Loading...
Mama sedang bekerja di rumah ditemani si Kecill
Untuk Mama

Kerja Lagi Setelah Punya Bayi, Apa yang Harus Diperhatikan?

Disusun oleh: Tim Penulis

Diterbitkan: 02 April 2024


  • Bolehkah Bekerja Lagi Setelah Melahirkan?
  • Tips Kembali Bekerja Lagi Setelah Punya Bayi

Selamat atas kelahiran si Kecil ya, Ma! Sebagian dari Mama mungkin memutuskan kerja lagi setelah punya bayi dengan berbagai alasan, terutama untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Kembali bekerja setelah melahirkan bisa jadi dilema umum yang dihadapi oleh para ibu. 

Banyak yang merasa bersalah karena harus berpisah dengan anak dan meninggalkannya diasuh orang lain selama periode emas kehidupannya. Belum lagi, muncul perasaan gagal jadi Mama yang baik karena tidak bisa menjadikan anak sebagai prioritas. Hal ini tentu kerap menjadi pertimbangan. 

Lantas, apakah boleh Mama bekerja lagi setelah melahirkan? Apa saja hal-hal yang perlu diperhatikan bila kerja lagi setelah punya bayi? Simak penjelasan selengkapnya dari Tim Ahli Nutriclub supaya Mama bisa tenang bekerja dan Menang di Setiap Langkah!

Bolehkah Bekerja Lagi Setelah Melahirkan?

Sebetulnya jawaban dari pertanyaan ini tidak ada benar-salahnya, karena akan tergantung masing-masing ibu. Jika Mama ingin mengurus anak di rumah dan tidak kembali bekerja, tidak ada salahnya dengan keputusan ini. Karena, Mama jadi bisa lebih memantau setiap langkah milestone si Kecil. 

Sementara itu, bila Mama ingin tetap bekerja, artinya Mama harus mempunyai tenaga ekstra untuk dapat tetap memantau dan menjamin kebutuhan si Kecil, serta untuk tetap fokus dalam bekerja. Bahkan, sebuah studi dari jurnal Demography tahun 2014 menjelaskan bahwa meninggalkan anak untuk pergi bekerja tidak membawa dampak buruk bagi perkembangannya. 

Jika anak mendapat perawatan yang baik, curahan cinta dan kasih sayang dari kedua orangtuanya, serta secara emosional disiapkan oleh orang tuanya, maka ia tetap akan berkembang dengan baik walau kedua orangtuanya pergi bekerja setiap hari. 

Menurut seorang psikoanalis keluarga, Jenny Stuart, keputusan seorang ibu untuk kerja lagi setelah punya bayi bergantung pada beberapa faktor. Misalnya, kebutuhan ibu, anak, dan anggota keluarga lainnya, kendala keuangan, hingga kesiapan emosional untuk tetap tinggal di rumah mengurus si Kecil atau kerja lagi dan meninggalkan anak.

Baca Juga: Memanfaatkan Cuti Hamil untuk Ibu Bekerja

Tips Kembali Bekerja Lagi Setelah Punya Bayi

Menjadi seorang ibu baru dan harus kerja lagi setelah punya bayi tentu bukan suatu pekerjaan yang mudah. Sebab, tak dapat dipungkiri bahwa dalam 1000 hari pertama kehidupan si Kecil membutuhkan perawatan dan pengasuhan yang optimal.

Saat akan kembali Mama perlu memperhatikan apa saja hal-hal yang tetap bisa si Kecil dapatkan meski Mama tidak berada di sisinya. Di bawah ini adalah daftar hal-hal yang perlu Mama perhatikan agar bisa kembali produktif bekerja dan Menang di Setiap Langkah:

1. Tentukan Siapa yang Akan Merawat Si Kecil

Salah satu hal yang perlu dipertimbangkan oleh Mama bila ingin kerja lagi setelah punya bayi adalah menentukan siapa yang akan merawat si Kecil. 

Pastikan untuk mencari seseorang yang bisa merawat anak dengan sangat baik saat Mama bekerja. Sebab, untuk mempercayakan orang lain dalam mengasuh dan merawat bayi bukanlah hal yang mudah.

Akan sangat terbantu bila orangtua Mama atau ibu mertua dapat membantu mengawasi si Kecil saat Mama masih di kantor. Hal ini sangat melegakan dan membuat Mama tenang saat bekerja. Namun bila tidak bisa, Mama perlu menyewa seorang nanny atau pengasuh yang dapat dipercaya.

Perlihatkanlah pada pengasuh bagaimana cara Mama mengasuh si Kecil saat di rumah, misalnya cara Mama menggendong atau menidurkan si Kecil.

Mama juga bisa memberi catatan-catatan kecil pada pengasuh mengenai jadwal aktivitas atau permainan yang biasa dilakukannya agar tetap ter-update dengan keseharian anak walaupun Mama tidak bersamanya.

