Penting bagi Mama dan Papa untuk terus memantau fase pertumbuhan anak, terutama di 3 tahun pertama usianya agar si Kecil tumbuh menjadi pemenang di setiap langkahnya.
Pertumbuhan itu sendiri adalah aspek bertambahnya ukuran fisik tubuh si Kecil, seperti bertambahnya tinggi badan, berat badan, dan lingkar kepala.
Pemantauan pertumbuhan harus dilakukan secara berkala. Hal ini penting untuk memastikan si Kecil tumbuh normal sesuai dengan kurva Standar Antropometri Anak yang diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Terlebih menurut data yang dipaparkan oleh IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia), ukuran panjang, berat, dan besar lingkar kepala si Kecil saat lahir akan turut menentukan nilai IQ anak pada usia 8-12 tahun.
Pentingnya Memantau Fase Pertumbuhan Anak
Memantau pertumbuhan anak di 3 tahun pertama usianya sangat penting karena ini adalah periode emas di mana otak, tulang, organ vital, dan bentuk fisik anak sedang bertumbuh kembang dengan amat pesat. Jauh lebih cepat daripada periode lainnya.
Maka itu, idealnya pemantauan pertumbuhan si Kecil harus dilakukan rutin. Apabila pengukuran hanya dilakukan sekali, dokter dan Mama hanya akan mengetahui kondisi anak pada saat itu saja. Mama tidak akan dapat mengetahui perubahan yang terjadi, apakah mengalami peningkatan, mengalami penurunan, atau malah stagnan.
Agar mengetahui secara pasti pertumbuhan anak dari fase ke fase, Mama perlu membawa si Kecil melakukan pengukuran pertumbuhan secara berkala dengan dokter spesialis anak.
Frekuensi pengukuran pertumbuhan yang disarankan adalah:
-
Usia 0 – 12 bulan : 1 bulan sekali
-
Usia 1 – 3 tahun : 3 bulan sekali
-
Usia 3 – 6 tahun : 6 bulan sekali
-
Usia 6 tahun ke atas : 1 tahun sekali
Fase Pertumbuhan Anak Menurut Usianya
Mama, ada cara mudah untuk mengukur apakah si Kecil tumbuh dengan optimal atau tidak saat mencapai usia 1 tahun.
Pertama, anak 1 tahun yang tumbuh optimal akan memiliki berat badan 3 kali lipat dari berat lahirnya. Jadi, misalnya si Kecil lahir dengan berat badan 3,3 kg, saat usia 1 tahun ia akan memiliki berat badan 9,9 kg.
Kedua, si Kecil akan bertambah panjang badan badannya sebanyak 50% dari panjang lahir. Jadi, ketika ia terlahir dengan panjang badan 49,9 cm, ketika berusia 1 tahun panjang badannya akan bertambah sekitar 24.95 cm. Dengan begitu, ia memiliki panjang badan 74.85 cm.
Ketiga, lingkar kepala si Kecil akan bertambah 10 cm. Maka dari itu, kalau ia terlahir dengan lingkar kepala 33,9 pada usia 1 tahun mencapai 44,9 cm.
Meski begitu, perlu diingat bahwa setiap anak itu unik dan memiliki kecepatan pertumbuhan yang berbeda-beda, Ma. Ada banyak faktor yang mempengaruhinya, antara lain usia, jenis kelamin, genetik, pola makan, pola tidur, dan lain sebagainya.
Yuk, kita simak fase pertumbuhan normal panjang/tinggi badan, berat badan, dan lingkar kepala anak mulai usia 1 bulan hingga 3 tahun di bawah ini:
1. Tinggi Badan
Berikut pertambahan panjang/tinggi badan anak laki-laki:
-
Usia 1 bulan : 52,8 - 56,7 cm.
-
Usia 2 bulan : 56,4 - 60,4 cm.
-
Usia 3 bulan : 59,4 - 63,5 cm.
-
Usia 4 bulan : 61,8 - 66,0 cm.
-
Usia 5 bulan : 63,8 - 68,0 cm.
