Berjalan menjadi salah satu milestone yang paling dinanti semua orang tua. Kemampuan berjalan juga menandakan si Kecil bukan lagi bayi tapi sudah menjadi seorang balita. Untuk mencari tahu bagaimana cara melatih anak berjalan yang tepat, simak informasinya berikut ini, Ma.
Kapan Anak Siap Belajar Jalan?
Setiap anak mulai belajar berjalannya pada waktu yang berbeda-beda. Sebagian anak sudah lancar berjalan pada usia 14 bulan dan ada yang lancar berjalan baru saat usianya menginjak 17 bulan. Namun, anak umumnya sudah mulai menunjukkan tanda-tanda siap berjalan pada usia 9-12 bulan.
Sebab agar bisa berjalan anak harus memiliki pola gerakan tubuh yang baik, yang meliputi kemampuan menapakkan kaki pada lantai dengan ajeg (placing) dan mampu melangkahkan kaki (stepping). Kedua gerakan ini sangat bergantung pada kerjasama antara tubuh sisi kanan dan kiri, juga koordinasi antara otak yang memerintahkan gerak dan kekuatan otot serta persendian kaki.
Selain itu, kemampuan berjalan juga ditandai dengan keseimbangan gerak tubuh yang baik atas-bawah, kanan-kiri, dan depan-belakang.
Ketika anak sudah memiliki “fondasi” ini, ia akan menunjukkan tanda-tanda siap berjalan seperti:
-
Memiliki keinginan untuk berdiri.
-
Sering berjalan sambil berpegangan pada benda yang ada sekelilingnya. seperti furniture.
-
Mencoba melangkahkan kakinya.
-
Berusaha berdiri sendiri dengan berpegangan.
Bagaimana Cara Melatih Anak Berjalan?
Latihan berjalan adalah proses belajar yang penting dalam tumbuh kembang anak. Karena, kemampuan inilah yang akan menjadi dasar untuk si Kecil bisa bergerak jauh lebih aktif daripada sebelumnya ketika ia masih berguling dan merangkak. Kemampuan berjalan juga menandakan keterampilan motorik kasarnya mengalami perkembangan dengan baik.
Berikut adalah beberapa tips dan cara melatih anak berjalan yang dapat Mama terapkan di rumah ketika si Kecil sudah siap:
1. Bantu si Kecil Berdiri
Hal pertama yang bisa Mama lakukan untuk melatih anak berjalan yaitu dengan membiasakan si Kecil bisa berdiri tanpa goyah serta terbiasa bangun atau bangkit berdiri dari duduk dengan lancar, juga untuk bisa duduk dari berdiri tanpa terjungkal.
Caranya, posisikan tubuh Mama berlutut berhadapan dengan si Kecil kemudian rentangkan tangan Mama dan pegang kedua tangannya. Bantu anak berdiri tegak dan menjejakkan kedua telapak kakinya dengan mantap tanpa bantuan selama setengah menit. Saat si Kecil ingin kembali duduk, ajari ia bagaimana menekuk lutut untuk kembali ke posisi duduk.
Menekuk lutut akan membantu si Kecil berpindah posisi dengan aman dan terhindar dari risiko terpeleset atau jatuh saat ia mulai bisa belajar berjalan.
Baca Juga: Ide Stimulasi agar Anak Cepat Bisa Berdiri Sendiri
2. Bantu Anak Berjalan Merambat
Tips lainnya, berdirikan si Kecil di salah satu sudut tempat tidurnya yang sudah dilapisi pelindung. Ajarkan dia berpegangan pada pinggiran tempat tidur atau sofa, lalu biarkan dia berjalan menyusurinya. Selalu siap siaga berdiri di dekatnya untuk mengantisipasi bayi terantuk atau jatuh.
Di lain waktu, Mama bisa berdiri berhadapan dengan si Kecil dan pegang kedua tangannya sambil membantu si Kecil berjalan ke arah Mama.
Bila ia jatuh terduduk, jangan panik. Beri semangat agar bayi mau belajar bangkit berdiri sendiri.
Setelah berlatih berjalan, anak mungkin masih perlu bantuan Mama untuk duduk kembali. Jadi, Mama bisa membantunya dengan menopang badan si Kecil saat ia sedang menekuk lututnya supaya ia bisa kembali duduk tanpa terjungkal.
