Perkembangan anak 1 tahun tentu akan sangat berbeda dari waktu mereka masih bayi. Yuk, cari tahu lebih lengkap soal tahapan perkembangan anak dan cara mengoptimalkannya!
Perkembangan Anak 1 Tahun
Di tahun pertama kehidupan si Kecil, ia mengalami perkembangan pesat dalam banyak aspek fisik, motorik, bahasa, sosial-emosional, hingga kognitif. Misalnya:
1. Berjalan Sendiri
Anak 1 tahun sudah bisa berjalan sendiri kira-kira 2-3 langkah tanpa perlu digandeng atau dititah.
Itu artinya, ia sudah mulai bisa menarik badannya untuk berdiri dan berjalan sambil memegang furnitur di dekatnya.
2. Bisa Duduk di Kursi
Perkembangan anak 1 tahun juga ditandai dengan kelincahannya bergerak untuk berganti posisi.
Anak 1 tahun sudah bisa duduk sendiri di kursi dan bangkit berdiri lagi tanpa bantuan. Selain itu, anak juga bisa berjongkok dan berdiri lagi ataupun sebaliknya.
Baca Juga: Anak 1 Tahun Belum Bisa Jalan, Apakah Normal?
3. Meraih Benda yang Jauh dari Jangkauan
Perkembangan keterampilan motorik dan koordinasi mata tangan anak juga terus menguat. Hal ini memungkinkan si Kecil melihat dan meraih mainan yang berada di seberang ruangan.
Sebagai contoh, fokus si Kecil bisa tertuju pada bola, sehingga ia mulai bangkit dan melangkah mendekat untuk mencoba menendang atau melempar.
4. Memainkan Jari-Jari Tangan
Genap usia 1 tahun, si Kecil semakin mahir memainkan jari-jari tangan sebagai bagian dari perkembangan motoriknya. Seperti makan sendiri dengan sendok dan minum sendiri dari gelas.
Lalu, perkembangan anak 1 tahun dari segi motorik sudah bisa apa lagi?
-
Dapat membangun menara dari balok.
-
Melemparkan bola menggunakan kedua tangan dari posisi di atas kepala.
-
Menyatukan 2-3 keping puzzle.
-
Mencoret-coret dengan krayon atau pensil.
-
Mencoba menggambar garis lurus atau lingkaran.
-
Membantu berpakaian, misalnya memakai atau melepas kaos dan celana (tanpa kancing atau resleting).
-
Memukul dua kubus bersama-sama.
-
Menyodok dengan jari telunjuk.
-
Mampu menggenggam benda dalam tangannya.
5. Bicara Lebih Banyak
Penting untuk mengamati perkembangan bahasa pada anak yang berusia 1 tahun. Pada tahap ini, anak akan lebih aktif berbicara untuk mengekspresikan kebutuhannya. Misalnya:
-
Mengucapkan 4-6 kata sederhana.
-
Mengucapkan “mama” dan “papa” dengan jelas.
-
Mencoba meniru atau mengulang kata-kata yang Mama ucapkan.
-
Menanyakan “apa itu?”
-
Menggunakan kata negatif, seperti “Nggak mau”.
-
Menirukan suara hewan.
6. Merespon dan Menggunakan Bahasa Verbal
Tidak hanya lebih banyak bicara, perkembangan anak 1 tahun juga sudah mampu merespon kata “tidak” dari Mama atau Papa.
Ia juga dapat menanggapi permintaan sederhana yang Mama atau Papa berikan, misalnya “Kak, Mama boleh coba makanannya?”
Anak 1 tahun sudah bisa pula menggunakan bahasa tubuh, seperti geleng-geleng kepala untuk bilang “tidak” atau melambaikan tangan untuk bilang “dadah”.
7. Memahami Instruksi Simpel
Perkembangan anak 1 tahun dari segi keterampilan kognitif juga sudah dapat mengikuti dan memahami instruksi simpel yang diberikan Mama dan Papa sambil melakukan gerakan tertentu.
