Di usia 3 tahun, anak idealnya sudah mulai bisa mengenal nama dan mendeskripsikan benda, hingga tahu apa kegunaannya.
Nah, salah satu cara Mama untuk mendukung perkembangan otak anak di usia balita ini adalah memberikan stimulasi dengan latihan menjelaskan bentuk sebuah benda di sekitar rumah.
Yuk, baca terus informasi selengkapnya di sini, Ma!
Kenapa Anak Harus Bisa Mendeskripsikan Benda?
Kemampuan untuk menjelaskan suatu benda atau bahkan mengenali orang-orang terdekatnya penting karena ini berhubungan dengan perkembangan kognitif anak. Berikut adalah beberapa manfaatnya:
1. Memiliki Rentang Perhatian yang Baik
Anak yang bisa mendeskripsikan suatu objek mencerminkan keterampilan mempertahankan perhatian atau attention yang baik. Sebab, atensi berperan besar dalam proses perolehan dan pembelajaran informasi.
Kemampuan anak untuk mengelaborasi sebuah benda juga berhubungan dengan seberapa baik ia bisa fokus. Kemampuan fokus adalah skill yang dimiliki anak untuk bisa menyelesaikan sesuatu dari awal sampai akhir.
2. Memiliki Fokus yang Baik
Memiliki fokus sangat penting karena merupakan landasan berpikir yang efektif. Kemampuan ini dapat membantu mereka membentuk persepsi, menalar, belajar logika, menyimpan informasi dalam memori, memecahkan masalah, hingga mengambil keputusan.
3. Menunjukkan Kemampuan Berpikir Logis
Kemampuan anak menjelaskan nama atau fungsi sebuah benda juga bergantung pada keterampilam berpikir logis dan bernalarnya. Dua keterampilan kognitif ini dapat membantu anak untuk mengumpulkan informasi, memahami hal baru, mengevaluasi, hingga membangun proses berpikir.
Sebanyak 80% perkembangan kognitif otak yang memungkinkan si Kecil untuk dapat bernalar dan berpikir logis akan terjadi paling maksimal dalam 1000 hari pertama kehidupannya. Faktanya, semua kemampuan ini akan terus berkembang sampai anak berusia 5 tahun.
Tanpa penalaran yang baik, si Kecil akan sulit untuk mengumpulkan informasi yang diperlukan untuk menggambarkan sebuah benda atau kejadian. Misalnya saat harus menjawab pertanyaan guru, “Ayo, coba jelaskan bagaimana mobil bisa berjalan!”. Tanpa adanya nalar dan pemikiran logis, anak mungkin tidak akan bisa mengonstruksikan jawaban yang baik dan benar.
Baca Juga: 5 Aktivitas Seru untuk Perkembangan Otak Balita
4. Memiliki Keterampilan Bahasa yang Baik
Pada akhirnya, keterampilan mendeskripsikan benda atau sebuah kejadian terkait langsung dengan kemampuannya berbahasa. Semakin anak mampu mengungkapkan apa yang ia tahu, ia akan semakin fasih untuk menyampaikan pikiran-pikirannya.
Kefasihan berbahasa dan berpikir juga akan meningkatkan konsentrasi anak, karena ketika anak berbicara otaknya sedang beroperasi dalam “kecepatan tinggi".
Cara Melatih Anak agar Lancar Mendeskripsikan Benda
Hingga usia 3 tahun, si Kecil tengah mengalami masa periode emas yang sangat penting dan tidak boleh terlewatkan, Ma. Pada masa ini, kemampuan kognitif anak masih terus mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang pesat.
Kemampuan kognitif merupakan langkah penting dalam fase perkembangan anak yang tidak boleh diabaikan. Nah, Mama dan Papa mulai bisa menstimulasi kemampuan kognitif si Kecil dalam mengobservasi benda di sekitarnya, sekaligus mengembangkan kemampuan berbahasanya.
Bagaimana caranya? Yuk, simak penjelasannya berikut ini.
1. Sering Melontarkan Pertanyaan
Salah satu cara stimulasi anak mendeskripsikan benda adalah Mama dan Papa harus sering-sering melontarkan pertanyaan untuk si Kecil.
