Motorik kasar dan halus adalah dua aspek perkembangan penting yang perlu diperhatikan dalam tumbuh kembang anak. Yuk, pahami beda keduanya serta cara stimulasi dan ciri keterlambatan perkembangannya!
Apa Perbedaan Motorik Kasar dan Halus?
Keterampilan motorik adalah kemampuan fisik untuk menggerakkan dan mengkoordinasikan anggota tubuh agar anak bisa beraktivitas normal sehari-hari.
Motorik kasar adalah keterampilan bergerak menggunakan otot-otot besar seperti badan, lengan, dan kaki untuk menjaga keseimbangan dan koordinasi.
Motorik halus adalah keterampilan menggunakan otot-otot halus di jari dan pergelangan tangan serta koordinasi tangan dengan mata (hand-eye coordination) untuk bergerak secara presisi.
Contoh motorik kasar adalah berjalan, berlari, menendang, memukul, bergerak maju mundur, dan melompat. Contoh motorik halus adalah menggenggam, mencapit benda dengan dua jari, dan menulis.
Tahap Perkembangan Motorik Anak 1-3 Tahun
Pada umumnya, keterampilan motorik kasar yang mulai berkembang lebih dulu daripada motorik halus. Berikut adalah tahapan perkembangan motorik anak usia 1-3 tahun:
1. Perkembangan Motorik Kasar Anak
Ini perkembangan motorik kasar untuk anak usia 1-3 tahun:
-
1 tahun: merangkak menaiki tangga, belajar berjalan tanpa bantuan, menendang bola.
-
2 tahun: bisa berjalan dan berlari, melompat dengan dua kaki, naik turun tangga.
-
3 tahun: menyeimbangkan tubuh dengan satu kaki, bisa menangkap bola dengan kedua tangan, mulai belajar naik sepeda roda tiga.
2. Perkembangan Motorik Halus Anak
Berikut perkembangan motorik halus anak usia 1-3 tahun:
-
1 tahun: mencoret-coret buku, memegang gelas tanpa tumpah, makan camilan sendiri, mengambil benda dengan jempol dan telunjuk.
-
2 tahun: menutup dan membuka resleting, menggunting, membuka dan menutup botol, makan dengan sendok, membolak-balikkan halaman buku.
-
3 tahun: mewarnai tanpa banyak keluar garis, menggambar lingkaran, memakai baju dengan bantuan Mama, membuka kenop pintu.
Perkembangan motorik anak sangat dipengaruhi banyak faktor, mulai dari stimulasi, motivasi belajar anak, dukungan dari lingkungan sekitar, asupan gizi yang tepat, sampai pengetahuan Mama.
Cara Stimulasi Motorik Kasar dan Halus Anak
Memahami perbedaan motorik kasar dan motorik halus akan membantu Mama memberikan stimulasi yang tepat agar si Kecil tumbuh optimal. Berikut ide kegiatan untuk menstimulasi motorik anak.
1. Stimulasi Motorik Kasar
Si Kecil dapat mengembangkan kemampuan motorik kasar melalui berbagai aktivitas fisik dan olahraga ramah anak yang menggunakan otot besar di kaki, lengan, dan badan, seperti:
-
Buat permainan halang rintang dengan furnitur, bantal, kardus, dan selimut.
-
Melompat-lompat di trampolin dan bermain lompat tali.
-
Main mendorong dan menarik seperti menarik truk mainan atau mendorong stroller belanja.
-
Bermain perosotan, jungkat-jungkit, dan monkey bar di playground untuk melatih keseimbangan dan memanjat.
-
Bermain sepeda roda tiga atau scooter.
-
Berjalan-jalan dan berlarian di taman.
-
Bermain menangkap, melempar, menendang, dan menggulirkan bola.
Baca Juga: 10 Ide Kegiatan Fisik untuk Stimulasi Motorik Anak
2. Stimulasi Motorik Halus
Aktivitas stimulasi motorik halus haruslah yang melibatkan gerak otot-otot kecil di jari dan tangan. Stimulasi-stimulasi seperti ini biasanya tercakup dalam sensory play, seperti:
-
Mewarnai dengan krayon, pensil, atau spidol.
-
Menggunting dengan gunting khusus anak.
-
Bermain balok, puzzle, dan boneka yang bajunya bisa dibongkar pasang.
-
Merangkai manik-manik.
-
Bermain pertunjukan boneka tangan.
-
Main pasir (menuang, menyendoki, mengayak, membangun pasir)
-
Bermain dengan tanah liat atau playdough.
-
Merobek dan meremas kertas.
-
Menggenggam koin dan memasukkannya ke celengan.
Mama juga bisa download E-Book 8 Winning Skills yakni panduan stimulasi eksklusif tervalidasi expert untuk membantu optimalkan perkembangan 8 keterampilan penting si Kecil.
Selain dari stimulasi, Mama harus memenuhi kebutuhan gizi anak dari makanan dan dampingan susu pertumbuhan terfortifikasi agar tumbuh kembang si Kecil optimal.
Susu Nutrilon Royal 3 merupakan pilihan tepat karena satu-satunya formula pertumbuhan yang dirancang secara saintifik dengan Double Biotics FOS:GOS serta DHA EPA lebih tinggi yang teruji klinis perkuat imunitas dan bantu maksimalkan inteligensi si Kecil.
Baca Juga: 5 Ide Kegiatan Anak 1-2 Tahun untuk Optimalkan Tumbuh Kembangnya
Tanda Keterlambatan Motorik Kasar dan Halus
Perkembangan motorik setiap anak pasti berbeda-beda, dan ini wajar. Ada anak yang cepat meraih milestone, dan ada juga yang pelan-pelan.
Perbedaan ini menjadi tidak wajar dan perlu dikonsultasikan ke dokter atau terapis tumbuh kembang, bila si Kecil menunjukkan tanda-tanda keterlambatan motorik kasar dan halus seperti:
1. Keterlambatan Motorik Kasar
Motorik kasar yang terhambat bisa menjadi tanda dyspraxia (gangguan koordinasi). Berikut tanda keterlambatan motorik kasar pada anak:
-
Anak tidak tertarik beraktivitas fisik dengan teman-temannya.
-
Anak kesulitan berdiri dan berjalan.
-
Anak memberi tahu temannya cara melempar bola dan lompat tali, tapi ia sendiri tidak ikut bermain.
Mereka butuh bantuan terapis untuk membantu perkembangan fisik dan mobilitasnya.
Baca Juga: 8 Jenis Gangguan Tumbuh Kembang Anak yang Harus Diwaspadai
2. Keterlambatan Motorik Halus
Gangguan motorik halus disebut dengan dysgraphia. Ini ciri-ciri keterlambatan motorik halus yang perlu Mama amati:
-
Sering menjatuhkan benda yang ia pegang.
-
Tidak bisa mengikat tali sepatu.
-
Kesulitan memegang sendok atau sikat gigi.
-
Kesulitan menulis, mewarnai, atau memakai gunting.
Keterlambatan motorik akan menghambat kegiatan sekolah si Kecil. Jadi, bila Mama mendapati si Kecil menunjukkan ciri-ciri di atas, jangan ragu untuk konsultasi ke dokter anak, ya.
Mama juga bisa, lho, hubungi Nutriclub Expert Advisors yang siap menjawab pertanyaan dan kekhawatiran Mama seputar tumbuh kembang si Kecil.