Kemampuan bicara dan berbahasa adalah salah satu indikator penting untuk menilai seberapa baik perkembangan seorang anak. Sebab keterampilan bicara yang baik akan membuat anak lebih pandai menjalin komunikasi dalam berbagai kesempatan. Yuk, simak artikel ini sampai habis untuk mengetahui cara agar anak cepat bicara!
Perkembangan Bahasa Anak 1-3 Tahun
Pada umumnya, kemampuan bicara anak akan muncul secara alami dan meningkat seiring bertambahnya usia, ketika ia terus dilibatkan dalam interaksi sosial normal. Misalnya, diajak bercakap-cakap bersama Mama dan Papanya.
Menurut IDAI, anak 1 tahun biasanya sudah bisa mengucapkan 3-6 kata yang bermakna di sekitar usia 1 tahun. Si Kecil sudah dapat mengangguk atau menggelengkan kepala untuk menjawab pertanyaan Mama dan mengikuti perintah satu langkah, misalnya “Tolong ambilkan bola biru itu, Nak”.
Kemudian, kosakata anak berkembang dengan pesat sehingga pada usia 1,5 tahun ia sudah bisa mengucapkan 5-50 kata. Pada akhir masa ini, anak Mama sudah bisa menyatakan sebagian besar keinginannya dengan kata-kata, misalnya, “Aku lapar,” atau, “Mau susu.”
Setelah usianya menginjak 2 tahun, hampir setiap kata yang diucapkan bisa dimengerti oleh orang dewasa dan ia sudah bisa mengikuti perintah dua langkah, misalnya, “Ambil bola biru itu dan tolong masukkan ke kotak putih ini, ya.”
Pada tahun ketiganya, anak akan mulai terbiasa menyusun kalimat terdiri dari 3 kata atau lebih, seperti “Mau main bola,” dan menggunakan kata tanya “apa” dan “kenapa”.
Di usia 2-3 tahun, rata-rata anak juga sudah memiliki ragam kegiatan dan membangun hubungan sosial yang lebih luas.
Ia mulai mampu mengelompokkan benda (bola, hewan, makanan), orang (mana orang tuanya, saudaranya, temannya), dan peristiwa (mengingat tentang aktivitas yang biasa ia lakukan di pagi hari dengan memberitahukan apa yang telah dilakukan).
Akan tetapi, perlu Mama pahami juga bahwa setiap anak melewati fase perkembangan bahasa yang berbeda satu sama lain. Ada beberapa anak yang bisa cepat bicara, ada pula anak yang membutuhkan waktu lebih lama.
Baca Juga: Anak Umur 2 Tahun Belum Bisa Bicara, Apa Solusinya?
Cara agar Anak Cepat Bicara
Perkembangan bicara setiap anak tidak selalu sama, karena masing-masing anak berkembang pada waktunya sendiri. Berikut adalah beberapa cara agar anak cepat bicara yang dapat Mama lakukan di rumah:
1. Sering Ajak Berkomunikasi
Kemampuan berbicara anak akan terus terasah jika lingkungan sekitarnya, terutama Mama dan Papa, terus mendorongnya untuk banyak bicara dan mengobrol.
Sebab, tidak bisa dipungkiri juga bahwa keluarga menjadi pihak yang menentukan perkembangan anak dalam segala aspek. Mama dan Papa juga saudara kandungnya merupakan orang-orang terdekat anak yang menjadi sumber pembelajarannya.
Apabila anak minim berkomunikasi dengan orang tuanya, si Kecil jadi kurang terekspos dengan kosakata dan pola kalimat yang akan sering digunakan di kehidupan sehari-hari.
Jadi, selalu libatkan anak dalam komunikasi sehari-hari ya, Ma, sebagai salah satu cara agar anak cepat bicara. Kapan pun, di mana pun Mama berada bersama si Kecil, katakanlah apa yang sedang terjadi, apa yang sedang Mama lakukan, dan sebutkan nama benda-benda yang ditemui.
Jangan lupa beri respon terhadap ocehan si Kecil dengan kata-kata sederhana, misalnya “Iya, Nak itu kucingnya lagi mandiin anaknya ya”. Mama juga bisa lontarkan pertanyaan atau jawab pertanyaan si Kecil untuk membiasakannya berbicara.
