Siapa yang tidak bangga ketika melihat si Kecil bisa cepat berkembang? Melihat perkembangan anak yang tampak lebih “maju” dari anak-anak seusianya, Mama mungkin merasa takjub dan bertanya-tanya apakah si Kecil terlahir memiliki IQ yang tinggi? Menurut beberapa penelitian, ternyata memang ada sejumlah ciri yang bisa menunjukkan bahwa anak ber-IQ tinggi.
Cari tahu ciri-ciri selengkapnya di sini, Ma. Namun sebelum mengulik lebih dalam, mari bersama-sama pahami dulu tentang definisi IQ (Intelligence Quotient).
Apa Itu IQ?
IQ (Intelligence Quotient) adalah standar skor atau angka untuk menilai tingkat kecerdasan mental atau kemampuan intelegensi seseorang berdasarkan rata-rata usia. Skor IQ didapat melalui serangkaian tes psikologi.
Istilah IQ sendiri mulai digunakan pada tahun 1912 oleh seorang psikolog bernama William Stern.
Berikut rentang angka yang digunakan untuk menggambarkan tingkat kecerdasan seseorang:
-
IQ < 70: rendah atau kecenderungan disabilitas intelektual (memiliki kemampuan inteligensi di bawah rata-rata).
-
IQ 70-84: IQ rendah yang masih dalam kategori normal (dull normal).
-
IQ 85-114: Kecerdasan normal atau rata-rata.
-
IQ 115-129: Kecerdasan normal sedikit di atas rata-rata (bright normal).
-
IQ 130-144: Kemampuan intelegensi melebihi populasi seusianya (gifted).
-
IQ > 144: Jenius (highly gifted).
Seorang anak yang tingkat kecerdasannya masuk dalam kategori 2% teratas umumnya memiliki IQ 132 atau lebih dan dapat bergabung sebagai anggota Mensa, sebuah organisasi yang mewadahi orang-orang jenius dengan IQ sangat tinggi.
Baca juga: 10 Cara Meningkatkan Kecerdasan Otak Anak dengan Mudah
Ciri-Ciri Anak yang Memiliki IQ Tinggi
Banyak orang tua dan guru yang menyadari bahwa seorang anak dengan kecerdasan tinggi memiliki kemampuan kognitif yang lebih menonjol daripada teman sebayanya.
Contohnya, mereka dapat mempelajari sesuatu yang baru dengan sangat cepat atau menunjukkan cara-cara unik dalam memecahkan suatu permasalahan.
Walau begitu, seorang anak dengan IQ yang tinggi tidak hanya menunjukkan kemampuan luar biasa di bidang kognitif saja. Ada beberapa nilai kepribadian yang sangat menonjol dari anak-anak dengan IQ tinggi.
Nilai kepribadian tersebut akan sangat sulit dikenali jika oleh pengasuh, guru, atau orang lain disekitar si Kecil jika tidak benar-benar memberikan perhatian mendalam.
Biasanya, anak dengan kecerdasan di atas rata-rata memiliki idealisme yang kuat dan rasa ingin tahu yang sangat tinggi sehingga terlihat sering melamun karena sibuk dengan pikirannya sendiri.
Berikut ciri-ciri yang umumnya ditunjukkan oleh anak ber-IQ tinggi yang dapat Mama amati dalam perilaku si Kecil sehari-hari:
1. Memiliki Pengendalian Diri yang Sangat Baik
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa anak dengan IQ yang tinggi memiliki kemampuan mengendalikan atau mengelola diri (self-regulation) yang lebih baik daripada rata-rata anak seusianya.
Kemampuan ini sangat dipengaruhi oleh motivasi yang besar di dalam diri untuk menyelesaikan suatu pekerjaan.
Motivasi yang tinggi membuat mereka memiliki daya konsentrasi yang lebih daripada anak dengan tingkat kecerdasan rata-rata. Hal itulah yang membuat anak dengan IQ tinggi dapat menunjukkan performa akademis yang lebih unggul.
2. Sifat Idealis Tinggi
Anak-anak berbakat (gifted children) secara alamiah akan cenderung bersifat idealis dan perfeksionis.
Sedari kecil, mereka sudah memiliki pandangan hidup yang sangat jelas. Mereka sudah memiliki bayangan tentang cita-cita apa yang mereka inginkan dan bagaimana cara mencapainya.
Mama mungkin bertanya-tanya, bagaimana bisa anak kecil sudah memiliki visi dan misi hidup saklek di usia yang sangat dini?
Bagi anak-anak yang terlahir memiliki kecerdasan tinggi, mereka pada dasarnya memiliki naluri untuk bisa menalar dan bertindak sesuai pemahaman yang mereka miliki terhadap suatu situasi tertentu.
Keterampilan ini membuat mereka bisa memunculkan ide-ide atau konsep-konsep baru secara alamiah. Anak-anak berbakat juga mampu menerapkan ide-ide mereka ke dunia di sekitar mereka untuk melihat apa yang terjadi.
