Loading...
Cara mengatur waktu ibu bekerja - Nutriclub
Untuk Mama

5 Tips Manajemen Waktu Ibu Bekerja dan Mengurus Anak

Disusun oleh: Tim Penulis

Diterbitkan: 01 April 2024


  • Tips Manajemen Waktu untuk Ibu Rumah Tangga yang Bekerja

Menjadi orang tua adalah salah satu anugerah terbesar dalam hidup. Di sisi lain, begitu padatnya aktivitas sehari-hari menjalani dua peran sekaligus sebagai wanita karier dapat menyebabkan stres dan kelelahan jangka panjang. Bahkan juga merasa jauh secara emosional dengan anak. Tenang, Mama tidak sendirian, kok.

Tim Ahli Nutriclub akan memberi tips manajemen waktu untuk ibu rumah tangga yang bekerja, termasuk Mama, agar tidak lagi merasa overwhelmed.

Tips Manajemen Waktu untuk Ibu Rumah Tangga yang Bekerja

Sebagai seorang working Mom, Mama pasti kerap dihadapkan pada dilema antara mengejar karir atau memfokuskan diri merawat si Kecil di rumah. Dan ketika akhirnya memutuskan untuk menjalankan kedua peran tersebut, sangat wajar jika Mama merasa kewalahan dalam membagi waktunya. Ini adalah hal yang sangat manusiawi, Ma. Sangat banyak ibu lain yang merasakan hal serupa. 

Tetap menjalani pekerjaan yang Mama cintai setelah menikah dan memiliki anak bukanlah hal yang salah. Saat ini yang Mama butuhkan adalah memperbaiki pola manajemen waktu sehingga urusan pekerjaan, rumah tangga, dan me time dapat berjalan dengan lancar.

Berikut beberapa tips manajemen waktu yang baik agar Mama bisa Menang di Setiap Langkah: 

1. Membuat Skala Prioritas

‌Ketika Mama merasa sangat sibuk, penting untuk menyadari bahwa tidak semua hal dapat diselesaikan dalam hari yang sama. 

Ada beberapa pekerjaan besar yang perlu segera diselesaikan dan ada beberapa hal yang dapat ditunda. 

Oleh karena itu, Mama perlu mulai membuat skala prioritas agar dapat mengenali apa yang benar-benar penting dengan lebih mudah. 

Untuk menetapkan prioritas, Mama dapat mengelompokkan pekerjaan ke dalam empat kategori yaitu: 

  • Mendesak dan penting.

  • Mendesak tapi tidak penting.

  • Penting tapi tidak mendesak. 

  • Tidak mendesak dan tidak penting. 

Misalnya, mengantar-jemput si Kecil dari les musik atau kelas gymnastic-nya adalah hal yang penting bagi Mama agar ia bisa cepat pulang dan istirahat di rumah, tapi tidak begitu mendesak. Jadi, tugas antar jemput si Kecil dari tempat les bisa “diwakilkan” oleh asisten rumah tangga. 

Contoh lainnya, mungkin menghadiri arisan bersama ibu-ibu lain adalah hal yang tidak mendesak dan tidak begitu penting untuk di hari itu. Jadi, Mama bisa mengatur kembali prioritas di hari tersebut untuk menghadiri meeting online sebelum berangkat. 

2. Membuat Daily Goals

Working moms memiliki banyak pekerjaan yang harus diselesaikan. Agar Mama tidak terlalu terbebani, buatlah daily goals yang realistis. Tulis di buku catatan, whiteboard, ponsel atau tablet. 

Hal ini akan meningkatkan fokus dan motivasi Mama dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Setelah satu tugas terselesaikan, coret daftarnya agar memberikan rasa puas. Jangan coba mengerjakan semuanya sekaligus supaya cepat selesai, karena ini justru dapat membuat Mama burnout.

Apabila Mama memiliki waktu luang, Mama juga bisa isi dengan kegiatan lain, seperti ikut webinar untuk menambah skill pekerjaan atau menonton parenting talkshow di sosial media. 

Di hari lain, gunakan waktu luang yang ada untuk melakukan hal-hal yang Mama sukai alias me time. Mama bisa pergi ke cafe untuk ngopi-ngopi bersama teman atau ke salon dan spa untuk merawat tubuh.

3. Membuat Jadwal Harian Keluarga

Mama dan Papa dapat menyusun jadwal harian keluarga bersama dan menjalankannya secara konsisten. Dengan begitu, Mama memiliki ekspektasi yang jelas atas kegiatan sehari-hari dan dapat membentuk skala prioritas dan daily goals dengan lebih realistis.

Contohnya si Kecil harus berangkat ke daycare pukul 07.30. Oleh karena itu, Mama akan membiasakan untuk bangun pukul 06.00 setiap pagi. 

Mama dapat menggunakan 10 menit pertama untuk melakukan stretching ringan, setelah itu membangunkan Papa dan membagi tugas pagi. Misalnya, minta tolong Papa menemani si Kecil sarapan selama 30 menit. Jadi, seluruh anggota keluarga sudah siap untuk keluar dari rumah pada pukul 07.30.

