Loading...
10 Tips Stimulasi untuk Perkembangan Bayi 4 Bulan - Nutriclub
Tumbuh Kembang

10 Tips Stimulasi untuk Dukung Perkembangan Bayi 4 Bulan

Foto Reviewer

Disusun oleh: Tim Penulis

Ditinjau oleh: Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH

Diterbitkan: 05 Januari 2023


  • Bayi Usia 4 Bulan Sudah Bisa Apa?
  • Aktivitas Stimulasi yang Tepat untuk Bayi Usia 4 Bulan

Waktu seakan berlalu begitu cepat dan tidak terasa si Kecil sudah berusia 4 bulan. Umumnya, pada usia ini si Kecil sudah makin ekspresif. Ia dapat membuat ekspresi merengut, tertawa, dan makin aktif babbling. Agar perkembangan bayi makin optimal di bulan ke-4 ini, Mama perlu melakukan stimulasi yang tepat. 

Temukan berbagai aktivitas tepat untuk menstimulasi tumbuh kembang si Kecil di usianya yang ke-4 bulan ini secara maksimal! 

Bayi Usia 4 Bulan Sudah Bisa Apa?

Sebelum mengetahui stimulasi apa saja yang tepat untuk si Kecil, Mama perlu memahami dulu apa saja kemampuan yang sudah dan akan bisa dilakukan bayi pada bulan ke-4 ini.

Sebab, idealnya memberikan stimulasi harus sejalan dengan pencapaian dan kemampuan yang sudah dimiliki bayi di tahapan usianya. Hal ini untuk menghindari overstimulasi yang dapat menyebabkan bayi justru menolak bermain karena kelelahan dan merasa kewalahan menerima begitu banyak sensasi baru yang mungkin di luar batas toleransinya. 

Menurut UNICEF, secara umum bayi berusia 4 bulan sudah bisa:

  • Mengangkat kepala dengan tegak setinggi 90 derajat.

  • Mengangkat badan setinggi siku saat tummy time.

  • Berguling sendiri dari posisi tengkurap ke terlentang atau sebaliknya.

  • Memiliki genggaman tangan yang lebih stabil. 

  • Meraih mainan dengan satu tangan dan memasukkannya ke dalam mulut.

  • Dapat merespon ketika Mama menunjukkan ekspresi cinta-kasih untuk si Kecil.

  • Menunjukkan emosi melalui suara dan ekspresi wajah, seperti mengerutkan wajah saat kesal atau tertawa saat gembira.

  • Menangis dengan nada dan cara yang berbeda-beda untuk menunjukkan rasa lapar, lelah, atau rasa sakit.

  • Menunjukkan kegembiraan dengan mengepakkan tangan dan kaki.

  • Tersenyum secara spontan kepada orang-orang yang berinteraksi dengannya.

  • Tertawa saat Mama mengajaknya bermain.

  • Berceloteh untuk mendapatkan perhatian dari Mama.

  • Membuat suara dengan nada tinggi seperti ooo, aaahhhh, ma-ma-ma, pa-pa-pa.

  • Menirukan suara dari orang-orang terdekatnya.

  • Merespon dengan celotehan ketika Mama mengajaknya bicara selayaknya sedang mengobrol.

  • Pandangan sudah fokus dan stabil menggunakan kedua bola matanya, tidak lagi terlihat juling (cross-eyed).

  • Melihat dengan pandangan yang lebih luas daripada sebelumnya.

  • Pandangan dapat mengikuti benda yang bergerak.

  • Mengamati wajah Mama saat sedang disusui.

  • Menirukan ekspresi wajah Mama saat sedang bermain.

  • Sudah mampu membedakan antara warna merah dan hijau.

  • Mampu menemukan sumber suara, seperti menoleh ketika dipanggil atau mencari mainan mana yang mengeluarkan bunyi.

Walau begitu, Mama perlu mengingat bahwa setiap anak memiliki milestone yang berbeda-beda, ada yang sedikit lebih cepat dan ada yang sedikit lebih lambat. Jadi Ma, jangan sampai memaksakan anak untuk dapat menguasai suatu aspek sehingga memberikan stimulasi yang berlebihan, ya!

Baca Juga: 8 Aktivitas Stimulasi untuk Perkembangan Bayi 3 Bulan

Aktivitas Stimulasi yang Tepat untuk Bayi Usia 4 Bulan

Agar tumbuh kembang si Kecil sesuai dengan milestone-nya, Mama perlu memberikan stimulasi yang tepat. Sehingga, si Kecil dapat bermain dan belajar dengan hati yang senang. 

Aktivitas apa saja yang dapat Mama lakukan untuk menstimulasi tumbuh kembang bayi usia 4 bulan? Berikut daftarnya:

1. Respon Celotehannya

Pada usia 4 bulan, seharusnya si Kecil sudah mulai berceloteh ria dengan nada yang cenderung tinggi. Untuk menstimulasi aspek ini, Mama bisa mengajak si Kecil untuk ngobrol sambil melakukan aktivitas sehari-hari dengan nada yang ceria dan antusias. 

