Anak mulai bisa fokus ketika memasuki usia 2 tahun, tapi rentang fokusnya masih pendek sekitar 4-6 menit. Maka itu, Mama perlu mengetahui cara melatih fokus anak yang tepat.
Cara Melatih Fokus Anak
Anak perlu memiliki kemampuan fokus agar dapat belajar dan menjalani aktivitas sehari-hari dengan baik. Bagaimana cara agar anak fokus? Mama bisa temukan jawabannya di bawah ini:
1. Memahami Gaya Belajar Anak
Setiap anak memiliki gaya belajar yang berbeda, mulai dari auditori, visual, dan kinestetik. Agar ia lebih mudah fokus, sebaiknya Mama kemas aktivitas anak sesuai dengan gaya belajarnya.
Misalnya anak dengan gaya belajar kinestetik tidak akan bisa fokus menjalani aktivitas yang didominasi dengan duduk diam, mencatat, dan mendengarkan.
Mereka harus diberikan kesempatan untuk bergerak dan merasakan dengan indra perabanya agar bisa fokus dan menyerap pembelajaran dari aktivitas yang sedang dilakukan.
2. Membatasi Screen Time
Mama harus tegas dalam memberikan screen time pada anak. Pasalnya, screen time berpotensi mengganggu kemampuan otak untuk fokus dengan hal lain di sekitarnya.
Menurut American Academy of Pediatrics, anak usia 2-5 tahun hanya boleh mendapatkan screen time berkualitas 1 jam sehari.
Untuk anak di atas 6 tahun, Mama harus tetapkan batasan waktu yang jelas dan konsisten. Pastikan screen time tidak mengganggu tidur, aktivitas fisik, dan aktivitas belajarnya.
3. Berikan Tugas Harian
Cara melatih fokus anak berikutnya adalah dengan memberikan tugas harian di rumah. Tidak perlu yang rumit, Ma.
Mama bisa mulai dengan mengajak anak membereskan tempat tidur setelah bangun, memasukkan mainan ke dalam kotak, atau merapikan buku di rak setiap kali selesai membaca.
Tugas-tugas sederhana ini akan membantu si Kecil terbiasa fokus menyelesaikan satu tugas terlebih dahulu sebelum berpindah ke tugas lainnya.
4. Buat Deadline untuk Tugas
Ketika kesulitan untuk fokus, biasanya si Kecil akan menunda-nunda untuk menyelesaikan pekerjaan yang ada.
Mama bisa membantu si Kecil untuk lebih fokus menyelesaikan apa yang sedang dikerjakan dengan memberikan batas waktu alias deadline sebelum ia bisa istirahat atau bermain.
Untuk membantu si Kecil memahami konsep deadline, Mama bisa menyalakan alarm atau menggunakan posisi jarum jam. Jelaskan aturan deadline dengan bahasa sederhana.
5. Berikan Jeda di Setiap Aktivitas
Kemampuan fokus anak-anak belum selama orang dewasa. Jadi, jangan paksa anak meneruskan belajarnya jika ia memang sudah ingin berganti aktivitas.
Berikan jeda untuk menyelingi setiap kegiatan harian anak supaya ia tidak cepat merasa kelelahan. Misalnya, Mama bisa biarkan anak 3 tahun untuk menggambar selama 6-8 menit.
Kemudian hidangkan camilan favoritnya sebagai “waktu break”. Setelah itu, Mama dapat mengajak si Kecil berganti ke aktivitas lain, misalnya melipat origami atau menggunting pola.
Baca Juga: 10 Cara Mendidik agar Anak Jadi Pintar di Sekolah
6. Mainkan Permainan Mengasah Otak
Cara melatih fokus anak selanjutnya adalah mengajak si Kecil memainkan berbagai permainan asah otak.
Bukan hanya kemampuan fokus, permainan asah otak ini juga bisa meningkatkan kemampuan menalar, pemecahan masalah, dan berpikir kreatif anak.
Contoh permainan yang dapat mengasah otak anak adalah puzzle, lego, crosswords, scrambles, memory games, catur, mewarnai, menghubungkan garis, dan masih banyak lagi.
7. Buat Rutinitas Harian
Jadwal harian yang dilakukan rutin bersama dengan keluarga merupakan cara melatih fokus anak yang efektif, Ma.
Pasalnya, si Kecil jadi akan belajar tentang aturan dan lebih disiplin dalam menjalani kegiatan sehari-harinya.
