Memasuki usia 10 bulan, bayi akan menunjukkan banyak perkembangan baru yang menakjubkan! Mulai dari belajar berdiri sendiri dan melangkah, serta menggenggam benda. Nah, agar tumbuh kembangnya makin optimal, Mama perlu mendukungnya dengan ragam stimulasi yang menarik.
Lalu, kira-kira stimulasi apa yang paling dibutuhkan bayi di usia 10 bulan ini? Yuk, simak informasi lengkapnya!
Bayi 10 Bulan Sudah Bisa Apa Saja?
Sebagai orang tua, Mama dan Papa perlu mengetahui setiap milestone yang dialami si Kecil untuk mengetahui apakah ia sudah berada di “jalur” yang tepat atau tidak.
Di usia 10 bulan ini, si Kecil sekarang sudah bisa menunjukkan berbagai perkembangan baru yang menggemaskan. Termasuk perkembangan dari aspek motorik, kognitif, komunikasi, hingga sosial dan emosionalnya.
Berikut adalah beberapa milestone yang dicapai bayi di umur 10 bulan:
-
Bayi mulai bisa mengangkat tubuhnya dari posisi duduk sambil berpegangan, kemudian bangkit berdiri dan melangkahkan kakinya.
-
Bayi dapat menggunakan jari-jari tangan mungilnya untuk menggenggam dan meletakkan benda, atau menjepit benda dengan jempol dan jari telunjuk.
-
Bayi mampu menyusun benda-benda kecil, kemudian menyusun benda-benda tersebut berdasarkan ukurannya.
-
Bayi sudah bisa merespon saat diajak bicara dan menimpali dengan celotehan atau gerak-gerik tubuhnya.
-
Bayi bisa menirukan suara-suara yang sering didengar telinganya, seperti suara kucing atau anjing.
-
Bayi dapat meniru ucapan dan tindakan yang dilakukan oleh orang tuanya.
-
Bayi mulai terlihat sangat supel, selalu tersenyum lebar kepada siapa saja yang ia jumpai, atau bisa juga menjadi sedikit lebih pemalu. Bayi juga mungkin tampak menyembunyikan wajahnya ketika ada orang asing yang bermaksud baik untuk mencoba mendekatinya.
-
Bayi mulai senang memperhatikan sesuatu karena ia tertarik dengan hal-hal di sekitarnya.
Ide Aktivitas Stimulasi Bayi 10 Bulan untuk Optimalkan Tumbuh Kembangnya
Cara stimulasi bayi 10 bulan yang tepat sebaiknya harus mengikuti milestone yang sudah dicapai si Kecil, Ma. Tujuannya adalah agar aktivitas yang Mama lakukan sesuai dengan kemampuan bayi di usianya sekarang ini.
Karena, memberikan stimulasi terlalu dini alias tidak sesuai usianya bisa membuat bayi mengalami stimulasi berlebih (overstimulation). Hal ini bisa terjadi ketika bayi merasa capek atau kewalahan setelah melakukan banyak aktivitas di luar batas kemampuannya.
Nah, untuk mencapai tumbuh kembang yang optimal, ada berbagai cara untuk menstimulasi bayi di rumah. Apa saja beragam aktivitas stimulasi bayi usia 10 bulan yang bisa Mama lakukan?
1. Merespon Ocehan Bayi
Mama belum mendengar kata pertama yang keluar dari mulut si Kecil? Jangan dulu khawatir. Mungkin dalam beberapa bulan ke depan, kemampuan berbicaranya akan mulai terlatih.
Oleh karena itu, Mama bisa melatih komunikasinya dengan berbicara langsung kepada bayi, menyebutkan hal-hal yang menarik baginya, serta menggunakan namanya dalam percakapan. Mama juga bisa merespon atau bertanya kembali padanya.
Ia akan merasa senang jika ocehannya didengarkan dan direspon, seolah-olah Mama paham apa yang diucapkan olehnya. Dengan begitu, ia akan merasa didengar, dihargai, dan disayang.
Kalau Mama mendengarkan dan meresponnya berbicara, bayi pun akan termotivasi untuk terus-menerus berbicara. Ini tentu saja baik untuk perkembangan bahasanya, dan akan membantunya mengerti banyak kosakata baru di kemudian hari.