Misalkan dengan menyapa anak begitu ia bangun di pagi hari, “Selamat pagi sayang, bagaimana tidurnya? Sepertinya adik tidur nyenyak sekali, jadi sekarang ceria, ya! Turun yuk, siap-siap mandi.” 

Atau saat memberikan ASI pada si Kecil, sangat sayang apabila Mama tidak memanfaatkan momen berharga ini untuk menstimulasi kemampuan berbicara anak sambil membentuk bonding yang kuat dengannya. 

“Adik lapar ya? Minum ASI dulu yuk, nak, supaya kuat main lagi! Kalau sudah kenyang nanti main boneka beruang ya, sama Mama. Bonekanya bisa bernyanyi lho, nak!”

Respon setiap celotehannya dengan ekspresi wajah ceria dan nada yang antusias. Dengan mendengar respon Mama yang positif, si Kecil akan semakin semangat untuk berceloteh. Ritme dan intonasi suaranya pun akan semakin beragam. 

Saat mengajak si Kecil berbicara, pastikan Mama tidak menggunakan baby talk, ya! Bicaralah menggunakan kata-kata yang jelas dalam kalimat sederhana yang terstruktur supaya si Kecil juga belajar bagaimana caranya berkomunikasi yang baik.

Baca Juga: Umur Berapa Bayi Bisa Bicara?

2. Bacakan Buku

Membaca buku adalah kegiatan yang sangat bermanfaat bagi anak hingga ia dewasa nanti. Jadi, Mama bisa tanamkan kebiasaan ini sejak dini dengan membacakan buku cerita pada si Kecil.

Ia mungkin belum mengerti betul apa yang Mama katakan, apalagi memahami jalan ceritanya. Akan tetapi, si Kecil bisa mendengar macam-macam kata yang berbeda sehingga membantunya mengingat lebih banyak kosakata. 

Pilih buku cerita kain dengan gambar-gambar besar dan berwarna tajam untuk menstimulasi visual dan motorik bayi. Sambil mendengarkan Mama bercerita, si Kecil akan berusaha menggapai gambar-gambar tersebut. Mama bisa membantu si Kecil dengan menunjuk dan menyebutkan nama tiap-tiap objek yang ada. 

Usahakan juga bercerita dengan nada yang beragam dan raut muka seekspresif mungkin agar si Kecil belajar untuk mengenal berbagai macam emosi dan intonasi suara.

3. Nyanyikan Lagu

Ketika sedang bermain, Mama dapat menyanyikan lagu untuk si Kecil guna meningkatkan kemampuan kognitif, bahasa, dan motoriknya. 

Nyanyikan berbagai nursery rhyme seperti You are My Sunshine, The Wheels on The Bus, Twinkle-twinkle Little Star, Round and Round The Garden, dengan penuh semangat dan ceria sehingga si Kecil akan dengan antusias mengikuti lagu sambil menepuk tangan dan menggoyang-goyangkan kakinya. 

4. Tummy Time

Mama dapat melatih kekuatan otot leher si Kecil supaya ia semakin mantap mengangkat kepala dan menahannya tetap tegak dengan melakukan tummy time. 

Saat melakukan tummy time, Mama bisa meletakkan mainan dengan warna terang atau mainan yang dapat bersuara di depan si Kecil. Ketika si Kecil merasa tertarik dengan mainan tersebut, ia akan termotivasi untuk mengangkat kepalanya.

Dengan melakukan hal ini secara berkelanjutan, lama-kelamaan otot leher bayi akan semakin kuat dan ia dapat mengangkat kepalanya sendiri hingga tengkurap dengan posisi push up mini. 

Pada posisi ini, si Kecil akan tengkurap sambil mengangkat kepala juga bahunya sekaligus. 

Baca Juga: Tahap Perkembangan Motorik Bayi 0-12 Bulan

5. Ajak Berguling

Jika otot leher anak sudah cukup kuat dan mampu tengkurap dalam posisi push up mini, sekarang saatnya Mama mengajak si Kecil untuk latihan membalikkan badan dari posisi tengkurap ke posisi terlentang.

Kalau tadi Mama meletakkan mainan di depan si Kecil, sekarang posisikan mainan di sisi kanan atau kirinya, sehingga ia tertarik untuk melihat mainan tersebut dan berusaha membalikkan badannya. 

Untuk menambah motivasi si Kecil, Mama juga dapat membuat suara-suara menarik seperti menirukan suara kucing (jika mainannya berbentuk kucing) atau robot (jika mainannya berbentuk robot) serta menyemangati si Kecil untuk membalikkan badannya dengan nada yang antusias dan ceria. 

“Ayo nak, sedikit lagi kamu bisa membalik badan dan bermain dengan boneka kucing lucu. Meong, Meong! Dengar nak, kucingnya sudah memanggil-manggil.”

Ketika pada akhirnya si Kecil dapat membalikkan badan, Mama dapat memberikan pujian dan mengajaknya bermain dengan boneka kucing tersebut.  Beberapa waktu kemudian, Mama dapat kembali memancing si kecil agar ia termotivasi untuk kembali ke posisi tengkurap. 

