Memantau tahap perkembangan bahasa anak sangat penting untuk menilai apakah perkembangannya sudah berjalan baik. Yuk, simak tahapan dan cara stimulasinya dalam artikel ini!
Apa Saja Tahapan Perkembangan Bahasa pada Anak?
Perkembangan bahasa adalah proses yang mencakup kemampuan berkomunikasi dua arah dan memahami ucapan lawan bicara sesuai tahapan usia si Kecil.
Berikut tahap perkembangan bahasa anak selengkapnya:
1. Tahap Pralinguistik
Tahap pralinguistik adalah fase saat anak berkomunikasi dengan Mama dan orang di sekitarnya dengan menangis, atau mengucapkan kata atau ujaran tak bermakna.
Di fase ini, anak mulai mengeluarkan kata-kata pertama seperti “ah”, “oo”, atau “aa”. Penyebutan kata-kata ini memiliki melodi yang berbeda.
Selain cooing, anak juga mengeluarkan babbling, yakni gabungan antara vokal dan konsonan yang diulang seperti “baba”, “mma-mma”, atau “ppa-ppa”.
2. Tahap Babbling
Tahap babbling (mengoceh) terjadi pada anak usia 6 bulan hingga 1 tahun. Tahap ini terdiri dari pengucapan konsonan dan vokal secara berulang. Misalnya, “mma-mma”, “dda-dda”, “ga-ga-ga”, atau “ppa-ppa”.
Tak hanya mengulang suku kata yang sama, si Kecil mungkin menggabungkan dua jenis bunyi atau suara berbeda. Contohnya “ba-ma”, “da-ba”, atau “ga-ma-ba”.
Baca Juga: Tahap Perkembangan Emosi Anak Usia 1-5 Tahun dan Cara Stimulasinya
3. Tahap Pengucapan Kata Pertama
Tahap yang terjadi pada anak usia 1 tahun ini ditandai dengan munculnya kata pertama atau kata tunggal dari si Kecil untuk mengekspresikan seluruh kalimat.
Contoh kata yang diucapkan di antaranya adalah cing (kucing), guk (anjing), Ma (Mama), atau Pa (Papa).
4. Tahap Dua Kata
Pada tahap ini, anak mulai memahami lebih dari 50 kata. Umumnya, tahap ini dialami anak usia 1,5 tahun atau 2 tahun.
Ia juga sudah mampu menggabungkan dua kata untuk membentuk kalimat sederhana, misalnya "mau susu" atau "mobil besar".
Ini artinya Ia menunjukkan pemahaman yang lebih besar tentang struktur bahasa.
5. Tahap Perkembangan Tata Bahasa
Pada tahap ini, anak-anak mulai merangkai lebih dari dua kata, mungkin tiga, empat, atau lima kata sekaligus.
Anak juga mulai berbicara dalam kalimat lebih panjang, meskipun strukturnya masih sederhana.
Mereka juga mulai mengenali aturan dasar tata bahasa dan mulai menggunakan kata benda, kata kerja, dan kata sifat dengan lebih tepat.
Baca Juga: Kecerdasan Linguistik Anak: Tanda dan Cara Stimulasinya
6. Tahap Perkembangan Tata Bahasa Kompleks
Tahap ini dimulai sekitar usia 3 tahun dan berlanjut hingga keterampilan bahasa si Kecil berkembang sepenuhnya.
Pada tahap ini, anak sudah mampu bicara dengan kalimat yang lebih rumit dan memahami percakapan dengan topik yang lebih abstrak.
Anak mulai mampu bercerita, mengajukan pertanyaan, dan menyampaikan perasaannya secara lebih jelas.
Perkembangan Bahasa Anak Usia 1-5 Tahun
Perkembangan bahasa anak adalah pencapaian tumbuh kembang penting sebagai modal si Kecil belajar interaksi dengan lingkungan sekitarnya. Berikut tahap perkembangan bahasa anak sesuai usianya:
1. Perkembangan Bahasa Anak Usia 1 Tahun
Anak usia ini semakin banyak mengoceh. Ia mampu mengucapkan 1-2 kata tunggal yang sederhana dan bermakna dengan jelas. Contoh, kata “minum”, “ayah”, “mama”, atau “kakak”.
Selanjutnya, perkembangan anak usia 1 tahun dari segi bahasa sudah bisa hal-hal berikut:
- Mengulang kata-kata yang diucapkan orang di sekitar anak.
- Menggunakan gestur tubuh untuk berkomunikasi.
- Sudah bisa diajak ngobrol dua arah. Ia mungkin akan bertanya “Itu apa?” atau menunjuk sesuatu untuk memenuhi rasa penasarannya.