-
Usia 6 bulan : 65,5 - 69,8 cm.
-
Usia 7 bulan :67,0 - 71,3 cm.
-
Usia 8 bulan : 72,2 - 76,9 cm.
-
Usia 9 bulan : 73,4 - 78,1 cm.
-
Usia 10 bulan : 74,5 -79,3 cm.
-
Usia 11 bulan : 72,2 - 76,9 cm.
-
Usia 1 tahun : 73,4 - 78,1 cm.
-
Usia 2 tahun : 84,8 - 90,9 cm.
-
Usia 3 tahun : 92,4 - 99,8 cm.
Kemudian, berikut pertambahan panjang/tinggi badan anak perempuan:
-
Usia 1 bulan : 51,7 - 55,6 cm.
-
Usia 2 bulan : 55,0 - 59,1 cm.
-
Usia 3 bulan : 57,7 - 61,9 cm.
-
Usia 4 bulan : 59,9 - 64,3 cm.
-
Usia 5 bulan : 61,8 - 66,2 cm.
-
Usia 6 bulan : 63,5 - 68,0 cm.
-
Usia 7 bulan : 65,0 - 69,6 cm.
-
Usia 8 bulan : 66,4 - 71,1 cm.
-
Usia 9 bulan : 67,7 - 72,6 cm.
-
Usia 10 bulan : 69,0 - 73,9 cm.
-
Usia 11 bulan : 70,3 - 75,3 cm.
-
Usia 1 tahun : 71,4 - 76,6 cm.
-
Usia 2 tahun : 83,2 - 89,6 cm.
-
Usia 3 tahun : 91,2 - 98,9 cm.
Baca juga: Pantau Perkembangan Balita Usia 2 Tahun
2. Berat Badan
Berikut pertambahan berat badan anak laki-laki menurut usianya:
-
Usia 1 bulan: 3,9 - 5,1 kg.
-
Usia 2 bulan: 4,9 - 6,3 kg.
-
Usia 3 bulan: 5,7 - 7,2 kg.
-
Usia 4 bulan: 6,2 - 7,8 kg.
-
Usia 5 bulan: 6,7 - 8,4 kg.
-
Usia 6 bulan: 7,1 - 8,8 kg.
-
Usia 7 bulan: 7,4 - 9,2 kg.
-
Usia 8 bulan: 7,7 - 9,6 kg
-
Usia 9 bulan: 8,0 - 9,9 kg.
-
Usia 10 bulan: 8,2 - 10,2 kg.
-
Usia 11 bulan: 8,4 - 10,5 kg.
-
Usia 1 tahun: 8,6 - 10,8 kg.
-
Usia 2 tahun: 10,8 - 13,6 kg.
-
Usia 3 tahun: 12,7 - 16,2 kg.
Kemudian, berikut pertambahan berat badan badan anak perempuan menurut umur:
-
Usia 1 bulan: 3,6 - 4,8 kg.
-
Usia 2 bulan: 4,5 - 5,8 kg.
-
Usia 3 bulan: 5,2 - 6,6 kg.
-
Usia 4 bulan: 5,7 - 7,3 kg.
-
Usia 5 bulan: 6,1 - 7,8 kg.
-
Usia 6 bulan: 6,5 - 8,2 kg.
-
Usia 7 bulan: 6,8 - 8,6 kg.
-
Usia 8 bulan: 7,0 - 9,0 kg
-
Usia 9 bulan: 7,3 - 9,3 kg.
-
Usia 10 bulan: 7,5 - 9,6 kg.
-
Usia 11 bulan: 7,7 - 9,9 kg.
-
Usia 1 tahun: 7,9 - 10,1 kg.
-
Usia 2 tahun: 10,2 - 13,0 kg.
-
Usia 3 tahun: 12,2 - 15,8 kg.
Baca juga: 5 Aktivitas Seru untuk Perkembangan Otak Balita
3. Lingkar Kepala
Berikut pertambahan lingkar kepala anak laki-laki menurut usianya:
-
Usia 1 bulan : 36,1 - 38,4 cm.
