Semakin bertambahnya usia si Kecil, maka semakin banyak juga keterampilan yang ia kuasai untuk membantunya menjalani tantangan hidup sehari-hari.
Keterampilan verbal si kecil yang mulai dari mampu mengucap 1-2 patah kata, berkembang hingga ia bisa bercerita panjang lebar mengenai harinya. Atau keterampilan motorik halusnya yang meningkat mulai dari menjumput (mengambil benda kecil menggunakan jari telunjuk dan jempolnya) hingga memegang alat tulis untuk menggambar dan menulis. Melalui aktivitas belajar baik di rumah maupun di sekolah, anak terus mengembangkan keterampilan-keterampilannya yang lain seperti keterampilan interaktif, kognitif, kreatif, dan keterampilan fisik. Tapi apakah memiliki keterampilan-keterampilan ini saja, si Kecil sudah siap menghadapi tantangan masa depannya? Beberapa penelitian di 10 tahun belakangan menemukan bahwa anak yang memiliki karakter kuat dan positif, memiliki kemungkinan sukses di Pendidikan dan pekerjaan yang lebih besar. Jadi manakah yang lebih penting? Keterampilan atau karakter?
Berkembang dari era digital saat ini, maka diprediksi masa depan nanti akan lebih kompetitif dan menantang, ditandai dengan adanya perubahan yang cepat serta dinamis. Maka hanya memiliki keterampilan saja tidaklah cukup. Resiliensi merupakan salah satu karakter yang perlu dimiliki oleh si Kecil untuk membantunya siap menghadapi tantangan masa depan. Resilien adalah kemampuan seseorang untuk menghadapi kegagalan sebagai kesempatan belajar dan mampu untuk membangkitkan dirinya kembali untuk terus mencoba.
Sebuah survey yang dilakukan oleh Primrose Schools pada tahun 2016 menemukan bahwa ternyata 92% orang tua mengakui pentingnya pembentukan karakter anak yang kuat dan positif sejak dini, terutama karena anak-anak ini hidup di era digital. Dari survey yang sama, ditemukan juga bahwa hampir 50% dari orang tua mengaku bahwa mereka belum paham bagaimana dan kapan sebaiknya pembentukan karakter ini bisa dimulai. Para pendidik dan akademisi pun semakin gencar menyatakan pentingnya pembentukan karakter untuk dilakukan sejak dini, dimulai dari rumah dan juga di sekolah. Banyak penelitian menemukan bahwa dimilikinya karakter yang positif dan kuat oleh anak, akan meningkatkan performa mereka di sekolah, mendapatkan nilai yang lebih baik, serta memiliki hubungan sosial yang lebih positif.
Apakah mengembangkan keterampilan dan karakter anak yang resilien dapat dilakukan sejak anak usia dini? Tentu saja IYA!. Pembentukan karakter justru menjadi dasar dari proses tumbuh kembang anak, terutama dalam menguasai keterampilan-keterampilan hidup lainnya. Melalui pembentukan karakter, si Kecil akan mengembangkan rasa percaya diri, keberanian, pantang menyerah, gigih, dimana hal tersebut akan membantu si Kecil untuk mau terus belajar dan mampu menghadapi kesulitan yang dihadapi ketika ia belajar keterampilan tertentu di sekolah (Meiners, 2015)
Pearson & Nicholson (2000) mengatakan bahwa dimilikinya karakter yang baik dan positif akan menghubungkan 3 aspek dalam hidup anak, yaitu dirinya sendiri, orang lain, dan komunitas/masyarakat luas. Dengan dirinya sendiri, si Kecil yang memiliki karakter positif dapat menunjukkan perilaku mandiri, gigih, dan banyak akal. Sedangkan dengan orang lain dan masyarakat luas, si Kecil yang memiliki karakter positif seperti berani dan adaptif terhadap perbedaan-perbedaan yang ada.
Melihat banyaknya manfaat dan bagaimana karakter yang positif dapat mengoptimalkan proses belajar si Kecil, maka pembentukan karakter perlu dilakukan sejak dini. Karakter resilien, yang digambarkan melalui perilaku mandiri, berani, gigih, banyak akal, dan adaptif perlu untuk dimiliki oleh si Kecil, agar siap untuk menghadapi tuntutan masa depan yang akan lebih menantang dibanding dengan tuntutan yang dihadapi saat ini.