Ma, apakah si kecil masih belum fasih mengenal warna, rasa, dan bau? Jadi, ketika ditanya, “Mangganya manis apa kecut?” atau “Bajunya warna apa?” ia masih terbalik-balik menjawabnya.
Wajar, kok, Ma kalau anak usia dini masih kesulitan membedakan masing-masing warna, rasa, dan bau. Sebab, ketiga hal tersebut merupakan sesuatu yang abstrak sehingga si Kecil membutuhkan usaha besar untuk memahaminya.
Agar proses belajar mengenal warna, rasa, dan bau menjadi lebih mudah dan menyenangkan, ajak si Kecil untuk melakukan berbagai aktivitas seru di bawah ini, yuk, Ma!
Tahapan Perkembangan Sensori Anak Usia Dini
Proses pengenalan warna pada anak dapat dimulai pada usia 18 bulan hingga 3 tahun. Ada tiga tahapan yang perlu Mama perhatikan dalam proses pengenalan warna. Metode pertama adalah matching like color, yaitu Mama mengajak si Kecil mencocokan antara warna dan namanya.
Namun, tidak boleh sekaligus mengenalkan banyak warna ya, Ma. Nanti si Kecil bingung. Dalam satu hari si Kecil di ajak untuk mengenal satu jenis warna saja.
Tahap pengenalan warna selanjutnya dapat Mama lakukan dengan metode pointing to colours. Di dalam metode ini, Mama dapat meminta anak untuk menunjuk warna benda yang sesuai dengan yang disebutkan.
Tahapan terakhir dalam mengenalkan warna adalah menggunakan metode naming colours. Mama dapat memulai tahapan ini begitu si Kecil pintar mencocokan, memilah, dan menunjuk warna. Tahapan menamai warna biasanya baru akan dicapai ketika anak berusia 3 tahun.
Nah, menurut penelitian yang dilakukan oleh Mennella dan Bobowski pada tahun 2011, anak umumnya sudah bisa membedakan rasa dan bau pada usia 3 hingga 5 tahun. Untuk membantu tahap mengenal rasa anak agar tercapai tepat waktu, Mama perlu mengeksposnya pada berbagai macam rasa dan bau sejak dini.
Cara Seru Mengenalkan Warna, Rasa, dan Bau pada Anak
Berikut sejumlah aktivitas seru yang dapat Mama lakukan bersama si Kecil di rumah untuk membantunya semakin pintar mengenal warna, rasa, dan bau:
1. Berburu Warna
Cara memainkannya mudah sekali. Mama hanya perlu menyediakan wadah berukuran medium dengan aneka warna seperti keranjang, baskom, atau ember.
Pada hari pertama, mungkin Mama ingin mengenalkan warna merah pada anak. Jadi, Mama bisa mengeluarkan wadah warna merah. Kemudian, Mama bisa meminta si Kecil untuk memasukkan benda-benda berwarna merah yang ada disekitarnya ke dalam wadah.
Si Kecil akan sibuk berlari kesana kemari mengitari ruangan untuk mencari benda-benda berwarna merah sehingga, selain belajar warna, ia juga dapat memenuhi kebutuhannya untuk bergerak secara aktif.
Oh iya, pastikan benda-benda yang saat itu ada disekitar si Kecil aman untuk dipegang dengan tangan terbuka ya, Ma. Hal ini penting untuk mencegah cedera atau menempelnya zat berbahaya pada tangan anak.
Apabila si Kecil sudah pandai mengenali warna merah, di hari berikutnya Mama bisa beralih untuk mengenalkan warna lain.
Namun, jangan terburu-buru untuk mengenalkan anak pada seluruh warna yang ada. Hal tersebut akan membuat si Kecil kewalahan. Batasi untuk mengenalkan 6 macam warna terlebih dahulu ya, Ma.
Kalau ia sudah pintar mengenal 6 jenis warna, Mama bisa beralih kepada tahapan pengenalan warna selanjutnya.
Baca juga: Olahraga Rutin Mendukung Daya Tahan Tubuh
2. Cocokan Balok Sesuai Warna
Selain colour hunt, Mama dapat mengajak si Kecil mencocokan warna dengan bermain menggunakan balok warna-warni.
Pertama siapkan kertas dan balok dalam 6 jenis warna yang berbeda. Kemudian, Mama dapat menyusun kertas warna di lantai dalam berbagai bentuk.
Setelah kertas warna tersusun, minta anak untuk meletakkan balok dengan warna yang sama dengan masing-masing kertas lipat. Jangan lupa untuk menyebutkan nama warnanya ya, Ma.