-
Usia 2 bulan : 38,0 - 40,3 cm.
-
Usia 3 bulan : 39,3 - 41,7 cm.
-
Usia 4 bulan : 40,4 - 42,8 cm.
-
Usia 5 bulan : 41,4 - 43,8 cm.
-
Usia 6 bulan : 42,1 - 44,6 cm.
-
Usia 7 bulan : 42,7 - 45,2 cm.
-
Usia 8 bulan : 43,3 - 45,8 cm.
-
Usia 9 bulan : 43,7 - 46,3 cm.
-
Usia 10 bulan : 44,1 - 46,7 cm.
-
Usia 11 bulan : 44,5 - 47,0 cm.
-
Usia 1 tahun : 44,8 - 47,4 cm.
-
Usia 2 tahun : 46,9 - 49,6 cm.
-
Usia 3 tahun : 48,0 - 50,9 cm.
Berikut pertambahan lingkar kepala anak perempuan menurut usianya:
-
Usia 1 bulan : 35,4 - 37,7 cm.
-
Usia 2 bulan : 37,0 - 39,5 cm.
-
Usia 3 bulan : 38,3 - 40,8 cm.
-
Usia 4 bulan : 39,3 - 41,8 cm.
-
Usia 5 bulan : 40,2 - 42,7 cm.
-
Usia 6 bulan : 40,9 - 43,5 cm.
-
Usia 7 bulan : 41,5 - 44,1 cm.
-
Usia 8 bulan : 42,0 - 44,7 cm.
-
Usia 9 bulan : 42,5 - 45,2 cm.
-
Usia 10 bulan : 42,9 - 45,6 cm.
-
Usia 11 bulan : 43,2 - 45,9 cm.
-
Usia 1 tahun : 43,5 - 46,3 cm.
-
Usia 2 tahun : 45,8 - 48,6 cm.
-
Usia 3 tahun : 47,1 - 49,9 cm.
Baca juga: Memantau Grafik Pertumbuhan Balita
Bagaimana Cara Mengoptimalkan Pertumbuhan Anak?
Pertumbuhan setiap anak memang berbeda-beda, namun Mama dapat selalu bantu si Kecil agar memiliki pertumbuhan yang optimal pada setiap fasenya.
Berikut beberapa upaya yang dapat Mama lakukan:
1. Lengkapi Makanan Bergizi Seimbang
Membiasakan anak mengonsumsi anekaragam makanan penting agar kebutuhan nutrisi hariannya tercukupi dengan baik. Sebab, asupan nutrisi yang optimal akan mendukung kekuatan imunnya yang pada akhirnya juga mempengaruhi proses pertumbuhan anak.
Untuk itu, Mama bisa berikan buah, sayur, ikan, daging, nasi, kentang, roti gandum utuh, dairy food, dan dampingan susu pertumbuhan pada Kecil. Pastikan Mama memilih susu pertumbuhan yang telah difortifikasi dengan nutrisi esensial seperti Nutrilon Royal 3.
Nutrilon Royal 3 adalah Bekal untuk si Kecil Menang karena memiliki prebiotik FOS:GOS 1:9 paling tinggi dan telah teruji klinis mendukung daya tahan tubuh si Kecil.
Nutrilon Royal 3 juga mengandung nutrisi esensial yang lebih tinggi dari produk sejenis yaitu DHA, Omega 3, Omega 6, vitamin A, vitamin E untuk bantu optimalkan tumbuh kembang si Kecil. Nutrilon Royal 3 tersedia dalam dua pilihan rasa lezat yang pasti disukai si Kecil yaitu yaitu vanilla dan madu.
2. Berikan Lauk Tinggi Protein
Protein merupakan nutrisi penting yang menyediakan asam amino esensial untuk membantu anak tumbuh optimal.
Sebab, tubuh si Kecil akan menggunakan asam amino dari protein untuk membangun dan memperbaiki otot dan tulang serta untuk membuat hormon dan enzim. Protein juga dapat digunakan sebagai sumber energi untuk anak beraktivitas dan menjaga sistem kekebalan tubuh yang sehat.
