Perkembangan fisik anak dimulai dari otot tubuh yang bertambah kuat dan diikuti dengan gerakan yang terkoordinasi secara bertahap. Hal ini merupakan proses awal tumbuh kembang anak. Seiring dengan pertumbuhan badan si Kecil, jenis aktivitas fisiknya juga banyak berubah untuk memfasilitasi tambahan energinya.
Apa saja perkembangan fisik dan keterampilan motorik yang terjadi pada anak usia 1-5 tahun? Mama dapat membaca penjelasan selengkapnya pada ulasan berikut ini.
Perkembangan Fisik Anak Usia 1 Tahun
Pertumbuhan fisik antara anak laki-laki dan anak perempuan di ulang tahun pertamanya ternyata memiliki perbedaan signifikan. Secara umum, anak laki-laki lebih cepat tumbuh tinggi dan berat badannya juga lebih cepat naik daripada anak perempuan.
Menurut data dari Standar Antropometri Anak yang disusun oleh Kementerian Kesehatan Indonesia, berikut adalah rentang kenaikan berat dan panjang badan anak saat berusia 1 tahun:
-
Anak laki-laki: berat badan sekitar 8,6-10,8 kg dengan tinggi badan 73,4-78,1 cm.
-
Anak perempuan: berat badan 7,9-10,1 kg dengan tinggi badan 71,4-76,6 cm.
Pada pembahasan kali ini, disebutkan panjang badan alih-alih tinggi badan karena anak diukur dalam posisi tidur terlentang, bukan berdiri. Umumnya anak akan diukur dengan berdiri ketika sudah berusia 2 tahun atau lebih.
Kalau tadi adalah perkembangan fisiknya, sekarang mari kita lihat perkembangan motorik yang seharusnya telah dikuasai si Kecil saat berusia 1 tahun. Beberapa keterampilan motorik yang ditunjukkan anak pada usia 1 tahun dapat mencakup:
-
Berjalan beberapa langkah tanpa bantuan dari orang tua atau tumpuan lain.
-
Duduk sendiri tanpa bantuan dan sandaran punggung.
-
Menarik badan dari posisi duduk untuk mencapai posisi berdiri dengan berpegangan pada furnitur.
-
Berjalan merambat sambil berpegangan pada furnitur.
-
Minum dari cangkir yang tidak bertutup (cangkir dipegang oleh Mama).
-
Mengambil benda-benda kecil, seperti sereal atau buah blueberry, menggunakan jempol dan jari telunjuk.
Agar perkembangan fisik dan motorik anak usia 1 tahun optimal, Mama perlu menempatkan anak pada ruang aman yang memungkinkan si Kecil bebas bergerak.
Baca Juga: Tahapan Perkembangan Motorik Halus Anak Usia 1-3 Tahun
Jangan lupa untuk memberikan stimulasi pada si Kecil agar ototnya semakin kuat dan kemampuan motoriknya semakin mantap. Untuk anak usia satu tahun, Mama dapat mengajak anak untuk mendorong mainan yang memiliki roda atau mengajak anak untuk memasukkan mainan berukuran kecil ke dalam wadah.
Nah, yang perlu Mama waspadai pada usia ini adalah jika anak belum dapat mempertahankan postur berdiri tanpa bantuan, dan kehilangan kemampuan motorik yang sebelumnya telah ia kuasai.
Segera hubungi dokter anak si Kecil untuk berkonsultasi lebih lanjut ketika Mama menemukan tanda-tanda tersebut.
Perkembangan Fisik Anak Usia 2 Tahun
Menurut data dari Standar Antropometri Anak saat berusia 2 tahun anak memiliki rentang berat dan panjang badan sebagai berikut:
-
Anak laki-laki: berat badan 10,8-13,6 kg dengan tinggi badan sekitar 84,8-90 cm.
-
Anak perempuan: berat badan 10,2-13 kg dan tinggi badan sekitar 83,2 -89,6 cm.
Nah, bersamaan dengan perkembangan fisiknya, otot anak usia 2 tahun juga semakin kuat. Hal tersebut membuat keterampilan motorik anak semakin beragam, seperti:
-
Berlari dengan stabil.
-
Menggiring dan menendang bola.
-
Melempar bola ke arah atas.
-
Memanjat dan turun dari furnitur tanpa bantuan Mama.
-
Menaiki beberapa anak tangga dengan berjalan tegak tanpa bantuan (tidak lagi naik tangga dengan merangkak).
-
Menirukan gambar garis lurus dan lingkaran.
-
Menggambar sendiri garis lurus dan lingkaran.
-
Makan menggunakan sendok.
Untuk meningkatkan kemampuan fisik dan motorik anak pada usia ini, Mama bisa mengajak buah hati untuk menari dengan lagu favorit, jalan-jalan naik turun tangga, melompati batas lantai, dan meletakkan mainan di tempat yang agak tinggi agar ia termotivasi untuk menjinjitkan kaki.
