Perkembangan bayi 1 bulan sudah bisa apa saja, ya? Mama tentu penasaran mengetahui bagaimana perkembangan si Kecil di usia ini. Yuk, simak ulasan lengkapnya bersama-sama!
Perkembangan Bayi 1 Bulan
Pada dasarnya setiap bayi memiliki laju tumbuh kembang yang berbeda-beda. Namun, pada umumnya ia akan mencapai perkembangan berikut ini pada usia 1 bulan:
1. Menunjukkan Ekspresi Wajah
Bayi pada usia ini mungkin belum bisa diajak berinteraksi terlalu banyak karena ia masih lebih banyak tidur. Kalau begitu, bayi usia 1 bulan sudah bisa apa saja?
Walau interaksi aktif dengan Mama masih terbilang sedikit, pada usia 1 bulan bayi sudah bisa sedikit-sedikit menunjukkan mimik atau ekspresi wajahnya.
Ia mulai bereksperimen dengan ekspresi wajah yang berbeda. Mulai dari mengangkat alis, melebarkan atau menyipitkan mata, mengerucutkan bibir, serta mengerutkan alis.
2. Melihat Lebih Baik
Pada usia 1 bulan, bayi sudah dapat melihat dengan jelas benda-benda yang berada 1 meter di depan matanya.
Ia akan sangat menyukai melihat pola dengan kontras tinggi, terutama yang berwarna hitam dan putih, karena pola tersebut paling mudah terlihat.
Jika Mama melihat mata si Kecil seolah juling, jangan panik. Fenomena ini bernama pseudostrabismus dan wajar terjadi pada bayi 1 bulan, bahkan hingga bayi berusia 18 bulan.
Baca Juga: Ketahui Tahap Penglihatan Bayi
3. Suka Melihat Wajah Mama
Wajah manusia adalah objek pertama yang dapat dikenali oleh bayi usia 1 bulan. Maka, ia akan mulai mengamati wajah orang-orang yang berada di dekatnya.
Ia juga merasa senang ketika berada di dekat wajah-wajah yang familiar. Walau begitu, bayi usia 1 bulan belum bisa mengenali bahwa wajah yang suka ia pandangi adalah ibunya.
Si Kecil baru bisa benar-benar mengenali dan membedakan wajah Mama beserta pengasuh terdekat lainnya saat berusia 4 bulan.
4. Mengenali Aroma Tubuh Mama
Indera penciuman juga menjadi salah satu aspek perkembangan bayi 1 bulan yang sehat dan menarik untuk diperhatikan.
Di usia ini, si Kecil semakin bisa mengenali bau, terutama aroma tubuh Mama sebagai orang yang paling dekat dengannya sedari dalam kandungan.
Selain itu, si Kecil juga dapat mengetahui aroma ASI. Maka tak heran saat berada di dekapan Mama, ia akan mencari sendiri payudara untuk menyusu, karena bisa mengenali aromanya.
5. Mendengar dan Merespon Suara
Sejak kandungan Mama berusia 27-29 minggu, bayi sudah bisa mendengar suara dari luar. Saat dilahirkan, kemampuan mendengarnya sudah sesempurna orang dewasa.
Oleh karena itu, saat bayi 1 bulan ia sudah sangat familiar dengan suara Mama. Si Kecil jadi tampak lebih tenang ketika Mama bersenandung atau bercerita untuknya.
Sedangkan ketika mendengar suara yang keras, biasanya si Kecil akan merespon dengan menunjukkan ekspresi kaget hingga menangis.
6. Menunjukkan Refleks
Refleks bayi baru lahir seperti mencari (rooting), refleks kaget (moro), menghisap (sucking), dan menggenggam (grasping) masih sering ditunjukkan pada usia 1 bulan.
Refleks yang ditunjukkan ini menandakan perkembangannya berjalan dengan baik. Namun, sebagian besar refleks bayi baru lahir akan menghilang saat bayi berumur sekitar tiga bulan.
7. Mengangkat Kepala
Perkembangan bayi 1 bulan selanjutnya adalah otot leher yang semakin kuat dan kontrol kepala yang semakin baik.
Si Kecil akan mulai bisa mengangkat kepala untuk beberapa saat, terutama ketika Mama menggendongnya dengan posisi bayi tegak lurus dan kepalanya berada di atas pundak.
Untuk mendukung perkembangan ini, terus berikan tummy time dengan meletakkan bayi di atas kasur atau perut Mama.
8. Menggerakkan Tangan dan Kaki
Saat lahir, bayi belum menyadari bahwa dirinya mempunyai tangan dan kaki. Nah, pada usia ini, ia pun mulai mengeksplorasi tubuhnya.
Bagian tubuh pertama yang dikenal si Kecil adalah tangan dan kaki. Mama dapat menempelkan kedua tangan si Kecil ke wajah sebagai salah satu cara stimulasi.
Dengan demikian, si Kecil dapat mengamati dan merasakan tangannya secara lebih seksama.
Baca Juga: 6 Cara Stimulasi yang Tepat untuk Bayi 1 Bulan
9. Mengikuti Objek dengan Matanya
Perkembangan bayi 1 bulan berikutnya yaitu mulai dapat mengikuti objek yang bergerak pelan di depannya dengan matanya.
Untuk meningkatkan keterampilan ini, Mama dapat menggerakkan wajah atau mainan berwarna cerah secara perlahan ke arah atas lalu bawah. Kemudian, ke kanan dan ke kiri.