Merencanakan rutinitas harian yang baik juga akan membuat si Kecil tidur teratur untuk menjaga fungsi kognitif dan daya tangkapnya.
8. Biasakan Anak Olahraga
Otak akan bekerja dengan lebih baik apabila menerima asupan oksigen yang cukup.
Kegiatan olahraga adalah salah satu cara yang dapat dilakukan untuk memperlancar asupan oksigen ke dalam otak..
Oleh karena itu, ajak anak berolahraga atau bergerak aktif selama minimal 60 menit per hari. Dengan begitu otak anak lebih mudah fokus, lebih jernih, dan cepat menangkap informasi baru.
9. Coba Latihan Meditasi
Penelitian menunjukkan bahwa meditasi dapat melatih fokus, meningkatkan kemampuan mengingat, dan kemampuan kognitif lainnya. Cara melatih fokus anak dengan meditasi adalah:
- Ajak si Kecil untuk duduk bersila di tempat yang tenang dan nyaman. Contohnya di pinggir kolam atau ruangan dengan alunan musik relaksasi dan udara yang sejuk.
- Ajak anak menarik napas panjang dengan perlahan melalui hidung.
- Keluarkan napas panjang secara perlahan melalui mulut.
- Minta anak untuk merasakan setiap tarikan dan hembusan napasnya.
- Lakukan selama 5-10 menit atau sesuaikan dengan rentang perhatian masing-masing kelompok usia anak.
10. Buat To-do List
Penelitian menunjukkan, multitasking justru dapat menurunkan konsentrasi dan kualitas hasil pekerjaan, termasuk pada anak-anak.
Jadi, jangan “membanjiri” anak dengan terlalu banyak instruksi dalam sekali waktu agar ia tidak kewalahan dan sulit menentukan prioritas. Biasakan memberikan tugas satu per satu.
Supaya lebih mudah, buatlah to-do list di papan tulis menggunakan spidol warna-warni. Coret setiap pekerjaan yang sudah terselesaikan agar si Kecil merasa puas akan keberhasilannya.
Baca Juga: 8 Cara Melatih Anak Berpikir Kritis Sejak Usia Dini
11. Atur Suasana Ruang Belajar
Menyediakan lingkungan belajar yang disukai si Kecil adalah cara melatih fokus anak selanjutnya.
Sebagian anak menyukai ruangan yang sunyi, namun sebagian anak lainnya lebih nyaman mengerjakan tugas sambil mendengarkan musik.
Mama dapat mengatur ruang belajar si Kecil sesuai dengan preferensinya agar ia lebih mudah fokus belajar atau mengerjakan pekerjaan rumahnya.
12. Belajar di Ruang Terbuka
Pemandangan hijau dan angin yang berhembus sepoi-sepoi pasti akan menyegarkan pikiran siapapun, termasuk si Kecil.
Oleh karena itu, cara untuk melatih anak fokus selanjutnya adalah mengajak si Kecil belajar di ruang terbuka seperti ke taman bunga, kebun binatang, atau hutan kota.
Selain menggunakan cara di atas, Mama juga bisa melatih fokus dan membekali si Kecil untuk Menang di Setiap Langkah dengan mengunduh Panduan Stimulasi 8 Winning Skills yang telah tervalidasi ahli.
13. Ajak Anak Mengamati Hal di Sekitarnya
Imajinasi anak yang besar membuatnya mudah teralihkan oleh rangsangan internal, seperti rangsangan sensorik atau kenangan yang menarik.
Untuk membantu mengatasi hal ini, Mama dapat melatih anak untuk lebih sadar terhadap hal-hal di sekitarnya. Dengan begitu, anak dapat belajar fokus dan hadir dalam setiap momen.
Beberapa aktivitas yang bisa dicoba antara lain mengajak anak belajar mendeskripsikan benda yang ada di sekitarnya atau mendengarkan lirik lagu dengan seksama.
14. Bacakan Cerita untuk Anak
Cara melatih fokus anak berikutnya adalah membacakan buku cerita dengan ekspresi wajah dan suara yang dinamis. Jangan lupa juga untuk melontarkan pertanyaan menarik seperti:
- Siapa ya nama beruang baik hati dalam cerita yang Mama bacakan tadi?
- Rumah yang ditemukan Hansel dan Gretel di dalam hutan tadi terbuat dari apa sih, Nak?
