Loading...
Keterampilan Motorik Anak Usia 1-3 Tahun dan Stimulasinya - Nutriclub
Perkembangan Otak

Keterampilan Motorik Anak Usia 1-3 Tahun dan Stimulasinya

Foto Reviewer

Disusun oleh: Tim Penulis

Ditinjau oleh: dr. Citra Raditha, Sp.A (K)

Diterbitkan: 02 Februari 2023


  • Apa Itu Keterampilan Motorik?
  • Keterampilan Motorik Anak Usia 1-3 Tahun
  • Stimulasi Keterampilan Motorik Anak

Seiring dengan perkembangan motoriknya, anak usia 1-3 tahun mulai dapat mengeksplor dunia sekitarnya secara mandiri. Ia bisa duduk sendiri, berlari dengan lincah, dan melompat untuk mengambil barang yang letaknya lebih tinggi. Rasanya sangat bangga ya, Ma? 

Untuk melihat apakah perkembangan motorik sudah sesuai dengan rentang usia si Kecil juga stimulasi untuk meningkatkannya, Mama dapat membaca ulasan berikut ini sampai selesai. 

Apa Itu Keterampilan Motorik?

Keterampilan motorik adalah kemampuan sistem saraf untuk mengontrol berbagai gerakan tubuh dengan memanfaatkan otot besar dan otot halus. 

Kemampuan motorik tubuh mulai berkembang sejak anak lahir di dunia dan akan terus bertambah seiring dengan pertumbuhan serta perkembangan fisiknya. 

Ma, keterampilan motorik dibagi ke dalam dua kategori yang berbeda yaitu motorik halus dan motorik kasar. Penguasaan terhadap kedua jenis keterampilan motorik ini sangat penting bagi tumbuh kembang si Kecil. 

1. Motorik Halus

Motorik halus adalah kemampuan anak untuk mengontrol gerakan yang merupakan koordinasi dari mata dan otot-otot kecil yang ada pada jari tangan serta area bibir, lidah, dan mata si Kecil. 

Contoh gerakan yang memanfaatkan otot kecil adalah mengunyah makanan dengan baik, menggenggam pensil, menggunting dengan rapi, dan mengancingkan baju. 

Kemampuan motorik halus ini mulai berkembang saat bayi berusia sekitar 6 bulan dengan melakukan genggaman tangan secara sadar menggunakan keempat jarinya.

Sebelum berusia 6 bulan, umumnya bayi akan menggenggam secara otomatis setiap kali ada objek seperti jari atau mainan diletakkan di telapak tangannya. Gerakan otomatis tersebut dinamai palmar reflex. 

Kemudian saat usia 6 bulan, bayi sudah dapat memegang objek dan memindahkan objek di kedua telapak tangannya.

Kemampuan motorik halus anak sangat penting untuk selalu dilatih karena akan sangat memengaruhi kemampuan anak dalam menjalani berbagai aktivitas belajar, terutama di sekolah.

2. Motorik Kasar

Motorik kasar adalah keterampilan anak untuk mengoordinasi gerakan seluruh tubuhnya yang memanfaatkan otot-otot besar pada kaki, lengan, dan torso.

Sebenarnya, motorik kasar masih dibagi kedalam 3 kategori yang berbeda, yaitu:

  • Locomotor, yang mencakup keterampilan melangkah, berlari dan melompat.
  • Object Control, yang mencakup keterampilan melempar, menangkap, menendang, dan memukul.
  • Stability, yang mencakup kemampuan untuk menyeimbangkan badan pada berbagai postur.

Kemampuan motorik kasar sudah berkembang begitu anak lahir ke dunia, yang dimulai dengan melambaikan tangannya di udara dan menendang-nendang kakinya di kasur. 

Baca juga: Tahap Perkembangan Motorik Bayi 0-12 Bulan

Keterampilan Motorik Anak Usia 1-3 Tahun

Setiap milestone motorik anak, baik motorik halus maupun motorik kasar, penting untuk dipenuhi. Sebab satu keterampilan biasanya akan memengaruhi kemampuan anak dalam menguasai keterampilan lebih lanjut. 

Seperti apabila anak belum bisa mengangkat kepala, ia tidak akan bisa melakukan tummy time secara mandiri. Mama masih harus membantu si Kecil untuk membalik badan. Atau ketika anak belum dapat menggenggam pensil dengan baik, ia tidak dapat menulis dengan rapi. 

Oleh karena itu, sangat penting untuk memperhatikan tiap-tiap pencapaian si Kecil dalam menguasai keterampilan motoriknya. 

1. Keterampilan Motorik Anak Usia 1 Tahun 

Pada usia satu tahun, anak umumnya telah mengembangkan kemampuan motorik kasar berikut:

  • Berjalan beberapa langkah tanpa bantuan dari orang tua atau tumpuan lain.
  • Duduk sendiri tanpa bantuan dan sandaran punggung.
  • Menarik badan dari posisi duduk untuk mencapai posisi berdiri dengan berpegangan pada furniture.
  • Berjalan merambat sambil berpegangan pada furniture.

