Loading...
ajari-balita-menyikat-gigi_large
Tumbuh Kembang

Panduan Cara Menggosok Gigi Anak yang Benar

Disusun oleh: Tim Penulis

Diterbitkan: 15 Januari 2020


  • Kapan Sebaiknya Anak Mulai Sikat Gigi?
  • Bolehkah Anak Sikat Gigi Pakai Odol?
  • Cara Menggosok Gigi Anak yang Benar
  • Cara Menanamkan Kebiasaan Gosok Gigi pada Anak
  • Kapan Harus ke Dokter Gigi? 

Mama tentu ingin si Kecil memiliki gigi yang sehat dan kuat sehingga ia tidak kesulitan saat makan dan ketika tersenyum, aduh, cantik sekali! Tampak cemerlang tanpa lubang maupun karies gigi.

Oleh karena itu Mama perlu memastikan si Kecil menggosok gigi dengan cara yang benar. Mama dapat menemukan penjelasan lengkap tentang cara menggosok gigi anak yang benar pada ulasan di bawah ini!

Kapan Sebaiknya Anak Mulai Sikat Gigi?

Perawatan gigi perlu dimulai bahkan sebelum gigi pertama si Kecil tumbuh. Gigi pertama sendiri biasanya akan tumbuh antara usia 6-10 bulan. Namun, pada beberapa anak gigi dapat tumbuh sangat awal yaitu pada usia 3 bulan. 

Ketika si Kecil mencapai usia 3 bulan, Mama dapat mulai melakukan perawatan gigi dengan mengelap gusi anak menggunakan kain kasa atau kain lembut yang dibasahi air matang sebanyak 2 kali dalam sehari. 

Kegiatan mengelap gusi ini dapat membantu si Kecil bersiap-siap untuk gosok gigi saat gigi pertamanya muncul. 

Namun, mengajarkan anak untuk menyikat giginya sendiri bisa dilakukan saat menginjak usia 2 tahun. Mama dapat mulai membersihkan gigi si Kecil dengan sikat gigi khusus yang didesain untuk anak di bawah 2 tahun. 

Bolehkah Anak Sikat Gigi Pakai Odol?

Si Kecil baru boleh menggunakan pasta gigi ketika sudah berusia 18 bulan. 

Apabila si Kecil menolak pakai sikat gigi atau tampak tidak nyaman, Mama masih bisa mengelap bagian depan dan belakang gigi menggunakan kain kasa. Cukup basahi sikat gigi atau kain kasa dengan air matang ya, Ma. Sebab anak usia di bawah 18 bulan belum boleh menggunakan pasta gigi. 

Jika usianya sudah 18 bulan ke atas, gunakan pasta gigi khusus anak-anak yang rendah fluoride sehingga aman jika tidak sengaja tertelan, ya, Ma. 

Selain itu, Mama juga perlu memperhatikan berapa banyak pasta gigi yang digunakan. Berikut ukurannya: 

  • Untuk anak usia 18-3 tahun, gunakan pasta gigi rendah fluoride sedikit saja, yaitu seukuran bulir beras atau selapis tipis. 

  • Untuk anak usia 3-6 tahun, gunakan pasta gigi rendah fluoride seukuran kacang polong.

  • Untuk anak usia 6 tahun ke atas bisa mulai menggunakan pasta gigi yang sama dengan Mama. Jumlahnya seukuran kacang polong.

Baca juga: 5 Tahap Pertumbuhan Gigi Si Kecil

Cara Menggosok Gigi Anak yang Benar

Bagi kebanyakan anak, 20 buah gigi susu akan tumbuh secara lengkap ketika ia mencapai usia 3 tahun. 

Nah, untuk mencegah terjadinya kerusakan pada giginya, si Kecil perlu menghindari konsumsi makanan dan minuman tinggi gula dan minum susu dalam dot untuk pengantar tidur serta harus menggosok gigi 2 kali sehari, sesudah sarapan dan sebelum tidur. 

Gosok gigi juga tidak boleh asal-asalan, Ma. Agar giginya benar-benar bersih si Kecil perlu menggosok gigi dengan cara yang tepat. Bukan hanya sekedar menempelkan pasta gigi dan menggosokkan sikat secara acak. 

Berikut langkah demi langkah cara menggosok gigi anak yang benar untuk Mama terapkan di rumah: 

  1. Pilih sikat gigi khusus anak-anak dengan ukuran kepala sikat yang relatif kecil (sekitar 1,5 cm), bulu sikat yang lembut, dan gagang yang ergonomis (lebar dan tebal). 

  2. Jika si Kecil baru sembuh dari sakit, ganti sikat giginya dengan yang baru, ya.

  3. Untuk anak-anak di bawah usia 3 tahun, akan lebih mudah menggosok giginya dengan mendudukkan atau membaringkan si Kecil di atas pangkuan Mama.

