Selain gizi yang cukup, aktivitas fisik juga bisa menunjang kesehatan dan kecerdasan anak. Maka, Ibu perlu memberi waktu bermain yang seimbang bagi si kecil.
Apakah Aktivitas Fisik Dapat Menunjang Kesehatan Fisik Anak?
Pemandangan yang umumnya kita lihat sehari-hari di sekitar kita. "Sarto, pulang buat PRmu!”, teriak Bu Juminten dari depan pagar rumahnya ke arah lapangan memanggil anaknya yang sedang bermain sepak bola dengan teman-teman di kampung sebelah (Juminten dan Sarto bukan nama sebenarnya). Bukankah sebagian besar dari kita juga melakukan hal yang sama kepada anak-anak kita? Saya pikir, hal ini adalah wajar dengan tuntutan akademis yang cukup tinggi. Namun, bila ditinjau kembali pada teori perkembangan dan psikologi belajar, tugas seorang anak salah satunya adalah bermain. Bermain olah fisik seperti berolahraga dan olah tubuh lainnya.
Aktivitas fisik merupakan kegiatan yang penting dilakukan oleh anak-anak. Menurut penelitian, kegiatan fisik dapat meningkatkan kecerdasan pada anak. Selain itu, kegiatan fisik yang dilakukan dapat meningkatkan fungsi kognitifnya antara lain meningkatkan daya ingat anak, fokus dan perhatian, serta kemampuan anak untuk menerima informasi dan memecahkan masalah. Lebih lanjut lagi, anak-anak yang aktif dalam kegiatan fisik menunjukkan sikap yang baik di dalam kelas, lebih konsentrasi dan berpartisipasi, termasuk dalam hal belajar.1
Anak usia sekolah disarankan untuk melakukan aktivitas fisik satu hingga dua jam sehari. Jenis kegiatan fisik yang dilakukan tidak harus olahraga, bermain bersama teman sambil berlarian juga dapat dikatakan kegiatan fisik. Hal ini juga akan memberikan manfaat terhadap kesehatannya berupa baik untuk kesehatan jantung, terhindar dari obesitas anak, serta bermanfaat bagi kesehatan anak.
Did you know?
”Aktivitas fisik dapat meningkatkan performa otak manusia secara umum, termasuk di dalamnya kemampuan berpikir dan menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari.“
Catherine Yusuf, M.Psi, Psi, CGA
4 Aktivitas Fisik untuk Kecerdasan Anak
Lalu, jenis aktivitas fisik seperti apa yang baik dilakukan oleh balita?
1. Kegiatan di luar sekolah (outbound)
Kegiatan outbound merupakan kegiatan fisik yang dilakukan di luar ruangan (alam bebas). Tujuannya untuk mengatasi situasi dan kondisi yang ada di alam bebas yang penuh tantangan. Kegiatan outbound biasanya dilakukan bersama-sama teman sebaya. Kegiatan yang dilakukan dapat berupa berjalan di atas jembatan titian, memanjat dinding tali, dsb. Kegiatan ini dilakukan sesuai dengan usia anak. Berkebun juga termasuk kegiatan outbound.2
2. Olahraga di dalam sekolah
Olahraga merupakan aktivitas fisik yang sering dilakukan di sekolah. Anak yang aktif berolahraga terbukti memiliki kemampuan akademik yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidak berolahraga. Olahraga yang sering dilakukan antara lain, sepak bola, bola basket, voli, atau lari.
3. Menari, bernyanyi, dan melompat
Anak-anak adalah peniru ulung orang-orang di sekitarnya. Mereka sering memperhatikan perilaku orang tua atau guru yang ada. Ajaklah anak untuk menari sambil bernyanyi yang merupakan salah satu jenis aktivitas fisik sederhana sehingga mereka dapat mengikutinya. Tidak perlu tarian yang sulit, cukup ikuti lagu-lagu anak-anak sambil menggerak-gerakkan badan atau melompat, sehingga anak-anak dapat mengikutinya.
4. Olahraga bela diri
Apabila anak anda sangat aktif, anda dapat mengikutsertakannya dalam olahraga bela diri sebagai bagian dari aktivitas fisiknya. Olahraga bela diri yang sering melibatkan anak kecil antara lain taekwondo atau tinju. Anak akan belajar untuk menyalurkan emosinya kedalam kegiatan yang membutuhkan energi tinggi, sehingga berpengaruh terhadap perkembangannya.
Meskipun kegiatan fisik anak dapat meningkatkan kecerdasannya, orang tua juga harus mengawasi agar kegiatan fisik tidak berlebihan. Kegiatan fisik yang berlebihan akan menyebabkan anak menjadi sangat lelah dan kurang istirahat, sehingga bukannya performa di sekolahnya akan meningkat, justru dapat menurun. Oleh karena itu, batasi kegiatan fisik anak dan beri kesempatan anak untuk beristirahat memulihkan tenanganya selepas melakukan kegiatan fisik. Jangan lupa untuk menunjang asupan gizi anak dengan makanan yang seimbang untuk perkembangan kecerdasannya.