Sensory play merangsang otak berfungsi lebih baik saat mengolah informasi baru dari aktivitas sehari-hari agar anak mampu berpikir kritis untuk memecahkan persoalan rumit. Simak penjelasan selengkapnya di bawah ini!
Contoh Permainan Sensorik untuk Anak
Ada banyak permainan sensoris yang bisa Mama dan Papa lakukan di rumah bersama si Kecil. Berikut adalah ragam pilihan ide sensory play untuk anak:
1. Gunakan Sensory Board
Sensory board adalah papan sederhana yang terdapat benda dengan aneka bentuk dan tekstur.
Dengan sensory board, anak dapat merasakan pengalaman sensoris sendiri terhadap sentuhan hingga penglihatan suatu benda. Mama dan Papa bisa membuat sensory board ini sendiri di rumah, lho.
Caranya, pakai papan kayu atau plastik yang sudah tidak terpakai. Kemudian, tempelkan macam-macam barang, seperti gantungan kunci, spons mandi, kain atau serbet.
Mama juga bisa menggunakan roda lemari, bulu-bulu halus, rumput sintetis, telepon, kalkulator, hingga benda-benda lain untuk merangsang panca indra anak.
Jika Mama tidak punya waktu untuk membuatnya, jangan khawatir, Mama bisa membeli macam-macam mainan edukasi untuk anak yang sekarang banyak dijual di pasaran.
2. Bermain dengan Makanan
Bermain dengan makanan juga menjadi ide aktivitas sensory play yang mudah dilakukan di rumah.
Makanan memiliki bentuk, warna, dan tekstur beragam. Sehingga anak dapat meraba, meremas, dan mencicipi tekstur serta bentuk makanan satu per satu.
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Appetite menyebutkan bahwa anak prasekolah yang terbiasa bermain sensori dengan makanan seperti sayur dan buah akan lebih mudah mencoba makanan baru.
Jika Mama khawatir kalau aktivitas sensoris ini bisa membuat anak melihat waktu makan sebagai permainan, cobalah untuk memisahkan waktu makan dan bermain.
Mama bisa menemani atau menyuapi anak terlebih dahulu, kemudian ajak ia bermain melalui media makanan, seperti yogurt, mi spaghetti, wortel, jagung, popcorn, stroberi, jeruk, atau buah naga.
Baca Juga: 13 Ide Permainan Dalam Ruangan yang Seru dan Edukatif
3. Bermain Coba Rasa
Prinsip kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui berbagai macam rasa agar indra pengecapnya lebih terlatih.
Mudah saja, Mama bisa menyediakan gula pasir, garam, sedikit bubuk cabai, atau buah lemon dan stroberi.
Biarkan anak mencoba sedikit demi sedikit, lalu lihat respon si Kecil saat mencicipi rasa makanan tersebut. Ia mungkin akan memejamkan mata saat mencicipi rasa makanan yang kecut atau masam.
4. Bermain Tebak Aroma
Selain bermain mencoba tekstur dan rasa, Mama juga dapat melakukan sensory play melalui permainan tebak aroma.
Tak perlu ribet, kok. Mama bisa menyiapkan kopi, terasi, pepaya, jeruk, atau jenis makanan lain yang memiliki aroma.
Kemudian, biarkan si Kecil mencium aroma dari macam-macam makanan yang disediakan dan lihat respon yang ia berikan.
5. Play Dough
Mama dapat menyediakan play dough agar si Kecil dapat melatih sensorisnya. Selain membelinya secara online, Mama juga bisa membuat playdough sendiri di rumah lho.
Caranya, cukup siapkan tepung, pewarna makanan, dan minyak. Lalu, ajak si Kecil membuat play dough bersama-sama sesuai dengan pilihan warna favoritnya.
Bila sudah selesai dibuat, Mama dan anak bisa bereksperimen dengan playdough buatannya.
Jenis aktivitas ini dapat mengenalkan anak pada tekstur benda yang lunak dan licin. Anak bisa menggulung, memotong, hingga membentuk sebuah benda tertentu dengan play dough.
6. Bermain Air
Anak-anak pasti senang bermain air. Nah, Mama bisa memanfaatkan aktivitas ini untuk merangsang seluruh pancaindranya!
Mama bisa menyiapkan kolam renang anak-anak yang bisa dipompa. Kemudian, isi kolam buatan dengan air, bola, gelas, boneka bebek, busa sabun, dan barang-barang lain yang dapat dieksplorasi di dalam air.
Mama juga bisa minta anak untuk mengamati benda yang dimasukkan ke dalam air dan melihat apa yang terjadi pada benda tersebut. Misalnya, minta anak memasukkan koin logam ke dalam air.
Jika tidak ada kolam renang buatan, bak mandi atau bathtub juga bisa menjadi alternatif untuk menikmati kegiatan ini.
