Loading...
Ini hal yang tidak boleh dilakukan pada Bayi 2 bulan-nutriclub
Tumbuh Kembang

8 Hal yang Tidak Boleh Dilakukan pada Bayi 2 Bulan

Disusun oleh: Tim Penulis

Diterbitkan: 04 Juli 2024


  • Hal yang Tidak Boleh Dilakukan pada Bayi 2 Bulan
  • Waspada Bila Bayi 2 Bulan Menunjukkan Tanda Bahaya

Ada berbagai hal yang tidak boleh dilakukan pada bayi 2 bulan, karena dapat memengaruhi tumbuh kembang dan intelegensinya. Simak penjabarannya di bawah ini.

Hal yang Tidak Boleh Dilakukan pada Bayi 2 Bulan

Berikut ini hal yang tidak boleh dilakukan pada bayi 2 bulan:

1. Melewatkan Imunisasi 

Salah satu hal penting yang tidak boleh dilakukan pada bayi 2 bulan adalah melewatkan jadwal imunisasi.

Setiap anak wajib mendapatkan imunisasi sebagai perlindungan dasar dari berbagai risiko penyakit –kecuali karena kondisi tertentu. 

Di bulan kedua kehidupannya ini, IDAI mewajibkan vaksinasi bayi sebagai berikut:

  • Dosis kedua hepatitis B.
  • Dosis kedua vaksin polio oral
  • Dosis pertama vaksin DTPa.
  • Dosis pertama vaksin influenza tipe B (Hib).
  • Dosis pertama vaksin PCV.
  • Dosis pertama rotavirus.

2. Tidak Memberikan Stimulasi yang Sesuai

Bayi usia 2 bulan sudah memiliki kontrol motorik yang lebih baik dari sebelumnya. Jika Mama perhatikan, ia sudah mulai bisa mendekatkan tangannya ke mulut, sebagai refleks mengisap.

Perutnya juga semakin kuat saat tummy time lho, Ma. Secara kognitif bayi juga lebih sadar dengan apa yang terjadi di sekitar.

Mereka juga mulai tersenyum ketika Mama mengajaknya berinteraksi. Kemampuan sosial/emosional dan komunikasi si Kecil pun mulai berkembang. Yuk ajak ia berinteraksi dan melakukan kontak mata!

Baca Juga: 7 Aktivitas Stimulasi untuk Bayi 2 Bulan

3. Memberikan Makanan Padat

ASI merupakan makanan pokok pada enam bulan pertama kehidupan si Kecil.

Meski tubuhnya sudah tampak lebih besar dari sebelumnya, bukan berarti Mama bisa memberikannya makanan padat, agar semakin besar lagi ya!

Tenang saja, ASI saja masih cukup kok untuk memenuhi nutrisi yang dibutuhkannya.

4. Melarang Memasukkan Tangannya ke Mulut 

Mengapa melarang bayi memasukkan tangan ke mulut, merupakan hal yang tidak boleh dilakukan pada bayi 2 bulan

Ternyata ini bagian dari perkembangan bayi yang meliputi eksplorasi bagian tubuhnya (mulut dan jari), oral teething (menggoyang-goyangkan rahang atau gusinya), dan cara ia menenangkan diri.

Jadi hal ini adalah normal, dan umumnya berlangsung hingga usia anak 3 tahun. 

5. Jarang Mengganti Popoknya

Ruam popok (diaper dermatitis) menjadi salah satu masalah kulit yang paling umum dialami bayi dan batita.

Itulah mengapa, Mama jangan pernah mengabaikan hal ini dan selalu mengganti popok bayi jika dirasa sudah terlalu basah (BAK) atau sesegera mungkin setelah bayi BAB. 

Bayi usia 2 bulan setidaknya butuh mengganti popoknya sebanyak 8 - 10 kali selama 24 jam. 

6. Melewatkan Kunjungan Rutin ke Dokter Anak

Hal yang tidak boleh dilakukan pada bayi 2 bulan berikutnya adalah melewatkan kunjungan rutin ke dokter, sebab bertujuan memantau dan mengawasi tumbuh kembang bayi.

American Academy of Pediatrics merekomendasikan bayi perlu mendapatkan pemeriksaan sesaat setelah kelahirannya, usia 3-5 hari, juga di bulan 1, 2, 4, 6, 9, 12, 15, 18, serta 24. 

