Perkembangan anak usia 3 tahun semakin banyak dan karenanya mungkin sampai membuat Mama dan Papa bangga sekaligus tertegun. Simak juga cara stimulasinya, yuk!
Perkembangan Anak 3 Tahun
Kemampuan motorik, komunikasi, hingga sosial dan emosional anak 3 tahun tentu mengalami perkembangan. Berikut daftar pencapaian milestone si Kecil:
1. Perkembangan Motorik Anak 3 Tahun
Si Kecil umumnya sudah memiliki kemampuan motorik kasar dan motorik halus yang semakin matang. Cek perkembangan anak usia 3 tahun berikut:
- Berjalan sendiri dengan lebih baik.
- Berjalan mundur.
- Lari-lari kecil.
- Melompat dengan jarak yang sudah bisa lebih jauh.
- Melompat dengan satu atau dua kaki.
- Melempar bola dengan kedua tangannya.
- Menangkap bola berukuran besar.
- Menaiki dan menuruni tangga dengan satu kaki saja pada setiap langkahnya.
- Memanjat.
- Menyeimbangkan tubuh saat mengangkat kaki selama 1-3 detik.
- Menyusun beberapa balok jadi menara.
- Memegang/mengapit pensil atau krayon dengan lebih mantap.
- Menggambar bentuk lebih jelas.
- Mencuci dan mengeringkan tangannya sendiri.
- Memakai baju sendiri dengan sedikit bantuan.
- Membalikkan halaman buku.
- Mengendalikan gerak tubuh.
Baca Juga: 10 Ide Kegiatan Fisik untuk Stimulasi Motorik Anak
2. Perkembangan Bahasa dan Komunikasi Anak 3 Tahun
Perkembangan anak usia 3 tahun berikutnya sudah mulai berbicara lebih jelas, kosa-kata lebih banyak, dan sudah mau bercakap-cakap dengan orang lain. Sudah bisa bicara apa saja?
- Mengatakan namanya ketika ditanya “Namanya siapa?”
- Bertanya “apa”, “kenapa”, “siapa”, atau “di mana”. Misalnya “Mama mana?”
- Mengatakan “tolong” dan “terima kasih”
- Berbicara menggunakan kalimat yang terdiri dari empat hingga lima kata. Misalnya, “Aku mau makan puding”
- Lebih sering menolak. Misalnya, “Nggak mau mandi!”
- Mengatakan aktivitas yang terjadi dalam buku cerita yang dibaca atau gambar yang dilihat. Contohnya “bermain”, “mandi”, “berlari,” atau “makan”.
- Dapat mengingat dan menyanyikan lirik lagu sederhana.
- Bercakap-cakap dalam dialog sederhana. Misalkan Mama bertanya “Kakak lagi main bola, ya?” dan si Kecil akan membalas “Iya, Ma!”. Kemudian ketika ditanya “Seru nggak?” si Kecil bisa menjawabnya lagi dengan “Seru!”
Anak umur 3 tahun juga sudah mengenal dan bisa menunjuk warna tertentu saat Mama meminta.
Si Kecil juga akan lebih suka mengobrol serta bernyanyi. Tak cuma itu, tapi juga menjelaskan yang sedang ia lakukan atau yang ia lihat.
3. Perkembangan Sosial Anak 3 Tahun
Perkembangan dari segi sosial secara umum mulai menunjukkan kemandirian, Ma. Jangan heran kalau Mama diberikan ‘pemandangan’ ini:
- Ia mau melakukan semuanya secara mandiri.
- Suka memperhatikan dan meniru yang dilakukan orang dewasa di sekitarnya.
- Si Kecil kini sudah senang dan mau bermain bersama dengan teman.
Menjadi bagian dari perkembangan anak usia 3 tahun, ia juga mengerti konsep bergiliran dan mulai mengembangkan persahabatan dengan teman baru.
4. Perkembangan Emosional Anak 3 Tahun
Banyak aspek perkembangan emosi balita yang terjadi di usia ini. Di antaranya:
- Umumnya sudah memahami macam-macam emosi, baik emosi mereka sendiri maupun orang lain.