Mama bisa memberikan pertanyaan-pertanyaan mengenai benda apa pun yang ada di rumah, termasuk nama dari benda tersebut, fungsi, dan cara menggunakannya.
Contohnya, “Nak, itu apa ya, namanya?” tanya Mama sambil menunjuk kipas angin. Anak mungkin akan menjawab benda yang ditunjuk Mama dengan benar, yaitu kipas angin.
Kemudian, Mama bisa memberikan penjelasan, seperti “Benar, itu namanya kipas angin, Nak. Kipas angin gunanya untuk mendinginkan ruangan. Coba lihat deh, kalau ditekan tombolnya yang ini, akan ada angin dingin yang keluar, kan?”.
Dengan begitu, si Kecil akan paham bahwa saat dirinya mungkin merasa kegerahan, ia akan menyalakan kipas angin. Kemudian, ketika ia menekan atau memencet salah satu tombol pada kipas angin, akan ada hembusan angin yang muncul.
2. Jawab Pertanyaan si Kecil
Tidak hanya Mama terus yang melontarkan pertanyaan, ada kalanya si Kecil mungkin akan memberikan sejumlah pertanyaan kepada Mama atau Papa. Nah, di sinilah tugas Mama untuk menjawabnya.
Misalnya, Mama sedang makan menggunakan sendok, lalu si Kecil bertanya, “Mama itu apa?” sambil menunjuk ke arah garpu.
“Ini namanya garpu, Nak,” jawab Mama. Anak mungkin akan memberikan pertanyaan lanjutan, misalnya “Garpu buat apa, Ma? Apa bedanya dengan sendok, Ma?”
Mama harus menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan sabar, ya. Ini dapat membantu anak dalam mengenal dan mendeskripsikan suatu benda.
3. Menyebutkan Nama Setiap Objek yang Dilihat
Pertama-tama, Mama bisa sering-sering menyebutkan nama objek yang anak lihat sehari-hari. Meski terkesan simpel, tetapi langkah ini mudah diingat dan ditiru pengucapannya oleh si Kecil.
Tak hanya meningkatkan kemampuannya dalam menjelaskan suatu benda, ini juga sebagai bekal dasarnya untuk berbicara di kemudian hari.
Contohnya, ketika sedang membuat sarapan di dapur, beri tahu si Kecil kalau benda yang Mama pegang adalah sendok, piring, garpu, dan gelas. Sementara itu, makanan yang sedang Mama buat adalah roti dan telur.
Baca Juga: Normalkah Anak 3 Tahun Belum Bisa Bicara?
4. Tebak Nama Benda
Mama juga bisa mengajak si Kecil bermain tebak nama benda. Sesuai namanya, permainan ini dilakukan dengan cara meminta anak untuk menebak nama benda yang Mama pegang.
Mama bisa menempatkan tiga buah benda berbeda di depan si Kecil. Kemudian, minta ia menebak nama benda yang Mama tunjuk.
Sebagai contoh, Mama meletakkan tiga buah benda berbeda, seperti guling, garpu, dan remote televisi. Lalu, minta ia menebaknya, seperti “Coba ambil remote tv ”, atau “Mana yang namanya guling?”, atau “Nak, coba kasih Mama garpu”.
Lewat langkah ini, Mama dapat menjelaskan kepada anak mengenai fungsi dari setiap benda dan penggunaannya.
5. Ajak Menemukan Benda yang Hilang
Di permainan menemukan benda yang hilang ini, Mama bisa menggunakan beberapa barang untuk disembunyikan, lalu minta si Kecil untuk mencarinya.
Pertama-tama, ambil sebuah benda atau mainan favorit si Kecil. Lalu, sembunyikan di beberapa area furnitur atau perabot rumah. Kemudian, minta ia untuk mencari dan menemukannya.
Di sini, Mama bisa, kok, memberikan instruksi kepada si Kecil agar bisa menemukan benda yang disembunyikan.
Misalnya, bendanya bersuhu dingin atau panas, berbentuk bulat, panjang, besar, kecil, dan lainnya. Mama juga bisa mendeskripsikan benda yang disembunyikan tersebut, seperti bisa untuk menyisir rambut, bisa digunakan untuk makan, biasa digunakan saat tidur, atau lain sebagainya.