Baca Juga: 7 Cara Mengoptimalkan Kecerdasan Kinestetik Anak
7. Tabung Suara
Sensory play dapat menstimulasi indra pendengaran melalui permainan tabung suara.
Mama bisa menyiapkan botol plastik air mineral yang sudah tidak terpakai, kemudian masukkan objek berbeda ke dalamnya. Misalnya, beras, biji-bijian atau kacang-kacangan, kancing, dan lain sebagainya.
Selanjutnya, tutup rapat botol air mineral tersebut dan biarkan anak bermain dengan cara digoyang atau dikocok hingga mengeluarkan suara yang berbeda-beda.
8. Bercocok Tanam
Tahukah Mama kalau sensory play bisa sekaligus meningkatkan bonding dengan si Kecil? Nah, Mama dan Papa bisa mengajak si Kecil bercocok tanam di sore hari atau saat akhir pekan.
Cobalah untuk mencari bibit tanaman yang mudah ditanam, seperti tauge atau cabai. Selanjutnya, pakai media tanam, gelas plastik, atau karton telur bekas.
Cobalah mencari bibit tanaman yang sederhana dan mudah ditanam, seperti tauge atau cabai. Lalu, gunakan media tanam berupa gelas plastik atau wadah bekas telur.
Aktivitas seperti menggali tanah, menabur bibit atau benih tanaman, mencium aroma bunga, dan menyiram tanaman dapat membantu menstimulasi panca indra anak.
9. Buat Permainan Keseimbangan
Untuk melatih indra keseimbangan, Mama bisa membuat permainan yang sedikit menantang.
Misalnya, Mama bisa membuat dua garis lurus sejajar menggunakan kapur atau penanda lainnya dengan jarak berdekatan di halaman depan rumah.
Kemudian, minta ia berjalan mengikuti garis tanpa keluar dari garis yang telah dibuat.
Mama dan Papa bisa juga mengajak anak bermain di playground dan minta ia menaiki permainan yang ada. Contoh kegiatan sensoris ini dapat melatih kemampuan fokus dan atensi si Kecil.
10. Permainan Melompat
Permainan melompat, seperti melompati tali, trampolin, atau benda lainnya, juga bisa menjadi aktivitas sensoris yang menarik.
Permainan ini dapat membantu anak melepaskan energi sekaligus merangsang kemampuan psikomotoriknya.
Contohnya, Mama bisa membuat sedikit rintangan menggunakan beberapa benda yang ada di rumah, seperti bantal, boneka, batu, dan lainnya.
Kemudian, mintalah anak untuk melompati beberapa benda yang sudah diletakkan pada jarak tertentu.
Kapan pun dan di mana pun anak bermain, pastikan Mama dan Papa selalu siap siaga untuk mengawasi, ya.
Untuk membekali anak supaya tumbuh menjadi pemenang, bukan hanya kepekaan panca inderanya saja yang perlu distimulasi dengan tepat dengan sensory play.
Yuk, dapatkan panduan mengoptimalkan 8 jenis kecerdasan si Kecil dengan mengunduh 8 Winning Skill Stimulation Kit yang telah divalidasi tim ahli. Dapatkan secara gratis sekarang juga!
Baca Juga: Aktivitas untuk Menunjang Kesehatan dan Kecerdasan Anak
Apa Manfaat Sensory Play?
Permainan sensorik berfungsi untuk melatih kepekaan pancaindra anak, mulai dari sentuhan/peraba, penciuman, pengecapan, pendengaran, hingga penglihatan anak.
Apa saja manfaat permainan sensori untuk anak? Berikut penjelasan selengkapnya:
1. Mendorong Rasa Ingin Tahu
Permainan sensori mendorong rasa ingin tahu anak untuk menjelajah dan belajar tentang dunia sekitarnya dengan memanfaatkan semua indra.
Ini karena permainan sensori akan membuat anak langsung merasakan apa yang ia lihat, dengar, cium, ataupun sentuh sehingga dapat mendorong otak berkembang lebih baik.
Permainan sensoris bisa membantu otak anak menciptakan koneksi antar saraf yang lebih kuat untuk memproses dan menanggapi informasi di sekitarnya.
Pemahaman ini dapat membantu si Kecil mengamati, menentukan pilihan, memecahkan masalah, dan mengambil kesimpulan.
Jika rasa ingin tahunya sudah terpenuhi, anak dapat mengidentifikasi objek yang disukai dan tidak disukai, serta mengetahui objek mana yang aman untuk disentuh dan dieksplorasi..
2. Melatih Keterampilan Motorik Halus dan Kasar
Selanjutnya, manfaat sensory play adalah melatih motorik anak.
Motorik kasar melibatkan pergerakan otot-otot besar, seperti berlari, berjalan, melompat, memanjat, dan lain-lain.
