Anak memiliki kesempatan untuk mengembangkan keterampilan motorik melalui berbagai aktivitas fisik. Aktivitas seperti berlari, melompat, melempar, menangkap, dan menendang memiliki dampak yang signifikan pada pertumbuhan baik secara fisik maupun perkembangan fungsi kognitifnya. Lalu, apa saja jenis kegiatan fisik untuk stimulasi motorik anak? Simak penjelasan lengkapnya, ya, Ma.
Pengaruh Aktivitas Fisik pada Perkembangan Kognitif dan Motorik Anak
Keterampilan motorik anak terbagi menjadi dua, yaitu motorik kasar dan motorik halus. Motorik kasar mengandalkan pergerakan otot-otot besar yang terletak di lengan, kaki, dan badan untuk melakukan aktivitas besar seperti berjalan, melompat, atau berlari.
Sementara itu, keterampilan motorik halus melibatkan pergerakan otot-otot kecil di tangan untuk melakukan gerakan yang lebih rinci dan sederhana. Misalnya, memegang krayon, menggunakan sendok saat makan, hingga mengambil dan melepaskan benda dari genggaman.
Keterampilan motorik umumnya distimulasi dengan aktivitas fisik yang rutin. Pada masa kanak-kanak, partisipasi rutin dalam aktivitas fisik sangatlah penting karena ini adalah periode keemasan untuk mengoptimalkan perkembangan motorik, fungsi kognitif, dan fungsi kekebalan tubuh.
Nah, sebuah jurnal International Journal of Environmental Research and Public Health menemukan aktivitas fisik yang rutin berhubungan dengan peningkatan fungsi kognitif pada anak.
Peran aktivitas fisik dalam hal ini bisa meningkatkan sirkulasi oksigen yang lebih baik ke otak untuk menyediakan nutrisi bagi otak. Kondisi ini merangsang pematangan area motorik di otak sehingga bisa mempengaruhi perkembangan motorik dan meningkatkan kecepatan impuls saraf.
Dari mekanisme ini, Mama dapat memahami bahwa anak yang aktif bergerak cenderung lebih pintar di berbagai keterampilan. Tak cuma otak, aktif dalam olahraga akan memberikan pengaruh positif pada semua sistem anak, mulai dari sistem motorik, kardiovaskular, pernapasan, hormonal, imunologi, hingga sistem saraf.
Sebaliknya, kurang melakukan aktivitas fisik bisa menyebabkan keterbatasan persepsi dan gangguan perkembangan pada anak.
Contoh Kegiatan Fisik untuk Menstimulasi Motorik Anak
Kemampuan motorik memiliki peran yang sangat penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Keduanya berdampak pada kesiapan anak saat memasuki lingkungan sekolah di kemudian hari.
Namun, tidak hanya sampai di situ, keterampilan motorik juga berpengaruh pada bidang perkembangan anak lainnya, termasuk aspek kognitif, sosial, dan emosional.
Berikut ini berbagai jenis kegiatan fisik untuk menstimulasi motorik anak.
1. Melompat di Trampolin
Trampolin merupakan salah satu kegiatan yang pasti dinikmati oleh anak-anak, Ma. Kegiatan ini memiliki manfaat penting dalam meningkatkan koordinasi dan keseimbangan pada anak-anak ketika ia melompat-lompat di atas permukaan trampolin.
Selain itu, saat terlibat dalam kegiatan trampolin, anak-anak harus mengkoordinasikan kedua sisi tubuhnya serta merangsang aktivitas otak.
Melalui penggunaan simultan kedua sisi otak ini, perkembangan keterampilan motorik anak meningkat, sehingga lebih mahir dalam mengendalikan otot, dan kesadaran akan gerakan tubuh yang lebih baik (kinestetik).
2. Bermain Bola
Bermain bola adalah bentuk kegiatan fisik yang sangat bermanfaat dalam melatih berbagai jenis gerakan motorik anak, seperti melempar, menangkap, menggelindingkan, menendang, memukul, dan memantulkan bola.
Saat bermain bola, anak harus menggunakan otot-otot besar di tubuhnya untuk melakukan gerakan-gerakan tersebut. Selain itu, kegiatan ini berguna untuk mendorong keterampilan koordinasi mata-tangan pada anak.
Baca Juga: Kenali Perkembangan Psikomotorik pada Anak dan Cara Stimulasinya
3. Berlatih Hula Hoop
Hula hoop memiliki beragam cara penggunaan selain sekadar diputar di sekitar pinggang. Mama dapat mengembangkan variasi permainan dengan hula hoop, seperti menciptakan rintangan dari lingkaran tersebut.
Setelah itu, ajak anak untuk melompati dari satu lingkaran ke lingkaran lainnya, atau bahkan merangkak melalui jalur rintangan yang dibentuk oleh hula hoop. Aktivitas fisik ini memiliki manfaat besar dalam merangsang perkembangan kemampuan motorik si Kecil.
4. Bermain Bowling
Kegiatan fisik yang efektif dalam menstimulasi perkembangan motorik anak adalah bermain bowling. Namun, pastikan bahwa permainan bowling yang dimainkan aman bagi si Kecil. Mama dapat menggunakan botol-botol plastik bekas sebagai target atau pin bowling.
Susun botol-botol tersebut seperti dalam permainan bowling biasa. Kemudian, ajak anak untuk menggulirkan bola ke arah botol-botol tersebut dengan tujuan menjatuhkan susunannya. Dengan cara ini, anak dapat menikmati aktivitas yang menyenangkan sekaligus mengembangkan keterampilan motoriknya.