3. Perfeksionis Sejak Dini
Di sisi lain, sifat idealis ini dapat membuat anak terlalu memforsir dirinya untuk mencapai hasil terbaik untuk memenuhi standar atau ekspektasi tinggi yang telah mereka tetapkan sendiri.
Jadi, peran Mama dan Papa akan sangat penting untuk selalu mendampingi si Kecil dan berikan pengertian bahwa tidak apa-apa untuk menikmati proses belajar tanpa perlu memaksakan diri.
Orang tua sebaiknya memberikan pengertian pada anak agar mereka tidak hanya terpaku pada hasil. Sampaikan bahwa proses untuk mencapai hasil juga mengandung banyak pembelajaran berharga yang dapat ia simpan sampai dewasa nanti.
4. Memiliki Kompas Moral yang Baik
Anak-anak yang memiliki IQ yang tinggi cenderung memiliki kompas moral yang baik. Kompas moral adalah kemampuan anak untuk menentukan mana yang baik dan buruk.
Dan karena anak-anak ini memiliki prinsip kuat tentang apa yang benar dan apa yang salah, mereka sering mempertanyakan dan merasa bertanggung jawab atas berbagai ketidakadilan yang terjadi di dunia.
Jadi, si Kecil mungkin akan sering bertanya atau bercerita ke Mama atau Papa, “Ma, kenapa orang itu bisa memukul temannya?” atau “Tadi mainan aku direbut teman, padahal rebutan mainan kan nggak boleh ya”
Prinsip keadilan yang tinggi ini jugalah yang membuat anak Mama umumnya akan selalu berpikir dua kali sebelum bertindak untuk mempertimbangkan konsekuensinya agar tidak menyakiti perasaan orang lain.
5. Punya Empati Tinggi
Anak-anak yang berbakat sejak lahir juga umumnya cenderung lebih peka dalam memandang dunia sekitar mereka, baik dari hal-hal yang mereka saksikan sendiri atau dari media.
Misalnya, si Kecil dapat menunjukkan kepekaan ketika melihat kucing di jalanan, dengan berkata, “Ma, kasian ya kucing itu nggak ada yang kasih makan,” atau ketika melihat film superhero favoritnya, ia mungkin bertanya, “Thanos jahat ya, kenapa dia ngilangin banyak orang, padahal mereka kan nggak salah apa-apa.”
Memiliki rasa empati yang tinggi sejak dini dapat membantu si Kecil tumbuh menjadi anak yang senantiasa berhati-hati dalam berkata dan berperilaku agar tidak merugikan serta menyakiti perasaan orang lain.
Baca Juga: Mengenal Growth Mindset dan Pentingnya untuk Anak
6. Memiliki Self-Awareness yang Tinggi
Karena empati dan kepekaannya tinggi, anak yang berbakat (gifted) cenderung mawas diri (self-aware) sebelum bertindak karena ia sangat sadar akan perasaan dan kebutuhan orang lain.
Jadi, anak-anak ini cenderung memiliki pembawaan diri yang tenang dan mampu mengatur emosi serta tindakannya agar tidak menimbulkan efek negatif di kemudian hari, juga agar tidak merugikan orang lain.
Di sisi lain, anak yang ber-IQ tinggi juga cenderung cepat merasa frustasi dan kecewa ketika menerima kritik atau pemikirannya diabaikan dan disepelekan.
7. Daya Tangkap dan Daya Ingatnya Tinggi
Anak berbakat memiliki daya tangkap yang sangat tinggi sehingga mampu mempelajari hal baru jauh lebih cepat daripada teman sebayanya. Mereka sudah dapat memproses informasi dengan menemukan poin utama dari informasi yang didapat, selayaknya orang dewasa pada umumnya.
Selain itu, mereka juga memiliki kekuatan otak yang luar biasa sehingga dapat mengingat informasi dalam jumlah besar secara sekaligus.
Apa yang telah dipelajari juga dapat diingat dengan sangat baik ketika diperlukan tanpa harus mengulang kembali apa yang telah mereka pelajari.
8. Memiliki Rentang Perhatian (Atensi) yang Tinggi
Berbeda dengan anak-anak dengan kecerdasan berskala rata-rata, hasil sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2013 menunjukkan bahwa anak yang punya IQ yang tinggi memiliki rentang perhatian yang jauh lebih tinggi pada bidang yang diminatinya.
Untuk memiliki rentang perhatian yang tinggi, si Kecil perlu menggunakan pemrosesan kognitif tingkat tinggi bernama pengendalian konsentrasi dan impulsivitas. Di sini, si Kecil memiliki kemampuan yang tinggi dalam menolak segala distraksi yang terjadi di sekitarnya.
9. Mampu Menalar dan Berpikir Logis
Dibandingkan dengan anak-anak pada umumnya, anak yang diberkati dengan kecerdasan tinggi memiliki kemampuan kognitif yang jauh lebih tinggi sehingga mampu melakukan penalaran yang sangat baik. Bahkan terhadap sesuatu yang abstrak seperti waktu, emosi, dan lain sebagainya.