  4. Untuk anak-anak lebih besar dari usia 3 tahun, Mama dapat berdiri atau duduk di belakangnya sehingga ia merasa aman. 

  5. Pastikan menggosok gigi anak di dalam ruangan yang terang dan di depan cermin sehingga Mama dapat melihat gigi si Kecil dengan lebih jelas. Begitu juga dengan anak, ia bisa mengamati cara Mama menggosok giginya dengan lebih baik. 

  6. Pegang dagu si Kecil dengan telapak tangan sementara kepalanya bersandar pada badan Mama. 

  7. Minta anak untuk membuka mulut dengan mengatakan, “Aaah”. 

  8. Pastikan Mama menyikat seluruh sisi gigi dan gusi anak dengan gerakan melingkar kecil. Sikat dengan gerakan ke depan dan ke belakang pada permukaan gigi yang digunakan untuk mengunyah. 

  9. Sikat gigi selama 2 menit.

  10. Ketika selesai menggosok gigi, minta anak untuk meludahkan pasta gigi dari mulut dan bersihkan busa yang menempel di sekitar mulutnya. 

  11. Setelah itu, anak tidak perlu berkumur dengan air ya, Ma. Berkumur akan menghilangkan fluoride yang berfungsi melindungi gigi dari kerusakan. 

  12. Terakhir, bersihkan sikat gigi dengan air mengalir lalu tiriskan di suatu tempat yang bersih.  

Baca juga: Atasi Masalah Akibat Tumbuhnya Gigi Balita

Cara Menanamkan Kebiasaan Gosok Gigi pada Anak

Ada saja drama tidak perlu ketika si Kecil diajak untuk gosok gigi, baik sesudah sarapan dan sebelum tidur. 

Mama mungkin kerap menghela napas panjang, menahan emosi sambil bertanya-tanya, “Kenapa ya anak malas menggosok gigi? Padahal hanya butuh 5 menit saja.” 

Namun, tetap semangat, ya, Ma! Malas menyikat gigi adalah hal yang lumrah pada anak. 

Ada banyak alasan yang mendasarinya, mulai dari terlalu asik bermain, sudah terlalu ngantuk, atau merasa kegiatan sikat gigi kurang menyenangkan. 

Alih-alih emosi, Mama bisa melakukan beberapa cara ini untuk memotivasi si Kecil gosok gigi:  

1. Menjadi Role Model

Seperti yang Mama ketahui, si Kecil merupakan peniru ulung. Ia sangat suka meniru orang-orang disekitarnya, terutama Mama dan Papa. 

Oleh karena itu, pastikan Mama dan Papa menjadi contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari si Kecil untuk rajin gosok gigi setelah sarapan dan sebelum tidur. 

Tunjukkan pada si Kecil bagaimana cara Mama dan Papa menggosok gigi. Jadi, si Kecil tau bagaimana cara menggosok gigi dengan benar. 

Ungkapkan pula betapa nyaman mulut yang wangi dan bersih setelah digosok dengan seksama.  

2. Make It Fun! 

Mama bisa mengajak si Kecil sikat gigi diiringi dengan lagu tentang gerakan menggosok gigi, membuat suara-suara lucu yang disukai si Kecil, dan hal positif lain yang dapat membuat suasana gosok gigi lebih meriah. 

Hal ini akan membuat si Kecil mengasosiasikan gosok gigi dengan kegiatan yang spesial dan menyenangkan.  

3. Bacakan Buku Cerita Tentang Gosok Gigi

Mama bisa mengajak si Kecil jalan-jalan ke toko buku dan membeli beberapa buku cerita baru tentang menggosok gigi. Ada banyak sekali pilihannya kok, Ma!

Nah, melalui cerita yang ada di dalam buku, Mama bisa secara tidak langsung menanamkan pengertian betapa pentingnya gosok gigi kepada si Kecil. 

Tidak hanya itu saja, melalui narasi cerita dan gambar-gambar di dalamnya, Si Kecil juga bisa mengetahui cara menggosok gigi yang benar.  

Baca juga: Kalsium untuk Perkembangan Tulang dan Tinggi Badan Anak

4. Siapkan 2  Buah Sikat Gigi

Sebelum usia anak 8 tahun, kemampuan koordinasi tangan yang diperlukan untuk menggosok gigi belum terbentuk dengan matang. Oleh karena itu, Mama perlu selalu mengawasi cara gosok gigi anak. 

Namun, sering kali si Kecil ingin gosok gigi sendiri untuk menunjukkan tingkat kemandiriannya. Apabila hal ini terjadi, Mama dapat mengizinkannya untuk turut memegang sikat gigi bersama. 