2. Mengajak Bayi Bicara
Selain merespon ocehan, Mama bisa mengajak bayi bicara dalam berbagai aktivitas sehari-hari. Tak ada salahnya Mama menceritakan berbagai hal kepada si Kecil, baik saat menyusu, memberi makan, memandikan, mengganti popok, memakaikan pakaian, memasak, dan lain sebagainya.
Walaupun bayi belum bisa mengucapkan atau menyebutkan kata-kata dengan tepat, tapi Mama bisa mengajari kata-kata tersebut secara berulang. Cara ini juga dapat meningkatkan kemampuan pendengaran dan membantu keterampilan kemampuan sosialnya nanti.
Cara stimulasi bayi 10 bulan lainnya untuk meningkatkan kemampuan bahasa di bulan ini adalah dengan menggunakan boneka.
Coba ambil boneka favorit si Kecil, kemudian Mama bisa berpura-pura bahwa boneka itu yang berbicara kepada si Kecil. Lalu, ajak ia berbicara kembali kepada boneka itu.
Bunda pun bisa mengajarkannya bahasa isyarat atau nonverbal, seperti menggerakkan tangan ke kiri dan kanan sebagai tanda berpisah atau bye-bye.
Selain mengobrol, Bunda dapat sering-sering mengajaknya bermain cilukba, bernyanyi lagu kesukaannya, atau tepuk tangan sambil bernyanyi.
Baca Juga: Kenali Tanda-Tanda Keterlambatan Bicara pada Balita
3. Membacakan Buku
Membacakan buku cerita secara rutin bisa menjadi salah satu cara stimulasi keterampilan kognitif serta bahasa bayi.
Mama dan Papa bisa membacakan buku cerita bergambar ukuran besar yang berwarna-warni, buku dengan gambar yang muncul (fitur pop up) atau gambar 3 dimensi, serta buku dengan gambar ilustrasi yang bertekstur untuk menarik perhatian bayi.
Libatkan bayi dengan membiarkannya membolak-balikkan halaman buku yang sudah dibaca, atau menyentuh gambar timbul yang berilustrasi dalam buku.
Sesekali, ajak ia mengobrol sejenak mengenai gambar-gambar di dalam buku. Misalnya, “Lihat, Nak! Ini namanya jerapah. Kalau ini namanya gajah. Coba tunjuk mana ya yang namanya gajah?” Pastikan Mama membacakan cerita dengan suara dan mimik wajah yang dibuat seheboh mungkin agar menarik, ya.
Membacakan buku menjadi momen yang tepat untuk Mama bonding dengan si Kecil. Maka itu, berikan ia sentuhan sebanyak-banyaknya ketika melakukan stimulasi ini, seperti dengan memeluk atau merangkulnya. Langkah ini juga bisa membuat anak aman, nyaman, dan merasa dicintai.
4. Bermain Cilukba
Tahukah Mama? Permainan cilukba ternyata masih menjadi stimulasi yang menarik untuk bayi di usia 10 bulan, lho! Permainan ini dilakukan dengan menyembunyikan objek di balik objek lainnya. Ada banyak cara untuk melakukan permainan ini, Ma.
Pertama, buat bayi fokus terhadap Mama. Lalu, tutup mata atau bahkan seluruh wajah Mama, kemudian buka wajah dan katakan “Ciluk? Ba!”
Kedua, Mama bisa juga memanfaatkan gorden jendela rumah untuk bermain cilukba. Coba katakan, “Dek, ayo coba cari Mama. Mama ada di mana ya?” Pastikan Mama melakukannya dengan wajah yang semangat dan heboh agar ia dapat tertarik dan tertawa.
Mama juga bisa melakukan permainan ini dengan menyembunyikan mainan favoritnya, lalu minta si Kecil untuk menemukan benda tersebut.
Kegiatan ini dapat melatih pemahaman bayi bahwa orang atau barang yang tidak terlihat tidak hilang secara permanen, tapi hanya tidak terlihat.