- Rumah anak babi yang pertama terbuat dari jerami atau batu,ya?
Dengan begitu, si Kecil lebih termotivasi untuk fokus mendengarkan setiap cerita yang dibaca bersama Mama.
15. Pastikan Tidurnya Cukup
Istirahat yang cukup dan berkualitas akan meningkatkan kemampuan fokus, daya tangkap, serta memori anak. Itulah mengapa, Mama perlu mencukupi waktu tidur anak sesuai usianya:
- Usia 1-2 tahun : 11-14 jam tidur tiap hari.
- Usia 3-5 tahun : 10-13 jam tidur tiap hari.
- Usia 6-12 tahun : 9-12 jam tidur tiap hari.
- Usia 13-18 tahun : 8-10 jam tidur tiap hari.
Baca Juga: 15 Cara Mengajari Anak Berhitung yang Cepat dan Mudah
16. Cukupi Kebutuhan Cairan Anak
Tahukah Mama jika otak manusia terdiri dari 75% air? Oleh karena itu, kekurangan cairan dapat memengaruhi kinerja sel saraf dan performa kognitif si Kecil sehingga ia kesulitan untuk fokus.
Kebutuhan cairan anak berbeda-beda berdasarkan kelompok usianya. Anak usia 1-3 tahun membutuhkan sekitar 1150 ml cairan setiap hari.
Sementara anak usia 4-6 tahun membutuhkan kurang lebih 1450 ml cairan dalam satu hari.
17. Hindari Konsumsi Kafein
Agar cara melatih fokus anak membuahkan hasil optimal, pastikan juga ia tidak mengonsumsi minuman atau makanan yang mengandung kafein. Misalnya teh, kopi, dan cokelat.
Pada anak-anak di bawah 12 tahun, asupan kafein berlebihan dapat menyebabkan gangguan tidur, diare, dehidrasi, dan sakit kepala, yang dapat menghambat kemampuan konsentrasinya.
18. Sempurnakan Gizi Hariannya
Mama dapat memberikan makanan tinggi omega-3 (DHA & EPA), seperti telur, salmon, minyak ikan, yogurt, sayuran hijau seperti bayam dan kale, serta kacang-kacangan untuk meningkatkan daya tangkap dan fokus anak.
Batasi juga asupan junk food dan gula berlebihan agar si Kecil lebih mudah fokus. Anak usia 2-18 tahun sebaiknya hanya mengonsumsi gula maksimal 25 gram (6 sendok teh) per hari.
Lalu untuk lengkapi kebutuhan nutrisinya, berikan susu yang bagus untuk kecerdasan otak anak dengan kandungan FOS:GOS dan DHA & EPA yang tinggi untuk maksimalkan intelegensi si Kecil.
Apa Penyebab Anak Kurang Fokus?
Ketika melihat anak kesulitan menyelesaikan suatu pekerjaan, Mama pasti bertanya-tanya “Apa yang membuat anak susah fokus?” Pada umumnya anak kesulitan fokus karena:
- Kurang tidur.
- Merasa lapar.
- Sedang ada permasalah, misalnya bertengkar dengan teman.
- Terlalu semangat untuk melakukan hal lain, misalnya bermain sepulang sekolah.
- Pola hidup tiba-tiba berubah, misalnya punya adik baru.
- Pola hidup yang tidak sehat.
- Screen time berlebihan, terutama sebelum tidur.
- Mengalami penyakit yang berdampak pada kemampuan fokus, seperti anemia defisiensi zat besi.
- Mengalami masalah penglihatan.
- Memiliki masalah pendengaran.
- Memiliki gangguan belajar, misalnya dyslexia.
- Merasa gelisah.
- Memiliki pikiran obsesif terhadap hal-hal tertentu.
- Merasa tertekan, misalnya pindah ke rumah baru.
- Mengalami kejadian traumatis.
- Mengalami ADHD (Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder).
Yang perlu dikhawatirkan adalah ketika anak sudah memasuki usia prasekolah namun ia tidak bisa fokus mengerjakan satu hal barang 5-10 menit saja.
Jika demikian, Mama mungkin perlu berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter spesialis anak untuk mendapatkan pemeriksaan dan diagnosis yang tepat.
Itulah penjelasan mengenai penyebab fokus anak terganggu dan beberapa cara melatih fokus anak yang dapat Mama lakukan di rumah secara konsisten.
Semoga artikel ini membantu, ya, Ma!