Untuk mendukung perkembangan motorik kasarnya di usia ini, Mama dapat meletakkan si Kecil pada permukaan yang memudahkannya untuk bergerak dengan aman. 

Sementara untuk kemampuan motorik halusnya, anak pada usia 1 tahun seharusnya sudah mulai bisa untuk: 

  • Minum dari cangkir yang tidak bertutup (cangkir dipegang oleh Mama).
  • Mengambil benda-benda kecil, seperti sereal atau buah blueberry, menggunakan jempol dan jari telunjuk.
  • Menyusun menara 2 kubus.
  • Memegang crayon.

Walaupun gerakannya belum sempurna, pada usia ini bayi sudah mulai mengembangkan koordinasi tangan dan mata yang cukup menakjubkan. 

Namun, Mama harus waspada dan segera menghubungi dokter anak ketika pada usia ini anak belum merangkak, belum bisa bertahan dalam posisi berdiri tanpa bantuan, dan kehilangan kemampuan motorik yang sebelumnya sudah ia kuasai. 

2. Keterampilan Motorik Anak Usia 2 Tahun 

Saat usianya memasuki dua tahun, si Kecil akan lebih aktif dan ceriwis. Energinya seperti meledak-ledak dan Mama dapat memanfaatkannya untuk melatih berbagai kemampuan motorik anak. Apa saja kemampuan motorik yang umumnya dikuasai oleh anak usia 2 tahun? 

Berikut daftar keterampilan motorik kasar yang sudah dikuasai oleh anak usia 2 tahun:

  • Berlari dengan stabil.
  • Menggiring dan menendang bola.
  • Melempar bola ke atas.
  • Memanjat dan turun dari furnitur tanpa bantuan Mama.
  • Menaiki dan menuruni beberapa anak tangga dengan berpegangan rel tangga, tidak lagi dengan merangkak.

Sedangkan untuk kemampuan motorik halusnya, saat berusia 2 tahun anak sudah mulai bisa:

  • Meniru gambar garis lurus dan lingkaran.
  • Makan menggunakan sendok. 
  • Membuat menara terdiri dari 5-6 balok.

Pada usia ini, Mama harus segera berkonsultasi dengan dokter anak jika si Kecil belum dapat berjalan secara stabil, belum dapat meniru gerakan yang Mama contohkan, dan kehilangan kemampuan motorik yang sebelumnya telah ia kuasai. 

3. Keterampilan Motorik Anak Usia 3 Tahun 

Saat si Kecil memasuki usia 3 tahun, semakin banyak hal yang dapat ia lakukan secara mandiri. Untuk kemampuan motorik kasarnya sendiri, pada umumnya anak 3 tahun sudah bisa:

  • Berlari dan memanjat dengan baik.
  • Menaiki tangga dan menuruni tangga tanpa bantuan dengan menggunakan satu kaki pada tiap langkah yang diambilnya.
  • Mengayuh sepeda roda tiga.
  • Melompat dengan dua kaki (namun pada usia ini ada juga yang sudah bisa melompat menggunakan satu kaki).
  • Berdiri dengan satu kaki tanpa jatuh selama 3detik.
  • Berdiri dalam posisi kaki berjinjit.
  • Berjalan mundur dengan mudah sebanyak 10 langkah.
  • Menendang, melempar, dan menangkap bola.

Sementara untuk kemampuan motorik halus, si Kecil yang sudah berusia 3 tahun perlu menguasai koordinasi mata dan tangan yang semakin matang seperti: 

  • Keterampilan merangkai menggunakan benang atau tali tipis lainnya, contohnya merangkai manik-manik, kancing baju, atau makaroni.
  • Membuat menara dengan menyusun 10 balok.
  • Memakai dan melepas baju sendiri, seperti kancing, celana longgar atau jaket.
  • Makan menggunakan sendok dan garpu.
  • Menggambar lingkaran.

Baca juga: 5 Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Anak

Stimulasi Keterampilan Motorik Anak

Anak akan mengembangkan kemampuan motorik sembari menjalankan aktivitas sehari-hari. Untuk itu sangat penting bagi Mama untuk menyediakan berbagai aktivitas yang mampu memberikan stimulasi bagi perkembangan motorik anak. 

Apa saja aktivitas menyenangkan untuk melatih keterampilan motorik anak? Berikut daftarnya: 

1. Bermain dengan Playdough

Mama dapat melatih motorik halus anak dengan mengajak si Kecil meremas, mencubit, dan membentuk playdough sesuka hatinya. Selain mengasah kekuatan otot-otot jari tangannya, permainan ini juga bagus untuk melatih imajinasi anak. 

Contohnya, coba minta anak untuk membuat ular dengan menggulung lilin secara memanjang atau berpura-pura membuat pizza dengan membentuk playdough menjadi bulat kemudian memipihkannya.

Agar permainan semakin seru, Mama juga dapat menyembunyikan mainan berukuran kecil di dalam playdough untuk diambil oleh si Kecil. 