5. Melempar Balon Air
Tentunya, aktivitas ini disukai oleh anak-anak, Ma. Pertama-tama ajak anak untuk lebih dulu mengisi balon dengan air. Lalu, ajak si Kecil dapat bermain dengan cara saling melemparkan balon satu sama lain atau mencoba melemparkannya ke target tertentu.
Kegiatan seru ini tidak hanya memberikan kesenangan, tetapi juga merangsang perkembangan keterampilan motorik anak-anak.
Baca Juga: 4 Ciri Kecerdasan Visual Spasial pada Anak dan Cara Mengoptimalkannya
6. Berenang
Berenang adalah salah satu kegiatan fisik untuk motorik kasar yang cocok untuk anak. Selama proses berenang, hampir semua gerakan yang dilakukan oleh anak akan bermanfaat untuk menguatkan otot-otot dan inti tubuh si Kecil.
Kegiatan berenang melibatkan berbagai gerakan seperti mengayuh kaki dan tangan, menggerakkan lengan dan bahu, serta menggunakan otot perut untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas di dalam air.
Meskipun demikian, penting untuk tetap mengawasi anak selama berenang, terutama jika si Kecil belum terampil. Keamanan anak harus tetap menjadi prioritas utama. Jadi, pastikan untuk selalu menjaga keselamatan si Kecil dengan baik selama aktivitas berenang, Ma.
7. Memotong dan Menempel Kertas
Aktivitas memotong dan menempel kertas origami memiliki manfaat untuk meningkatkan koordinasi antara tangan dan mata, serta mengembangkan kontrol motorik halus pada anak-anak.
Melalui proses memotong kertas, si Kecil akan melatih kemampuannya dalam mengendalikan gerakan tangan dengan presisi sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Nantinya, anak dapat merasakan peningkatan dalam kemampuannya mengendalikan gerakan tangan dan mata, sehingga dapat mendukung kemampuan anak dalam aktivitas sehari-hari.
8. Kegiatan Memasak
Ternyata memasak juga bisa menjadi kegiatan yang berkontribusi pada stimulasi motorik anak, Ma.
Aktivitas seperti memotong bahan-bahan, mengoles saus, mengaduk adonan, atau mengiris sayuran memerlukan ketelitian dan koordinasi yang detail antara tangan dan jari.
Meskipun terlihat sederhana, kegiatan fisik ini sebenarnya membantu mengembangkan keterampilan motorik halus anak secara tidak langsung.
Tetaplah waspada dan awasi si Kecil selama aktivitas memasak. Meskipun kegiatan ini memiliki manfaat dalam perkembangannya, keamanan si Kecil harus selalu nomor satu, Ma. Dengan pengawasan yang tepat, risiko cedera atau tangan terluka dapat diminimalkan sehingga anak dapat mengeksplor dengan aman.
Baca Juga: 11 Rekomendasi Mainan untuk Anak Perempuan Usia 1-3 Tahun
9. Memakai Baju Sendiri
Mampu berpakaian sendiri merupakan pencapaian penting bagi anak-anak pada tahap perkembangan ini, dan turut berperan dalam mengembangkan keterampilan motorik si Kecil. Proses berpakaian melibatkan penggunaan keterampilan motorik halus, seperti memasukkan kancing, menarik resleting, dan mengikat tali sepatu.
Semua ini membantu melatih koordinasi tangan serta memperkuat otot-otot halus di tangan dan jari si Kecil. Meskipun pada awalnya mungkin memerlukan bantuan, kemampuan ini akan terus berkembang seiring waktu, memberikan rasa percaya diri kepada anak dan melatih kemandirian dalam melakukan tugas sehari-hari.
10. Berlomba Freeze Dance
Menari tidak hanya memberikan kesenangan kepada anak, tetapi kegiatan fisik ini juga mengajak seluruh tubuh anak untuk bergerak secara aktif.
Mama dapat mengajak si Kecil untuk menari dengan gaya bebas, memberikan si Kecil kesempatan untuk mengekspresikan diri dan berkreasi melalui gerakan yang ia sukai.
Agar lebih asyik, Mama bisa menerapkan permainan "freeze dance". Ajak anak untuk menari dengan semangat, dan pada saat musik berhenti, ia harus cepat-cepat "membeku" dalam posisi terakhirnya.
Dengan cara ini, selain bermain dan bergerak, anak juga belajar mengontrol gerakan serta mendengarkan instruksi dengan baik.
Nah, itu dia berbagai rekomendasi kegiatan fisik yang dapat menstimulasi perkembangan motorik anak. Jangan lupa, Mama juga bisa dapatkan tips-tips stimulasi lainnya dengan mengunduh E-Book Eksklusif Growth Mindset yang bisa dipakai sampai si Kecil berusia 5 tahun nanti. Gratis!
Agar daya tangkap si Kecil berfungsi optimal, Mama bisa berikan susu kecerdasan otak anak untuk mendukung perkembangan kognitifnya yang dirancang secara saintifik dengan Double Biotics FOS:GOS dan DHA EPA lebih tinggi.
Kandungan ini menjadikan nutrisi optimal sebagai "Formula to Win" yang teruji klinis perkuat imunitas dan bantu maksimalkan inteligensinya untuk persiapkan si Kecil jadi pemenang.
Kira-kira, kegiatan mana yang ingin Mama lakukan bersama si Kecil hari ini?