2. Membaca E-Book
Di umur 1-2 tahun, anak paling senang mendengarkan dongeng atau cerita. Itu kenapa membacakan buku cerita bersajak juga merupakan cara agar anak cepat bicara karena mampu meningkatkan kosakatanya. Sembari membaca dengan suara yang lantang, dorong anak untuk menunjuk gambar dan menyebut nama benda yang ditunjuk.
Untuk memberikan pengalaman membaca yang berbeda, Mama bisa sediakan buku elektronik seperti E-Book cerita Petualangan Marlo Mencari Mama yang Hilang.
Penelitian dari International Journal of Environmental Research and Public Health tahun 2021 melaporkan, membaca e-book bisa bantu meningkatkan pemahaman anak terhadap fonologi (bunyi bahasa) dan memperbanyak kosakatanya dibandingkan hanya membaca buku cetak.
Sebab, anak-anak dapat mendengarkan narasi sambil mengikuti kata-katanya. Mereka juga dapat menggunakan fitur interaktif untuk lebih memahami cerita.
3. Baby Karaoke
Anak-anak umur 2-3 tahun sedang sangat suka-sukanya bernyanyi. Jadi, gunakanlah kesempatan ini untuk mengajak si Kecil bernyanyi bersama-sama sebagai cara agar anak cepat bicara.
Supaya aktivitas bernyanyi bersama anak makin seru, Mama bisa menyediakan microphone karaoke rumahan untuk anak dan putar video animasi dari lagu anak-anak yang populer atau yang sudah sering didengar oleh si Kecil.
Dorong anak untuk bernyanyi sebisa mereka. Si Kecil pasti akan suka dengan kegiatan ini karena mereka bisa menari dan mendengar suara mereka menjadi lebih besar saat bernyanyi.
4. Rekam Video
Teknologi juga bisa dimanfaatkan sebagai cara agar anak cepat bicara di samping interaksi tatap muka, misalnya dengan membuat video bersama anak.
Mama bisa merekam si Kecil beraktivitas seperti biasa sambil mengajaknya mengobrol tentang apa yang ia lakukan. Kemudian, putar kembali rekaman tersebut untuk membahasnya bersama si Kecil, tentang apa yang Mama dan si Kecil bicarakan dalam video.
Cara supaya anak cepat bicara lainnya adalah minta si Kecil untuk mengambil foto dari kamera smartphone Mama. Kemudian, minta anak untuk menceritakan foto itu kepada Mama dan Papa semampu mereka.
Baca Juga: 5 Cara Efektif Mengajari Anak Mendeskripsikan Benda
5. Lakukan Video Call
Tanpa disadari komunikasi virtual seperti lewat video call via Skype atau WhatsApp bisa menjadi salah satu cara menumbuhkan interaksi sosial agar anak cepat bicara.
Si Kecil jadi ingin ikut menunjukkan wajah dan berbicara kepada orang yang ada di layar seperti kakek-nenek, bibi-paman, teman, atau siapa pun karena melihat Mama dan Papa melakukannya. Jadi anak tahu:
-
Caranya bergiliran selama bercakap-cakap.
-
Menjelaskan sesuatu kepada orang lain yang berada jauh dari dirinya, atau tidak berada di ruangan yang sama.
-
Bisa melihat reaksi orang yang ia ajak bicara.
-
Menambah kosakata dari orang lain selain Mama dan Papa.
6. Hindari Baby Talk
Suara si Kecil yang renyah dan masih cadel terdengar sangat menggemaskan ya, Ma. Membuat kita sebagai orang tua ingin menirukan kata-kata cadelnya alias melakukan baby talk.
Walaupun lucu dan menyenangkan, sebaiknya Mama dan Papa tidak melakukan baby talk lagi ya saat berbicara dengan si Kecil. Sebab, hal tersebut dapat menghambat kemampuan bicaranya.
Ketika si Kecil mencoba mengatakan sesuatu tapi bicaranya belum sempurna, Mama perlu memberitahunya cara pengucapan yang tepat. Misalnya ketika ia melihat kucing kecil lewat dan menyerukan, “Ma, cing. Tu. Cing!” Mama dapat mengatakan, “Oh iya, Nak. Itu kucing. Lucu sekali ya, kucingnya.”
