Loading...
Berapa Berat Badan Ideal Bayi Usia 8 Bulan? - Nutriclub
Tumbuh Kembang

Berapa Berat Badan Ideal Bayi Usia 8 Bulan?

Foto Reviewer

Disusun oleh: Tim Penulis

Ditinjau oleh: Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH

Diterbitkan: 11 Agustus 2023


  • Berat Badan Ideal Bayi 8 Bulan
  • Penyebab Berat Badan Bayi Kurang
  • Cara Menaikkan Berat Badan Bayi 8 Bulan

Masing-masing bayi pada dasarnya mempunyai kecepatan pertumbuhan yang berbeda-beda. Namun, perlu dicatat bahwa jika berat badan si Kecil kurang ideal dari rata-rata yang seharusnya dapat menandakan bayi tidak mendapat nutrisi yang cukup. Untuk itu, Mama perlu mengetahui berapa berat badan ideal bayi usia 8 bulan. Yuk simak selengkapnya dalam artikel ini. 

Berat Badan Ideal Bayi 8 Bulan

Berat badan merupakan salah satu indikator penting untuk menilai apakah nutrisi yang didapatkan si Kecil sudah tepat dan tercukupi atau belum. Berat badan bayi yang ideal juga dapat menunjukkan bahwa si Kecil sudah mendapatkan asupan nutrisi yang memadai untuk tumbuh kembang optimalnya.

Sebab, tumbuh kembang bayi sangat tergantung pada ketersediaan nutrisi yang tepat dalam jumlah yang cukup. Jika nutrisi yang diberikan tidak mencukupi kebutuhan harian bayi, maka pertumbuhan dan perkembangannya dapat terhambat, dan berat badan si Kecil bisa mengalami masalah seperti gagal tumbuh atau kurang gizi.

Dalam menilai berat badan bayi, penting untuk memperhatikan kurva pertumbuhan atau standar pertumbuhan yang sesuai dengan usia dan jenis kelamin bayi. Menurut Standar Antropometri Anak yang diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan RI, berat badan bayi usia 8 bulan yang dianggap ideal yaitu sebagai berikut.

  • Bayi laki-laki yaitu 7,6 - 9,5 kilogram (kg) dengan panjang kira-kira 68 - 75 centimeter (cm).

  • Bayi perempuan yaitu 6,3 - 9 kilogram (kg) dengan panjang badan kira-kira 64 - 73 centimeter (cm).

Pada umumnya, Mama direkomendasikan untuk melakukan pengukuran pertumbuhan setiap bulan pada bayi berusia di bawah 1 tahun, setiap tiga bulan pada usia 1-3 tahun, setiap enam bulan pada usia 3-6 tahun, dan satu kali dalam setahun pada tahun-tahun berikutnya.

Dengan melakukan pemantauan yang rutin tersebut, Mama dapat mengidentifikasi apabila si Kecil mengalami masalah dalam pertumbuhannya, sehingga dapat mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengatasi dan mencegahnya.

Maka dari itu, penting untuk membawa si Kecil ke pelayanan kesehatan seperti posyandu, puskesmas, atau rumah sakit secara rutin. Nantinya setiap pertumbuhan seperti berat badan, tinggi/panjang badan, dan lingkar kepala si Kecil akan diukur dan dicatat pada kurva pertumbuhan khusus.

Baca Juga: Tahapan Tumbuh Kembang Anak Sejak Dini agar Optimal 

Penyebab Berat Badan Bayi Kurang

Pada umumnya, berat badan bayi 8 bulan dianggap normal ketika sebanding dengan usianya saat ini. Dalam hal ini, bila berat badan bayi sama dengan berat badan rata-rata bayi seusianya, maka bayi dianggap memiliki berat badan yang normal.

Sebaliknya, jika berat badan bayi 8 bulan lebih rendah daripada rata-rata atau tidak sebanding dengan kelompok usianya, maka ia dikatakan mengalami berat badan kurang atau gizi kurang.

Bayi yang memiliki berat badan yang tidak sesuai dengan kurva pertumbuhan dikenal dengan istilah underweight atau gizi kurang. Terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan kondisi underweight pada bayi 8 bulan sebagai berikut.

