Balita kadang jadi sulit diatur dan sering bersikeras pada apa yang ia inginkan.
Usia balita adalah saat di mana ia mulai mandiri dan merasa memiliki kendali. Namun di sisi lain, kemampuannya masih terbatas untuk mengkomunikasikan apa yang ia inginkan. Ini adalah saat yang tepat untuk memperkenalkan kedisiplinan pada si Kecil. Hal yang penting mengenai disiplin adalah Ibu perlu mengajari si Kecil soal batasan dalam bersikap. Ibu bisa membuat si Kecil memiliki sikap yang baik dengan strategi sederhana.
Disiplin Sebagai Bentuk Pengajaran Bukan Hukuman
Si Kecil berada pada tahap belajar tentang bagaimana interaksi dengan orang lain dan bagaimana ia bisa merasa tetap aman. Ibu sebagai guru utama si Kecil, sebaiknya mengajari pengembangan diri si Kecil dengan konsisten, sabar dan bertahap. Jangan jadikan kedisiplinan sebagai bentuk hukuman bagi si Kecil.
"Seringkali orang tua menjadikan disiplin sebagai hukuman, namun asal kata disiplin adalah untuk mengajari," ujar Deborah Roth Ledley, Ph.D., psikolog dan penulis buku Becoming a Calm Mom: How to Manage Stress and Enjoy the First Year of Motherhood. "
Awal dari Disiplin
Hal di bawah ini penting untuk Ibu ketahui saat menjalankan program disiplin bagi si Kecil:
- Tiap anak memiliki karakteristik berbeda dan tiap keluarga memiliki kebiasaan berbeda. Namun ada peraturan umum yang berlaku bagi siapa saja.
- Disiplin tidak akan efektif bila Ibu terlalu permisif atau tidak mengenal kompromi. Kedua kubu ekstrim disiplin ini bisa membuat si Kecil merasa tidak disayang orang tua.
- Tugas Ibu adalah mengajari batasan bagi si Kecil, karena di usianya ia belum bisa mengendalikan diri sepenuhnya.
- Koreksi dan penghargaan akan lebih baik bagi si Kecil dibandingkan hukuman.
- Biarkan si Kecil melakukan kesalahan agar ia bisa belajar dari kesalahannya.
Did you know?
"Minta anak untuk selalu membereskan mainan yang ia gunakan setelah bermain untuk belajar disiplin."
Nessi Purnomo, Psi, Msi
Tips Mengajari Si Kecil Untuk Disiplin
- Konsisten
Terapkan jadwal yang sama setiap hari. Berikan si Kecil jadwal waktu tidur, makan dan bermain yang konsisten setiap hari.
- Hindari situasi yang membuat si Kecil stres
Antisipasi kondisi yang membuat si Kecil stres dengan membuat perencanaan kecil. Misalnya jangan ajak si Kecil pergi ke tempat ramai di saat ia seharusnya tidur.
- Memakai analogi cara berpikir si Kecil
Berbeda dengan orang dewasa, si Kecil memerlukan proses lebih panjang saat mengaitkan beberapa hal. Berikan pilihan bagi si Kecil agar ia merasa dihargai dan merasa memiliki kendali dalam sebuah situasi.
- Tetap tenang
Marah saat si Kecil rewel justru bisa membuat situasi semakin tidak kondusif. Kadang si Kecil cenderung memancing emosi Ibu untuk menarik perhatian. Sebaiknya Ibu selalu tenang di saat si Kecil mengamuk, rewel maupun marah.
Di dalam masa pertumbuhannya si Kecil akan menyerap pengetahuan di dunia sekitarnya dengan interaksi, stimulasi dan kemampuan otak yang optimal. Berikan si Kecil nutrisi terbaik yang mendukung perkembangan otaknya di sini.