Dalam kunjungan, dokter tidak hanya mengukur berat badan dan tinggi, tapi juga melakukan pemeriksaan kesehatan mata bayi, telinga, mulut, alat kelamin, kulit, jantung, paru-paru, perut, pinggul dan kaki.  

7. Mendudukkan Bayi

Mendudukan bayi atau bahkan si Kecil yang mulai lancar untuk duduk sendiri, umumnya terjadi saat usianya 6 bulan. Ini sejalan dengan perkembangannya saat masuk fase MPASI.

Sebaliknya saat masih usia 2 bulan, meski Mama bisa saja membantu mendudukan si Kecil, namun ini tidak disarankan, karena tulang punggungnya belum kuat.

8. Mengguncang Tubuh Bayi

Hal yang tidak boleh dilakukan pada bayi 2 bulan berikutnya, yakni mengguncang atau mengayun dengan keras.

Alasannya karena bisa menyebabkan kerusakan pada otaknya, Ma. Adapun cedera ini dinamakan shaken baby syndrome yang bisa sebabkan perdarahan di otak.

Baca Juga: Tahap Perkembangan Motorik Bayi 0-12 Bulan

Waspada Bila Bayi 2 Bulan Menunjukkan Tanda Bahaya

Di Indonesia, kematian anak sering dijumpai pada usia neonatal (bayi muda berusia 1 hari hingga 2 bulan) di mana rasionya 19 dari 1.000 anak.

Secara umum penyebabnya adalah masalah medis saat bayi lahir dan juga terserang penyakit. Oleh karena itu, penting bagi Mama untuk selalu waspada jika bayi menunjukkan tanda bahaya.

Berikut beberapa tanda bahaya bayi 2 bulan yang patut Mama waspadai:

  • Tidak bereaksi saat ada suara kencang.
  • Matanya tidak merespon dengan cepat saat ada benda bergerak cepat di depannya.
  • Tidak menyadari ketika tangannya menggenggam sesuatu.
  • Tidak tersenyum saat Mama atau orang lain mengajaknya tersenyum.
  • Tidak memasukkan tangan sendiri ke mulut.
  • Belum mampu menegakkan kepalanya saat tummy time.
  • Terlihat kurang aktif, kurang semangat atau lemas untuk bermain.
  • Jarang menyusu.

Segera periksakan di Kecil ke dokter jika si Kecil mengalami tanda red flag di atas.

Untuk mengoptimalkan stimulasi dan nutrisi pada periode emas ini, Ibu bisa mengunduh E-book Panduan Dukung Daya Tahan Tubuh di 1000 Hari Pertama ini.

Pilih Artikel Sesuai Kebutuhan Mama
  1. Ikatan Dokter Anak Indonesia. (2023, June 5). Jadwal Imunisasi Anak IDAI 2023. Idai.com. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/imunisasi/jadwal-imunisasi-anak-idai
  2. Rhona Lewis. (2020, August 10). All About Your 2-Month-Old Baby. Healthline.com. https://www.healthline.com/health/baby/2-month-old-baby#health-and-safety
  3. CDC. (2024, April 10). Important Milestones: Your Baby By Two Months. Centers for Disease Control and Prevention. https://www.cdc.gov/ncbddd/actearly/milestones/milestones-2mo.html
  4. IDAI | Memberi Makan pada Bayi: Kapan, Apa, dan Bagaimana? (2016). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/memberi-makan-pada-bayi-kapan-apa-dan-bagaimana
  5. ‌American Academy of Pediatrics. (2023). Recommendations for Preventive Pediatric Health Care. Pediatrics105(3), 645–646. https://doi.org/10.1542/peds.105.3.645
  6. IDAI | Shaken Baby Syndrome. (2016). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/shaken-baby-syndrome#:~:text=Mengguncang%20atau%20mengayun%20bayi%20dengan,disebut%20sebagai%20shaken%20baby%20syndrome
  7. Kanal Pengetahuan. Diakses 30 Mei 2024. Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM). Kanalpengetahuan.fk.ugm.ac.id. https://kanalpengetahuan.fk.ugm.ac.id/manajemen-terpadu-bayi-muda-mtbm/
Artikel Terkait