  • Kesulitan makan.

  • Terjadi masalah pada sistem pencernaan.

  • Mempunyai masalah medis tertentu.

  • Mendapat makanan dengan kalori yang tidak mencukupi.

  • Gangguan pada sistem metabolisme.

  • Mengalami intoleransi terhadap beberapa jenis makanan tertentu.

Baca Juga: 10 Penyebab Anak Gampang Sakit dan Penyakit Umumnya

Cara Menaikkan Berat Badan Bayi 8 Bulan

Masalah berat badan menjadi kekhawatiran umum yang dirasakan setiap orangtua. Mengetahui si Kecil memiliki berat badan yang turun walaupun sedikit pasti akan membuat Mama cemas dan bingung.

Maka dari itu, untuk masalah berat badan bayi 8 bulan, jangan ragu untuk berkonsultasi pada dokter anak atau ahli gizi. Sebab, dokter akan memberikan penanganan yang sesuai dari hasil pemeriksaan.

Selain itu, Mama perlu mengetahui beberapa tips untuk menaikkan berat badan bayi 8 bulan sebagai berikut.

1. Tambah Asupan Lemak Sehat

Bayi usia 8 bulan umumnya sudah mendapatkan MPASI. Nah, Mama dapat memberikan makanan berlemak untuk dapat meningkatkan berat badan bayi agar ideal. Pastikan Mama menyajikan sumber makanan berlemak tinggi di dalamnya. Sumber makanan berlemak yang bisa Mama berikan antara lain alpukat, minyak zaitun, mentega, dan keju.

Selain menjadi sumber lemak yang tinggi, keju juga mengandung kalsium yang baik untuk perkembangan tulang dan gigi si Kecil. Selain itu, keju sangat cocok menjadi toping tambahan pada makanan yang Mama sajikan.

2. Berikan MPASI Berkalori Tinggi

Setiap bayi membutuhkan kalori yang berbeda-beda sesuai usianya. Bayi usia 8 bulan membutuhkan setidaknya 600 kilokalori (kkal), yang bisa didapatkan dari 70% dari ASI dan 30% MPASI.

Maka dari itu, kebutuhan kalori bayi dapat Mama tingkatkan dengan asupan makanan yang memiliki kalori tinggi. Mama bisa menyajikan MPASI bayi 8 bulan dengan bahan utama telur, ayam, dan ikan yang dapat menambah energi pada si Kecil.

3. Perbanyak Makanan Protein

Telur, daging sapi tanpa gajih, ikan, dan daging ayam tanpa lemak adalah sumber protein yang bagus untuk membantu meningkatkan berat badan bayi tanpa ikut meningkatkan simpanan lemak tubuhnya. Sumber protein hewani ini juga tinggi asam lemak Omega-3 yang bagus untuk fungsi kognitifnya.

Baca Juga: 3 Rekomendasi Camilan Bayi 8 Bulan yang Lezat dan Sehat

4. Memberikan Makan Sesuai Jadwal

Memberikan makan sesuai jadwal yang tepat juga akan membantu bayi usia 8 bulan meraih berat badan idealnya. Mama dapat memberikan si Kecil makan 3 kali sehari ditambah makanan selingan 2 hingga 3 kali di antaranya.

Untuk memberikan makanan pada si Kecil, prinsipnya adalah memberi makan ketika bayi sedang merasa lapar. Maka dari itu, sangat penting bagi Mama membuat jadwal makan yang teratur dan terencana.

Pastikan untuk memberikan makanan utama dan camilan sesuai dengan jadwal tersebut. Apabila si Kecil terlalu banyak ngemil, besar kemungkinan bayi tidak merasa lapar ketika waktu makan utamanya tiba.

5. Berikan Waktu Tidur yang Cukup

Mama juga perlu menerapkan pola hidup yang sehat kepada si Kecil sejak dini untuk meningkatkan berat badannya. Sesuaikan jam tidur bayi dengan aktivitasnya. Sebab, bayi yang aktif penting untuk mendapatkan waktu istirahat yang cukup.