Biarkan ia mencoba membongkar gumpalan lilin itu dengan berbagai cara untuk mengambil “harta karun”nya. Permainan satu ini juga sekaligus melatih kemampuan koordinasi mata dan tangan si Kecil. 

2. Remas Sponge

Mama pasti sudah familiar dengan serial kartun Spongebob Squarepants. Dalam salah satu episodenya, Spongebob sedang sakit flu dan harus disembuhkan dengan cara meremasnya. 

Nah, Mama dapat menggunakan alur cerita tersebut untuk bantu mengembangkan motorik halus anak. 

Caranya, siapkan ember kecil kosong, ember kecil yang telah diisi air warna-warni, dan beberapa spons cuci piring yang telah ditetesi sabun. Gunakan sabun sedikit saja untuk menghasilkan gelembung. 

Untuk memainkannya, Mama dapat mengajak anak untuk mencelupkan spons bersabun ke dalam air warna-warni dan meremasnya di atas ember kosong sampai busa sabun bersih. 

Dengan memainkan permainan ini, si Kecil akan memiliki kekuatan genggam yang lebih baik dengan berkali-kali meremas spons cuci piring.

3. Cocokkan Warna Bola 

Mama dapat mengajak si Kecil untuk melatih kemampuan motorik halusnya sambil mengenal warna. Caranya mudah sekali!

Mama dapat menyiapkan bola plastik kecil atau pom-pom kain bulat aneka warna dan wadah warna-warni. Wadah warna-warni tersebut permukaannya sudah ditutup dengan plastik bening tebal yang diberi lubang berbentuk lingkaran. 

Campur bola plastik atau pom-pom warna-warni ke dalam sebuah box besar kemudian minta anak untuk memasukkannya satu per satu ke dalam wadah warna-warni. Bola biru ke dalam wadah biru, bola merah ke dalam wadah merah, dan seterusnya. 

4. Tangkap Gelembung

Untuk melatih kemampuan motorik kasar anak, Mama bisa mengajak anak untuk menangkap gelembung sabun yang terbang di udara. 

Saat berusaha menangkap gelembung sabun, anak akan mengulurkan tangannya ke udara, berjinjit, berlari, membungkuk, melompat (baik menggunakan dua maupun satu kaki) dan gerakan tubuh lain yang menggunakan otot besar. 

Nah, untuk bermain gelembung pastikan jangan melakukannya di atas permukaan lantai yang licin seperti keramik atau porselen. Sebab sabun akan membuat lantai semakin licin dan membuat si Kecil mudah terpeleset. 

5. Dance and Freeze

Menari mengikuti irama lagu merupakan salah satu kegiatan seru untuk melatih kemampuan motorik kasar anak. Jadi, di weekend ini coba ajak anak untuk menari mengikuti lagu dan menjadi patung selama musik berhenti. 

Mama dapat memainkannya berdua saja dengan si Kecil, namun tentu saja akan lebih menyenangkan jika si Kecil dapat bermain bersama teman sebayanya. 

6. Bermain Bola

Berikan anak mainan bola agar dapat melatih kemampuan menendang dan melempar.

7. Menggambar dengan Crayon dan Finger Paint

Berikan kesempatan pada si Kecil untuk membuat proyek seni sederhana, dengan demikian akan melatih motorik dan kreativitas.

8. Bermain dengan Balok

Kegiatan seperti membangun menara balok dapat melatih motorik halus dan juga ketekunan si Kecil.

Baca juga: Cara Mengasah Kemampuan Pemecahan Masalah Anak Sejak Dini

Mama juga bisa, lho, cari tahu sejauh mana perkembangan keterampilan psikomotorik anak yang diidentifikasi dari kesehariannya melalui tes 8 Winning Skills si Kecil dan dapatkan gratis Stimulation Kit Gratis di akhir tesnya.

Kemudian, penting juga untuk mendukung stimulasi yang tepat dengan memberikan makanan yang variatif dan bergizi sesuai kebutuhan anak di usianya untuk Mama dapat membantu mengoptimalkan keterampilan motoriknya.

Jangan lupa, dukung juga perkembangan si Kecil dengan memberikan susu yang bagus untuk perkembangan otak anak dengan kombinasi unik kandungan  FOS:GOS rasio 1:9 dan DHA&EPA yang lebih tinggi. Dengan nutrisi yang cukup, pertumbuhan tubuh dan daya pikir anak akan lebih optimal.

Yuk daftarkan di Nutriclub sekarang untuk dapatkan penawaran dan promo menarik seputar susu Nutrilon. Mama juga bisa dapatkan konten-konten digital eksklusif seperti Podcast, Parenting E-book, hingga Kulwap yang dimoderatori oleh ahli di bidangnya.

Semoga artikel ini bermanfaat, ya, Ma!

Pilih Artikel Sesuai Kebutuhan Mama
  1. https://www.cdc.gov/ncbddd/actearly/milestones/index.html
  2. Scharf RJ, Scharf GJ, Stroustrup A; Developmental Milestones. Pediatric Rev. 2016. 37(1):25-37.
Artikel Terkait