Selain itu, melalui permainan tebak nama benda, Mama juga bisa meminta tolong si Kecil untuk mengambilkan benda tertentu dan meminta ia menjelaskan benda tersebut.
Misalnya, “Nak, tolong ambilkan Mama sisir, dong.” Setelah ia mengambilnya, tanyakan ia soal kegunaannya, seperti “Nak, gunanya sisir apa? Bagaimana cara pakainya?”.
6. Bermain Kantong Ajaib
Permainan untuk menstimulasi otak anak dalam mengenal dan mendeskripsikan benda berikutnya adalah kantong ajaib. Aktivitas ini akan mengajak si Kecil untuk menebak benda yang diambil dari dalam sebuah kantong, lalu minta ia mendeskripsikan nama, warna, dan kegunaannya.
Caranya, Mama bisa menyiapkan kantong tidak tembus pandang dan masukkan lima benda yang sering dilihat si Kecil.
Kemudian, minta si Kecil untuk merogoh kantong tanpa melihat isi di dalamnya. “Ayo, Adik ambil satu benda. Tapi, jangan lihat isinya, ya.”
Setelah si Kecil mengeluarkan satu benda dari dalam kantong, Mama bisa minta ia menggambarkan benda yang diambilnya. “Nah, Adik, benda itu apa namanya ya? Warnanya apa, sih? Biasanya untuk apa, ya?”
7. Bermain Flash Card
Bermain flash card bisa jadi media bermain sekaligus aktivitas belajar yang menyenangkan bagi si Kecil. Mama dapat membeli atau membuat sendiri flash card yang berisikan pertanyaan mengenai benda dan fungsinya yang dilengkapi dengan gambar.
Sebagai bayangan misalnya, ada sebuah pertanyaan seperti “We sleep in a …?”. Mama bisa memberikan berbagai kartu yang terdapat pilihan gambar, kemudian minta si Kecil untuk menjawabnya dengan memilih kartu berisi benda yang tepat.
Permainan flash card berikutnya bisa dengan mengajak si Kecil untuk mengambil salah satu kartu berisi pertanyaan, lalu minta ia untuk memberikan kartu yang sudah diambil kepada Mama.
Selanjutnya, Mama bisa dengan lantang membacakan pertanyaan yang terdapat pada kartu tersebut, misalnya yang berbunyi “What do we do with a chair?”. Kemudian, minta si Kecil untuk menjawab yang benar.
Baca Juga: 8 Permainan Mengasah Otak untuk Anak Usia 3 Tahun
8. Ajak Anak Bermain di Luar Rumah
Ma, tidak ada salahnya sesekali mengajak anak untuk bermain di luar rumah, seperti di taman atau playground. Di luar rumah, akan terdapat banyak hal menarik yang bisa dilihat oleh si Kecil.
Mama dan Papa bisa mengenalkan dan mendeskripsikan sesuatu yang ditemui. Misalnya, Mama dapat mengajaknya mengamati bunga yang berwarna-warni sekaligus mengenalkan namanya, menunjuk ke langit dan menyebutkan warnanya, menggambarkan pohon, atau menjelaskan mainan yang ada di taman.
Stimulasi dengan mengajak anak berbicara tentang lingkungan dan benda sekitarnya dapat membantu menstimulasi perkembangan bahasa anak.
Itulah informasi mengenai cara mendeskripsikan benda yang bisa Mama dan Papa ajarkan kepada anak di rumah. Selamat mencoba, ya Ma!
Jangan lupa, Bekali si Kecil untuk Menang di setiap langkahnya dengan susu kecerdasan otak anak.
Berikan susu yang diperkaya dengan FOS:GOS, Omega 3 & 6, zat besi, dan DHA yang mendukung daya tangkap serta membantu tumbuh kembang anak secara optimal.
Untuk dapatkan informasi lengkap lainnya seputar cara seru menstimulasi otak anak, daftarkan diri Mama di MyNutriclub sekarang! Semakin banyak artikel yang Mama baca, makin banyak poin yang bisa dikumpulkan untuk ditukar dengan hadiah menarik, lho.
Dapatkan juga berbagai konten digital eksklusif seperti E-Book, Podcast, juga Kulwap yang dimoderatori oleh para ahli di bidangnya.