Mama bisa mulai dengan 2 jenis warna yang berbeda. Ketika si Kecil sudah semakin pintar, Mama bisa meningkatkan level kesulitannya dengan menambahkan warna lain.
3. Teropong Pengintai
Mama bisa memainkan ini di berbagai tempat yang berbeda dengan aman, tidak hanya di rumah saja. Dengan demikian si Kecil akan belajar mengenali warna pada benda sehari-hari.
Untuk memulai permainan, Mama dapat mengucapkan, “Teropong pengintai ku melihat ada sesuatu berwarna merah,” kemudian tunggu si Kecil menemukan dan menunjuk benda berwarna merah.
Contohnya, Mama dapat mengajak si Kecil belajar mengenal warna saat belanja di supermarket atau jalan-jalan di taman.
Si Kecil bisa menunjuk benda dengan warna yang Mama minta dari atas stroller. Jika ia berjalan sendiri, sambil terus didampingi, biarkan ia menghampiri benda yang dimaksud.
4. Colour Hop
Salah satu permainan yang dapat Mama lakukan bersama si Kecil untuk belajar menamai warna adalah Colour Hop.
Untuk memulai permainan ini, Mama bisa membeli matras puzzle warna-warni. Susun secara acak. Kemudian, pasang lagu favorit anak di speaker.
Setelah semua siap, Mama bisa memutar lagu dan mengajak anak melompat dari satu potongan karpet puzzle ke yang lain. Saat lagu berhenti, Mama dan si Kecil juga harus berhenti bergerak. Kemudian minta si Kecil menyebutkan nama warna puzzle mat yang sedang ia injak.
Kalau Mama ingin mengajak si Kecil memainkan Colour Hop di halaman belakang, Mama bisa menggambar lingkaran-lingkaran aneka warna menggunakan kapur di atas concrete.
Baca juga: 5 Aktivitas Seru untuk Perkembangan Otak Balita
5. Cicip Rasa dengan Tutup Mata
Ada banyak macam rasa di dunia ini yang harus diperkenalkan kepada si Kecil secara bertahap mulai dari manis, pahit, asin, asam, pedas, langu, getir, dan lain sebagainya. Mama bisa ajak si Kecil bermain mengenal rasa dengan cara satu ini.
Agar menjadi lebih mudah untuk mengenali rasa yang nantinya akan ditebak, Mama dapat membuat kelompok tema di awal.
Misalnya tema hari ini tentang buah-buahan. Jadi, Mama bisa menyiapkan buah dengan rasa yang berbeda-beda seperti lemon (asam), mangga (manis), buah naga putih (tawar), dan buah zaitun (pahit). Pastikan si Kecil sudah familiar dengan nama dan rasa buah-buahan tersebut. Supaya lebih mudah, biarkan ia melihat bentuk buah asli sebelum permainan dimulai.
Saat bermain, si Kecil akan ditutup matanya menggunakan eyes sleeping mask ata kain lembut yang diikatkan di kepalanya. Suapkan potongan buah kecil pada si Kecil dan minta ia menyebutkan nama beserta rasanya.
Besoknya, Mama bisa mengganti tema menjadi bumbu dapur, sayur, dan lain sebagainya.
6. Finger Taste Painting
Tahukah Mama, bahwa berdasarkan teori The Learning Pyramid, rasa adalah salah satu aspek sensorik yang harus distimulasi sejak dini agar dikemudian hari si Kecil dapat memasuki level belajar berikutnya dengan lebih baik.
Nah, Mama dapat mengenalkan aneka macam rasa sambil mengajak anak melukis di atas nampan putih bersih menggunakan aneka bahan makanan.
Bahan makanan yang dapat Mama pakai antara lain kecap manis untuk mendapatkan warna hitam, saus tomat untuk merah, mustard untuk kuning, mayonnaise untuk putih, pasta daun pandan untuk hijau, dan bahan lain yang aman jika dimakan si Kecil.
Biarkan si Kecil melukis di atas nampan menggunakan jari-jari mungilnya sambil mencicipi rasa setiap bahan makanan yang digunakan. Setiap kali si Kecil mencicipinya, Mama dapat menanyakan secara berulang rasa apa yang sedang ia kecap.
Oh iya, selain untuk mengenalkan rasa, kegiatan sensorik satu ini dapat juga Mama gunakan untuk mengenalkan si Kecil pada warna.
