Tidak semua bayi melalui masa transisi yang mudah menyusu langsung dari payudara dan berpindah ke botol, meski sama-sama ASI. Mengapa bayi tidak mau minum ASI pakai dot dan apa yang harus dilakukan agar asupan ASI si Kecil terpenuhi?
Penyebab Bayi Menolak Mau Minum Susu Pakai Dot
Ada sejumlah hal yang bisa membuat bayi menolak minum ASI pakai dot, meski sebenarnya sama-sama ASI.
Berikut penyebab umum bayi tidak mau minum susu pakai dot:
-
Baru saja disapih dan ingin terus menyusu langsung dari payudara Mama.
-
Belum merasa lapar sehingga belum mau minum ASI.
-
Merasa tidak enak badan.
-
Sedang mengalami kolik.
-
Digendong dengan posisi yang tidak nyaman saat Mama atau pengasuh memberikannya ASI dalam botol.
-
Tidak menyukai tekstur dot karena berbeda dengan tekstur puting susu ibu.
-
Tidak menyukai suhu atau tekstur susu ASIP (ASI Perah).
Pada beberapa kasus, mungkin bayi tidak mau minum ASI pakai dot karena rasa ASIP berubah, beda dengan menyusu langsung lewat payudara. Perubahan rasa ini karena kandungan ASI memiliki lipase yang tinggi.
Enzim lipase berfungsi untuk membantu lemak di dalam ASI tercampur rata agar mudah dicerna oleh bayi. Ketika kadarnya terlalu tinggi, lipase bekerja memecah lemak terlalu cepat, yang dapat menyebabkan ASI terasa atau berbau sabun atau logam sehingga rasanya mungkin kurang enak di lidah bayi. Akan tetapi, ini bukan berarti ASIP Mama basi.
Baca juga: Berapa Jam Sekali Bayi Minum ASI? Ini Cara Menghitung Asupan ASI Si Kecil
Cara Mengatasi Bayi yang Tidak Mau Minum Susu Pakai Dot
Sebenarnya, bukan masalah jika bayi tidak mau minum susu pakai dot karena ada alternatif solusi agar si Kecil tetap mendapatkan asupan gizi terbaiknya.
Lalu, bagaimana cara agar bayi mau minum susu pakai dot?
1. Pilih Dot yang Mirip Puting
Sebaiknya jangan ragu untuk selalu mengganti botol dan dotnya sampai si Kecil benar-benar merasa cocok. Pilihlah bentuk dot yang mirip dengan puting dan yang memiliki ukuran lubang terkecil agar laju aliran susu tidak terlalu cepat yang dapat membuat berisiko bayi tersedak.
Sebab, jurnal Maternal & Child Nutrition menyatakan ketertarikan bayi untuk minum susu lewat botol mungkin juga dipengaruhi oleh dot yang si Kecil gunakan. Hal ini berkaitan bahan dot, bentuk, ukuran lubang, termasuk tekanan yang berhubungan dengan aliran susu yang dikonsumsi bayi.
Mama juga bisa oleskan sedikit ASI “segar” (ASI yang baru diperah atau diteteskan dari payudara) di dot untuk membuat bayi lebih tertarik menyusu.
2. Sajikan ASIP Masih Hangat
Pemberian ASI perah boleh di suhu dingin, suhu ruang atau dihangatkan, tergantung selera bayi. Namun, jika si Kecil tidak suka minum susu dari botol mungkin karena suhunya tidak pas untuk seleranya. Beberapa bayi mungkin lebih suka minum ASIP dengan kondisi hangat layaknya minum langsung dari payudara Mama.
Jadi, pastikan Mama menghangatkan ASIP beku sesuai dengan suhu yang diinginkan si Kecil. Suhu yang disarankan untuk menghangatkan ASI adalah sekitar 37-40° Celsius.
3. Berikan ASIP di Tengah Waktu Tidur
Cara lainnya agar bayi tidak menolak minum susu pakai dot adalah dengan membangunkannya dari tidur. Misalnya, begitu sepulangnya Mama dari kantor. Saat masih mengantuk dan terbangun, biasanya bayi akan lebih mudah menerima asupan ASIP dari botol.
4. Koreksi Posisi Bayi saat Menyusu dengan Botol
Mungkin, bayi tidak mau menyusu karena ngedot membuat perutnya kembung. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, besar lubang dot mempengaruhi laju aliran susu. Jika lubangnya terlalu besar, si Kecil mungkin jadi terlalu terburu-buru menyedot susu sehingga banyak udara yang juga ikut tertelan.
Untuk mencegah hal tersebut, ada baiknya koreksi kembali posisi menyusui menggunakan botol. Usahakan tegakkan posisi bayi terlebih dahulu, lalu masukkan botol ke dalam mulutnya.
Setelah itu, perlahan-lahan posisikan bayi setengah duduk untuk memperlambat aliran ASIP yang keluar dan disedot oleh bayi. Cara ini dapat membantu mencegah masuknya gas ke dalam perut bayi seminimal mungkin serta meminimalisir risiko infeksi telinga yang bisa berasal dari pemberian susu dari botol.
5. Beri Jeda Waktu Antara Makan dan Memberikan ASI
Saat si Kecil sudah mulai makan MPASI, pemberian ASI juga tetap harus dilanjutkan dengam menyesuaikan jadwal makannya. Usahakan beri jeda antara waktu makan dan minum susu sekitar dua jam. Pemberian jarak ini memungkinkan perut bayi untuk memproses makanan sebelumnya dan bayi tidak kekenyangan.
