Di usia 8 bulan, bayi idealnya sudah bisa berguling dua arah, duduk sendiri, bahkan merangkak. Mungkin Mama merasa khawatir jika si Kecil yang sudah menginjak 8 bulan, tapi masih belum bisa merangkak. Lalu, apakah normal bayi 8 bulan belum bisa merangkak?
Merangkak merupakan salah satu milestone terpenting bagi si Kecil di tahun pertama kehidupannya. Merangkak tidak hanya membuat bayi dapat bergerak sendiri, tapi juga membuatnya belajar berbagai keterampilan seperti keseimbangan, bergerak maju, serta mengembangkan kekuatan otot.
Temukan jawabannya beserta penjelasan lengkap seputar ciri-ciri bayi yang siap merangkak dan cara stimulasi agar bayi cepat merangkak pada artikel ini ya, Ma.
Apakah Normal Bayi 8 Bulan Belum Bisa Merangkak?
Kebanyakan bayi belajar merangkak pada usia antara 7 - 10 bulan. Jadi, normal saja jika bayi 8 bulan belum bisa merangkak, Ma. Selalu ingat bahwa setiap bayi itu berkembang dengan kecepatan yang berbeda-beda.
Tidak semua bayi mengikuti fase duduk, merangkak, dan berjalan yang sama. Bahkan, ada beberapa bayi yang melewatkan fase merangkak dan akan bergeser menggunakan pantatnya atau merayap dengan perutnya.
Sebelum bisa merangkak, bayi membutuhkan kontrol kepala dan leher yang kuat serta keseimbangan yang baik. Jadi, bisa dibilang merangkak adalah kemampuan besar bagi bayi yang membutuhkan waktu latihan berbulan-bulan.
Bayi akan belajar merangkak setelah menghabiskan waktu tengkurap untuk memperkuat otot lengan dan bahunya. Saat menginjak usia 6 bulan, ia akan dapat melakukan push-up mini. Bayi akan berbaring tengkurap dan mengangkat kepala dan dada ke atas, menggunakan lengan untuk menopang.
Kemudian si Kecil dapat mulai bergerak dengan menahan perutnya di lantai, lalu menggunakan tangan untuk mendorongnya ke depan. Bayi kemudian dapat bangun dengan posisi merangkak dan bergoyang ke belakang dan ke depan, dengan tangan lurus dan tubuh mereka sejajar dengan lantai.
Di usia 8 bulan, bayi akan menyadari bahwa mendorong lutut dapat membuat ia maju bergerak ke depan. Awalnya, mungkin si Kecil akan bergerak mundur dulu sebelum belajar maju. Secara bertahap, bayi akan belajar beralih dari posisi merangkak kembali ke posisi duduk.
Baca Juga: Tahap Perkembangan Motorik Bayi 0-12 Bulan
Tanda-Tanda Bayi Siap Merangkak
Pada dasarnya, bayi cenderung mengembangkan keterampilan geraknya secara bertahap. Meskipun pengalaman belajar setiap bayi berbeda, Mama perlu mengetahui tanda-tanda bayi siap merangkak. Tanda-tanda bayi akan merangkak ini meliputi sebagai berikut.
-
Mampu duduk dengan mudah tanpa bantuan.
-
Mampu mengangkat kepala dan melihat sekelilingnya.
-
Otot kaki, lengan, dan punggung terasa lebih kuat.
-
Mampu berguling dua arah.
-
Mulai mencoba menggeser perut atau pantat.
Itu dia berbagai tanda yang bisa Mama perhatikan apabila si Kecil sudah siap untuk merangkak. Namun, jika belum ada tanda-tanda di atas pada si Kecil, tidak perlu panik, Ma. Tetaplah pantau perkembangan bayi di usia 8 bulan ini.
Baca Juga: 7 Stimulasi yang Tepat untuk Bayi Usia 8 Bulan
Cara Stimulasi Bayi agar Cepat Merangkak
Setelah mengetahui tanda-tanda bayi siap merangkak, kini giliran Mama yang harus memberikan stimulasi agar bayi cepat merangkak. Saat belajar duduk tanpa bantuan, si Kecil akan segera menemukan cara untuk bergerak sendiri.
Membantu belajar merangkak bukan berarti Mama mengajarkan bayi harus bisa merangkak, tapi membantu melatih keterampilan untuk mencapai fase merangkak.
Berikut ini cara stimulasi bayi agar cepat merangkak.
1. Memperbanyak Tummy Time
Salah satu stimulasi yang bisa Mama lakukan agar bayi cepat merangkak yaitu perbanyak tummy time atau waktu tengkurap. Mama dapat mulai membaringkan bayi bahkan setelah ia lahir. Mulailah dengan satu atau dua menit, kemudian secara bertahap waktunya bisa ditingkatkan.
Tummy time dapat membantu si Kecil untuk melatih mengangkat kepala yang akan menguatkan otot leher dan punggungnya. Kedua hal tersebut sangat diperlukan si Kecil untuk merangkak, Ma.
Jika si Kecil merasa tidak nyaman melakukan tummy time di lantai, Mama bisa letakkan bayi di atas perut Mama. Nantinya Mama bisa melihat wajah bayi ketika ia berlatih mengangkat kepalanya. Selain itu, cara tengkurap seperti ini juga dapat menciptakan bonding antara Mama dengan si Kecil.