- Menggunakan kata “tidak” atau “nggak”.
- Meniru suara binatang.
- Menyebut bagian-bagian anggota tubuh, seperti hidung, tangan, mata, dan telinga.
- Menyebut macam warna benda dan orang yang dikenal atau sering kali dilihatnya.
- Menyebut ujung kata meskipun masih kesulitan mengucapkan secara sempurna. Misalnya menyebut “Cing” yang berarti “kucing”, “Cak” yang berarti cicak, “Dog” yang berarti “anjing” (guguk).
- Memahami makna di balik kalimat-kalimat perintah sederhana, seperti kata tepuk tangan dan ambil mainan.
Baca Juga: Ciri-Ciri Anak Pintar yang Bisa Diketahui Sejak Dini
2. Perkembangan Bahasa Anak Usia 2 Tahun
Di usia 2 tahun, koleksi kosakata anak sudah meningkat secara signifikan, yakni sekitar 50-100 kata. Lebih lanjut, tahap perkembangan bahasa anak usia 2 tahun sudah bisa:
- Menyebut namanya sendiri, serta menggunakan kata “aku” saat diajak bicara.
- Mengulang kata-kata yang tidak sengaja didengarnya dalam obrolan sehari-hari.
- Memahami kata-kata sederhana sebanyak 3 kata atau lebih, seperti “main”, “pergi, “jatuh”.
- Mampu membuat kalimat yang terdiri dari 2-4 kata, seperti “Papa pulang”, “Aku senang main”.
- Menggunakan dan memahami kata tanya, “siapa,” “apa”, dan “di mana”. Meski begitu, ia belum dapat menjawab pertanyaan “mengapa” dan “bagaimana”.
- Dapat mengingat nama orang tua, keluarga, hingga nama binatang hewan peliharaan.
3. Perkembangan Bahasa Anak Usia 3 Tahun
Menginjak usia 3 tahun, si Kecil sudah bisa diajak berkomunikasi dan bersosialisasi. Kemampuan bahasanya kian baik dan pemahaman kosakatanya semakin luas.
Lalu, anak usia 3 tahun sudah bisa bicara apa lagi, ya?
- Mengenal 250 kata atau lebih, berbicara dengan kalimat sederhana yang berisi 3-4 kata.
- Mengingat nama temannya di sekolah.
- Menyebutkan namanya saat ditanya, “Siapa namanya?’.
- Menjawab umurnya saat ditanya, “Umurnya berapa?”.
- Bertanya “apa”, “siapa”, “di mana”, “kenapa”.
- Memahami kata kerja.
- Dapat mengatakan “maaf”, “terima kasih”, dan “tolong”.
- Memahami perintah sederhana Mama.
- Mengucapkan dan memahami kata “aku” atau “kita”.
- Mengerti konsep waktu dan tempat.
- Mampu menceritakan kejadian yang dilakukan hari ini atau hari sebelumnya.
- Mampu melakukan percakapan dalam dialog sederhana.
- Mulai menanyakan banyak hal.
4. Perkembangan Bahasa Anak Usia 4 Tahun
Memasuki usia 4 tahun, tahap perkembangan bahasa anak semakin baik, mulai dari pelafalan dan pengucapan yang sudah lebih jelas. Di samping itu, anak juga sudah bisa:
- Mampu mengucapkan kalimat yang terdiri dari 5-6 kata dengan jelas.
- Menyebutkan nama dan umurnya sendiri.
- Memahami lebih dari 250 kata serta mampu menggunakannya dengan benar.
- Mengucapkan kata-kata dari lirik lagu atau cerita anak-anak.
- Menceritakan kejadian hari itu.
- Menjawab pertanyaan sederhana.
- Mampu menggunakan kata hubung, seperti “jadi” dan “tetapi” dalam sebuah kalimat.
Baca Juga: Tahap Perkembangan Kognitif Anak dan Cara Stimulasinya
5. Perkembangan Bahasa Anak Usia 5 Tahun
Di usia 5 tahun, si Kecil sudah menunjukkan tahap perkembangan bahasa anak sebagai berikut:
- Mengenal huruf abjad.
- Bisa menghitung angka 1-10.
- Memahami dan menggunakan kata yang menunjukkan waktu (misalnya, sebelum, sesudah, nanti sore, atau minggu depan).
- Menyebutkan empat jenis warna dan tiga bentuk.
- Mengetahui nama hari dan bulan.
- Memahami konsep waktu dan urutan kegiatan sehari-hari, seperti sarapan di pagi hari, makan siang, juga makan malam.
- Bisa terlibat dalam percakapan dua arah.
- Membuat kalimat yang terdiri dari 8 kata atau lebih.
- Menggunakan kalimat majemuk dan kompleks.
