Cara menyapih anak yang tepat dan penuh kasih sayang pasti membuat proses transisi ini berjalan lancar tanpa rewel. Yuk, cari tahu apa tanda anak siap disapih dan cara-caranya!
Apa Tanda Anak Siap Disapih?
Menurut WHO (World Health Organization), anak sudah siap disapih di umur 2 tahun. Namun, tidak ada batasan waktu pasti kapan si Kecil harus disapih. Yang penting adalah kesiapannya.
Lalu, apa saja tanda anak siap disapih?
-
Anak pelan-pelan semakin jarang minta menyusu.
-
Durasi menyusu juga jadi lebih singkat.
-
Tidak mau atau menolak ketika ditawarkan menyusu.
-
Rewel saat minum ASI.
-
Anak mudah terdistraksi saat menyusu.
-
Anak terus-terusan menarik atau menggigit puting Mama
-
Anak hanya menghisap payudara tanpa menyedot ASI, sekadar untuk mendapatkan rasa nyaman.
Cara Menyapih Anak agar Tidak Rewel
Agar proses penyapihan berjalan lebih lancar dan tanpa drama berkepanjangan, Mama dapat coba menetapkan sejumlah cara berikut ini:
1. Memberikan Pengertian pada Anak
Ketika anak menunjukkan tanda-tanda siap disapih, Mama dapat memulai percakapan tentang berhenti menyusu.
Lakukan percakapan tersebut secara konsisten selama beberapa minggu atau beberapa bulan sebelum proses penyapihan dimulai.
Hal ini akan membantu si Kecil mengerti bahwa suatu hari ia harus berhenti menyusu dan mempermudah proses adaptasinya di kemudian hari.
2. Kurangi Durasi Menyusui Secara Perlahan
Agar proses penyapihan efektif dan tidak membuat rewel, jangan langsung menghentikan pemberian ASI saat itu juga supaya si Kecil tidak merasa kehilangan sumber kenyamanannya.
Jika biasanya si Kecil menyusu selama 15 menit. Perlahan kurangi menjadi 10 menit. Kemudian, susutkan lagi menjadi 5 menit hingga ia tidak minta menyusu sama sekali.
Mama masih boleh mempertahankan frekuensi menyusui di malam hari untuk memberikan kenyamanan pada si Kecil. Dengan begitu, ia tidak terlalu rewel menjelang tidur.
Baca Juga: 14 Cara Menidurkan Anak Setelah Disapih
3. Tidak Menyusui si Kecil di Siang Hari
Cara menyapih anak bisa efektif jika Mama menghentikan menyusui di siang hari.
Jika anak minta menyusu siang-siang, coba tawarkan susu pertumbuhan yang rasanya mirip ASI, seperti susu Nutrilon Royal 3, setidaknya 1-2 jam sebelum waktu tidur.
Nutrilon Royal 3 adalah Bekal si Kecil untuk Menang karena diperkaya formula ACTIDUOBIO+, perpaduan FOS:GOS rasio 1:9 paling tinggi dan teruji klinis.
Selain itu, ada pula 12 vitamin dan 9 mineral penting, serta omega 3&6, zat besi, dan DHA untuk dukung imun, tumbuh kembang anak, dan daya tangkapnya.
4. Hilangkan Jadwal Menyusu yang Tidak Disukai
Jika anak biasanya tidak suka minum ASI di pagi atau sore hari, jangan tawarkan menyusu ketika ia memang tidak meminta.
Cara ini justru bagus untuk mengurangi frekuensi menyusui karena datang dari dalam diri anak sendiri.
5. Hindari Spot Menyusui
Selama masih dalam masa penyapihan, hindari berinteraksi di tempat-tempat biasa Mama menyusui si Kecil agar cara menyapih anak bisa efektif.
Misalnya, tidak duduk di sofa khusus yang selalu digunakan untuk menyusui di pagi hari, atau membiasakan anak minum susu di meja makan, bukan di kamar seperti waktu menyusu.
6. Berikan Gelas untuk Anak Minum
Proses penyapihan akan lebih mudah jika si Kecil terbiasa minum susu menggunakan sippy cup, straw cup, atau gelas biasa daripada menggunakan botol.
Menawarkan minum bukan dari botol bisa mengalihkan perhatian si Kecil dari keinginan menyusu.
7. Ganti Jadwal Menyusu dengan Bermain
Mama dapat memberikan distraksi pada si Kecil agar ia lupa untuk minta minum ASI di jadwal yang seharusnya.
Misalnya, mengajak si Kecil untuk melakukan berbagai macam kegiatan atau permainan favorit, seperti membaca buku, bermain bola, atau berenang sehingga ia lupa untuk minta menyusu.
8. Berikan Asupan Makanan Bergizi
Mengenalkan beragam makanan dapat bantu proses menyapih dan mendorong penambahan berat badan yang sehat.
Berikut berbagai makanan bergizi yang bisa Mama berikan selama menyapih:
-
Karbohidrat, seperti nasi, labu, kentang, ubi jalar, jagung, singkong, dan lainnya.
