Reviewer : dr. Marianti
Ada banyak mitos yang beredar di masyarakat mengenai bayi prematur, mulai dari bayi prematur pasti masuk inkubator setelah lahir hingga soal cegukan yang menandakan ia akan cepat besar. Yuk, Mama, baca artikel ini untuk mengetahui fakta di balik mitos-mitos tersebut.
Bayi prematur adalah bayi yang lahir di usia kehamilan kurang dari 37 minggu. Karena lahir sebelum waktunya, bayi prematur lebih rentan mengalami gangguan kesehatan.
Mitos dan Fakta Bayi Prematur
Minimnya informasi kesehatan mengenai bayi prematur membuat banyak mitos tentang bayi prematur beredar di masyarakat, di antaranya adalah:
1. Bayi prematur pasti masuk inkubator
Banyak orang mengatakan bahwa bayi prematur harus selalu dimasukkan ke dalam inkubator.
Faktanya:
Tidak semua bayi prematur harus masuk ke inkubator, karena hal ini sangat bergantung pada kondisi bayi saat dilahirkan. Inkubator memang bisa menjaga suhu bayi tetap hangat. Namun, jika kondisi bayi prematur cukup stabil, beberapa dokter kandungan lebih menyarankan metode kangguru (kangaroo mother care).
Metode ini memungkinkan adanya kontak kulit langsung antara bayi dan ibu. Ada beragam manfaat dari metode ini, mulai dari memperkuat ikatan emosional antara bayi dengan ibu, memberikan kehangatan agar suhu bayi prematur lebih stabil, hingga meningkatkan produksi ASI dan memperlancar proses menyusu.
2. Bayi prematur mengalami gangguan tumbuh kembang
Salah satu mitos yang juga banyak beredar di masyarakat adalah bayi prematur sudah pasti akan mengalami keterlambatan tumbuh kembang.
Faktanya:
Pertumbuhan bayi prematur memang umumnya tidak sama dengan bayi yang lahir cukup bulan (mature). Contohnya, berat badan bayi prematur bisa lebih rendah daripada bayi cukup bulan dan kenaikan berat badannya juga bisa lebih lambat.
Namun, Mama tidak perlu khawatir. Jika diberikan perawatan yang benar, bayi prematur tetap bisa mengejar ketertinggalan tumbuh kembangnya, kok.
3. Bayi prematur tidak bisa menyusu
Ada juga mitos yang menyebutkan bahwa bayi prematur tidak bisa menyusu langsung dari payudara ibunya.
Faktanya:
Mitos ini tidak sepenuhnya benar. Pada beberapa bayi prematur, refleks mengisap dan menelannya memang belum berkembang dengan sempurna. Namun, tidak semua bayi prematur demikian. Seiring waktu dan dengan stimulasi yang benar, bayi prematur akan memiliki refleks mengisap yang baik dan bisa menyusu langsung dari payudara Mama.
4. Bayi prematur sudah pasti memerlukan botol susu
Konon, bayi yang terlahir prematur memerlukan botol susu agar bisa mengisap susu dengan baik.
Faktanya:
Mitos ini sangat keliru. Faktanya, bayi yang terlahir prematur dapat belajar mengisap susu secara alami, tanpa perlu diberikan botol susu. Bahkan, bayi prematur yang lahir di usia kehamilan lebih dari 34 minggu sebenarnya sudah memiliki refleks isap yang cukup baik, kok.
Namun, bayi prematur yang lahir sebelum usia kehamilan 34 minggu mungkin memang membutuhkan waktu untuk mengembangkan refleks isapnya. Nah, sembari menunggu Si Kecil siap, Mama bisa memompa ASI dan memberikannya dengan botol susu, sambil melakukan kangaroo mother care.
5. Cegukan pada bayi prematur menandakan ia akan cepat besar
Konon, jika bayi prematur sering mengalami cegukan, itu artinya ia sedang bertumbuh dan akan cepat besar.
Faktanya:
Mitos ini juga sangat keliru. Pasalnya, cegukan bukan merupakan indikasi bayi prematur sedang mengalami pertumbuhan. Cegukan pada bayi prematur memang cukup sering terjadi karena organ-organ tubuhnya, termasuk sistem sarafnya, belum berkembang secara sempurna.
Selain mitos-mitos di atas, ada pula anggapan bahwa tumbuh kembang bayi prematur harus sesuai dengan bayi yang lahir cukup bulan. Anggapan ini juga salah, karena tumbuh kembang bayi prematur akan diukur sesuai dengan usia koreksi dan usia kronologisnya.
Ada beragam mitos seputar bayi prematur yang beredar di masyarakat. Namun, Mama jangan sembarang percaya. Pahami dulu fakta di balik mitos tersebut. Bila ragu, tanyakanlah ke dokter agar mendapatkan penjelasan dan informasi yang tepat.