6. Memberikan ASI dengan Pipet
Ada metode selain botol bayi yang dapat Mama terapkan apabila ingin memberikan ASI perah pada bayi, namanya adalah dropper feeding.
Dropper feeding adalah proses pemberian ASI menggunakan pipet yang biasanya digunakan untuk meminumkan obat.
Sebelum memberikan ASI dengan pipet, pastikan bayi benar-benar dalam keadaan terjaga dan tenang. Hal ini penting untuk menghindari risiko tersedak.
Setelah itu, gendong si Kecil dengan posisi tegak di pangkuan Mama. Benahi posisi sampai Mama dan si Kecil sama-sama merasa nyaman, baru kemudian mulai berikan ASI pada si Kecil.
Masukkan ASI ke dalam pipet dalam jumlah sedikit, yaitu tidak lebih dari 0,5 ml dalam sekali pemberian. Kemudian, masukkan pipet hingga di sekitar pipi si Kecil dengan lembut dan keluarkan ASI secara perlahan.
Biarkan bayi menelan semua ASI yang ada di mulutnya sebelum memberikan suapan selanjutnya.
Baca juga: 12 Manfaat Menyusui ASI Eksklusif Bagi Kesehatan Bayi
7. Memberikan ASI dengan Sendok
Apabila si Kecil menunjukkan penolakan atau ketidak nyamanan minum ASI menggunakan pipet dan alat suntik, Mama dapat memberikannya menggunakan sendok alias spoon feeding.
Pilih sendok plastik kecil dengan pinggiran yang lembut sehingga tidak berisiko melukai bibir bayi. Pastikan sendok sudah disterilkan sebelum digunakan.
Untuk memulainya, Mama dapat menyentuhkan ujung sendok pada bibir bayi dan tunggu hingga ia merespon. Apabila bayi dalam keadaan lapar, ia akan mencium bau ASI kemudian mendorong lidahnya keluar untuk meminumnya.
Pada proses spoon feeding, bayi tidak bisa mengontrol arus susu yang masuk ke mulutnya sehingga ada risiko tersedak apabila Mama memberikannya dengan kecepatan yang terlalu tinggi atau melakukan gerakan menuang ke dalam mulut.
8. Menggunakan Cangkir
Alternatif lain untuk memberikan ASI pada bayi yang tidak mau minum susu pakai dot adalah menggunakan cangkir plastik. Metode pemberian ASI ini dapat Mama gunakan ketika akan memberikan ASI dengan porsi lebih dari 5 ml kepada bayi.
Pemberian ASI menggunakan cangkir akan merangsang si Kecil untuk menggunakan lidah dan rahang bawahnya untuk minum susu. Ia juga perlahan akan belajar bagaimana cara bernapas, kemudian menyedot, dan menelan ASI dengan benar. Mirip dengan saat ia menyusu langsung pada payudara Mama.
Selain itu, penggunaan cangkir juga akan membuat bayi lebih leluasa dalam menentukan kecepatan menelan dan seberapa banyak ASI yang akan ia minum.
Terlebih lagi saat minum dari cangkir, bayi bisa langsung mencium bau ASI dengan lebih jelas. Bayi sangat menikmati hal ini, lho, Ma.
Lalu, bagaimana cara pemberian ASI menggunakan cangkir agar si Kecil tidak tersedak?
-
Gunakan cangkir plastik kecil yang telah disterilkan.
-
Cangkir tidak boleh diisi lebih dari ⅔ bagian.
-
Gendong dengan posisi tegak sambil membuat kontak mata dengan bayi.
-
Tempelkan ujung cangkir di antara bibir dan gusi atas bayi. Pastikan Mama tidak menekannya, ya. Hal ini berfungsi untuk merangsang rooting reflex si Kecil.
-
Miringkan cangkir secara perlahan agar ASI menyentuh bibir bayi, lalu tunggu. Jangan menuangkan susu ke dalam mulutnya.
-
Si Kecil akan mulai mencium bau ASI dan mendorong lidahnya ke depan untuk perlahan meminum ASI.
-
Saat minum, bayi mungkin akan beberapa kali berhenti untuk mengambil napas lebih panjang atau beristirahat. Namun, jangan lepas cangkir dari mulut si Kecil. Biarkan dulu dalam posisi yang sama.
-
Ikuti pola bayi dalam menyusu untuk memastikan bayi cukup ASI. Biasanya sekali minum ASI dari cangkir membutuhkan waktu sekitar 30 menit.
Di luar dari 8 cara di atas, tetap penting untuk Mama bisa menyusui bayi secara langsung lewat payudara kapan pun ada kesempatan. Contohnya di pagi hari sebelum berangkat ke kantor dan di malam hari menjelang si Kecil tidur. Selain membantu produksi ASI menjadi lebih lancar, menyusui secara langsung juga sama baiknya untuk mengatasi bayi yang tidak mau minum susu pakai dot.
Baca juga: Ciri-ciri ASI Basi yang Perlu Mama Ketahui
Apabila Mama merasa kewalahan, jangan pernah ragu untuk mencari bantuan pada orang terdekat atau petugas kesehatan profesional ya, Ma. Jangan lupa manfaatkan fitur Parents’ Guide Academy untuk mendapatkan panduan menyusui dan tumbuh kembang bayi yang divalidasi expert.
Semoga artikel ini membantu!