5. Menyanyikan Lagu
Anak bayi pasti senang bernyanyi, Ma. Untuk itu, cobalah menyanyikan lagu anak-anak yang ceria atau kesukaannya akhir-akhir ini sebagai stimulasi bayi 10 bulan yang menyenangkan.
Mama bisa menyanyikan atau menyetel lagu anak-anak, seperti ‘Balonku’, ‘Kalau Kau Suka Hati’, ‘Twinkle Twinkle Little Star’, atau ‘Are You Sleeping’. Nyanyikan lagu-lagu ini di sela-sela kegiatan Mama bersama si Kecil, seperti saat mandi, memakaikan pakaian dan popok, atau saat berjalan-jalan di sekitar rumah.
Nyanyikan lagu tersebut sambil memperlihatkan ekspresi wajah yang heboh untuk menarik perhatiannya hingga membuat ia tersenyum dan tertawa, ya.
Selanjutnya, coba amati responnya, si Kecil pasti akan tersenyum berseri-seri, bertepuk tangan, bahkan bergoyang, walaupun mungkin masih belum tahu makna dari lagu yang dinyanyikan Bunda.
Mama juga bisa melakukan stimulasi ini dengan cara membuat suara-suara unik yang berbeda agar anak dapat mulai belajar membedakan suara.
6. Ciptakan Lingkungan yang Aman
Ingat, Ma. Karena bayi sudah mulai belajar berdiri, serta berusaha berjalan merambat berkeliling ruangan, maka Mama harus menciptakan lingkungan eksplorasi yang aman untuk si Kecil, ya.
Coba ciptakan lingkungan bermain yang menyenangkan di rumah dengan menyediakan berbagai mainan, seperti mobil-mobilan, boneka, bola, mainan balok, dan barang-barang lain yang ramah anak. Selain itu, lakukan pula hal-hal di bawah ini.
-
Tutup stop kontak listrik atau hal yang berhubungan dengan listrik.
-
Singkirkan cairan yang mengandung bahan kimia berbahaya bagi si Kecil.
-
Jauhi benda-benda berujung runcing atau tajam, maupun yang sangat besar dan mudah dijangkau si Kecil untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Misalnya pisau, peniti, taplak meja, barang pecah belah, dan benda lainnya.
-
Pasang pagar di ujung tangga agar bayi tidak memanjat.
-
Singkirkan benda-benda berukuran kecil supaya bayi tidak memasukkan ke dalam mulut dan tersedak.
-
Berikan bantalan empuk pada tiap sudut perabotan rumah yang memiliki ujung tajam, seperti meja dan kursi.
-
Kunci lemari, laci, dan pintu agar tidak mudah dibuka.
Mama bisa menerapkan cara di atas, sehingga si Kecil bisa bebas bereksplorasi dengan aman di rumah. Tapi, pastikan Mama selalu ada di sampingnya untuk mengawasi saat ia mulai memegang benda-benda atau berjalan-jalan di dalam rumah, ya.
7. Ajarkan Si Kecil Makan Sendiri
Bayi usia 10 bulan sudah bisa menggenggam dan memasukkan makanan ke dalam mulutnya. Jadi, yuk, sekarang mulai coba biarkan bayi belajar makan dan minum sendiri atau yang dikenal dengan metode baby-led weaning.
Mula-mulanya Bunda bisa berikan si Kecil makanan yang dipotong kecil-kecil seukuran jari (finger food) supaya lebih mudah ia genggam. Misalnya, potongan wortel, mentimun, alpukat, filet daging ayam, dan lain sebagainya.
Pastikan makanannya dimasak lunak, ya, supaya bayi juga masih bisa menggigit dan mengunyahnya dengan aman dan tidak tersedak saat menelan.
Sementara untuk melatihnya minum sendiri, berikan si Kecil cangkir plastik khusus dengan dua pegangan berlubang (sippy cup) untuk memudahkan dirinya menggenggam.
8. Bermain Sembunyi Mainan
Bermain sembunyi mainan juga merupakan salah satu tips stimulasi bayi 10 bulan yang menarik untuk dilakukan.
