Bayi prematur, tahap perkembangannya sangat berbeda dari bayi yang lahir cukup bulan. Mama bisa ketahui tahapan perkembangan dan cara perawatannya di sini!
Berapa Umur Bayi Dikatakan Lahir Prematur?
Bayi disebut prematur saat ia lahir sebelum usia kehamilan 37 minggu. Menurut WHO, seberapa dini lahirnya, dapat dibagi menjadi beberapa kategori, yaitu:
- Extremely preterm : sebelum 24 minggu atau kurang dari 28 minggu.
- Very preterm : 28 hingga kurang dari 32 minggu.
- Moderate to late preterm : 32 hingga 37 minggu.
Apa yang Menyebabkan Bayi Lahir Prematur?
Ada banyak sekali faktor yang menyebabkan risiko bayi terlahir prematur meningkat. Berikut ini faktor-faktor yang sering menjadi penyebab bayi prematur:
- Usia ibu hamil < 18 tahun atau di atas 35 tahun.
- Ibu hamil punya riwayat melahirkan bayi secara prematur.
- Ibu mengandung lebih dari 1 bayi.
- Memiliki kelainan bawaan pada organ reproduksi, misalnya leher rahim pendek.
- Mengalami infeksi tertentu, terutama pada air ketuban dan saluran genital bagian bawah.
- Mengidap kondisi kronis seperti darah tinggi, diabetes, atau autoimun.
- Mengalami kejadian yang membuat syok berat seperti kematian orang terdekat atau depresi.
- Mengalami perdarahan vagina selama masa kehamilan.
- Jarak kehamilan terlalu dekat dengan kehamilan sebelumnya, yaitu kurang dari 12 bulan.
- Memiliki gaya hidup yang tidak sehat selama masa kehamilan seperti minum alkohol, merokok, dan obat-obatan terlarang.
Apa Ciri-Ciri Bayi Prematur Sehat?
Bayi kurang bulan dikatakan sehat dan bisa pulang dari RS untuk perawatan di rumah, ketika menunjukkan ciri-ciri berikut:
- Bisa bernapas secara teratur tanpa alat bantu.
- Memiliki suhu tubuh yang stabil.
- Mampu menyusu dengan baik.
- Berat badan terpantau terus bertambah.
- Tidak mengalami demam.
- Tidak mengalami penyakit kuning (jaundice).
Baca Juga: 5 Masalah Kesehatan Si Kecil Prematur
Tahap Perkembangan Bayi Prematur
Tahap perkembangan bayi preemie terlihat lebih lambat daripada bayi normal. Sebab, usia koreksinya jauh lebih muda. Berikut perkembangan si Kecil berdasarkan usia koreksinya:
1. Usia 2 Bulan
Bayi preemie di usia 2 bulan umumnya sudah mulai bisa mengangkat kepalanya saat sedang tengkurap, dan mulai bisa menggerakkan tangan dan kakinya lebih aktif.
Si Kecil juga mungkin sudah bisa mengenali wajah dan suara Mama, serta menggenggam mainan kecil yang Mama letakkan di tangannya.
2. Usia 4 Bulan
Di usia koreksi 4 bulan, si Kecil akan mulai bisa memainkan tangan dan memasukkannya ke mulut. Pada bayi yang lahir tepat HPL, keterampilan ini umumnya dicapai di usia 2 bulan.
Bayi di usia koreksi 4 bulan juga bisa mengangkat kepalanya dengan baik dan mulai bisa berguling. Beberapa bayi yang lahir sesuai HPL biasanya belajar berguling pada usia 2-3 bulan.
3. Usia 6 Bulan
Perkembangan bayi yang lahir sebelum usia kehamilan 37 minggu di usia koreksi 6 bulan ini, sudah mulai mengejar bayi cukup bulan.
Ia sudah mampu memegang benda di tangannya dengan cengkeraman yang lebih baik dan bisa memegang dua benda sekaligus pada masing-masing tangan.
Bayi preemie usia 6 bulan juga sudah mulai bisa duduk sendiri dan mulai bisa berceloteh dengan gabungan huruf konsonan dan vokal, seperti “ba”, “ma”, atau “pa”, secara berulang.
Baca Juga: Inilah Perhitungan Usia Bayi Prematur dan Tahap Perkembangannya
4. Usia 8 Bulan
Bayi sudah mulai bisa merangkak di usia koreksi 8 bulan dan mulai bangkit berdiri dengan masih berpegangan pada kursi atau benda di sekitarnya.
Pada usia ini juga, bayi sudah mampu mengekspresikan emosinya dengan lebih baik. Misalnya dengan tertawa dan tepuk tangan ketika sedang gembira.
5. Usia 10 Bulan
Menginjak usia koreksi 10 bulan, si Kecil sudah mulai pandai merangkak maju atau mundur dengan kedua tangan dan kakinya.