Baca juga: 12 Rekomendasi Mainan Edukasi untuk Anak 3 Tahun
7. Cium Botol
Untuk bantu si Kecil semakin pintar mengenali dan membedakan bau, Mama dapat mengajaknya bermain cium botol.
Mama dapat membeli beberapa essence (penguat aroma) makanan dengan aroma yang familiar seperti coklat, kopi, vanilla, kayu manis, mawar, melati, mangga, stroberi, dan lain sebagainya.
Teteskan essence tersebut pada bola bila kapas lalu masukkan pada botol-botol kecil. Nah, untuk memulai permainan Mama dapat meletakkan botol di depan hidung si Kecil dan minta ia menebak aroma apa yang sedang ia cium.
8. Good Smell & Bad Smell
Mama dapat mengenalkan bau yang sedap dan bau yang tidak sedap pada anak melalui permainan satu ini!
Pertama-tama, Mama bisa membagi whiteboard si Kecil menjadi dua bagian. Lalu siapkan gambar-gambar benda berbau yang familiar bagi anak dalam ukuran kecil. Beri perekat dibaliknya.
Nantinya, minta anak mengklasifikasikan benda tersebut, apakah menurutnya berbau sedap atau tidak sedap dengan menempelkannya pada whiteboard.
Misalkan wangi susu coklat merupakan aroma yang menyenangkan sehingga di tempel di sisi kanan. Sedangkan bau kentut tidak menyenangkan untuk dicium sehingga masuk ke tabel kiri.
Baca juga: 8 Cara Melatih Anak Berpikir Kritis Sejak Usia Dini
9. Jalan-Jalan di Taman
Jalan-jalan sambil belajar mengenali berbagai macam bau, tentu saja ini akan menjadi kegiatan yang sangat menyenangkan bagi si Kecil, Ma!
Ajak mereka untuk mengenal bau benda-benda di sekitarnya. Misalkan sedang jalan-jalan di taman dan melihat abang penjual popcorn, Mama bisa meminta anak untuk berhenti sebentar dan meresapi bau tersebut.
Kemudian ajak ia mendiskusikan bau yang ia cium. Apakah popcorn-nya berbau manis atau gurih? Apakah bau tersebut termasuk bau yang menyenangkan atau tidak?
Begitu pula saat ia melewati sekuntum bunga, ajak si Kecil untuk mencium baunya. Apakah wangi atau langu?
Kemudian, biarkan ia bereksplorasi dengan mencium banyak benda lainnya. Namun, Mama harus terus mengawasi si Kecil dengan ketat, ya. Jangan sampai ia mencium sesuatu yang berbahaya atau pemicu alerginya (jika ada).
10. Tebak Bau dan Rasa
Mama, ayo ajak si Kecil menghubungkan antara bau dan rasa! Sebelum menyajikan camilan atau makanan, Mama dapat menantang si Kecil untuk menutup mata mereka dan menebak apa yang disajikan menggunakan indera penciumannya.
Selanjutnya, mintalah si Kecil mencicipi makanan dengan hidung ditutup rapat menggunakan 2 jari untuk menunjukkan hubungan erat antara penciuman dan pengecapan.
Ketika hidungnya tersumbat, rasa makanan tidak akan terkecap dengan baik. Hal ini akan membantu si Kecil memahami bahwa rasa yang kita rasakan saat makan berasal dari kombinasi kemampuan tubuh dalam mencium bau penciuman dan mengecap rasa.
Baca juga: Mengenal Metode Montessori dan Manfaatnya untuk Anak Usia Dini
Nah, itulah aktivitas yang dapat Mama mainkan bersama si Kecil di rumah untuk mengenal warna, rasa, dan bau. Aktivitas mana yang ingin Mama coba hari ini?
Untuk semakin optimalkan daya pikirnya, pastikan kebutuhan gizi si Kecil terus terpenuhi dari makanan dan dampingan susu Nutrilon Royal ACTIDUOBIO+ sebagai bekal si Kecil untuk Menang. Karena, Nutrilon Royal dilengkapi dengan kandungan FOS GOS 1:9 yang lebih tinggi serta omega 3, 6, dan DHA yang sudah teruji klinis untuk dukung imunitas, tumbuh kembang, dan imunitas si Kecil.
Dapatkan juga lebih banyak tips dan informasi penting seputar perkembangan si Kecil di setiap fase pertumbuhannya dengan mengakses konten digital eksklusif seperti Parenting E-book Podcast Parenting yang dimoderatori para ahli di bidangnya. Gratis!