Loading...
Mengenal Weight Faltering, Faktor Risiko Stunting pada Anak - Nutriclub
Tumbuh Kembang

Mengenal Weight Faltering, Faktor Risiko Stunting pada si Kecil

Foto Reviewer

Disusun oleh: Tim Penulis

Ditinjau oleh: Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH

Diterbitkan: 11 Agustus 2023


  • Apa Itu Weight Faltering?
  • Ciri-Ciri Weight Faltering pada Bayi
  • Penyebab Weight Faltering pada Bayi
  • Apa Dampak dari Weight Faltering?
  • Cara Mengatasi Weight Faltering pada Bayi
  • Cara Mencegah Weight Faltering pada Bayi 

Selain obesitas, weight faltering adalah permasalahan berat badan untuk anak di bawah 1 tahun yang bisa menyebabkan risiko stunting. Mari kenali ciri-ciri, penyebab, dan cara pencegahannya.

Apa Itu Weight Faltering?

Weight faltering adalah kondisi berat badan bayi yang di bawah standar usianya.

Artinya, bayi tidak mengalami kenaikan berat badan yang cukup atau berada di bawah rata-rata dari kenaikan berat badan minimal setiap bulannya. Kondisi ini disebut juga dengan faltering growth.

Faltering growth umumnya terjadi pada 15 bulan pertama kehidupan, terutama pada bayi usia 3-4 bulan, baik yang diberi ASI eksklusif maupun tidak.

Ciri-Ciri Weight Faltering pada Bayi

Ciri utamanya adalah berat badan bayi bertambah sangat lambat atau bahkan tidak meningkat sama sekali setelah beberapa bulan. Dalam beberapa kasus, penurunan berat badan bayi terjadi secara signifikan.

Menurut IDAI, umumnya bayi dapat dikatakan mengalami weight faltering jika berat badannya tidak bertambah sesuai standar berikut ini:

  • 25-30 gram per hari (750-900 gram per bulan) pada usia 0-3 bulan.
  • 20 gram per hari (600 gram per bulan) pada usia 4-6 bulan.
  • 15 gram per hari (450 gram per bulan) pada usia 6-9 bulan.

Mama dapat mengetahui apakah si Kecil mengalami faltering growth dengan memantau kenaikan berat badannya di Kartu Menuju Sehat (KMS) atau Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA).

Selain tidak naik berat badan, ciri-ciri lainnya adalah:

  • Lingkar kepala lebih kecil.
  • Pertumbuhan panjang badan terhambat.
  • Keterlambatan dalam pengembangan keterampilan sosial, misalnya meniru ekspresi wajah.
  • Keterlambatan mencapai milestone perkembangan motorik di usia yang seharusnya, seperti belum bisa berguling lewat usia 6 bulan, belum bisa duduk setelah 9 bulan, dst.

Apabila Mama mencurigai bayi mengalami growth faltering, segera konsultasi ke dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.

Baca Juga: Pertumbuhan Berat Badan Bayi 0-6 Bulan yang Ideal

Penyebab Weight Faltering pada Bayi

Faltering growth disebabkan oleh kurangnya asupan nutrisi yang memadai untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan si Kecil. Ada juga penyebab lain, seperti:

1. Pemberian ASI yang Tidak Cukup

Memberikan ASI eksklusif dan MPASI yang tepat dan sesuai usia penting untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi yang semakin meningkat seiring dengan pertambahan usia. 

ASI eksklusif pada 6 bulan kehidupan pertama memberi semua zat gizi esensial yang dibutuhkan si Kecil.

Kemudian, MPASI yang diberikan untuk si Kecil setelah usia 6 bulan haruslah mengandung nutrisi yang seimbang, termasuk zat gizi yang dibutuhkan bayi seperti energi, protein, dan mikronutrien.

2. Kebiasaan Makan pada Anak

Kebiasaan makan yang buruk pada anak dapat menjadi salah satu penyebab berat badan bayi berada jauh dari standar.

Nafsu makan yang rendah, anak susah makan, serta gangguan perilaku sulit makan seperti picky eater juga dapat menghambat asupan nutrisi yang cukup.

Si Kecil mungkin menolak makanan tertentu atau hanya memilih makanan dengan tekstur atau rasa tertentu. Akibatnya, jumlah nutrisi yang diterima oleh anak pun menjadi terbatas.