Bayi prematur juga mungkin sudah bisa berjalan merambat dengan berpegangan pada ujung furnitur pada usia koreksi 10 bulan.
6. Usia 12 Bulan
Bayi yang terlahir prematur umumnya sudah bisa berdiri sendiri pada usia ini. Ia juga sudah mulai dapat meraih benda kecil di sekitarnya dan bermain dengan anak lain seusianya.
Kemampuan bicaranya juga semakin baik, karena sudah mulai bisa mengucapkan beberapa kata, seperti “mama”, “dadah”, atau “papa”.
Selain itu, si Kecil juga sudah mulai bisa mengerti apa yang Mama katakan.
Apa yang Harus Dilakukan Jika Bayi Lahir Prematur?
Saat bayi lahir prematur, ia akan dirawat di NICU hingga fungsi tubuhnya normal dan siap diajak pulang ke rumah. Berikut ini beberapa hal yang perlu dilakukan ketika bayi lahir kurang bulan:
1. Perawatan di NICU
Bayi yang terlahir prematur akan mendapat perawatan di NICU (Neonatal Intensive Care Unit) dan diletakkan dalam inkubator agar suhu tubuhnya tetap terjaga.
Selama di NICU, tim dokter akan memantau pernafasan dan kinerja jantung si Kecil melalui sebuah alat yang dinamakan cardio-respiratory monitor.
Apabila si Kecil memiliki masalah pernafasan, dokter mungkin akan memasang alat bantu seperti selang oksigen, ventilator, atau CPAP (Continued Positive Airway Pressure).
2. Memerah ASI
Karena bayi berada di NICU, suster akan membantu Mama untuk memerah ASI dan diberikan pada si Kecil menggunakan pipet drop atau selang yang langsung menuju perutnya.
Jika berat lahirnya kecil, bayi akan mendapatkan tambahan asupan nutrisi harian selain ASI melalui infus (IV) yang mengandung protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral.
3. Skin to Skin Contact
Setelah tidak ada masalah pernapasan dan jantung, bayi yang terlahir prematur sebaiknya segera menjalani skin to skin contact maupun perawatan metode kanguru.
Dengan menjalani metode perawatan ini, bayi akan merasa lebih tenang dan nyaman, sebab kebutuhan psikologisnya terpenuhi dengan baik.
Hal ini berdampak sangat positif terhadap keberlangsungan hidup bayi preemie, Ma.
Selain itu, suhu tubuh Mama yang hangat akan secara alami mengalir ke dalam tubuh si Kecil ketika kulit saling bersentuhan. Ini membuat suhu tubuh si Kecil lebih stabil.
4. Belajar Cara Merawat Bayi di Rumah
Terkadang dokter memperbolehkan si Kecil pulang ke rumah walaupun ia masih perlu menggunakan alat bantu pernapasan atau alat monitor kesehatan lainnya.
Sebelum menyetujui hal ini, pastikan Mama dan Papa merasa nyaman dan percaya diri untuk merawat si Kecil di rumah.
Kemudian, pelajari dengan baik bagaimana cara menggunakan alat-alat tersebut. Pahami juga berbagai gejala berbahaya pada bayi prematur dan langkah pertama menanganinya, seperti CPR.
Baca Juga: 15 Cara Merawat Bayi Prematur di Rumah
5. Penuhi Vaksin Sesuai Jadwal
Bayi lahir kurang bulan yang sehat, harus menerima vaksin sesuai jadwal yang telah ditentukan dokter. Tenang, Ma, vaksin tidak akan membahayakan bayi.
Hal ini justru bantu imun tubuh si Kecil agar segera terbentuk dan dapat melindunginya dari berbagai penyakit menular yang berbahaya.
6. Lakukan Skrining Secara Rutin
Setelah bayi cukup sehat dan boleh dibawa pulang ke rumah, pastikan Mama selalu membawa si Kecil ke DSA untuk melakukan skrining tumbuh kembang sesuai jadwal yang telah diberikan.
Hal ini penting untuk menjaga agar tumbuh-kembang bayi optimal. Jangan lupa juga dokumentasikan setiap pencapaian milestone bayi, ya.
Mama bisa membawa catatan ini saat skrining supaya pemeriksaan bisa lebih mendetail.
Itulah hal-hal yang dapat Mama dan Papa lakukan untuk merawat bayi prematur.
Apabila masih memiliki pertanyaan lebih lanjut mengenai kondisi kesehatan atau tumbuh kembang bayi preemie, Mama bisa langsung menghubungi Nutriclub Expert Advisor.
Tim ahli kami selalu siap sedia menjawab pertanyaan Mama dan Papa selama 24/7. Mama juga bisa langsung berkonsultasi tanpa perlu membuat janji terlebih dahulu.
Dengan solusi dan penanganan yang cepat, si Kecil akan tumbuh lebih optimal dan semakin siap untuk menjadi pemenang!