Kecerdasan emosional (emotional intelligence atau emotional quotient alias EQ) penting agar anak bisa menyelesaikan permasalahan sehari-hari dengan cara sehat. Bagaimana cara stimulasinya?
Apa yang Dimaksud dengan Kecerdasan Emosional Anak?
Emotional intelligence adalah kemampuan mengenali dan mengungkapkan emosi, memotivasi diri sendiri serta memahami dan memvalidasi perasaan orang lain.
Keterampilan emosional terdiri dari 5 nilai dasar, yaitu
- Self-awareness: Kemampuan menyadari emosi yang ia rasakan secara real time dan menyadari bagaimana perasaannya memengaruhi orang lain.
- Self-regulation: Kemampuan mengendalikan diri dan memikirkan konsekuensi sebelum bertindak secara impulsif.
- Motivation: kemampuan untuk fokus pada tujuan dan mencapainya meski ada perasaan negatif yang mengganggu prosesnya.
- Empathy: Kemampuan untuk peka terhadap perspektif, perasaan, atau kondisi orang lain.
- Social skills: Kemampuan memahami perilaku yang akan mendapatkan respon positif untuk menjalin hubungan yang baik dengan orang lain.
Keterampilan ini membantu anak untuk berpikir dan bertindak dengan cara yang paling tepat untuk membina hubungan baik dengan orang lain.
Apa Saja Contoh Kecerdasan Emosional Anak?
Anak dengan EQ tinggi akan menunjukkan perkembangan emosi yang baik. Menurut UNICEF, berikut contoh emotional intelligence yang dapat ditunjukkan anak:
- Tampak percaya diri.
- Mudah diajak berkomunikasi.
- Mampu mengontrol emosi saat marah atau frustrasi.
- Mudah beradaptasi dengan situasi maupun orang-orang baru.
- Mudah mendapatkan teman.
- Ketika membutuhkan bantuan, si Kecil tahu bagaimana cara memintanya.
- Cepat paham ketika dijelaskan hal-hal yang berkaitan dengan perasaan orang lain.
Mengapa Kecerdasan Emosional Perlu Dimiliki oleh Setiap Anak?
Emotional intelligence penting untuk dukung proses bersosialisasi. Dengan begitu, si Kecil mudah beradaptasi dan mendapatkan teman walaupun berada di tempat baru.
Kemampuan ini juga perlu dimiliki oleh setiap anak karena berperan penting dalam mendukung perkembangan kognitif si Kecil. Sebab, ia paham kalau belajar membutuhkan waktu dan usaha.
Anak dengan EQ tinggi akan tumbuh memiliki karakter resilien yang tidak mudah menyerah sampai ia memahami dan berhasil mempraktekkan apa yang sedang dipelajari.
Baca Juga: Mengenal Konsep Growth Mindset dan Pentingnya untuk Anak
Bagaimana Cara Meningkatkan Kecerdasan Emosional Anak?
Kemampuan emosional anak sangat dipengaruhi oleh psikologi perkembangan anak. Berikut cara meningkatkan EQ anak yang dapat Mama terapkan di rumah sejak dini:
1. Mengenalkan Macam-Macam Emosi
Agar tumbuh menjadi anak yang cerdas secara emosional, ia perlu mengenali nama berbagai macam emosi yang mungkin dirasakan. Misalnya senang, sedih, marah, kecewa, iri, dan lainnya.
Dengan mengenali nama-nama tersebut, anak akan lebih mudah mengekspresikan perasaannya dan kelak dapat berempati pada orang lain yang mengalami perasaan tersebut.
Mama dapat mengenalkan nama-nama emosi melalui buku cerita, flash card, dan refleksi kegiatan sehari-hari. Contohnya, “Adik senang tidak hari ini kita berkunjung ke rumah paman?”
2. Menunjukkan Empati
Ketika si Kecil tampak sedang bersedih atau kecewa, Mama dianjurkan untuk membantu anak mengenali apa yang dirasakan dengan berempati.
Contoh, ketika si Kecil tidak sengaja merusak mainannya. Mama bisa coba katakan, “Mama juga sedih kalau barang kesayangan Mama rusak. Tidak apa-apa kalau Adik ingin menangis.”
Baca Juga: Cara Orang Tua Mendidik Dapat Menentukan Karakter Anak
3. Mencontohkan Cara Mengekspresikan Perasaan
Anak-anak perlu tahu bagaimana cara mengekspresikan perasaan sesuai dengan norma sosial yang berlaku.
Caranya adalah mengartikulasikan pada anak dengan jelas ketika Mama merasakan suatu emosi. Contohnya, “Mama kesal belum bisa merajut dengan baik. Tapi Mama tidak boleh menyerah.”
Dengan mengetahui cara tersebut, si Kecil akan lebih mudah mengelola emosinya. Ia pun tidak bertindak semaunya sendiri ketika belum berhasil mendapatkan apa yang diinginkan.
4. Mengajari Anak Cara Mengelola Emosi
Anak perlu belajar mengelola emosi secara sehat agar ia tidak “meledak-ledak” setiap kali merasakan emosi tertentu. Salah satu metode yang dapat diajarkan adalah mengatur napas.
Saat ia merasa sangat marah atau kesal, minta anak menarik napas panjang sambil menghitung sampai lima. Kemudian hembuskan perlahan lewat mulut. Lakukan berulang.
Selain itu, Mama juga dapat menyediakan alat untuk membantunya meregulasi perasaan. Contohnya alat gambar sehingga ia bisa meluapkan perasaanya melalui warna dan bentuk.
5. Ajarkan Cara Selesaikan Masalahnya
Bantu si Kecil mengenali sumber permasalahan yang sedang dihadapi. Kemudian, bantu si Kecil memikirkan hal-hal apa saja yang mungkin bisa menyelesaikan masalahnya.
Ketika satu cara tidak berhasil, semangati anak untuk mencoba cara lain sampai berhasil. Ketika si Kecil mulai frustasi, coba beralih dulu ke aktivitas lain untuk menyegarkan pikiran.
Dapatkan panduannya dengan download Ebook 8 Winning Skill Stimulation Kit yang kualitasnya telah tervalidasi para ahli. Gratis!
6. Ajarkan Anak Mengendalikan Diri
Anak-anak mudah terdistraksi oleh rasa tidak nyaman dan hal-hal kecil disekitarnya. Contohnya suara unik atau benda bergerak.
Oleh karena itu, Mama perlu mengajari anak mengelola emosinya agar ia mampu menahan diri dan berhasil menyelesaikan aktivitas yang sedang dilakukan.
Contohnya, saat anak belajar menulis. Katakan ia boleh istirahat saat jarum jam panjang sudah ada di angka 3. Kalau ia merasa lelah sebelum waktunya, ajak si Kecil untuk menarik nafas panjang.
Baca Juga: 13 Ciri-Ciri Anak dengan IQ Tinggi yang Perlu Mama Tahu
Itulah beberapa cara meningkatkan kecerdasan emosional yang dapat Mama dan Papa terapkan di rumah sejak si Kecil berusia dini.
Selain melalui stimulasi tepat yang dijalankan secara konsisten, jangan lupa dampingi tumbuh kembang si Kecil dengan memberikan makanan bergizi dan susu pertumbuhan terfortifikasi nutrisi esensial seperti Nutrilon Royal 3.
Nutrilon Royal 3 merupakan satu-satunya susu pertumbuhan yang dirancang secara saintifik dengan Double Biotics FOS:GOS dan DHA EPA lebih tinggi yang teruji klinis perkuat imunitas dan maksimalkan inteligensi si Kecil.