Pada tahapan ini, Mama perlu segera berkonsultasi ke dokter anak apabila si Kecil nampak belum dapat berjalan dengan stabil, belum dapat menirukan gerakan sederhana yang dilakukan Mama, dan mengalami kemunduran pada keterampilan motorik yang sebelumnya telah ia kuasai.
Baca juga: 5 Cara Stimulasi untuk Melatih Kecerdasan Anak Usia 2 Tahun
Perkembangan Fisik Anak Usia 3 Tahun
Pada usia 3 tahun, tubuh si Kecil sudah semakin tinggi dan berat. Walaupun saat menggendong si Kecil tangan menjadi lebih cepat lelah, tapi tentu saja Mama sama sekali tidak perlu merasa keberatan dengan perkembangan tubuhnya. Mama pastinya justru sangat bersyukur si Kecil tercinta tumbuh dengan optimal.
Berikut perkembangan berat dan tinggi badan anak usia 3 tahun:
-
Anak laki-laki: berat badan 12,7-16,2 kg dan tinggi badan 92,4-99,8 cm.
-
Anak perempuan: berat badan 12,2-15,8 kg dan tinggi badan 91,2-98,9 cm.
Sama seperti tahapan usia sebelumnya, saat memasuki usia 3 tahun anak akan menguasai kemampuan motorik yang baru, yaitu:
-
Berlari dan memanjat dengan baik.
-
Menaiki tangga dan menuruni tangga tanpa bantuan dengan menggunakan satu kaki pada tiap langkah yang diambilnya.
-
Mengayuh sepeda roda tiga.
-
Melompat dengan dua kaki (pada usia ini ada juga yang sudah bisa melompat menggunakan satu kaki).
-
Berdiri dengan satu kaki tanpa jatuh selama 5 detik.
-
Berdiri dalam posisi kaki berjinjit.
-
Berjalan mundur dengan mudah.
-
Menendang, melempar, dan menangkap bola.
-
Membungkuk tanpa jatuh.
-
Mulai terampil merangkai menggunakan tali kecil dan manik-manik besar.
-
Membuat menara dari 10 balok.
-
Memakai dan melepas kaos yang longgar sendiri.
-
Makan menggunakan garpu.
Nah, untuk mendukung perkembangan fisik dan motorik anak usia 3 tahun Mama dapat memberikan stimulasi dengan cara:
-
Meletakkan hula hoop di dekat si Kecil dan dorong ia untuk melempar bola ke dalam hula hoop tersebut. Perlahan-lahan tingkatkan jaraknya.
-
Menciptakan permainan berburu harta karun untuk si Kecil dan tantang ia untuk menemukan semua benda tersembunyi. Kegiatan ini akan membuatnya banyak berjalan dan membungkuk saat mencari di bawah meja atau kursi.
-
Mengayunkan tali secara perlahan ke lantai dan mintalah si Kecil untuk melompatinya pada waktu yang tepat.
-
Meminta si Kecil dan teman-temannya untuk duduk dalam lingkaran dan putar musik saat mereka mengoper bola kecil sesuai dengan ritme lagunya, bergantian antara ritme yang cepat dan lambat.
Baca juga: 5 Cara Belajar Mengenal Huruf yang Efektif untuk Anak 1-3 Tahun
Perkembangan Fisik Anak Usia 4 Tahun
Tidak terasa si Kecil sudah memasuki usia 4 tahun dan badannya semakin tinggi dan semakin kuat untuk bermain bersama teman-temannya. Berikut perkembangan fisik anak usia 4 tahun:
-
Anak laki-laki: berat badan 14,4-18,6 kg dengan tinggi badan 99,1-107,5 cm.
-
Anak perempuan: berat badan 14-18,5 kg dengan tinggi badan 98,4-107 cm.
Pada usia pra-sekolah ini, anak umumnya sudah menguasai kemampuan motorik yang jauh lebih kompleks dari sebelumnya, yaitu:
-
Dapat menangkap lemparan bola berukuran besar dengan frekuensi keberhasilan yang tinggi.
-
Dengan pengawasan orang tua, anak dapat menyiapkan makan secara mandiri.
-
Dengan pengawasan orang tua, anak dapat memotong dan melumatkan makanan sendiri.
-
Dengan pengawasan orang tua, anak dapat menuang air minum ke dalam gelas sendiri.
-
Memegang krayon atau pensil di antara jari dan jempol, bukan lagi digenggam dengan kepalan tangan.
-
Melompat dan berdiri dengan satu kaki selama beberapa detik.
Kegiatan yang dapat membantu perkembangan keterampilan fisik si Kecil yang berumur 4 tahun adalah:
-
Jalan santai bersama keluarga. Variasikan dengan berjalan, berlari, jogging, dan berbaris.
-
Bermain air di halaman belakang. Bermain di kolam karet atau menggunakan selang air, menstimulasi si Kecil jadi lebih aktif. Selalu awasi si kecil saat berada di air, ya Ma.
