Menginjak usia 9 bulan, umumnya tinggi dan berat badan si Kecil akan bertambah banyak dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Namun, sudah tahukah Mama berapa tinggi dan berat badan bayi 9 bulan yang ideal?
Kalau Mama belum tahu, yuk cari tahu seperti apa pertambahan tinggi dan berat badan bayi di usia ini lengkap dengan cara mencapainya!
Berapa Berat Badan Bayi Usia 9 Bulan yang Ideal?
Sebagai gambaran, menurut Standar Antropometri Anak Kemenkes RI rata-rata berat badan bayi 9 bulan adalah sekitar 7,1 - 9,9 kg untuk bayi laki-laki dan 6,5 - 9,3 kg untuk bayi perempuan. Lalu, panjang badan bayi usia 9 bulan bisa mencapai 67,5 - 74,2 cm untuk anak laki-laki, dan 65,3 - 72,6 cm untuk bayi perempuan.
Penting untuk diketahui bahwa pertambahan berat badan adalah bagian dari tumbuh kembang anak yang normal dari tahun ke tahun.
Namun, perlu dipahami juga bahwa setiap bayi pasti melalui tahapan tumbuh kembang yang berbeda. Perbedaan ini dipengaruhi oleh banyak faktor yang berbeda sehingga sangatlah wajar.
Jadi, jangan terlalu berpatokan pada sebuah angka atau membandingkan dengan anak lainnya, ya! Asalkan si Kecil terus bertumbuh ke arah yang positif dan tidak menunjukkan tanda-tanda keterlambatan, Mama dan Papa tidak perlu terlalu khawatir.
Jika Mama ingin lebih yakin, ada baiknya bawa si Kecil ke posyandu atau puskesmas secara berkala untuk mendapatkan pengukuran yang lebih akurat dari dokter.
Apa Pentingnya Memantau Panjang dan Berat Badan Bayi Normal?
Perlu diketahui Mama, tiap anak adalah individu yang unik dan bisa bertumbuh kembang dengan kecepatannya masing-masing. Akan tetapi, tetap penting, lho, bagi Mama dan Papa ketahui untuk memantau pertambahan tinggi dan berat badan bayi secara berkala setiap bulan.
Hal ini karena tinggi dan berat badan merupakan salah satu faktor yang dapat menentukan perkembangan anak sudah sesuai jalur grafik pertumbuhan atau belum.
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) juga menjelaskan bahwa pertumbuhan tinggi badan berperan penting untuk menentukan status gizi anak ketika dibandingkan dengan berat badannya.
Dari angka tinggi badan si Kecil, dokter bisa membandingkannya dengan pertambahan berat badannya untuk mendeteksi apakah gizi si Kecil sudah cukup gizi atau malah menunjukkan risiko masalah kesehatan seperti kurang gizi, gizi buruk, stunting, kwashiorkor dan marasmus, hingga obesitas.
Sebagai contoh, apabila bayi Mama memiliki berat badan yang lebih cepat dari pertumbuhan tingginya, si Kecil mungkin berisiko memiliki kelebihan berat badan atau obesitas.
Memantau pertumbuhan tinggi dan berat badan bayi juga penting untuk mendeteksi gangguan pertumbuhan yang dapat berakibat jangka panjang pada kualitas hidup anak. Misalnya, stunting.
Stunting adalah masalah gagal tumbuh pada anak yang disebabkan oleh kekurangan gizi dalam waktu cukup lama. Mengutip dari laman resmi Kemenkes RI, stunting dapat mengakibatkan perawakan tinggi badan anak lebih pendek dari standar usianya atau bahkan atau sangat pendek.
Oleh karena itu, Mama disarankan untuk melakukan pengukuran setiap bulan pada usia di bawah 1 tahun, setiap tiga bulan pada usia 1 - 3 tahun, setiap enam bulan pada usia 3 - 6 tahun, dan satu kali dalam setahun pada tahun-tahun berikutnya
Apabila tinggi dan berat badan bayi 9 bulan kurang dari rata-rata di atas, Mama perlu berkonsultasi dengan dokter spesialis anak untuk mendapatkan saran yang tepat.
Sebab, pertambahan berat dan tinggi badan merupakan acuan untuk memantau apakah pertumbuhan bayi sudah sesuai jalur grafik pertumbuhan WHO atau belum.
Baca Juga: Dampak Berat Badan Kurang Terhadap Perkembangan Si Kecil
Faktor yang Memengaruhi Berat Badan Bayi
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa pertambahan berat dan tinggi badan adalah bagian dari tumbuh kembang anak yang normal dari tahun ke tahun.
Namun yang perlu dipahami juga, Ma, setiap anak pasti melalui tahapan tumbuh kembang yang berbeda antara satu sama lain. Perbedaan ini dipengaruhi oleh banyak faktor yang juga berbeda sehingga sangatlah wajar.
Salah satu faktor terbesar yang memengaruhi badan badan bayi adalah genetik warisan dari orang tua. Selain itu, ada pula beberapa faktor lain yang memengaruhi berat badan si Kecil, misalnya:
1. Durasi Bayi dalam Kandungan
Jika si Kecil lahir cukup bulan, ia mungkin akan lebih cepat tumbuh dibandingkan bayi yang lahir prematur. Sementara itu, bayi yang lahir kurang bulan alias prematur akan tumbuh lebih lambat .
2. Kesehatan Mama Selama Hamil
Merokok dan pola makan yang buruk saat Mama hamil dapat menyebabkan ukuran bayi lahir yang lebih kecil. Sementara itu, bila Mama mengalami penambahan berat badan atau bahkan diabetes, si Kecil akan memiliki tubuh yang lebih besar.