- Si Kecil sudah mulai bisa mengutarakan emosi yang dirasakan, seperti saat senang dan marah.
- Menunjukkan kasih sayang dan empati terhadap orang lain, tanpa harus diminta.
- Tantrum cenderung memuncak pada usia ini. Ini adalah masa-masa di mana anak mulai belajar menghadapi situasi yang membuatnya stres.
- Ia juga bisa saja ngambek, atau bahkan berteriak dan meninggikan suara bila keinginannya tidak dituruti.
Tantrum juga dapat muncul sebagai bentuk pertahanan diri saat mainan atau benda lainnya dipinjam atau direbut anak lain. Sebab pada usia ini, anak mulai mengenal konsep kepemilikan.
5. Perkembangan Kognitif Anak 3 Tahun
Kemampuan kognitif di antaranya ada proses belajar, berpikir, menyerap informasi, menganalisis, hingga menyelesaikan masalah. Inilah perkembangan kognitif anak usia 3 tahun:
- Si Kecil mulai memahami bahwa dunia sekitar punya aturan yang harus ia ikuti.
- Anak mulai mencari tahu batasan hal-hal yang boleh dan tak boleh dilakukan.
- Ia juga mulai bisa bernegosiasi dengan Mama, saat permintaannya tak terpenuhi.
- Sudah bisa mempertahankan fokus lebih lama.
- Sudah dapat memahami perbedaan ukuran, seperti besar dan kecil.
- Memahami kejadian lalu, misal kemarin.
- Memahami kalimat panjang.
- Memahami kata depan, seperti di, di bawah, di belakang.
- Menggunakan kata ganti dengan benar, seperti “aku”, “kamu”, dan “dia”
- Bertanya "mengapa" terus-menerus.
- Menyebutkan nama lengkap dan umur.
- Mungkin memiliki ketakutan akan hal-hal tertentu. Misalnya, kegelapan, monster di bawah tempat tidur, dan saluran pembuangan.
- Berupaya untuk memecahkan masalah.
- Mengingat peristiwa tertentu.
- Dapat menunjuk ke gambar yang benar ketika ditanya pertanyaan sederhana tentang itu.
- Mampu menghindari menyentuh benda panas dan berbahaya, seperti kompor, saat Mama memperingatkannya.
- Senang mendengarkan saat Mama membacakan buku dan bahkan ia mungkin mencoba untuk ikut membaca.
- Mengidentifikasi bentuk dan warna dasar.
- Mampu menyebutkan alfabet.
- Daya pikir, imajinasi, dan rasa ingin tahunya juga menguat di usia ini.
Baca Juga: 12 Rekomendasi Mainan Edukasi untuk Anak 3 Tahun
Cara Mengoptimalkan Perkembangan Anak Usia 3 Tahun
Untuk semakin memaksimalkan kebolehan si Kecil, ini yang dapat diajarkan pada anak usia 3 tahun:
1. Mengenal Angka
Mama dapat membantu anak belajar berhitung. Cara paling mudah adalah dengan mengajaknya berhitung dalam rutinitas sehari-hari, seperti:
- Mengajarkan anak mengenal dan menyebutkan usianya.
- Menyusun buah kesukaan si Kecil lalu menghitung jumlahnya.
- Menghitung mobil yang lewat di depan rumah.
Mama juga dapat mengoptimalkan penguasaan keterampilan penting si Kecil dengan menggunakan 8 Winning Skills Stimulation Kit yang telah dibuat bersama para ahli.
Gratis, download sekarang!
2. Menjaga Kesehatan Gigi
Usia 3 tahun juga merupakan waktu yang tepat mengajarkan si Kecil pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut.
Bantulah anak membangun kebiasaan gosok gigi yang benar, membatasi konsumsi asupan manis, serta mengunjungi dokter gigi secara berkala.