Jadi, ia merasa terlibat secara aktif saat menggosok gigi namun kontrol gerakan terbesar tetap ada pada Mama. 

Jika ia tetap bersikeras ingin gosok gigi sendiri tanpa bantuan sama sekali, Mama dapat menyiapkan 2 buah sikat gigi dan menerapkan aturan “your turn, my turn”. 

Jadi, Mama bisa membiarkan si Kecil memegang sikat gigi sendiri dan membiarkannya menggosok gigi dahulu sampai puas. Jika sudah giliran Mama yang menggosok gigi anak. Lakukan hal ini sampai seluruh permukaan gigi anak selesai di bersihkan.  

5. Ganti Rasa Pasta Gigi si Kecil

Si Kecil bisa saja tidak menyukai rasa pasta gigi yang terlalu tajam. Oleh karena itu, Mama bisa mengganti merk dan rasa pasta gigi yang digunakan dan memperkenalkannya secara perlahan. 

6. Gosok Gigi di Tempat Lain

Apabila si Kecil selalu memberontak ketika diajak gosok gigi di dalam kamar mandi, Mama bisa mengajaknya gosok gigi di tempat lain. Misalnya gosok gigi di teras belakang rumah, ruangan bermain si Kecil atau dimanapun ia inginkan asalkan tempat tersebut aman.

7. Beri Reward

Mama dapat memberikan reward berupa pujian atau hadiah pada si Kecil setelah ia gosok gigi. Namun, perlu diingat, pujian harus Mama fokuskan pada kemauan dan usaha anak untuk menggosok giginya agar tetap bersih ya, Ma. 

Katakan pujian tersebut sambil memberikan pelukan atau kecupan di dahi untuk si Kecil, seperti:

  • Terimakasih ya sudah membantu Mama mengusir kuman jahat yang menempel di gigi Adik! 

  • Hebat! Kalau rajin gosok gigi begini, gigi Adik akan selalu sehat. Kuman jahat tidak berani datang lagi!

Sedangkan untuk anak yang lebih besar, Mama bisa memberikan hadiah untuk memotivasinya menggosok gigi. 

Misalnya Adik boleh menempel satu buah bintang di atas whiteboard, kalender, atau media apapun yang disepakati setiap kali gosok gigi 2 kali sehari. 

Jika sudah terkumpul 10 bintang, ia akan memiliki waktu bermain tambahan di playground selama 30 menit. 

Baca juga: 14 Makanan yang Mengandung Kalsium Tinggi untuk Anak

Kapan Harus ke Dokter Gigi? 

Walaupun sudah rajin menggosok gigi anak dengan cara yang benar setiap hari, kunjungan rutin ke dokter gigi perlu dilakukan. 

Mama perlu membawa si kecil berkunjung ke dokter gigi begitu gigi pertamanya tumbuh atau saat ia berusia 12 bulan. Hal ini diperlukan untuk memastikan kondisi gigi anak dan perencanaan perawatan gigi anak ke depannya. 

Umumnya dokter gigi akan menyarankan agar si Kecil diajak check-up gigi setiap 6-12 bulan sekali. 

Selain dengan rajin gosok gigi dengan cara benar dan berkunjung ke dokter gigi dengan rutin, Mama dapat bantu menjaga kesehatan dan kekuatan gigi anak dengan memberikan asupan mikronutrien dan makronutrien yang seimbang terutama kalsium, protein, vitamin D, dan vitamin C. 

Nah, untuk mengetahui lebih banyak lagi soal pemenuhan gizi harian anak, Mama bisa mengunduh e-book eksklusif Nutrisi dan Gizi untuk Imunitas Anak secara gratis. Yuk, download sekarang!

Pilih Artikel Sesuai Kebutuhan Mama
  1. ‌Dental care for toddlers. (2022, August 16). Raising Children Network. https://raisingchildren.net.au/toddlers/health-daily-care/dental-care/dental-care-toddlers

  2. Dental care for babies. (2022, August 16). Raising Children Network. https://raisingchildren.net.au/babies/health-daily-care/dental-care/dental-care-babies

  3. Brushing children’s teeth: in pictures. (2022, August 16). Raising Children Network. https://raisingchildren.net.au/babies/health-daily-care/dental-care/brushing-teeth

  4. NHS Choices. (2023). How to keep your teeth clean. https://www.nhs.uk/live-well/healthy-teeth-and-gums/how-to-keep-your-teeth-clean/#:~:text=Don't%20rinse%20your%20mouth,and%20reduces%20its%20preventative%20effects.

  5. Health. (2013). Toothbrushing - children. Vic.gov.au. https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/conditionsandtreatments/toothbrushing-children

Artikel Terkait