Terlalu banyak kegiatan fisik tanpa istirahat yang memadai malah akan menyebabkan penurunan berat badan. Untuk itu, direkomendasikan agar bayi usia 8 bulan mendapatkan total waktu tidur 13 hingga 14 jam sehari.

6. Sajikan Variasi Makanan

Selain memfokuskan asupan gizi pada protein, lemak, dan kalori, yang terpenting untuk Mama adalah menyajikan MPASI menu lengkap yang bergizi seimbang. Artinya, MPASI si Kecil terdiri dari jenis makanan yang bervariasi dan mencukupi berbagai jenis nutrisi seperti, karbohidrat, protein, mineral dan vitamin, lemak, dan serat.

Memvariasikan menu makanan setiap harinya merupakan langkah efektif untuk menambah berat badan bayi usia 8 bulan. Itu dikarenakan si Kecil juga bisa bosan dengan menu makanan yang monoton setiap harinya.

Dengan mencoba berbagai pilihan makanan, Mama dapat memenuhi kebutuhan gizi si Kecil dengan lebih baik. Jadi, jangan takut untuk bereksperimen dengan resep baru dan mengkombinasikan berbagai bahan makanan sehat dan bergizi dalam MPASI-nya ya, Ma.

7. Rutin Kontrol ke Dokter untuk Pantau Berat Badan Bayi

Walaupun pada umumnya tumbuh kembang masing-masing bayi berbeda, jika melihat adanya penurunan berat badan secara signifikan, sebaiknya segeralah berkonsultasi pada dokter anak. Semakin cepat ditangani, tentunya akan semakin baik untuk si Kecil.

Sebagian besar orangtua percaya bahwa keterlambatan pertumbuhan pada bayi dapat diatasi ketika si Kecil mencapai usia pubertas. Faktanya, masa 1000 hari pertama kehidupan (HPK), yang dimulai sejak awal kehamilan hingga usia dua tahun, merupakan periode kritis yang penting bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi. 

Keterlambatan dalam menangani masalah pertumbuhan selama periode krusial tersebut dapat memiliki dampak jangka panjang pada kesehatan dan kualitas hidup si Kecil hingga masa dewasa nanti.

Mama juga bisa dapatkan informasi lebih lengkap seputar cara mendukung daya tahan tubuh anak di 1000 hari pertama kehidupannya dengan men-download E-Book Panduan 1000 HPK sekarang juga secara gratis!

Pilih Artikel Sesuai Kebutuhan Mama
  1. ‌Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan. (2023). Kemkes.go.id. https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/2034/bagaimana-mengatasi-berat-badan-kurang-pada-anak
  2. ‌IDAI | Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI). (2018). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/pemberian-makanan-pendamping-air-susu-ibu-mpasi
  3. IDAI | Pentingnya Mengatur Jadwal Makan Anak. (2015). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/pentingnya-mengatur-jadwal-makan-anak
  4. ‌Arora, M. (2018, May 4). Introducing Cheese to Babies. FirstCry Parenting; FirstCry Parenting. https://parenting.firstcry.com/articles/cheese-for-babies-health-benefits-precaution-and-more/
  5. ‌Lewis, R. (2020, July 21). How To Increase Your Baby’s Weight. Healthline; Healthline Media. https://www.healthline.com/health/baby/how-to-increase-baby-weight#tips
  6. IDAI | Pola Tidur Pada Anak. (2015). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/pola-tidur-pada-anak
  7. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2020. (2020). http://hukor.kemkes.go.id/uploads/produk_hukum/PMK_No__2_Th_2020_ttg_Standar_Antropometri_Anak.pdf
  8. ‌Failure to Thrive (for Parents) - Nemours KidsHealth. (2020). Kidshealth.org. https://kidshealth.org/en/parents/failure-thrive.html
  9. Chatterjee, T. (2019, June 24). List of 12 Healthy Weight Gain Foods for Babies & Kids. FirstCry Parenting. https://parenting.firstcry.com/articles/list-of-12-healthy-weight-gain-foods-for-babies-kids/
  10. ‌IDAI | Pentingnya Memantau Pertumbuhan dan Perkembangan Anak (Bagian 1). (2016). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/pentingnya-memantau-pertumbuhan-dan-perkembangan-anak-bagian-1
Artikel Terkait