Umur berapa bayi bisa tengkurap? Seperti berjalan, tengkurap menjadi salah satu titik milestone yang perlu dicapai si Kecil. Namun, setiap bayi memiliki kemampuan berbeda-beda dalam hal ini, Ma.
Yuk, simak penjelasan selengkapnya seputar umur berapa bayi bisa tengkurap dan cara melatih bayi tengkurap di sini, Ma!
Manfaat Bayi Tengkurap
Melansir Mayo Clinic, tengkurap dapat membantu bayi memperkuat otot leher dan bahu mereka.
Dengan bermodalkan otot leher dan bahu yang kuat, si Kecil pun nantinya akan lebih mudah melakukan keterampilan motorik kasar lain seperti berguling.
Selain itu, lebih sering tengkurap juga akan mencegah kepala si Kecil menjadi peyang alias datar di bagian belakang (plagiocephaly posisional).
Umur Ideal Bayi Tengkurap
Tengkurap adalah posisi saat bayi berbaring dengan perut berada di bawah.
Nah, untuk dapat tengkurap, bayi setidaknya perlu bisa mengangkat kepalanya terlebih dahulu.
Umumnya bayi sudah dapat mengangkat kepala sekitar 45 derajat di usia 1-3 bulan. Kemudian memasuki usia 3 bulan, si Kecil baru akan benar-benar bisa mengangkat seluruh kepalanya sekitar 90 derajat.
Lalu, umur berapa bayi bisa tengkurap? Idealnya bayi bisa tengkurap atau berguling di usia 4 bulan.
Si Kecil akan berguling diawali dengan mengayunkan tubuhnya ke depan dan ke belakang, kemudian berbalik tengkurap.
Di usia 6 bulan, barulah si Kecil bisa menggulingkan tubuh dari posisi telentang ke tengkurap, dan sebaliknya dengan tempo lebih cepat.
Ciri-Ciri Bayi Mau Tengkurap
Ketika bayi ingin tengkurap, biasanya ia juga akan menunjukkan beberapa tanda kesiapan, Ma.
Umur berapa bayi bisa tengkurap akan nampak dari sini.
Ciri-ciri bayi mau tengkurap antara lain:
-
Sering mengangkat kepala dan bahu sambil menahan perut.
-
Membusungkan dada.
-
Berguling ke depan atau samping.
-
Menendang kaki dan melayangkannya ke atas saat terlentang.
-
Kaki dan pinggul tampak lebih kuat, seperti menggoyangkan pinggul dari sisi ke sisi dan menggunakan kaki untuk mengangkat pinggul ke atas.
Jika si Kecil sudah menunjukan ciri-ciri di atas dan mendekati umur idealnya untuk tengkurap, Mama bisa membantunya berguling dari posisi terlentang ke tengkurap agar pergerakan bayi semakin lancar.
Bagaimana dengan Mama, umur berapa bayi Mama bisa tengkurap?
Baca Juga: Cara Mengatasi Bayi Terjatuh dari Tempat Tidur
Cara Melatih Bayi Tengkurap
Untuk bisa tengkurap sendiri, si Kecil perlu dilatih agar otot leher dan bahunya agar lebih kuat.
Maka, saat bayi sudah memasuki umur berapa bayi bisa tengkurap, Mama juga perlu mengetahui cara melatih bayi untuk melakukan posisi ini.
Ada beberapa stimulasi dan cara melatih bayi tengkurap yang bisa Mama lakukan di sela-sela waktu bermain. Antara lain:
1. Tummy time
Cara utama yang dapat Mama lakukan untuk melatih bayi tengkurap adalah dengan tummy time.
Selain itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan tummy time untuk bayi karena manfaatnya mengasah perkembangan motorik yang lebih baik dan penurunan risiko plagiocephaly (belakang kepala datar).
Studi terbitan jurnal Pediatrics terbitan tahun 2020 pun melaporkan, penurunan skor BMI bayi, pencegahan kepala peyang, hingga peningkatan kemampuan untuk bergerak aktif saat tengkurap, terlentang, merangkak, dan berguling.
Konsep tummy time sendiri amat mudah, Mama cukup letakkan si Kecil di permukaan datar dan bersih dengan posisi perut di bawah, sehingga perlahan ia otomatis akan mencoba mengangkat leher dan kepalanya.