-
Melewati rintangan. Mama dapat membuat rintangan sederhana di ruang tamu atau halaman belakang dengan menggunakan bantal, kotak kardus, mainan, atau benda lain yang ada di rumah. Tujuannya agar si Kecil termotivasi untuk berlari, merangkak, memanjat dan melakukan aktivitas lainnya dengan senang hati.
-
Bermain bola. Permainan seperti menendang,melempar, dan menangkap bola merupakan latihan yang tepat untuk usia ini.
Perkembangan Fisik Anak Usia 5 Tahun
Ketika anak mencapai usia 5 tahun, Mama mungkin sudah kewalahan untuk sekedar mengangkat badan si Kecil. Pasalnya pada usia ini ia akan memiliki berat dan tinggi badan sekitar:
-
Anak laki-laki: berat badan 16-21 kg dengan tinggi badan 105,3-114,6 cm.
-
Anak perempuan: berat badan 15,8-21,2 kg dengan tinggi badan 104,7-114,2 cm.
Perkembangan fisik lain yang signifikan pada usia ini adalah mulai tumbuhnya gigi dewasa menggantikan gigi seri dan penglihatannya lebih tajam. Anak sudah mulai bisa fokus dan melihat jelas suatu obyek di jarak 6 meter, sebagaimana orang dewasa normal.
Dari aspek kemampuan motoriknya, anak usia 5 tahun sudah mampu untuk:
-
Mengancingkan baju sendiri.
-
Melompat dan meloncati suatu objek dengan satu kaki.
-
Jungkir-balik.
-
Menggunakan garpu dan sendok untuk makan.
-
Berdiri dengan satu kaki paling tidak 10 detik.
-
Berdiri dengan satu kaki dengan mata tertutup.
-
BAB dan BAK di toilet secara mandiri.
-
Berayun dan memanjat.
-
Bisa menirukan bentuk segitiga.
Kemudian, Mama dapat melakukan beberapa contoh kegiatan berikut ini untuk membantu perkembangan fisik motorik anak umur 5 tahun:
-
Menari mengikuti musik. Kenalkan si Kecil dengan berbagai jenis musik. Memainkan alat musik juga dapat meningkatkan perkembangan fisik mereka.
-
Memainkan permainan meniru hewan. Tanyakan hewan apa yang menjadi favoritnya dan biarkan ia meniru misalnya dengan berlari, melompat, atau merangkak.
-
Berjalan-jalan di taman dan membiarkan si Kecil menjelajahi ruang terbuka. Ia bisa mengejar burung, menendang bola, atau menuruni bukit kecil.
-
Memainkan lagu favorit anak dan mendorong si Kecil untuk membuat gerakan tarian menggunakan seluruh tubuhnya. Jadikan aktivitas lebih menyenangkan dengan saling meniru gerakan satu sama lain secara bergantian.
Semoga dengan informasi di atas bisa membantu Mama memahami betapa pentingnya mengasah keterampilan fisik dan motorik si Kecil, ya!
Mama juga bisa, lho, cari tahu sejauh mana perkembangan keterampilan psikomotorik anak yang diidentifikasi dari kesehariannya melalui tes 8 Winning Skills si Kecil dan dapatkan gratis Stimulation Kit Gratis di akhir tesnya.
Ingat, ya, Ma jika setiap anak berbeda dan memiliki kemampuan belajar yang juga berbeda. Jadi, Mama perlu mencari tahu apa metode terbaik untuk membantu anak belajar.
Baca juga: Manfaat Sensory Play untuk Anak dan Ide Permainannya
Kemudian selain memberikan stimulasi, pastikan juga untuk selalu memenuhi kebutuhan gizin si kecil dari makanan yang bergizi serta dukungan susu pertumbuhan anak yang bagus, seperti susu Nutrilon Royal 3 sebanyak tiga kali sehari untuk mendukung perkembangan otak si Kecil.
Susu Nutrilon Royal 3 dilengkapi dengan Omega 3 & 6 serta zat besi dan DHA yang lebih tinggi untuk bantu mendukung perkembangan kemampuan daya tangkap, memori, dan proses pembelajaran si Kecil.
Tak hanya itu, susu Nutrilon diperkaya dengan formula ACTIDUOBIO+, yaitu perpaduan FOS:GOS prebiotik rasio 1:9 yang paling tinggi untuk membantu menjaga sistem pencernaan si Kecil di atas 1 tahun serta mendukung daya tahan tubuhnya.
Agar Mama selalu update dengan informasi seputar nutrisi serta pertumbuhan dan perkembangan anak, yuk daftarkan diri Mama di MyNutriclub sekarang! Di sini, Mama juga bisa dapatkan konten-konten digital eksklusif Podcast, E-book hingga Kulwap yang dimoderatori langsung oleh para ahli di bidangnya.