anak cepat bicara, sering-seringlah bertanya pada si Kecil untuk memancing responsnya.
Tapi, hindari yes no question saat berbicara dengan si Kecil. Ajukan pertanyaan terbuka yang bisa memicunya mendeskripsikan kejadian yang ia alami.
Dibanding menanyakan, “Kamu senang hari ini?” lebih baik bertanya, “Hari ini kamu main apa saja bersama teman-teman?”.
Hal ini akan melatihnya mengekspresikan diri lewat kata-kata, sekaligus menceritakan emosi apa saja yang ia rasakan.
11. Jangan Langsung Mengkritik
Selama proses belajar, tentu si Kecil akan melakukan kesalahan dalam berbicara. Bisa jadi kata yang ia gunakan kurang tepat atau pelafalannya salah.
Saat ini terjadi, jangan langsung mengkritiknya. Pasalnya, hal itu bisa membuatnya malu dan tidak mau lagi mencoba berekspresi lewat kata-kata.
Untuk mengoreksinya, coba ulangi kalimatnya dengan kata atau pelafalan yang tepat.
12. Biasakan Menulis
Hal ini dapat berupa hal sederhana seperti menulis jurnal kegiatan sehari-hari, atau menulis cerita sederhana untuk melatih kemampuan pemrosesan kata-kata.
Menulis tidak harus menggunakan pensil atau pena, tapi bisa juga menggunakan komputer dan digital.
13. Optimalkan Asupan Gizinya
Dukung juga perkembangan kecerdasan linguistik anak dengan memberinya asupan gizi yang tepat dari makanan sehat dan dampingan susu untuk kecerdasan yang diperkaya FOS:GOS 1:9, DHA & EPA, omega-3, zat besi, hingga asam folat untuk bantu maksimalkan inteligensinya.
Yuk, daftar di Nutriclub untuk dapatkan akses eksklusif ke penawaran menarik serta promo berhadiah menarik dari setiap pembelian susu Nutrilon!