Mengenai kapan boleh tummy time, menurut American Academy of Pediatrics (AAP), bayi sudah boleh melakukannya sejak hari pertama kepulangan dari rumah sakit. Biasakan tummy time selama 3-5 menit sebanyak 2-3 kali sehari.
2. Perlihatkan cermin
Bagi si Kecil, cermin sangat menarik karena ia dapat melihat melihat setiap pergerakan yang dilakukan.
Cermin juga dapat memicu rasa ingin tahu dan memotivasi si kecil untuk berlatih.
Mama bisa menggerakkan cermin perlahan-lahan ke atas guna melatih kemampuannya mengangkat kepala.
Lama kelamaan, bayi pun akan terpacu untuk berguling dan tengkurap.
3. Hindari gunakan alat bantu terlalu sering
Peralatan bayi seperti bouncer, ayunan, jumper atau guling khusus tengkurap, memang bagus untuk membantu si Kecil bergerak.
Akan tetapi, sebisa mungkin jangan terlalu sering menggunakan alat bantu saat melatih bayi untuk tengkurap atau melakukan aktivitas motorik kasar lainnya, Ma.
Hal ini dilakukan demi mendorong si Kecil untuk mulai bergerak secara mandiri.
Peralatan bayi dapat membatasi ruang gerak bayi jika terlalu sering menggunakannya.
Si Kecil pun dapat ketergantungan, sehingga tak berani untuk lebih bergerak sendiri.
4. Beri mainan yang menarik
Agar si Kecil terpancing untuk tengkurap, beri mainan yang kiranya dapat menarik perhatian bayi, seperti rattle (kerincingan) atau bola kecil dengan warna cerah.
Letakkan mainan tersebut tepat di lokasi ia biasa berguling. Dengan begitu, si Kecil akan terdorong untuk meraih mainan ke posisi tengkurap.
5. Perbanyak aktivitas tengkurap
Cara melatih bayi tengkurap selanjutnya, cobalah perbanyak aktivitas si Kecil dengan posisi tengkurap.
Ada banyak aktivitas yang bisa dilakukan bayi sambil tengkurap dan pastinya menyenangkan, Ma.
Misalnya, menyusui bayi sambil badannya tengkurap seperti ketika IMD (Inisiasi Menyusui Dini) atau mengajak bercanda si Kecil dengan menempatkannya tengkurap di dada Mama.
Stimulasi ini bukan hanya membantu bayi untuk tengkurap, tapi juga mempererat bonding antara Mama dan si Kecil.
6. Bantu si Kecil tengkurap
Saat menggendong si Kecil, alih-alih hanya mengangkatnya seperti biasa, sebaiknya gulingkan tubuh bayi ke samping sebelum mengangkatnya.
Cara melatih bayi tengkurap ini akan membuatnya terbiasa dengan gerakan berguling tersebut, sehingga akan merangsangnya untuk cepat tengkurap.
Baca Juga: Menciptakan Rutinitas untuk Bayi
Waspada Jika Bayi Belum Bisa Tengkurap
Meski umur berapa bayi bisa tengkurap idealnya 4 bulan, tapi lagi-lagi kemampuan motorik setiap bayi itu unik dan berbeda. Ada yang bisa tengkurap lebih awal, ada pula yang tidak.
Penyebab bayi lambat tengkurap umumnya dikarenakan sejumlah faktor, antara lain:
-
Kelebihan berat badan
-
Ada kelainan pada otot.
-
Kurang stimulasi.
-
Mengalami spina bifida.
-
Lambatnya perkembangan kognitif.
-
Mengalami gagal tumbuh.
Nah, jika si Kecil belum bisa tengkurap di umur enam bulan atau tujuh bulan, baiknya Mama konsultasikan ke dokter spesialis anak. Dokter spesialis anak umumnya akan merujuk ke sub spesialis tumbuh kembang untuk mencari tahu lebih dalam soal penyebabnya.
Tengkurap merupakan bagian dari winning skill yang perlu dimiliki si Kecil tumbuh optimal. Maka, Mama perlu terus melatih si Kecil shingga ia bisa melakukannya sendiri.
Dengan stimulasi-stimulasi yang tepat sejak dini, si Kecil bukan hanya tumbuh dan berkembang optimal, tapi juga menjadikannya pemenang di masa depan.
Layaknya support system, Nutriclub pun menyediakan e-book ekskusif yang dapat menjadi pedoman Mama dalam mengoptimalkan tumbuh kembang si Kecil. Yuk, download sekarang!