2. Catatkan Nomor-Nomor Penting untuk Nanny

Agar Mama tak kecolongan, apalagi yang menyangkut dengan kesehatan dan keamanan si Kecil, berilah nomor-nomor penting atau darurat yang dapat dihubungi oleh pengasuh apabila Mama tak bisa dihubungi.

Jadi apabila terjadi hal-hal darurat yang memerlukan penanganan cepat dan tepat, pengasuh tahu harus menghubungi siapa. Misalnya pada kondisi-kondisi seperti si Kecil tiba-tiba sakit, terjatuh, kecelakaan, dan lain sebagainya.

Begitu juga sebaliknya. Mama bisa berikan nomor kontak nanny kepada anggota keluarga terdekat untuk bantu mengawasi dan meng-update kondisi si Kecil.

3. Buat Strategi Pemberian ASI Eksklusif

Walaupun bekerja lagi, Mama masih bisa memberikan ASI eksklusif pada bayi. Akan tetapi, Mama harus rajin memompa ASI untuk persediaan di rumah. Bahkan, Mama mungkin perlu beberapa kali memompa ASI di kantor. 

Sebelum Mama mulai bekerja, coba ajari dan biasakan si Kecil menggunakan media pemberian ASI. Nantinya, Mama akan tahu media mana yang paling membuat si Kecil nyaman. Sebagai contoh, Mama dapat memperkenalkan si Kecil ASI dengan botol.

Namun, dalam pemberian ASI eksklusif ini tetap biasakan untuk memberikan ASI secara langsung dari payudara supaya si Kecil tetap nyaman sekaligus menjaga bonding antara Mama dan si Kecil.

Baca Juga: Panduan Menyusui ASI Eksklusif Bagi Ibu yang Bekerja

4. Pastikan Ada yang Mengurus Pekerjaan Rumah

Selain urusan kantor dan mengurus bayi, urusan rumah juga harus dipikirkan, Ma.

Mama bisa bekerja sama dengan Papa untuk berbagai pekerjaan rumah. Atau, Mama juga bisa menyewa asisten rumah tangga (ART) untuk membantu membereskan pekerjaan rumah.

5. Tetap Luangkan Waktu Bersama Si Kecil

Meski Mama kerja lagi setelah punya bayi, tetap luangkan waktu bersama si Kecil ya, Ma. Bagaimanapun, adanya pengasuh tidak dapat menggantikan peran Mama seutuhnya. Kebersamaan Mama dan si Kecil tetaplah penting. 

Menghabiskan quality time dengan bayi, walaupun sebentar, merupakan waktu yang sangat berharga. Ada banyak cara yang bisa Mama lakukan, seperti menemani si Kecil sebelum tidur, sebelum pergi bekerja, atau beraktivitas di akhir pekan.

6. Jaga Komunikasi yang Baik dengan Suami

Bagi seorang Mama, terkadang ada rasa bersalah karena meninggalkan si Kecil setiap hari untuk bekerja. Hal ini wajar terjadi. Namun jangan sampai hal tersebut membuat Mama jadi tidak fokus bekerja. 

Keputusan memiliki anak adalah keputusan bersama. Oleh karenanya, pemenuhan kebutuhan anak juga harus dijaga dan dipenuhi bersama-sama dengan pasangan.

Jangan ragu meminta pasangan untuk mengurus si Kecil. Komunikasi yang baik dan pembagian peran mengurus anak dengan pasangan dapat menghindari perasaan bersalah ketika kembali bekerja.

Itu dia hal-hal yang perlu diperhatikan oleh Mama bila ingin mulai kerja lagi setelah punya bayi. Jangan lupa juga siapkan fisik dan mental dengan mengatur kembali gaya hidup dan pola tidur Mama, ya.

Yang paling penting, daftarkan diri Mama di Nutriclub sekarang juga! Dengan jadi member, Mama berkesempatan dapat beragam penawaran eksklusif dan banyak hadiah juara agar bisa Menang di Setiap Langkah mendukung si Kecil bertumbuh kembang optimal.

Pilih Artikel Sesuai Kebutuhan Mama
  1. Mann, D. (2008, August 6). To Work or Not to Work: What Will You Do After Baby Comes? WebMD; WebMD. https://www.webmd.com/baby/features/to-work-or-not-to-work-the-new-mom-dillema#1
  2. Contributing, T. (2016, February 25). Going Back to Work After Having a Baby. What to Expect; WhattoExpect. https://www.whattoexpect.com/first-year/returning-to-work-after-maternity-leave-emotions
  3. Hsin, A., & Felfe, C. (2014). When Does Time Matter? Maternal Employment, Children’s Time With Parents, and Child Development. 51(5), 1867–1894. https://doi.org/10.1007/s13524-014-0334-5
Artikel Terkait