STEAM education atau STEAM adalah salah satu metode pembelajaran yang sempat jadi perbincangan di kalangan pendidik dan orang tua. Yuk, kenali lebih jauh manfaatnya untuk anak!
Apa yang Dimaksud dengan STEAM?
STEAM adalah singkatan dari Science, Technology, Engineering, Art, and Math. Jadi, metode pembelajaran STEAM adalah suatu konsep belajar yang mementingkan kreativitas anak untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan hal-hal teknis atau sains.
Metode ini tidak berfokus pada materi eksak, tetapi mengasah keterampilan praktis, seperti keterampilan sosial, emosional, dan komunikasi untuk memecahkan masalah kompleks.
Misalnya, alih-alih hanya belajar teori elektromagnetik, anak berkesempatan menciptakan alat berdasarkan apa yang telah mereka pelajari dan bagaimana cara mempresentasikannya
Apa Tujuan Pembelajaran STEAM?
Tujuan utama pembelajaran STEAM adalah untuk mengajarkan anak berpikir kritis juga mempersiapkan mereka menjadi SDM unggul di sekolah dan tempat kerjanya nanti.
Berikut beragam manfaat metode pembelajaran STEAM untuk anak:
1. Mendorong Anak Berpikir Kritis
Tujuan utama pembelajaran STEAM adalah mengembangkan keterampilan berpikir kritis.
Daripada sekadar menghafal teori dari buku pelajaran, anak akan didorong lebih aktif mempraktekkan cara memecahkan masalah berdasarkan pemahaman yang sudah mereka miliki.
Hal itu dapat mendorong anak berpikir secara logis dan mempersiapkan mereka agar lebih matang di masa yang akan datang.
2. Mengasah Keterampilan Problem Solving
Salah satu tujuan pembelajaran STEAM yaitu meningkatkan kreativitas anak.
Anak tidak hanya dituntut mengikuti instruksi yang ada dalam buku, tapi juga didorong menggunakan pikiran sendiri untuk membuat pilihan dan memecahkan masalah.
Hal ini membuat anak tidak hanya menggunakan pengetahuan teoritis, tapi juga menggunakan kemampuan imajinasi si Kecil untuk bisa menerapkan teori itu di dunia nyata.
Baca Juga: Manfaat Decision Making Skill untuk Anak dan Cara Melatihnya
3. Agar Melek Teknologi
Dalam metode pembelajaran STEAM, anak tidak hanya belajar tentang peralatan laboratorium atau melakukan eksperimen sains. Anak juga akan belajar berbagai teknologi dan platform.
Teknologi ini mencakup bahan seni, alat digital, komputer, mesin, dan lainnya. Contohnya, anak dapat mempelajari software atau aplikasi komputer untuk mendesain sebuah bangunan.
4. Meningkatkan Rasa Percaya Diri
Tujuan pembelajaran STEAM adalah agar anak merasa lebih percaya diri untuk memimpin.
Jadi, anak pendiam sekalipun akan belajar memilih dan mempelajari materi yang disukainya. Dengan begitu mereka ingin berkontribusi, sehingga meningkatkan rasa percaya diri mereka.
5. Mendorong Rasa Ingin Tahu
Terakhir, pembelajaran STEAM bertujuan untuk mendorong rasa ingin tahu si Kecil. Anak-anak diasah untuk meningkatkan sikap penasaran dan bertanya-tanya tentang berbagai hal.
Salah satu caranya yakni dengan berlatih mengajukan pertanyaan terbuka tentang bagaimana dan kenapa suatu hal bisa terjadi.
6. Mendorong Kerja Sama
Pembelajaran STEAM juga bagus untuk mendorong kecerdasan interpersonal anak agar dapat bekerja sama dengan siswa lain dan bersaing secara sehat, bukan kompetisi menang kalah.
Anak akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran berdasarkan pengetahuan, keterampilan, dan bakat masing-masing untuk mencapai tujuan bersama, yaitu memecahkan sebuah masalah.
7. Meningkatkan Kemampuan Komunikasi
Pembelajaran STEAM juga bermanfaat melatih keterampilan komunikasi si Kecil. Anak akan belajar berdiskusi dengan teman sebayanya.
Metode ini berguna untuk menstimulasi anak menjadi pendengar aktif sekaligus terbuka dengan ide-ide orang lain. Skill berharga yang pasti akan dibutuhkan seumur hidupnya.
