Merawat bayi prematur 7 bulan harus ekstra hati-hati dan perlu strategi khusus karena imunnya belum stabil. Ketahui cara perawatan bayi prematur yang perlu Mama ketahui.
Seberapa Besar Peluang Bayi Prematur 7 Bulan Bertahan Hidup?
Bayi prematur 7 bulan artinya lahir saat usia kehamilan Mama berkisar 28-31 minggu.
Menurut penelitian, bayi yang lahir di usia 28 minggu memiliki harapan hidup 80-90%. Sementara bayi yang lahir di usia 30-31 minggu memiliki harapan hidup lebih tinggi, yaitu 99%.
Pada umumnya, bayi prematur boleh keluar dari inkubator ketika sudah mencapai milestone tertentu, seperti suhu tubuh stabil, bisa bernapas sendiri, bisa menyusu dari mulut, dan lainnya.
Ciri Bayi Prematur yang Sehat
Berikut ini ciri bayi prematur 7 bulan yang sehat:
- Bisa bernapas tanpa bantuan inkubator.
- Tidak mengalami periode henti napas (apnea).
- Suhu tubuh bayi tetap stabil tanpa inkubator.
- Berat badannya meningkat secara bertahap, sesuai dengan kurva pertumbuhan.
- Berat badannya mencapai setidaknya 2 kilogram (kg).
- Sudah bisa minum ASI lewat mulut.
- Imun tubuhnya sudah kuat sehingga tidak perlu inkubator untuk mencegah infeksi.
- Tidak terkena penyakit kuning (jaundice).
Risiko Kesehatan pada Bayi Prematur 7 Bulan
Sebanyak 10% dari bayi prematur yang lahir di usia 28 minggu berisiko mengalami masalah kesehatan, seperti:
- Masalah pernapasan.
- Infeksi.
- Masalah pencernaan.
- Masalah darah.
- Masalah ginjal.
- Masalah saraf dan otak. Contohnya kejang.
Walaupun ada risiko masalah kesehatan, tetapi Mama tidak perlu khawatir. Selama dirawat dengan baik, usia koreksi bayi prematur bisa dikejar sampai perkembangannya normal.
Baca Juga: Penanganan Bayi Lahir Prematur di NICU dan Peran Mama Papa
Cara Merawat Bayi Prematur 7 Bulan
Saat sudah diperbolehkan pulang ke rumah, ada beberapa hal yang perlu Mama perhatikan dalam merawat bayi prematur, antara lain:
1. Memahami Cara Merawat Bayi
Terkadang bayi prematur boleh pulang ke rumah tetapi masih dibekali dengan alat bantu napas dan alat monitor kesehatan.
Pastikan Mama dan Papa merasa nyaman untuk merawat si Kecil di rumah. Kemudian pahami betul cara menggunakan alat kesehatan, cara CPR bayi, dan gejala yang perlu diwaspadai.
CPR sangat penting untuk melakukan pertolongan pertama yang dapat menyelamatkan si Kecil jika ia tiba-tiba mengalami henti napas.
2. Berikan Nutrisi yang Diperlukan
Bayi prematur mungkin membutuhkan nutrisi khusus supaya tumbuh kembangnya lebih optimal. Mama dan Papa perlu mendiskusikan hal ini dengan dokter sebelum pulang ke rumah.
Bayi prematur pada umumnya juga minum ASI dalam porsi yang lebih sedikit daripada bayi cukup bulan. Jadi, Mama perlu menawarkan ASI dengan frekuensi yang lebih tinggi.
Maka itu, diskusikan dengan dokter mengenai jumlah dan frekuensi si Kecil untuk menyusu.
3. Lakukan Perawatan Metode Kangguru (PMK)
Mama dan Papa perlu sering-sering memberikan perawatan metode kangguru alias skin-to-skin-contact. Dengan demikian, si Kecil merasa lebih tenang, aman, dan hangat.
Caranya, letakkan bayi di dada, langsung menyentuh kulit Mama atau Papa. Bayi juga tidak perlu dipakaikan baju, cukup popok, kaos kaki, dan topi saja.
Kemudian, Mama dan Papa bisa mengenakan support binder (kain halus sepanjang 1 meter) untuk menahan posisi bayi agar terus berada di area dada.
Baca Juga: Ketahui Mitos dan Fakta Seputar Cara Merawat Bayi Prematur
4. Batasi Kontak dengan Orang Lain
Sistem imun tubuh bayi prematur belum terbentuk sempurna, sehingga ia lebih mudah terserang infeksi penyakit daripada bayi yang lahir cukup bulan.
Sejumlah penyakit yang umumnya mengancam bayi prematur antara lain sepsis, pneumonia, meningitis, infeksi saluran kencing, infeksi kulit, dan infeksi ginjal.
Untuk mengurangi risiko infeksi, sebaiknya Mama tidak membawa si Kecil ke tempat yang terlalu ramai seperti mall, restoran, atau pantai.
5. Rajin Cuci Tangan
Sebelum menyentuh si Kecil, pastikan Mama selalu cuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun, atau hand sanitizer berbasis alkohol.
Hal ini juga berlaku pada orang lain yang berkunjung dan ingin menyentuh si Kecil. Mama boleh bersikap tegas jika tamu menolak cuci tangan.
Apabila ada yang ingin berkunjung tetapi sedang sakit, minta orang tersebut untuk menunda kunjungannya hingga sembuh total.
6. Lakukan Imunisasi Bayi
AAP (American Academy of Pediatrics) menyatakan bahwa vaksin aman untuk diberikan pada bayi prematur yang sehat.
Jadi, berikan vaksin sesuai jadwal yang telah diberikan dokter. Tujuannya agar imun tubuh bayi segera terbentuk dan dapat melindunginya dari berbagai penyakit menular berbahaya.
Baca Juga: Panduan Cara Memandikan Bayi Prematur
7. Catat Tumbuh Kembang si Kecil
Bayi prematur 7 bulan memiliki risiko keterlambatan tumbuh kembang yang lebih besar. Jadi, ia membutuhkan waktu lebih lama untuk mencapai beberapa milestones.
Supaya dapat memberi penanganan dengan lebih cepat, penting bagi Mama dan Papa untuk mencatat setiap pencapaian milestones si Kecil.
Bawa catatan ini setiap kali check up rutin ke dokter sehingga pemeriksaan dapat lebih mendetail.
8. Lakukan Check-up Secara Rutin
Bayi yang terlahir prematur umumnya akan diminta untuk melakukan medical check-up 1 atau 2 minggu sekali setelah keluar dari rumah sakit.
Check-up harus dilakukan sesuai jadwal supaya kondisi kesehatan, pertumbuhan, dan perkembangannya terpantau dengan baik.
Dengan begitu, apabila ditemukan gangguan kesehatan atau tumbuh kembang, si Kecil dapat segera mendapatkan penanganan sesuai kondisi yang dibutuhkan.
Itulah beberapa hal yang perlu Mama dan Papa perhatikan untuk merawat bayi prematur 7 bulan di rumah.
Mama dan Papa bisa mendapatkan e-book eksklusif berisi tips dan informasi untuk mendukung kekuatan sistem imun si Kecil sejak dini dengan memanfaatkan fitur The Parents’ Guide Academy.
Dapatkan juga panduan tumbuh kembang eksklusif sesuai usia si Kecil dan kesempatan untuk berkonsultasi selama 24/7 dengan tim ahli tanpa perlu membuat janji terlebih dahulu.