-
Buah-buahan bertekstur lunak.
-
Yogurt.
-
Sereal yang ditambahkan susu.
-
Protein.
-
Sayur-sayuran.
-
Makanan tinggi asam lemak omega-3, seperti minyak zaitun, salmon, alpukat.
9. Tawarkan Camilan Favorit Anak
Mama juga dapat memberikan camilan sehat tinggi protein sebagai cara menyapih anak agar tidak rewel karena kelaparan di waktu menyusu.
Pastikan camilannya sehat, bukan asal si Kecil suka dan asal tidak rewel. Kurang bijak apabila memberikan makanan tidak sehat sebagai cara ampuh menyapih anak.
Beri makanan camilan bergizi tepatnya sebelum jadwal menyusui si Kecil untuk mengurangi keinginannya minum ASI.
10. Berikan Rasa Nyaman pada si Kecil
Hal utama yang dapat menjamin kesuksesan cara menyapih anak agar tidak rewel adalah hadirnya rasa nyaman dan aman. Bagi anak, menyusu dapat menghadirkan keduanya.
Jadi, gantikanlah rasa aman dan nyaman itu dengan pelukan, ciuman, atau dekapan yang lebih sering sepanjang hari. Terutama mendekati waktu menyusu dan tidur di malam hari.
11. Buat Rutinitas Sebelum Tidur
Proses menyusu biasanya menjadi pengantar tidur terbaik bagi si Kecil. Untuk mengurangi si Kecil rewel, Mama bisa membuat rutinitas tidur baru sebagai cara ampuh menyapih anak.
Contohnya, mengganti aktivitas menyusu si Kecil dengan minum susu dari sippy cup. Kemudian, dilanjutkan dengan menggosok gigi dan membaca buku cerita.
Pertahankan jadwal yang sama setiap harinya. Selain itu, pastikan kamar si Kecil nyaman dengan mengatur suhu udara, memasang aromatherapy, dan mengganti dengan lampu tidur.
12. Dukung Kebiasaan Baru Anak
Dalam proses penyapihan, Mama mungkin melihat si Kecil tiba-tiba suka menghisap jempol sebagai rutinitas jelang tidur, memainkan rambut, atau membawa boneka favorit kemana-mana.
Untuk saat ini, biarkan si Kecil melakukan kebiasaan barunya. Sebab, itu jadi salah satu cara untuk mencari rasa nyaman dan menyesuaikan diri dengan rutinitas baru tanpa menyusu.
13. Jangan Memaksakan Diri
Bagaimanapun juga, proses menyapih dijalani oleh dua insan yang berbeda. Mama tidak bisa mengatur kesiapan si Kecil.
Jadi, jangan memaksakan diri dalam proses penyapihan, ya. Mama cukup berhenti menawarkan ASI, tetapi jangan menolak apalagi memarahinya apabila ia meminta.
Baca Juga: Cara Melatih Potty Training agar Anak Bisa BAB Sendiri di Toilet
14. Jangan Menakut-nakuti si Kecil
Hindari cara menyapih anak dengan mengoleskan brotowali pada areola atau memplester puting, atau mengoleskan obat merah.
Hal ini mungkin akan membuat si Kecil berhenti menyusu. Namun, sama saja Mama sedang membohongi si Kecil. Ia mungkin juga akan merasa tertekan, ketakutan, hingga trauma.
15. Libatkan Papa
Mungkin selama ini Mama akan segera datang dan menawarkan ASI ketika si Kecil terbangun di malam hari. Mulai sekarang strategi ini harus diubah.
Minta Papa mengambil porsi lebih banyak untuk datang ke kamar dan menenangkan si Kecil ketika ia terbangun. Dengan begitu, kemungkinan ia minta minta menyusu lebih rendah.
16. Memerah ASI
Hindari menyapih anak secara tiba-tiba agar tidak rewel. Apabila proses menyusui tiba-tiba terhenti total, payudara Mama akan terlalu penuh dengan ASI dan mengalami pembengkakan (mastitis).
Untuk itu, sambil mengurangi perlahan mengurangi frekuensi menyusu, Mama dapat memerah ASI secukupnya. Hanya sampai payudara terasa lebih nyaman.
Jangan memerah ASI secara berlebihan karena hal tersebut hanya akan membuat proses adaptasi payudara Mama berlangsung lebih lama.
Baca juga: Kenali Fase Terrible Two pada Anak dan Cara Mengatasinya
Sekarang Mama tahu bagaimana cara efektif menyapih anak dengan penuh kasih sayang sehingga mengurangi kemungkinan rewel. Jangan lupa terus lengkapi asupan nutrisi si Kecil dengan susu Nutrilon Royal 3, ya.
Mama juga bisa dapatkan lebih banyak tips parenting, konten tumbuh kembang, dan exclusive rewards untuk dukung si Kecil jadi juara dengan bergabung di Nutriclub, lho.