Baca Juga: 5 Cara Stimulasi untuk Melatih Kecerdasan Anak Usia 2 Tahun
8. Melatih Keterampilan Sosial
Pembelajaran STEAM mempunyai pendekatan kolaboratif, sehingga hal itu dapat membantu anak untuk meningkatkan kecerdasan emosional dan sosialnya.
Ketika berdiskusi dengan teman-temannya, si Kecil dapat mengasah kemampuan beradaptasi dan menghadapi berbagai tipe kepribadian serta latar belakang budaya.
9. Menumbuhkan Rasa Cinta Belajar
Tujuan pembelajaran STEAM dapat membuat si Kecil mau terus belajar dan menimba ilmu-ilmu baru di luar matematika dan sains.
Berbekal keterampilan eksak, wawasan anak akan terbuka lebih lebar lagi untuk menerima berbagai macam kemungkinan informasi dan pengetahuan baru untuk meningkatkan skill-nya.
Mama juga bisa tingkatkan potensi si Kecil agar siap jadi pemenang dengan mengunduh 8 Winning Skill Stimulation Kit berisi rekomendasi stimulasi eksklusif yang telah divalidasi ahli!
Cara Menerapkan Pembelajaran STEAM di Rumah
Metode STEAM mungkin terlihat begitu rumit. Namun, menerapkan metode ini di rumah cukup mudah dengan bermodalkan eksplorasi dan interaksi dengan anggota keluarga lain.
Berikut adalah cara menerapkannya:
1. Sering Ajukan Pertanyaan pada Anak
Mama bisa mulai menerapkan pembelajaran model STEAM dengan mengajukan pertanyaan pada anak. Setiap melakukan percakapan, selalu ajukan pertanyaan terbuka untuk si Kecil.
Contoh pertanyaan-pertanyaan yang dimaksud misalnya, “Menurut kamu apa yang akan terjadi setelah ini?” atau “Apa yang sedang kamu perhatikan?”
Pertanyaan terbuka seperti itu dapat melatih pemikiran kreatif dan mandiri si Kecil, serta pemecahan masalah.
2. Tentukan Tema atau Konsep yang Sesuai
Untuk mengenalkan pembelajaran STEAM di rumah, Mama bisa mengajak anak memilih tema atau konsep menarik dan relevan dengan dunia sekitar si Kecil.
Pastikan tema atau konsep sesuai dengan minat si Kecil. Dengan begitu, ia akan tertarik dan berminat dan si Kecil mau terlibat langsung dalam eksplorasi.
Misalnya, apakah itu tema alam, angka, bentuk, atau warna-warni.
Baca Juga: Rekomendasi Mainan Edukasi untuk Anak Usia 2 Tahun
3. Rencanakan Aktivitas Eksplorasi
Aktivitas ini bisa berupa sensory play untuk menyentuh, meraba, melihat, mencium, dan mendengarkan.
Meski si Kecil belum paham konsep-konsep ilmiah secara mendalam, Mama bisa mengintegrasikan elemen-elemen STEAM secara sederhana selama ia bereksplorasi.
Contoh saat mengamati bunga, Mama bisa membicarakan tentang warna-warna yang ada (Arts), menyebut nama-nama bunga (Science), dan menghitung jumlah bunga (Mathematics).
4. Pastikan Dukungan dari Orang Tua
Libatkan orang tua dalam proses pembelajaran STEAM. Berikan mereka ide atau saran tentang bagaimana mereka dapat melanjutkan pembelajaran di rumah.
Misalnya menunjukkan kepedulian orang tua dalam merespon kebutuhan anak, serta memperlihatkan kesabaran selama proses bermain sambil memperhatikan apa yang ia lakukan.
Pastikan Mama selalu mendukung kebutuhan gizi harian si Kecil dengan susu kecerdasan otak anak.
Berikan susu mengandung FOS:GOS 1:9 dan DHA EPA yang terbukti secara klinis bantu memperkuat imunitas dan memaksimalkan kecerdasan si Kecil, menjadikannya siap menghadapi tantangan dan menjadi pemenang di masa depan.
Yuk, daftar di Nutriclub untuk dapatkan promo menarik dan hadiah eksklusif dari setiap pembelian produk Nutrilon!