6. Dengarkan Suara dan Bunyi-Bunyian

Ketika berusia 4 bulan, bayi pada umumnya sudah mampu mengenali sumber suara. Untuk menstimulasi kemampuan ini, Mama dapat meletakkan mainan yang mengeluarkan bunyi-bunyian pada sisi kanan atau kiri si Kecil. Saat ia sudah menoleh ke arah sumber bunyi, Mama bisa memberikan encouragement kepada si Kecil. 

“Wah sudah ketemu ya mainan yang berbunyi! Ternyata lagunya dari mainan bebek adik, ya!” 

Setelah itu, Mama dapat memindahkan mainan ke sisi sebaliknya agar kembali dicari oleh si Kecil. 

Selain mencari sumber suara dari mainan, Mama juga bisa memanggil-manggil nama si Kecil dari jarak yang agak jauh. Di sini si Kecil tidak hanya belajar menemukan sumber suara, namun juga belajar mengenali namanya sendiri. 

Baca Juga: Perkembangan Bayi Usia 5 Bulan, Si Kecil Sudah Bisa Apa Saja?

7. Meraih dan Menggenggam Mainan

Pada usia 4 bulan, bayi baru saja bisa mengembangakan kemampuan menggenggam dengan sadar. Kemampuan ini dinamai dengan palmer grasp. 

Pada tahap ini bayi dapat menggunakan keempat jarinya untuk menggenggam benda suatu jenis benda, namun jempolnya masih belum dapat menekuk. 

Untuk menstimulasi kemampuan genggaman sekaligus visualnya, Mama dapat menggantungkan 2-3 mainan yang ringan dan lembut, seperti boneka atau bola plastik, di atas dada bayi. 

Biarkan si Kecil sibuk menggapai-gapai mainan tersebut. Jangan lupa terus semangati si Kecil, ya, supaya ia mau terus berlatih mengasah kemampuan motorik halusnya ini.

8. Kenalkan Anggota Tubuh

Mama dapat menstimulasi kemampuan bahasa si Kecil dan kemampuan tangannya untuk menggenggam sambil mengenalkan nama-nama anggota tubuhnya. Mama dapat menyebutkan nama bagian tubuh anak sambil meng-encourage si Kecil untuk memegangnya. 

“Ini kepala adik,” kata Mama sambil memegangkan tangan si Kecil ke kepalanya. “Perut mana perut? Oh ini dia perut adik,” seru Mama sembari mengarahkan tangan si kecil untuk memegang perutnya dengan gesture sedikit menggelitik. 

9. Latihan Duduk 

Ketika si Kecil sudah mampu berguling sendiri dan mengangkat kepala saat tengkurap, Mama sudah bisa mulai menstimulasi si Kecil untuk latihan duduk. 

Mama dapat memulai dengan mendudukan si Kecil di pangkuan, menyandarkannya di sofa, atau mendudukkan si Kecil di atas playing mat empuk dengan tangan siaga di sekeliling pinggangnya.

Baca Juga: 10 Ide Stimulasi untuk Maksimalkan Tumbuh Kembang Bayi 5 Bulan

Itulah tadi berbagai aktivitas stimulasi untuk mengoptimalkan perkembangan bayi 4 bulan yang bisa Mama dan Papa lakukan di rumah. Semoga bisa bermanfaat dan dapat dipraktikkan ya, Ma!

Jangan lupa untuk memperkaya wawasan terkait perkembangan si Kecil di setiap fase pertumbuhannya dengan mengakses konten digital eksklusif seperti Podcast, Parenting E-book, dan Kulwap yang dimoderatori para ahli di bidangnya.

Mama juga bisa langsung berkonsultasi dengan tim Nutriclub Expert Advisor terkait segala pertanyaan dan kekhawatiran Mama soal perkembangan bayi dari bulan ke bulannya.

Pilih Artikel Sesuai Kebutuhan Mama
  1. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2020.
     
  2. “Your Baby’s Developmental Milestones at 4 Months.” Unicef.org, 2020, www.unicef.org/parenting/child-development/your-babys-developmental-milestones-4-months#:~:text=Movement%20and%20physical%20development%20milestones%20at%204%20months&text=Will%20push%20up%20to%20his,are%20on%20a%20hard%20surface..
    Accessed 13 Dec. 2022.
     
  3. “Infant Vision: Birth to 24 Months of Age.” Aoa.org, 2022, www.aoa.org/healthy-eyes/eye-health-for-life/infant-vision?sso=y.
    Accessed 13 Dec. 2022.
     
  4. ‌Courtney. “When Will Baby Sit up on Their Own? | Pathways.org.” Pathways.org, 22 Aug. 2022, pathways.org/baby-sitting-on-their-own/.
    Accessed 13 Dec. 2022.
     
  5. ‌Expressiveconnections.org, 2015,
    www.expressiveconnections.org/post/grasp-patterns-and-fine-motor-development.
    Accessed 13 Dec. 2022.
Artikel Terkait