Sementara motorik halus adalah melibatkan pergerakan otot-otot halus di tangan untuk menulis, menggambar, mengangkat sendok, mengancingkan baju, dan lain-lain.
Permainan sensoris juga dapat meningkatkan kemampuan koordinasi antara mata dengan tangan anak.
Semua kemampuan ini sangat berguna untuk mengembangkan kemampuan lain yang lebih kompleks di masa depan.
Baca Juga: 10 Ide Kegiatan Fisik untuk Stimulasi Motorik Anak
3. Melatih Kemampuan Kognitif
Menurut sebuah studi yang dipublikasikan oleh Michigan State University, permainan sensoris juga memengaruhi kecerdasan kognitif anak.
Permainan yang melibatkan berbagai indra membantu si Kecil menciptakan dan memperkuat koneksi di otak.
Koneksi antar sel saraf otak ini disebut dengan sinapsis yang memungkinkan anak belajar dan beradaptasi.
Lewat permainan sensoris, anak akan didorong mampu menelaah situasi yang ia jalani sehingga terlatih berpikir kritis untuk memecahkan masalah yang kompleks sekalipun.
Misalkan, saat anak menyusun banyak balok untuk dijadikan bangunan utuh, ia mungkin akan berpikir bagaimana caranya agar balok tersebut tidak roboh.
Anak dapat melatih konsentrasi dan kemampuan berpikirnya yang akan berguna di masa depan, khususnya saat ia sudah bersekolah nanti.
4. Meningkatkan Kemampuan Berbahasa
Sensory play ternyata juga sangat baik untuk melatih perkembangan bahasa.
Melansir dari Cleveland Clinic,ermain sensori membantu anak belajar mengomunikasikan emosi, keinginan, dan kebutuhannya, juga beradaptasi dengan lingkungan di sekitarnya.
Pengalaman dengan berbagai tekstur, bentuk, suara, suhu, atau warna dapat menjadi kesempatan untuk anak untuk belajar berkomunikasi dan mendeskripsikan benda dengan belajar menggunakan kosakata.
Sebagai contoh, jika Mama ingin menjelaskan arti kata panas, dingin, keras, atau lunak, maka Mama membutuhkan berbagai benda yang memiliki sifat tersebut.
Agar ia lebih paham, Mama bisa menggunakan air hangat atau air dingin untuk menjelaskan kata “panas” dan “dingin”.
Orang tua juga dapat menggunakan mainan seperti slime dan balok untuk memberikan gambaran lebih jelas mengenai benda bertekstur lunak atau kenyal, dan keras.
Baca Juga: 8 Cara agar Anak Cepat Bicara di Usia 1-3 Tahun
5. Memberikan Rasa Tenang pada Anak
Menurut Very Well Family, sensory play bisa membuat mood anak jadi lebih baik.
Sebab, merangsang panca indra dapat bantu mengalihkan pikiran anak untuk mengerjakan suatu hal yang baru.
Cara ini akan membantu si Kecil “melupakan” apa yang sebelumnya membuatnya tidak nyaman, sedih, khawatir atau marah.
Selain itu, bermain sensoris juga bisa bantu anak yang hiperaktif atau kesulitan untuk fokus pada hal-hal yang benar-benar penting saja.
Stimulasi yang diterima oleh indra si Kecil akan membuat perhatiannya tertuju pada sensasi yang ia rasakan. Dengan begitu, perhatian anak akan lebih terfokus sehingga pikiran mereka jadi lebih tenang.
Mama bisa mengajak anak bermain pasir, beras, atau sensory board untuk mengalihkan perhatiannya dari hal yang membuatnya kesal dan membantunya lebih tenang.
6. Menumbuhkan Interaksi Sosial
Terlibat dalam permainan sensori dengan saudara kandung atau teman sebayanya, si Kecil dapat mengembangkan keterampilan sosialnya. Contohnya, ketika anak Mama bermain perosotan di taman atau bermain lego.
Mereka akan belajar bagaimana cara berkomunikasi, cara memecahkan masalah, serta beradaptasi dengan cara orang lain bermain.
Baca Juga: 5 Cara Stimulasi untuk Melatih Kecerdasan Anak Usia 2 Tahun
Selain memberikan stimulasi yang tepat, Mama juga perlu lengkapi kebutuhan gizi anak dengan menyajikan makanan bergizi seimbang serta susu pertumbuhan kaya nutrisi esensial seperti Nutrilon Royal 3 sebanyak tiga kali sehari.
Susu Nutrilon Royal 3 dilengkapi dengan Omega 3 & 6 serta zat besi dan DHA, juga diperkaya dengan formula ACTIDUOBIO+, perpaduan FOS:GOS rasio paling ideal yaitu 1:9, yang bantu mendukung daya tahan tubuh dan tumbuh kembang anak ketika disertai dengan nutrisi dan stimulasi yang tepat.