3. Biarkan Anak Berjalan Tanpa Alas Kaki
Pada awal-awal masa ia belajar jalan, Mama sebetulnya tidak perlu memakaikannya sepatu atau sandal sampai ia cukup mahir berjalan sendiri. Jadi, sebisa mungkin bebaskan si Kecil bermain tanpa alas kaki untuk membantunya meningkatkan keseimbangan dan koordinasi tubuh.
Selain itu, sepatu dan kaus kaki yang terlalu ketat juga bisa membuat kaki anak tidak lurus dan tidak tumbuh dengan baik.
Saat si Kecil berhasil melangkah kakinya perlahan maju, berikan si Kecil semangat dan pujian dengan menunjukkan mimik wajah senang ya, Ma. Berikanlah bantuan jika diperlukan.
4. Latihan Naik-Turun
Jika si Kecil sudah mahir berjalan di permukaan yang datar, Mama perlu meningkatkan lagi kemampuannya dengan melatih anak berjalan di bidang yang agak naik dan turun, misalnya turunan atau tanjakan yang tidak terjal atau naik-turun satu anak tangga. Bisa juga dengan melatihnya berjalan di permukaan yang tidak rata.
Latihan ini sangat membantu merangsang koordinasi, keseimbangan, dan kekuatan otot kaki dan tungkainya.
Baca Juga: Kenali Seputar Keseimbangan Tubuh Balita dan Masalahnya
5. Hindari Baby Walker
Meski terlihat aman, tapi jangan latih anak berjalan menggunakan baby walker, ya, Ma. American Academy of Pediatrics menyarankan tidak menggunakan baby walker untuk melatih anak berjalan karena benda tersebut sangat berisiko membuat bayi jadi cedera.
Dengan adanya bantuan terus-terusan dari baby walker, anak juga cenderung akan merasa ketergantungan sehingga tidak menggunakan usahanya sendiri untuk melatih otot-otot kakinya.
6. Pancing dengan Mainan
Jika anak sudah bisa bangkit berdiri dari duduk dengan usahanya sendiri, coba pelan-pelan pancing si Kecil supaya bisa berjalan menghampiri Mama dengan menggoyang-goyangkan mainan beberapa langkah di depannya. Atau, Mama dan Papa juga bisa berdiri dekat darinya dan memanggil nama si Kecil.
Biarkan ia berjalan meraih mainan atau menghampiri Mama dengan pelan-pelan meski sambil berpegangan dengan benda-benda di sekelilingnya.
7. Jangan Paksa Anak Cepat Bisa Jalan
Hal yang tak kalah penting juga yaitu jangan pasang target apapun terkait kemampuan berjalan si Kecil ya. Sebab setiap anak memiliki kemampuan tumbuh kembang yang berbeda.
Hindari memaksakan latihan berjalan yang terlalu keras pada anak karena dapat membuatnya merasa sangat kelelahan dan stres.
Tips Aman Mengajarkan Anak Berjalan
Ada beberapa tips yang bisa Mama terapkan di rumah agar anak dapat belajar berjalan dengan aman, yaitu:
-
Pasang penghalang di bagian atas dan bawah tangga rumah untuk mencegah ia jatuh terguling.
-
Selalu tuntun si Kecil setiap ia ingin naik dan turun tangga sendiri.
-
Lindungi setiap ujung dan sisi furniture yang tajam dan keras untuk mencegah anak terantuk atau terbentur.
-
Singkirkan furniture seperti meja atau kursi yang rendah dari jendela rumah agar anak tidak bisa memanjat ke jendela.
-
Jauhkan benda-benda berbahaya misalnya benda tajam, obat-obatan, atau benda pecah belah dari jangkauan si Kecil.
Baca Juga: Anak 1 Tahun Belum Bisa Jalan, Apakah Normal?
Dari informasi di atas, semoga Mama tidak bingung lagi untuk menerapkan cara melatih anak berjalan yang tepat dan hal-hal yang terkait dalam proses mendukung si Kecil menguasai kemampuan ini ya.
Nah, Mama juga bisa cari tahu sejauh mana perkembangan keterampilan psikomotorik anak untuk bergerak dan mengontrol gerakan tubuhnya melalui Tes 8 Winning Skills si Kecil yang diidentifikasi dari kesehariannya.
Dapatkan secara gratis Stimulation Kit Gratis di akhir tesnya, juga rekomendasi tips dari para ahli untuk membantu Mama memberikan stimulasi yang tepat demi mengembangkan skill tersebut.