3. Tidak Mampu Menyerap Nutrisi yang Cukup

Bayi berusia di bawah 8 minggu sering kali kesulitan dalam menyusu dan menelan, sehingga dapat mengganggu penyerapan asupan nutrisi si Kecil.

Saat mulai mengonsumsi makanan pendamping ASI (MPASI), ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi pertumbuhan dan penerimaan nutrisi si Kecil. 

Salah satunya kesulitan dalam transisi ke makanan padat setelah ASI, sehingga Mama perlu memperkenalkannya secara bertahap.

4. Adanya Riwayat Penyakit

Penyerapan kalori yang tidak adekuat dan kebutuhan kalori yang meningkat dapat disebabkan oleh penyakit atau kondisi yang dialami bayi. 

Sebanyak lima persen dari kasus weight faltering disebabkan oleh penyakit gastrointestinal, seperti gangguan pada saluran pencernaan yang dapat mengganggu penyerapan nutrisi. 

Hal tersebut mengakibatkan si Kecil tidak dapat memperoleh nutrisi yang cukup dari makanan yang dikonsumsi.

Baca Juga: Mengenal 10 Cara Deteksi Dini Tumbuh Kembang (DDTK) pada  Anak

Apa Dampak dari Weight Faltering?

Jika dibiarkan, kondisi ini dapat berkembang menjadi underweight dan wasting, yang berisiko menyebabkan gagal tumbuh dan meningkatkan kemungkinan stunting pada bayi.

Faltering growth juga dapat menghambat pertumbuhan anak, memengaruhi perkembangan kognitif dan psikomotor, serta menyebabkan masalah perilaku, keterbatasan aktivitas fisik, dan kesulitan belajar.

Dampak jangka pendeknya pun tidak kalah serius, seperti terganggunya respon imun yang meningkatkan risiko infeksi.

Cara Mengatasi Weight Faltering pada Bayi

Weight faltering termasuk masalah serius yang harus mendapatkan perhatian khusus. Berikut beberapa cara efektif untuk mengatasi permasalahan ini:

1. Teruskan Pemberian ASI

ASI masih menjadi sumber nutrisi dan cairan terbaik untuk bayi yang masih berusia di bawah 12 bulan. 

Jika bayi tidak mendapatkan cukup ASI, dokter biasanya akan menyarankan Mama untuk melengkapi ASI dengan susu formula yang sesuai dengan kebutuhannya.

Mama bisa mendapatkan solusi untuk pemberian ASI yang tepat melalui fitur Health & Immune Checker secara gratis!

2. Pantau Pola Makan Bayi

Bayi 6 bulan ke atas dengan kondisi berat badan di bawah standar cenderung memiliki pola makan yang kurang teratur atau nafsu makan yang rendah. 

Pastikan setiap hidangan yang disajikan kepada si Kecil mengandung semua nutrisi penting yang dibutuhkan tubuhnya agar tumbuh sehat dan kuat.

3. Penuhi Kebutuhan Energi dan Protein Bayi

Pastikan si Kecil mendapatkan semua nutrisi yang dibutuhkan setiap harinya, terutama energi dan protein. Jumlahnya harus disesuaikan dengan usia dan berat badan bayi.

Berdasarkan Angka Kecukupan Gizi (AKG), bayi usia 0-5 bulan membutuhkan 550 kkal dan 9 gr asupan protein setiap harinya.

Kebutuhan ini akan meningkat pada bayi usia 6-11 bulan yang membutuhkan 800 kkal dan 15 gr protein.

4. Hindari Pemberian Makanan yang Berlebih

Pemberian makanan berlebihan pada bayi yang mengalami kekurangan gizi pada tahap awal pemulihan sebaiknya dihindari ya, Ma.

Menurut American Academy of Pediatrics, hal ini justru dapat memicu diare dan sulit menyerap nutrisi yang akan mengganggu proses pemulihannya.

5. Dapatkan Perawatan Intensif di Rumah Sakit

Sebagian anak yang mengalami gangguan pertumbuhan memerlukan perawatan intensif di rumah sakit.

Hal ini penting bagi dokter agar bisa memantau asupan kalori dan mengidentifikasi penyebab pasti dari gangguan pertumbuhan.