Mama bisa mengambil mainan favorit si Kecil atau benda yang sudah ia kenali. Lalu, sembunyikan mainan tersebut di dalam selimut, gorden jendela rumah, atau di belakang tubuh Mama.
Namun, Mama tidak perlu menyembunyikan mainan tersebut seutuhnya, ya. Tetap beri petunjuk dengan memperlihatkan beberapa sisi dari mainan tersebut agar terlihat olehnya. Kemudian, berikan instruksi kepada si Kecil untuk mencari mainannya tersebut.
Umumnya, bayi akan merasa bahagia apabila benda yang disembunyikan berhasil ia temukan. Jika ia sudah bisa menemukan mainan tersebut, jangan lupa memberikan respon atau pujian kepadanya.
9. Menyusun Mainan Balok
Mama juga bisa menstimulasi kemampuan motorik anak dengan mengajaknya bermain menyusun mainan balok. Permainan ini dapat membantunya memahami konsep berat dan keseimbangan. Cukup pastikan saja ukuran balok tersebut cukup besar untuk mencegah si Kecil memasukkan balok ke dalam mulutnya.
10. Memasukkan Benda ke dalam Wadah
Coba ajak si Kecil untuk memasukkan sejumlah benda atau mainan ke dalam sebuah wadah atau keranjang. Tunjukkan terlebih dahulu bagaimana Mama memasukkan benda-benda tersebut. Lalu, biarkan si Kecil mencoba melakukan apa yang sudah Mama contohkan.
Aktivitas ini dapat membantu si Kecil agar lebih fokus sekaligus mendorong keterampilan koordinasi gerak antar objek.
11. Bantu Si Kecil Melangkah
Mula-mula si Kecil akan merangkak dan mengangkat tubuhnya, lalu merambat berdiri sambil berpegangan pada kursi, meja, atau furnitur rumah lainnya. Di hari lainnya, si Kecil sedikit demi sedikit mulai melangkah sambil tetap berpegangan.
Selanjutnya sambil terhuyung-huyung, ia mungkin akan menghampiri tangan Bunda yang menantinya.
Jika Mama sudah lebih dulu membantu bayi pada posisi berdiri, ia akan mulai melangkahkan salah satu kakinya. Terkadang, ia bisa berdiri tanpa dipegang, tapi tak lama jatuh kembali dalam posisi duduk.
Walaupun tertatih dan terjungkal beberapa kali, hal ini tidak akan membuat bayi Mama menyerah, ia justru akan terus mencoba dan menjelajahi seisi rumah.
Di usia inilah Mama perlu sigap memantau dan menjaga si Kecil saat ia belajar berdiri, atau sesekali merambat berdiri saat ingin berkeliling di dalam rumah, ya.
Baca Juga: Perkembangan Bayi Usia 11 Bulan
Tanda-Tanda Keterlambatan Perkembangan yang Perlu Diwaspadai
Jika semua upaya stimulasi sudah Mama lakukan tapi si Kecil tidak menunjukkan perkembangan yang berarti, sebaiknya segera periksakan ke dokter spesialis tumbuh kembang anak untuk mendapatkan pemeriksaan yang lebih akurat.
Terutama jika si Kecil mengalami hal-hal di bawah ini:
-
Bayi tidak tampak senang ketika melihat orang-orang yang dikenalinya.
-
Bayi tidak membuat kontak mata dengan Mama, Papa, atau orang lain.
-
Bayi tidak menunjukkan tanda-tanda bergerak.
-
Bayi belum bisa duduk.
-
Bayi tidak berceloteh atau mengenali suara yang dilontarkan Mama, Papa, atau orang lain.
Baca Juga: 7 Stimulasi yang Tepat untuk Bayi Usia 11 Bulan
Mama juga bisa bertanya langsung dengan team Nutriclub Expert Advisor untuk berkonsultasi mengenai perkembangan dan kesehatan si Kecil.
Butuh informasi lain mengenai tumbuh kembang si Kecil? Yuk, download eksklusif e-book atau dengarkan podcast parenting melalui website Nutriclub. Jadikan ini sebagai bekal untuk menang si Kecil, agar nantinya ia tumbuh menjadi pemenang di masa depan!
Semoga artikel ini membantu ya, Ma!