Jika bayi lahir sebelum kehamilan berusia 37 minggu, dengan berat badan kurang dari 2,5 kilogram maka bayi dianggap prematur.
Bayi prematur pada umumnya perlu diletakkan di inkubator untuk mengontrol suhu agar bayi tetap berada pada suhu yang sesuai seperti saat berada dalam kandungan. Selain itu, dengan ditaruh di inkubator, maka bayi dapat dievaluasi fungsi nafasnya (dengan melihat gerakan dada/perut), juga untuk melihat warna kulit bayi. Itu sebabnya bayi sering diletakkan tanpa pakaian.
Biasanya, setelah melalui berbagai perawatan, dokter akan memeriksa kesiapan si Kecil, seperti kemampuan bernafasnya, suhu tubuhnya terkontrol atau tidak, kemampuan si Kecil dalam meminum ASI, serta berat badannya. Bila semuanya aman, si Kecil boleh dibawa pulang. Setelah di rumah, yang paling penting diperhatikan adalah nutrisi dan pemberian ASI yang cukup. Ini berguna agar berat badan si Kecil secepatnya bisa mencapai berat yang seharusnya ( sekitar 2500 - 3000 gram).
Did you know?
”Tidak semua bayi prematur akan mengalami komplikasi atau masalah kesehatan, namun lahir lebih cepat bisa menyebabkan si Kecil mengalami masalah kesehatan jangka panjang dan jangka pendek. Ketahui selengkapnya di sini.“
LIHAT LENGKAP
Mendampingi Bayi Prematur
Walaupun Ibu tidak bisa membelainya seperti yang Ibu inginkan, si Kecil bisa tetap mengenali bau dan suara Ibu. Jadi seringlah duduk dan bicara di dekatnya agar ikatan batin Ibu berdua makin kuat. Belaian atau pijatan lembut Ibu adalah cara istimewa yang menenangkan untuk menyalurkan rasa sayang dan perhatian Ibu. Siapkan diri Ibu dan Ayah agar lebih siap saat mengunjungi bayi Ibu. Luapkan perasaan sayang dan jangan sedih, karena si Kecil mungkin bisa merasakannya.
Memerah ASI untuk Bayi Prematur
Jika si Kecil masih berada di unit perawatan, Ibu mungkin harus memerah ASI untuk bisa menyusuinya. Tetaplah tenang agar produksi ASI Ibu stabil dan Ibu tetap bisa memberinya ASI. Jika Ibu perlu ketenangan, cobalah beberapa tips berikut:
• Berendamlah dalam air hangat agar Ibu lebih tenang dan payudara Ibu tidak sakit.
• Pijat perlahan payudara Ibu dan perah dengan tangan. Lakukan cara perah yang berbeda-beda agar tidak menimbulkan sakit.
• Seringlah menjenguk dan membelai si Kecil agar semangat Ibu untuk memberinya ASI tetap tinggi.