Jaga jarak benda 20-30 cm di depan mata bayi. Mama akan melihat mata si Kecil berusaha mengikuti gerakan objek tersebut.
10. Menoleh ke Kanan dan Kiri
Ketika bayi dibaringkan dengan posisi telentang, Mama akan melihat bahwa ia mulai bisa menolehkan kepalanya ke kanan dan ke kiri.
Supaya bayi lebih pintar dalam keterampilan ini, Mama bisa mengambil mainan yang berwarna kontras dan bersuara.
Kemudian, gerakan ke samping kanan dan kiri kepala bayi secara perlahan sampai ia menolehkan kepalanya. Bukan hanya mengikuti dengan mata.
Baca Juga: Berat Badan Bayi 1 Bulan yang Normal dan Cara Menambahnya
Apa Saja yang Diperiksa Dokter Bulan Ini?
Pada pemeriksaan rutin bayi 1 bulan, dokter biasanya akan mengukur BB, panjang badan, dan lingkar kepala. Selain itu, dokter umumnya akan:
-
Memeriksa seluruh aspek perkembangan bayi.
-
Memastikan pola menyusu bayi baik.
-
Memeriksa perilaku tidur bayi.
-
Memeriksa frekuensi buang air besar dan warna feses.
-
Memeriksa frekuensi buang air kecil dan warna urin.
-
Memeriksa kelengkapan imunisasi.
-
Memeriksa kondisi dan pergerakan mata bayi dengan alat khusus.
-
Memeriksa ritme jantung bayi dengan stetoskop.
-
Memeriksa pinggul bayi untuk memastikan fungsi sendi baik.
-
Memeriksa bayi laki-laki untuk mengecek testis telah turun ke dalam skrotum atau belum.
Baca Juga: 16 Cara Perawatan Bayi Baru Lahir yang Wajib Diketahui
Tanda Keterlambatan Perkembangan yang Harus Diwaspadai
Walaupun setiap bayi memiliki laju tumbuh kembang yang berbeda, namun dalam 24 bulan pertama usia si Kecil, Mama perlu mewaspadai tanda bahaya (red flag bayi) berikut:
-
Gerakan tak seimbang pada bagian anggota tubuh bagian kiri dan kanan.
-
Hiper/hipotonia atau gangguan tonus otot.
-
Hiper/hiporefleksia atau gangguan refleks tubuh
-
Adanya gerakan tubuh yang tidak terkontrol.
-
Perhatian penglihatan yang inkonsisten.
-
Perhatian atau respon yang tak konsisten terhadap suara atau bunyi, misalnya saat dipanggil tidak memberi respon.
-
Tidak adanya kemampuan bersosialisasi/interaksi.
-
Kurangnya fixation (kemampuan untuk memusatkan atau fokus pada suatu hal) pada usia 2 bulan.
-
Kurangnya kemampuan mata mengikuti gerak benda pada 4 bulan.
-
Bayi masih menggenggam di atas usia 4 bulan.
-
Belum merespon atau mencari sumber suara pada usia 6 bulan.
-
Jarang senyum atau menunjukkan ekspresi kesenangan lain pada usia 6 bulan.
-
Menetapnya refleks primitif sampai lebih dari usia 6 bulan.
-
Kurang menunjukkan ekspresi wajah apa pun pada 9 bulan.
-
Belum babbling seperti “ma-ma” atau “ba-ba” pada usia 9 bulan.
-
Bayi menunjukkan dominasi satu tangan (handedness) sebelum usia 12 bulan.
-
Tidak merespon panggilan namanya di usia 12 bulan.
-
Masih suka memasukkan mainan ke dalam mulut setelah usia 14 bulan.
-
Belum ada kata-kata yang berarti pada usia 15 bulan.
-
Tidak bisa bermain pura-pura (role play) pada usia 18 bulan.
-
Kurangnya kemampuan membagi perhatian atau ketertarikan dengan orang lain pada usia 20 bulan.
-
Kurangnya memperlihatkan ketertarikan terhadap suatu benda pada usia 20 bulan, dengan cara menunjuk.
-
Belum ada kata berarti pada usia 24 bulan.
-
Ketidakmampuan membuat frasa yang berarti di atas 24 bulan.
-
Orang tua masih tak mengerti perkataan anak pada usia 30 bulan.
-
Sering mengulang ucapan orang lain di atas 30 bulan.
Perkembangan Bayi 1 Bulan Menuju 2 Bulan
Perkembangan bayi saat menuju usia 2 bulan akan semakin menakjubkan. Mungkin Mama akan segera melihat si Kecil dapat mengangkat kepalanya sedikit lebih lama saat tummy time.
Mama juga akan melihat bahwa masih ada beberapa reflek yang dimiliki bayi. Salah satunya adalah sucking reflex sehingga ia sering menghisap jempol atau genggaman jarinya.
Untuk mengetahui detail lengkap perkembangan bayi 1 bulan menuju 2 bulan, Mama dapat membaca artikel berikut ini: Perkembangan Bayi 2 Bulan, sudah bisa apa saja?
Selain dengan membaca artikel-artikel eksklusif Nutriclub, Mama juga bisa bertanya langsung dengan team Nutriclub Expert Advisor untuk berkonsultasi mengenai perkembangan dan kesehatan si Kecil.
Semoga artikel ini membantu Mama dalam merawat si Kecil agar ia tumbuh jadi pemenang, ya!