- Mampu mendeskripsikan sebuah benda.
- Mampu memahami 2-3 perintah dalam satu kalimat. Misalnya, “Adik habis minum susu, sikat gigi, terus tidur, ya”.
- Menggunakan imajinasi untuk membuat cerita
- Senang bercerita dan dapat menjawab pertanyaan tentang apa yang ia ceritakan.
- Mampu membuat kalimat yang memiliki subjek, predikat, dan keterangan yang tepat.
- Mampu memberikan opini terhadap suatu kejadian, mengajukan pertanyaan, hingga memberikan saran.
- Bisa menceritakan apa yang sedang dirasakan.
Cara Stimulasi Kemampuan Bahasa Anak Usia 1-5 Tahun
Untuk mengasah kemampuan bahasa anak, ada beberapa stimulasi yang bisa Mama dan Papa lakukan, yaitu:
1. Ajak Anak Ngobrol
Salah satu cara stimulasi agar tahap perkembangan bahasa anak bisa tercapai adalah dengan ajak anak ngobrol sesering mungkin.
Tujuannya adalah untuk memperbanyak kosakata dan mengembangkan kemampuan berbahasa. Dengan begitu, si Kecil bisa belajar dan memahaminya sendiri dengan cara meniru.
Mama bisa mengajak anak ngobrol mengenai kegiatan sehari-hari, seperti masak apa Mama hari ini, apa yang akan dilakukan Mama hari ini, dan lainnya.
2. Hindari Penggunaan Bahasa Bayi
Menghindari penggunaan bahasa bayi saat bicara dengan anak bisa jadi cara penting stimulasi kemampuan bahasa anak agar si Kecil cepat bicara.
Jika si Kecil menggunakan bahasa bayi yang salah pun, Mama tidak perlu cepat-cepat mengoreksinya. Tapi dapat ditanggapi dengan penggunaan kata yang tepat.
Contohnya, saat si Kecil melihat kucing mungkin ia akan menyebutnya dengan “cing”. Ibu bisa menanggapi dengan “Iya, itu kucing warna putih, Kak”.
Baca Juga: Perkembangan Motorik Halus Anak 1-5 Tahun dan Stimulasinya
3. Membaca Buku Bersama
Membaca cerita dengan si Kecil sebanyak mungkin setiap harinya, ternyata terbukti dapat mendorong tahap perkembangan bahasa anak tercapai.
Rutin membaca buku bergambar bersama-sama akan lebih efektif membantu anak memiliki kosakata yang lebih banyak dibanding sekadar mendengar ucapan orang dewasa.
Bahkan, membacakan satu buku tiap hari dinilai bisa membuat anak terpapar 1,4 juta kata. Interaksi menyenangkan ini bisa meningkatkan kemampuan sosial dan bahasa si Kecil.
4. Pancing Anak dengan Pertanyaan
Untuk melatih anak bicara, Mama bisa sering-sering pancing anak bicara dengan memberinya pertanyaan. Mulailah dengan pertanyaan siapa, apa, dan di mana, agar Mama dan anak bisa berdialog bergantian.
Bisa pula dengan memberi pertanyaan berupa pilihan kepada si Kecil. Pastikan pilihan yang Mama berikan sama baik dan bermanfaat.
Misalkan, “Adik mau berenang atau main sepeda?” Cara ini agar si Kecil dapat menyebutkan alasan dari pilihannya, Ma.
5. Batasi Screen Time
Untuk membantu tahap perkembangan bahasa anak berjalan dengan baik, disarankan agar anak-anak usia dini tidak menonton layar televisi dan gadget bahkan lebih dari 1 jam per harinya.
Sebab, komunikasi yang dilakukan dengan gadget hanya satu arah, anak hanya mendengarkan tanpa berinteraksi dengan layar. Padahal, perkembangan bahasa anak perlu dilatih dengan interaktif.
Baca Juga: Jenis Kecerdasan Anak yang Perlu Mama Ketahui
Selain dengan stimulasi, pastikan Mama penuhi asupan nutrisi dari makanan sehat dan susu untuk kecerdasan otak anak setiap 3 kali sehari sebagai bekal anak untuk Menang.
Pilihlah susu yang diperkaya kombinasi FOS:GOS 1:9 yang paling tinggi dan teruji klinis, serta kandungan omega 3 & 6, zat besi, dan DHA untuk bantu maksimalkan tumbuh kembang anak.
Jangan lupa gabung di Nutriclub untuk dapatkan lebih banyak konten parenting, kumpulan E-book eksklusif panduan tumbuh kembang anak, promo menarik, dan akses tanya jawab dengan para ahli di Nutriclub Expert Advisor.