Begitu juga dengan waktu pulang kantor. Sebisa mungkin tolak keharusan menyelesaikan pekerjaan yang sifatnya tidak mendesak dan pulang ke rumah tepat waktu. Dengan begitu, Mama memiliki kesempatan untuk bermain dan berkomunikasi dengan si Kecil. 

Setelah itu, buatlah kebiasaan rutin untuk menidurkan si Kecil sebelum pukul 9. Selain membantu anak memiliki kualitas tidur yang baik dan tumbuh lebih optimal, hal ini juga akan memberikan waktu bagi Mama untuk melakukan aktivitas lain seperti quality time dengan Papa atau menjalankan hobi. 

4. Batasi Distraksi

Saat bekerja atau bermain dengan si Kecil, distraksi pekerjaan yang bolak-balik muncul dari layar handphone bisa membuat fokus jadi buyar atau terganggu. Begitu juga sebaliknya, ketika sedang fokus bekerja, kadang distraksi datang dari si Kecil atau pekerjaan rumah lainnya.

Menurut Harvard Business Review, rata-rata working Moms bisa mendapat interupsi sebanyak 50-60 kali dalam sehari, dan 80% interupsi tersebut tidak penting. Jadi untuk menghindari distraksi, Mama bisa melakukan beberapa hal berikut saat sedang fokus bekerja atau saat sedang mendampingi si Kecil belajar:

  • Matikan push notification.

  • Jangan terlalu sering lihat HP atau email kantor. Sebaiknya, jadwalkan waktu khusus untuk mengecek semuanya sekaligus.

  • Aktifkan mode pesawat atau do not disturb saat Mama membutuhkan fokus yang tinggi.

  • Lakukan aktivitas lain saat jeda istirahat.

  • Gunakan tools manajemen waktu untuk membangun kebiasaan fokus dan disiplin.

5. Jangan Ragu Minta Bantuan

Sosok seorang ibu selalu didorong untuk menjadi sempurna oleh keluarga besar, masyarakat, dan media. Hal ini mengakibatkan munculnya standar tinggi yang sangat sulit untuk dipenuhi. 

Pada akhirnya muncullah pengabaian diri dan 'mom guilt'. Jadi, apapun yang sudah Mama lakukan terasa salah, kurang, dan membuat anak berada dalam posisi yang berbahaya.

Mama, ayo kita tutup telinga rapat-rapat. Ibu yang bahagia akan memiliki produktivitas kerja yang lebih baik dan emosi yang lebih stabil. Jadi, tidak perlu membuktikan apapun kepada siapa pun. 

Apabila Mama merasa kelelahan karena harus bekerja sambil mengurus rumah, jangan ragu-ragu untuk meminta Papa ikut turun tangan. Mama tentu juga bisa meminta bantuan asisten rumah tangga dan babysitter agar pekerjaan rumah terasa lebih efisien.

Meminta bantuan pada orang lain tidak akan membuat Mama terlihat lemah ataupun gagal untuk menjadi ibu yang baik, kok, Ma. Justru ini merupakan langkah tepat untuk membuat rumah tetap menjadi tempat tinggal yang sehat dan si Kecil terawat dengan baik. 

Itulah beberapa tips manajemen waktu yang dapat Mama terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Semoga membantu ya, Ma. 

Menjadi Mama yang bisa terus bahagia dan Menang di Setiap Langkah adalah hal yang paling dibutuhkan oleh keluarga dan si Kecil. Jadi, apapun yang orang lain katakan, tetap fokus pada diri Mama sendiri dan prioritas yang telah dibuat. Jangan lupa untuk beristirahat dan jangan membebani diri dengan goals yang tidak realistis. 

Jangan lupa juga daftarkan diri di Nutriclub sekarang juga! Dengan jadi member, Mama berkesempatan dapat beragam penawaran eksklusif dan hadiah juara agar bisa Menang di Setiap Langkah mendukung si Kecil bertumbuh kembang optimal.

 

Pilih Artikel Sesuai Kebutuhan Mama
  1. Goal setting. (2023, February 23). Healthdirect.gov.au; Healthdirect Australia. https://www.healthdirect.gov.au/goal-setting

  2. Contributing, T. (2021, September 21). How Much Playtime Do Babies and Toddlers Need? What to Expect; WhattoExpect. https://www.whattoexpect.com/first-year/play-and-activities/how-much-playtime-do-babies-and-toddlers-need#:~:text=Toddlers%20should%20have%20opportunities%20to,adult%2Dled%2C%20structured%20play

  3. Tips for Spending Quality Time With Your Child. (2015). NAEYC. https://www.naeyc.org/our-work/families/spending-quality-time-with-your-child

  4. Li, P. (2020, June 28). How To Deal With Mom Guilt In One Easy Step. Parenting for Brain. https://www.parentingforbrain.com/mom-guilt/#:~:text=Mom%20guilt%20or%20parent%20guilt,of%20being%20a%20perfect%20mother.

Artikel Terkait