Kemampuan penalaran yang luar biasa tersebut digunakan oleh otak si Kecil untuk mengkoneksikan berbagai macam poin penting sehingga ia menemukan pemecahan masalah secara lebih sadar, sistematis, fleksibel, dan unik.
10. Fasih dan Lancar Berbicara
Daya tangkap yang kuat juga membuat si Kecil memiliki kosakata yang jauh lebih kaya dan mampu menyusun kalimat yang kompleks daripada anak-anak usia sebayanya.
Oleh karena itu, menurut sebuah jurnal yang diterbitkan pada tahun 2011, anak dengan kecerdasan tinggi akan mampu mengajukan berbagai pertanyaan mendalam, mendiskusikan berbagai macam permasalahan dan ide-ide kreatif, dan mendeskripsikan sesuatu secara mendetail sejak usia prasekolah.
Berkat kosakatanya yang luas, anak ber-IQ tinggi juga fasih bercerita dan mampu menggunakan istilah-istilah atau humor yang mungkin tidak banyak ditunjukkan oleh anak lain yang sebayanya.
Hal tersebut dipengaruhi oleh perkembangan kemampuan bahasanya yang sangat baik.
11. Memiliki Selera Humor yang Tinggi
Dipengaruhi dengan kemampuan berbahasanya yang sangat baik, anak cerdas juga memiliki selera humor yang lebih tinggi daripada teman sebayanya. Bahkan si Kecil mampu memahami dan mengungkapkan humor yang aneh dan absurd untuk anak-anak sepantarannya.
12. Individualis dan Cepat Bosan
Anak dengan IQ di atas rata-rata juga umumnya memiliki rasa ingin tahu yang sangat tinggi tentang hal-hal yang menarik perhatiannya, sehingga ia akan fokus mengeksplor lingkungannya untuk memecahkan masalah dan mencari jawabannya secara mendetail.
Di sisi lain, karena rasa ingin tahunya sangat besar si Kecil juga bisa cepat merasa bosan karena ia bisa mendapatkan jawaban yang cepat lewat usahanya sendiri.
13. Lebih Suka Berteman dengan Anak yang Lebih Tua
Apabila si Kecil terlihat lebih suka berteman dan bermain dengan anak-anak yang usianya lebih besar, ini bisa bisa jadi salah satu ciri-ciri ia ber-IQ tinggi. Salah satu alasannya karena gifted children memiliki kemampuan mental yang cenderung berkembang lebih cepat daripada teman-teman sebayanya.
Bagaimana Ma, apakah si Kecil menunjukkan ciri-ciri anak ber-IQ tinggi seperti di atas? Jika iya, Mama perlu memberikan pendidikan dan pengasuhan yang lebih seksama untuk mengarahkan si Kecil menjadi pemenang di masa depan.
Nah, untuk mengetahui sejauh mana perkembangan kecerdasan anak dari berbagai aspek yang diidentifikasi dari kesehariannya, Mama bisa coba isi tes 8 Winning Skills si Kecil dan dapatkan gratis Stimulation Kit Gratis di akhir tesnya.
Apakah IQ Bisa Menjadi Tolak Ukur Kecerdasan Anak?
Yang perlu Mama pahami, IQ bukanlah tolak ukur mutlak untuk menentukan kecerdasan anak. Sebab, pada kenyataannya masih ada banyak lagi faktor lainnya yang berpengaruh pada intelegensi, termasuk pola asuh orang tua, stimulasi yang tepat, pemenuhan nutrisi yang optimal, hingga resiliensi anak untuk terus belajar dan berkembang.
Kecerdasan anak juga tidak bisa dinilai hanya dari satu aspek logis-matematis saja, karena kecerdasan terbagi dalam beberapa jenis, yaitu verbal-linguistik, spasial-visual, musikal, kinestetis-jasmani, intrapersonal, interpersonal, dan naturalis.
Ingat, Ma, setiap anak itu berbeda dan memiliki kemampuan belajar yang juga berbeda. Jadi, Mama perlu mencari tahu apa metode terbaik untuk membantu anak belajar.
Untuk mendukung stimulasi yang tepat, berikan makanan bergizi seimbang dan lengkapi dengan susu kecerdasan otak anak yang mengandung 9 vitamin dan 12 mineral penting.
Berikan susu yang juga dilengkapi dengan Omega 3 & 6, zat besi, serta DHA yang terbukti membantu tumbuh kembang anak secara optimal, terutama dengan dukungan nutrisi dan stimulasi yang tepat.
Yuk daftarkan diri Mama di MyNutriclub sekarang untuk dapatkan penawaran dan promo menarik seputar susu Nutrilon. Mama juga bisa dapatkan konten-konten digital eksklusif seperti Podcast, Parenting E-book, hingga Kulwap yang dimoderatori oleh ahli di bidangnya.
Semoga artikel ini membantu!