Jangan lupa untuk selalu berkonsultasi dengan profesional kesehatan untuk memastikan setiap tindakan yang diambil sesuai dengan kebutuhan si Kecil ya, Ma.

Cara Mencegah Weight Faltering pada Bayi 

Ada beberapa tindakan yang bisa Mama lakukan sejak masa kehamilan untuk mencegah risiko ini pada bayi, yaitu:

1. Rutin Kontrol pada Masa Kehamilan

Pemeriksaan kehamilan yang rutin sangat penting untuk memastikan tumbuh kembang bayi berjalan optimal dan mendeteksi gangguan tumbuh kembang sejak dini.

Selain itu, rutin kontrol kehamilan juga membantu mencegah komplikasi seperti kekurangan gizi yang dapat memengaruhi berat badan bayi setelah lahir​.

Mama juga bisa mengikuti kelas parenting sebagai bekal bagi Mama untuk memberikan nutrisi terbaik bagi si Kecil.

2. Pastikan Bayi Rutin Skrining 

Skrining kesehatan bayi secara berkala diperlukan untuk memantau pertumbuhan dan perkembangannya secara menyeluruh.

Dokter atau tenaga kesehatan akan melakukan pengukuran tinggi badan, berat badan, dan lingkar kepala untuk memastikan si Kecil tumbuh sehat.

Data pengukuran ini juga bisa membantu dokter untuk mendeteksi dini adanya tanda-tanda malnutrisi atau penyakit tertentu.

3. Penuhi Kebutuhan Nutrisi Bayi

Pencegahan bisa Mama lakukan dengan memenuhi kebutuhan nutrisi harian bayi yang cukup dan seimbang.

ASI eksklusif dianjurkan selama enam bulan pertama, karena mengandung semua nutrisi yang dibutuhkan bayi. 

Setelahnya, pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) yang seimbang harus diperkenalkan untuk memenuhi kebutuhan energi dan zat gizi lainnya.

Jangan ragu konsultasikan dengan dokter anak atau ahli gizi untuk memastikan kebutuhan nutrisi harian bayi terpenuhi dengan baik.

4. Belajar Perlekatan yang Tepat

Masalah perlekatan saat menyusui dapat menyebabkan bayi tidak mendapatkan cukup ASI. Konsultasikan dengan konselor laktasi jika Mama mengalami kesulitan menyusui. 

Teknik perlekatan yang benar dapat meningkatkan efisiensi pemberian ASI dan mencegah bayi mengalami kekurangan nutrisi.

5. Segera Konsultasi Jika Menemukan Ciri Weight Faltering

Jika si Kecil menunjukkan adanya gangguan tumbuh kembang seperti lingkar kepala lebih kecil atau penambahan berat badan tidak sesuai usianya, segera konsultasikan ke dokter.

Penanganan dini bisa mencegah komplikasi yang lebih serius, seperti gagal tumbuh yang berpengaruh jangka panjang​.

Dapatkan juga panduan untuk mendukung daya tahan tubuh si Kecil serta tips untuk dukung tumbuh kembangnya dengan men-download E-Book 1000 HPK secara gratis!

Pilih Artikel Sesuai Kebutuhan Mama
  1. Editorial Team. (2021). Failure to Thrive in Babies: Sign, Causes and Treatments | Ada. https://ada.com/conditions/failure-to-thrive/
  2. Editorial Team. (2022). Growth Faltering in Newborns and Infants. aap.org. https://www.aap.org/en/patient-care/newborn-and-infant-nutrition/growth-faltering-in-newborns-and-infants/
  3. Angka Kecukupan Gizi (AKG) Indonesia. (2018). hukor.kemkes. http://hukor.kemkes.go.id/uploads/produk_hukum/PMK_No__28_Th_2019_ttg_Angka_Kecukupan_Gizi_Yang_Dianjurkan_Untuk_Masyarakat_Indonesia.pdf
  4. Editorial Team. (2024). What to Expect: Well-Child Visit and Schedule. clevelandclinic.org. https://health.clevelandclinic.org/when-does-my-child-need-shots-and-well-checks
  5. Editorial Team. (2024). Growth Faltering (Formerly Known as Failure To Thrive). clevelandclinic.org. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/failure-to-thrive
Artikel Terkait