Sebagai contoh, bila Mama menanyakan “Mulut yang mana?” si Kecil akan mengarahkan pada mulutnya. Atau bila Mama meminta “Mana gelasnya?” ia sudah bisa menunjukkannya.
8. Mengikuti Apa yang Dilakukan Mama dan Papa
Anak kecil merupakan peniru ulung karena ia banyak belajar dari hal-hal yang dilihatnya di kehidupan sehari-hari.
Mama mungkin kerap memergoki anak perempuan menggunakan lipstik milik Mama, mengelap meja dengan celemek, atau coba memainkan ponsel Papa.
9. Ingin Lakukan Hal Sendiri
Anak 1 tahun juga semakin ingin menunjukkan kemandirian dalam kesehariannya untuk membuktikan ke Mama dan Papa ia sudah mampu melakukan berbagai hal sendiri.
Misalnya, mencoba makan sendiri dengan sendok, atau menunjukkan kemauan untuk memakai dan melepas pakaian sendiri (terutama yang tidak berkancing atau memiliki resleting).
Baca Juga: Berat Badan Anak 1 Tahun yang Ideal dan Cara Menaikkannya
10. Sering Tantrum
Mengingat anak 1 tahun sudah mulai menunjukkan dan mengekspresikan kebutuhannya, terkadang ia akan sering tantrum apabila keinginan atau kebutuhannya tidak terpenuhi.
Di usia ini, anak sudah paham apabila suatu ketika Mama harus pergi meninggalkannya. Pada situasi ini, si Kecil mungkin akan tantrum. Begitu pula bila ia bertemu dengan orang baru pertama kali.
Oleh karena itu, ada baiknya Mama bisa memberi tahu kalau Mama hanya pergi sebentar supaya ia merasa tidak “ditinggal” dan akan kembali secepatnya.
11. Menunjukkan Emosi
Perkembangan anak 1 tahun secara emosional sudah sangat baik. Si Kecil sudah mampu menunjukkan emosi senang dan sedihnya.
Ia sangat senang saat bermain dengan teman-temannya, tapi juga sudah mulai bisa berempati dan ikut merasakan kesedihan yang dirasakan teman-temannya.
Lalu, akan seperti apa perkembangan anak usia 1,5 tahun?
Cara Mengoptimalkan Perkembangan Anak 1 Tahun
Supaya perkembangan si Kecil di usia satu tahun semakin optimal, Mama dapat memberikan stimulasi yang menyenangkan.
Apa saja cara stimulasi anak 1 tahun?
1. Eksplorasi Dunia Luar
Bermain di luar rumah seperti jalan-jalan di taman akan menjadi proses belajar yang sangat menarik bagi si Kecil.
Di sini si Kecil dapat melihat berbagai hal yang belum pernah ia jumpai sebelumnya, seperti burung pipit, bunga liar, pohon-pohon tinggi, kupu-kupu aneka warna, anak kucing, dan lain sebagainya.
Narasikan hal-hal yang Mama dan si Kecil jumpai, begitu juga dengan segala aktivitas yang dilakukan, untuk bantu memperkaya kamus kosakatanya.
Selain itu, berikan juga kesempatan pada si Kecil untuk berjalan di atas rumput, memegang pasir, dan mengambil batu-batu hias.
Eksplorasi lingkungan luar sangat baik untuk menstimulasi keterampilan sensorik dan motorik anak.
2. Membuat Lintasan
Untuk bantu perkembangan anak 1 tahun yang berfokus pada kekuatan fisik dan motorik kasar si Kecil, Mama dapat membuat serangkaian lintasan di ruang tengah atau halaman belakang rumah.
Mama bisa menyusun beberapa kids tunnel, bantal, kardus, hingga kolam karet yang diisi bola warna-warni sebagai lintasan.
Si Kecil pasti akan bermain dengan sangat semangat. Jadi, Mama perlu menyusun lintasan di atas playmat supaya si Kecil tidak terantuk lantai ketika tidak sengaja terjatuh.
Pastikan juga Mama selalu awasi si Kecil saat bermain dan jangan lupa berikan pujian ketika ia berhasil melewati semua rintangan.