3. Jenis Kelamin
Umumnya, bayi laki-laki memiliki tinggi dan berat badan yang lebih besar saat dilahirkan dibandingkan dengan perempuan
4. Ketidakseimbangan Hormon
Tinggi dan berat badan bayi ideal 9 bulan juga dapat dipengaruhi oleh ketidakseimbangan hormon. Sebagai contoh, hormon pertumbuhan, atau kadar tiroid yang rendah bisa menghambat pertumbuhan anak.
5. Pola Tidur
Bayi yang cukup tidur kemungkinan besar akan mengalami pertumbuhan fisik maupun motorik lebih cepat lho, Ma. Ini karena pola tidur yang cukup ternyata berperan penting dalam menambah berat dan tinggi badannya.
6. Kondisi Kesehatan Tertentu
Kondisi kesehatan ternyata memiliki pengaruh terhadap tinggi dan berat badan bayi 9 bulan. Si Kecil yang menderita penyakit kronis (kanker, penyakit ginjal), atau gangguan kesehatan tertentu yang mengganggu pola makan dan proses penyerapan nutrisi (masalah pencernaan) dapat memperlambat tumbuh kembangnya.
Cara Meraih Berat Badan Bayi yang Ideal
Untuk mencapai pertumbuhan yang optimal serta status gizi yang baik, Mama perlu menjaga berat badan si Kecil agar tetap ideal dan sesuai dengan rekomendasi usianya. Beberapa tips yang perlu Mama ketahui untuk menjaga berat badan si Kecil tetap ideal adalah sebagai berikut.
1. Berikan Makanan Tinggi Kalori
Bayi 9 bulan umumnya membutuhkan tambahan energi sebanyak 300 kilo kalori per hari yang berasal dari pemberian ASI eksklusif dan makanan pendamping ASI (MPASI).
Adapun makanan kalori tinggi yang sehat untuk menambahkan berat badan bayi antara lain telur, pisang, alpukat, ayam, salmon, dan masih banyak lagi.
2. Tambahkan Asupan Lemak
Tahukah Mama? Lemak ternyata penting untuk tumbuh kembang si Kecil, terutama pertambahan berat badannya.
Akan tetapi, bukan berarti sumber makanannya bisa sesuka hati, ya. Mama justru harus hindari memberikan makanan yang mengandung lemak jenuh dan lemak trans, seperti junk food, kukis dan cake, biskuit, dan snack.
Supaya berat badan bayi bertambah dengan cara yang sehat, Mama bisa memilih sumber lemak yang lebih sehat, seperti lemak tak jenuh dari daging sapi tanpa gajih, alpukat, minyak zaitun, mentega atau margarin, ikan sarden, keju, kacang kedelai, dan ikan makarel pada menu MPASI bayi 9 bulan.
3. Berikan MPASI Bergizi Seimbang
Agar lebih mudah memastikan kadar nutrisi dan kalori terpenuhi dengan baik secara konsisten, Mama perlu memberikan si Kecil makanan bergizi seimbang.
Adapun pemberian nutrisi harus mencakup asupan makronutrien, yakni karbohidrat, protein, lemak, serta mikronutrien meliputi mineral seperti seng, zat besi, kalsium, asam folat, serta vitamin seperti vitamin A, C, D, E, B6, B12, yang cukup dan seimbang sehingga kebutuhan gizi anak terpenuhi.
Setelah menyeimbangkan nutrisi yang diperlukan si Kecil, Mama bisa membuat menu makanan yang bervariasi agar anak menikmati waktu makannya.
Menu makanan yang bervariasi bisa menjadi salah satu cara menjaga berat badan bayi yang membutuhkan sedikit usaha dan kreativitas. Sebab, anak-anak cenderung cepat bosan dengan makanan yang itu-itu saja. Maka itu, Mama bisa masak sendiri guna memastikan makanan yang diberikan bervariasi, serta dilengkapi dengan gizi yang lengkap pula.
4. Atur Jadwal Makan
Mengatur jadwal makan si Kecil juga menjadi cara menjaga berat badan bayi agar tetap ideal. Umumnya, dalam sehari, bayi usia 9 bulan perlu makan 3-4 kali sehari dengan komposisi 1 - 2 kali makanan selingan dan 2 - 3 kali pemberian ASI.
Oleh karena itu, Mama perlu mengatur jadwal makan si Kecil supaya ia memahami rasa lapar dan tidak bentrok dengan waktu makan dan waktu pemberian ASI.
5. Pastikan Bayi Cukup Tidur
Tidur yang cukup ternyata berperan penting dalam menambah berat badan bayi, lho, Ma. Jika anak sering kali kurang tidur setiap harinya, hal ini tentu dapat mengganggu pertumbuhannya secara keseluruhan.
Baca Juga: Pola Makan Sehat Untuk Tumbuh Kembang Anak Yang Optimal
Nah, itu dia penjelasan lengkap mengenai berat badan ideal bayi 9 bulan serta cara menjaga berat badannya. Ingat, tumbuh kembang anak bayi 9 bulan atau usia berapa pun dapat dipengaruhi oleh banyak hal.
Hal ini yang menyebabkan setiap bayi tidak selalu sama meski mungkin terdapat rata-rata atau mayoritas. Walau begitu, Mama tetap bisa mengoptimalkannya lewat pemenuhan nutrisi terbaik setiap hari, serta rekomendasi dokter agar ia bisa tumbuh dan berkembang agar menjadi pemenang di masa depan.
Mama juga bisa mengunduh ebook eksklusif Panduan Dukung 1000 Hari Pertama Anak untuk optimalkan masa emas si Kecil dengan tips nutrisi dan stimulasi dari para ahli sebagai bekalnya tumbuh sehat dan kuat.
Semoga artikel ini bermanfaat ya, Ma!