2. Menopang Bayi untuk Duduk
Menopang bayi untuk duduk juga merupakan stimulasi agar bayi cepat merangkak. Dengan duduk, bayi dapat mengembangkan otot perut dan punggung yang kuat untuk merangkak. Bahkan bayi mungkin bisa mulai merangkak dari belajar duduk.
Suatu hari, si Kecil mungkin akan membungkuk dari duduk dan dapat menopang tubuhnya dengan tangan dan lengannya. Dari sana, ia akan mencoba bergoyang-goyang atau menahan diri sampai menemukan caranya sendiri untuk bergerak, sedikit demi sedikit.
3. Mengurangi Waktu di Stroller atau Bouncer
Jika bayi terlalu sering duduk di kursi bayi atau bouncer, kemampuannya untuk merangkak bisa tertunda. Oleh karena itu, disarankan agar Mama membiasakan si Kecil bermain di lantai agar bayi dapat lebih banyak bereksplorasi.
Bayi yang terlalu sering di stroller, tempat tidur, atau bouncer hanya akan mengurung dan membatasinya berlatih. Jadi sebaiknya, biarkan bayi bermain di lantai yang aman dan nyaman.
Baca Juga: Permainan untuk si Kecil yang Mama dapat Lakukan di Rumah
4. Meletakkan Mainan di Depan Bayi Saat Tengkurap
Cara stimulasi agar bayi cepat merangkak berikutnya adalah dengan "memancing" si Kecil menggunakan mainan. Umumnya, bayi sudah memiliki naluri untuk bergerak, namun Mama bisa memberikannya sedikit motivasi dengan meletakkan mainan untuk dapat digapai si Kecil.
Ketika bayi sedang tummy time, cobalah meletakkan mainan favorit si Kecil, tetapi jauhkan mainan itu dari jangkauannya. Cara ini akan menarik minat bayi untuk bergerak maju ke depan dan meraih mainan tersebut.
Trik lainnya yaitu dengan meletakkan cermin di lantai di depan bayi. Pantulan dirinya di cermin dapat memotivasi si Kecil untuk bergeser dan kemudian merangkak atau merayap perlahan ke objek bayangan tersebut.
5. Menyiapkan Ruang Bermain yang Aman
Jangan lupa untuk siapkan area bermain si Kecil yang aman dan nyaman agar bayi bebas bergerak, Ma. Jika tidak memiliki karpet atau playmat, Mama dapat membantu bayi supaya mudah bergerak dengan memakaikannya baju lengan panjang dan celana panjang. Pakaian tersebut akan membantu si Kecil untuk bergerak dengan lebih sedikit gesekan.
Apabila rumah Mama berlantai kayu, pastikan tidak ada paku yang terbuka atau serpihan kayu yang bisa melukai si Kecil.
6. Mengajak Bayi Merangkak Bersama
Cara stimulasi selanjutnya, yaitu ajak si Kecil untuk merangkak bersama. Bayi mungkin mulai merangkak lebih cepat jika Mama berada di lantai saat si Kecil melakukan tummy time.
Beberapa bayi mungkin belum mengetahui bagaimana cara mulai bergerak untuk merangkak meskipun sudah tertarik pada mainan di depannya.
Oleh karena itu, Mama bisa menunjukkan kepada si Kecil apa yang harus dilakukan. Ia mungkin akan meniru gerakan Mama dan mencoba merangkak ke arah objek tersebut.
7. Membiarkan Si Kecil Menghampiri Mama
Ketika bayi sedang belajar merangkak, cobalah untuk memberikan motivasi dengan menjauh dari si Kecil beberapa langkah. Biarkan bayi untuk mendatangi Mama.
Jika bayi membutuhkan waktu untuk melakukan ini, bersabarlah dan biarkan ia bergerak dengan kecepatan mereka sendiri. Setiap bayi memiliki waktu dan kecepatannya masing-masing dalam belajar merangkak.
Baca Juga: Stimulasi Perkembangan Otak Anak Usia Dini
Kapan Mama Harus Waspada?
Masih dalam tahap wajar apabila bayi usia 8 bulan belum bisa merangkak. Namun, jika ada kekhawatiran mengenai tumbuh kembang bayi, sebaiknya Mama berkonsultasi dengan dokter agar segera ditangani dengan tepat. Tidak ada salahnya untuk memastikan agar bayi mendapat perawatan yang sesuai dan tepat waktu.
Mama juga bisa mengenali beragam red flag bayi 8 bulan yang belum bisa merangkak sebagai berikut.
- Bayi tidak berusaha menggeliat atau menggerakkan lengan dan kaki saat disentuh.
- Bayi tidak berusaha merangkak atau bergerak ke arah objek dan menyukai satu sisi di atas sisi lainnya bahkan setelah satu tahun.
- Bayi terlihat tidak bersemangat dan tidak dapat menopang berat badannya.
- Bayi menggerakkan lengan, tetapi kakinya tampak kaku.
Nah, itu dia penjelasan lengkap mengenai fase merangkak pada bayi usia 8 bulan. Segera konsultasikan ke dokter apabila si Kecil mengalami tanda-tanda red flag seperti di atas, ya.
Mama juga bisa mengunduh ebook eksklusif Panduan Dukung 1000 Hari Pertama Anak untuk optimalkan masa emas si Kecil dengan tips stimulasi dari para ahli sebagai bekalnya tumbuh sehat dan kuat.
Semoga artikel ini bermanfaat, ya, Ma.