Baca Juga: 7 Cara yang Efektif Melatih Anak Berjalan
3. Membaca Buku Dongeng Bergambar
Membaca buku adalah salah satu momen terbaik untuk meningkatkan bonding sembari memperkaya kosakata anak.
Walau belum mengerti, tapi otaknya sedang bekerja untuk membuat koneksi antara suara dan huruf. Hal ini akan sangat membantu proses si Kecil belajar membaca dan menulis di kemudian hari.
Oleh karena itu, sesibuk apapun Mama Papa, pastikan luangkan waktu 30 menit hingga 1 jam untuk membaca buku bergambar bersama anak.
Sembari mendongeng, coba tanyakan di mana letak gambar salah satu karakter atau benda yang ada di dalam buku cerita.
Minta anak menunjuknya dengan jari dan mengucapkan namanya, supaya anak cepat bicara.
4. Bermain Sensory Tray
Ajak si Kecil main sensory tray untuk meningkatkan keterampilan motorik halus dan panca inderanya, yuk.
Caranya sangat mudah, Mama hanya perlu menyediakan nampan plastik yang telah diisi macam-macam benda dengan tekstur, warna, bau, dan rasa yang berbeda.
Lebih baik Mama menggunakan benda yang jika dimasukkan ke mulut atau termakan tetap aman bagi anak, seperti:
-
Es batu berujung tumpul (hindari bentuk bulat dan potongan yang terlalu besar agar tidak membuat anak tersedak).
-
Tahu putih.
-
Pasta.
-
Agar-agar aneka warna.
-
Adonan tepung aneka warna.
-
Kentang.
-
Kain warna-warni dengan berbagai tekstur.
-
Bubble wrap.
Baca Juga: Mengenal Manfaat Brain Gym untuk Stimulasi Kognitif Anak
5. Memisahkan Bola Warna-Warni
Mama dapat mengajak si Kecil memisahkan bola aneka warna. Permainan ini akan mengajarkan warna sembari melatih motorik halus dan kasar si kecil.
Mulai dengan satu warna terlebih dahulu, misalkan merah. Setelah bola merah habis, ajak si Kecil mengumpulkan bola warna biru.
Begitu seterusnya hingga ia bosan atau Mama lelah. Jika bosan dengan bola Mama bisa ganti objek dengan mainan lain.
Untuk siap hadapi masa depan, si Kecil tidak hanya butuh keterampilan, tapi juga karakter dan nutrisi. Oleh karena itu, Mama perlu mengimbangi makanan sehatnya dengan pemberian susu pertumbuhan yang telah diperkaya vitamin dan mineral esensial seperti Nutrilon Royal 3.
Nutrilon Royal 3 mengandung formula Actiduobio+, prebiotik FOS:GOS dengan rasio 1:9. Kandungannya paling tinggi dari produk lain sejenis dan telah teruji klinis mampu mendukung daya tahan si Kecil mulai dari usia 1 tahun ke atas.
Tanda-Tanda Keterlambatan Perkembangan di Usia 1 Tahun
Perkembangan anak 1 tahun memang akan berbeda-beda. Namun, Mama juga perlu waspadai tanda-tanda keterlambatan perkembangan umum.
Ketika Mama melihat si Kecil menunjukkan beberapa perilaku di bawah ini, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter:
-
Tidak bisa merangkak.
-
Tidak mampu menemukan objek yang tersembunyi.
-
Tidak bisa berdiri tanpa bantuan.
-
Tidak bisa menunjuk suatu objek.
-
Tidak memahami fungsi barang-barang yang sering dilihat.
-
Tidak bisa mengucapkan setidaknya 6 kata.
-
Tidak mampu mengikuti perkataan dan tindakan orang sekitar.
-
Tidak bisa mengikuti instruksi yang mudah.
-
Mudah melupakan keterampilan yang baru saja dipelajari.
Hal-hal tersebut mungkin tidak selalu menunjukkan adanya masalah pada tumbuh kembang anak. Namun, Mamalah yang paling mengenal si Kecil. Jika masih ragu, Mama bisa bertanya langsung ke Nutriclub Expert Advisor terkait tumbuh kembang si Kecil.