Untuk mencukupi asupan protein harian si Kecil, utamakan memberikan lauk yang tinggi protein hewani, ya. Mama bisa memberikan daging, ikan, telur, kacang-kacangan, dan susu secara bergantian.
3. Batasi Makanan Manis, Asin, dan Berlemak
Mama perlu membatasi pemberian makanan yang mengandung terlalu banyak gula, garam, dan lemak jahat.
Pasalnya, makanan manis yang mengandung banyak gula tambahan dapat meningkatkan risiko obesitas dan kerusakan gigi.
Apabila gigi si Kecil rusak, ia tidak dapat makan dengan nyaman. Hal tersebut dapat menghambat proses makan si Kecil sehingga nutrisi yang masuk ke tubuhnya tidak optimal.
Sementara itu, asupan garam yang terlalu banyak, apalagi tanpa diimbangi dengan asupan potasium yang mencukupi, dapat meningkatkan risiko hipertensi dan serangan jantung di kemudian hari. Asupan garam yang disarankan untuk anak 1-3 tahun adalah kurang dari 2 gram dalam 1 hari.
Kemudian asupan lemak jahat yang berlebihan dapat membuat si Kecil mengalami kenaikan berat badan yang tidak sehat, menaikkan kadar kolesterol dalam darah, dan menaikkan risiko terkena penyakit jantung stroke, diabetes, dan beberapa jenis kanker di masa depan.
4. Penuhi Kebutuhan Cairan yang Cukup
Memastikan si Kecil mendapatkan asupan cairan yang cukup agar fungsi metabolisme,pencernaan, sel, suhu tubuh, pelarutan berbagai reaksi kimia, pelumas, dan pengaturan komposisi elektrolit berjalan dengan aman.
-
0-6 bulan : 700 ml/hari.
-
7-12 bulan : 800 ml/hari.
-
1-3 tahun : 1300 ml/hari.
Baca juga: Cegah Dehidrasi Pada Si Kecil
5. Wajibkan Anak Sarapan
Sarapan merupakan aktivitas makan yang sangat penting, Ma. Sebab dari sarapan tubuh si Kecil akan kembali memiliki energi setelah “berpuasa” di malam hari selama lebih dari 6 jam di malam.
Energi tersebut sangat dibutuhkan agar kemampuan fisik dan intelektual si Kecil berfungsi dengan baik. Oleh karena itu, pastikan Mama selalu memberikan sarapan dengan jumlah yang cukup dan kualitas yang baik.
6. Ajak Anak Bergerak Aktif
Bergerak dengan aktif merupakan hal yang sangat penting agar pertumbuhan dan perkembangan si Kecil optimal.
IDAI sendiri menyarankan agar si Kecil mendapatkan waktu bergerak secara aktif minimal 60 menit dalam satu hari melalui berbagai kegiatan menyenangkan seperti main sepeda, berenang, kejar-kejaran dan lain sebagainya.
Baca juga: Apakah Benar Anak yang Aktif Cenderung Pintar?
7. Pastikan Anak Cukup Tidur
Tahukah Mama? Growth hormone yang berfungsi untuk mengatur pertumbuhan, metabolisme, dan masa otot pada anak akan di produksi dengan maksimal saat anak sedang tidur.
Oleh karena itu, Mama perlu memastikan si Kecil mendapatkan waktu tidur yang berkualitas dan cukup:
-
Usia 1 - 12 bulan : 14-15 jam per hari.
-
Usia 1 - 2 tahun : 13 jam per hari.
-
Usia 3 - 4 tahun : 12 jam per hari.
Baca juga: Pentingnya Tidur Berkualitas bagi Kesehatan Si Kecil
Itulah informasi dasar mengenai fase pertumbuhan anak yang perlu Mama ketahui dan cara untuk mengoptimalkannya.
Jangan lupa untuk memperkaya wawasan terkait perkembangan dan pertumbuhan si Kecil dengan mengakses Parenting E-book yang dimoderatori ahli di bidangnya. Gratis