Oh iya, hindari juga mengkritik atau memarahi si Kecil ketika ia belum dapat mengucapkan suatu kata dengan pelafalan yang baik atau salah menyebut nama suatu benda. Sebab, hal ini justru akan membuat anak takut untuk mencoba berbicara.
7. Menyebutkan Nama Benda yang Diinginkan
Beberapa anak cenderung hanya menunjuk pada hal yang mereka inginkan tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Apabila si Kecil melakukan hal ini, jangan langsung berikan apa yang si Kecil minta, ya.
Mama perlu menarasikan dulu apa yang si Kecil minta. Kemudian motivasi anak untuk mengulangi nama benda yang ia minta. Contohnya, “Adik haus, ya? Ingin minum susu? Coba Nak, tirukan Mama, su-su.”
Di lain kesempatan, ketika si Kecil menunjuk pada susu, Mama dapat langsung memotivasi si Kecil untuk menyebutkan kata susu.
Dengan melakukan cara ini, Mama sedang membantu si Kecil memahami bahwa benda-benda memiliki nama yang berbeda-beda dan mereka harus mengucapkannya dengan jelas supaya orang lain mengerti.
8. Beri Anak Pilihan
Cara supaya anak bisa cepat bicara selanjutnya adalah dengan memberikan pilihan. Dengan begitu anak termotivasi untuk menyebutkan nama benda yang ia inginkan.
Misalkan, Mama akan mengajak si Kecil playdate di kids cafe. Sampai di sana, tanyakan pada si Kecil, “Adik mau makan apa? Pasta atau roti?”
Apabila ia hanya menunjuk atau menggunakan gestur tubuh lainnya, Mama dapat terus motivasi anak sampai ia menyebutkan makanan pilihannya.
Baca Juga: Tahap Perkembangan Keterampilan Sosial & Interaktif Pada Anak
Waspada Red Flag Keterlambatan Bicara Anak
Jika Mama merasa kemampuan bicara si Kecil cenderung tidak sesuai dengan usianya atau sudah melakukan berbagai cara agar anak cepat bicara, ada baiknya untuk segera berkonsultasi dengan dokter anak spesialis anak.
Terutama jika anak menunjukkan salah satu atau beberapa red flags tanda keterlambatan bicara seperti yang disampaikan oleh IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia):
-
Anak tidak mengeluarkan sama sekali sampai ia berusia 6 bulan.
-
Tidak mengoceh (babbling) sampai usia 12 bulan.
-
Tidak ada satu kata yang bukan mengoceh atau meniru ucapan orang lain pada usia 16 bulan.
-
Pada usia 20 bulan, anak tidak bisa menunjuk untuk memperlihatkan ketertarikan terhadap benda.
-
Pada usia 20 bulan, anak belum mampu membagi perhatian atau menunjukkan ketertarikan dengan orang lain.
-
Tidak mampu membuat frase yang bermakna setelah usia 24 bulan.
-
Orang tua masih belum memahami kata demi kata yang dikeluarkan si Kecil pada usia 30 bulan.
-
Sering mengulang ucapan orang pada usia 30 bulan.
-
Respon yang tidak konsisten terhadap suara atau bunyi.
-
Hilangnya kemampuan bicara yang sebelumnya telah tercapai.
Mengetahui tanda-tanda keterlambatan bicara tersebut sangat penting agar si Kecil segera mendapatkan pemeriksaan dan penanganan sedini mungkin sesuai kebutuhannya.
Pasalnya, berbicara merupakan salah satu dari keterampilan dasar yang perlu dikuasai dengan baik dalam kehidupan. Dengan menguasai keterampilan ini, si Kecil akan semakin unggul dalam proses berkomunikasi dan menciptakan hubungan dengan orang lain.
Selain menerapkan cara agar anak cepat bicara di atas, Mama dapat mengoptimalkan keterampilan berbicara dan keterampilan penting lainnya menggunakan 8 Winning Skills Stimulation Kit dari Nutriclub.
Paket stimulasi 8 keterampilan penting tersebut telah dikembangkan semaksimal mungkin untuk mendukung Mama dan Papa menjadi winning parents yang selalu terdepan dalam mempersiapkan tumbuh kembang si Kecil menjadi sosok yang unggul dan siap menjadi pemenang. Yuk, download sekarang juga!