3. Belajar Bersikap Santun
Mengajarkan bersikap santun merupakan salah satu bekal terbaik agar si Kecil siap menjadi pemenang di masa depan, dan bisa Mama optimalkan pada perkembangan anak usia 3 tahun ini.
Cara mudah mengajarkan sopan santun bisa dengan:
- Mengajarkannya untuk selalu mengucapkan ‘3 kata sakti’; terima kasih, tolong, dan maaf.
- Mengucapkan permisi sambil sedikit membungkukkan tubuh, saat berjalan di depan orang yang sedang duduk.
- Menunjukkan cara makan yang tepat ketika di restoran.
4. Libatkan dalam Pekerjaan Rumah
Bagi si Kecil, seluruh aktivitas yang dilakukan bersama Mama dan Papa akan terlihat seperti permainan menyenangkan.
Melibatkannya dalam pekerjaan rumah merupakan stimulasi perkembangan anak 3 tahun yang baik, untuk mengenalkan rasa tanggung jawab dan kepuasan bila ia berhasil melakukannya.
Mama bisa mulai dengan memberikan si Kecil tugas sederhana seperti membuang sampah di tempat sampah, memasukkan mainan ke dalam kotak, atau menyusun buku di rak.
5. Potty Training
Stimulasi yang tidak kalah penting mengoptimalkan kemandirian dan perkembangan anak usia 3 tahun yaitu potty training.
Biasanya anak 3 tahun sudah bisa merasakan kapan ingin BAK dan BAB. Ia pun sudah tahu cara mengatakannya.
6. Teruskan Asupan Gizi yang Optimal
Selain memberikan stimulasi, Mama juga perlu mengimbangi dengan pemberian nutrisi harian yang cukup dan seimbang. Misalnya lewat pertumbuhan susu Nutrilon Royal 4.
Nutrilon Royal 4 hadir dengan Double Biotics, yaitu kombinasi tepat antara prebiotik FOS:GOS dengan rasio 1:9 yang lebih tinggi dan telah teruji klinis mampu mendukung daya tahan tubuh si Kecil.
Tidak hanya FOS:GOS, Ma. Susu pertumbuhan anak 3-5 tahun ini juga mengandung Omega 3, 6, dan DHA & EPA, 12 Vitamin dan 9 mineral, serta rendah gula, namun tetap menjadi favorit si Kecil.
Tanda-Tanda Keterlambatan Perkembangan di Usia 3 Tahun
Setiap anak memang dapat berkembang dengan kecepatan berbeda. Namun, bukan berarti Mama jadi “memaklumi” semua kondisi. Beberapa tanda keterlambatan ini perlu diwaspadai:
- Sering jatuh serta mengalami kesulitan naik-turun tangga.
- Sering meneteskan air liur dan sangat tidak jelas saat berbicara.
- Tidak mampu membangun menara dari 4 buah balok.
- Tidak bisa menggambar lingkaran.
- Tidak mampu berkomunikasi, meski hanya dalam kalimat pendek.
- Tidak mengerti instruksi yang mudah.
- Tidak punya ketertarikan bermain dengan anak seusianya.
- Sangat sulit dipisahkan dengan Mama atau pengasuh utama lainnya.
- Menghindari kontak mata.
- Tidak tertarik dengan mainan.
- Kehilangan keterampilan yang sebelumnya telah dikuasai secara tiba-tiba.
Segera konsultasikan dengan dokter apabila si Kecil menunjukkan tanda-tanda keterlambatan di atas.
Baca Juga: Normalkah Anak 3 Tahun Belum Bisa Bicara?
Perkembangan Anak Usia 3 Tahun Jelang 4 Tahun
Jelang 4 tahun, anak sudah mulai bisa membangun 9 balok, melempar bola dari jarak lebih dari 2 meter, hingga mampu memutar serta menghindari rintangan, meski sambil berlari atau bersepeda roda tiga.
Mama juga bisa bertanya pada tim Nutriclub Expert Advisor yang siap menjawab pertanyaan seputar tumbuh kembang anak, stimulasi hingga asupan gizi yang tepat.
Coba sekarang yuk, gratis!