Tahukah Mama bahwa terlalu lama menunda mulai IMD (Inisiasi Menyusui Dini) bisa menjadi penyebab ASI berkurang atau bahkan tidak produksi sama sekali?
Produksi ASI kurang merupakan salah satu tantangan yang sering dihadapi oleh ibu menyusui. Tentu saja situasi ini bisa menimbulkan kekhawatiran tersendiri bagi Mama terkait kecukupan nutrisi bayi.
Jadi, mari cari tahu apa yang menyebabkan produksi ASI berkurang dan bagaimana cara mengatasinya dalam artikel ini!
Penyebab ASI Berkurang
Prinsip umumnya adalah semakin sering bayi menyusu, semakin banyak pula ASI yang Mama produksi.
Namun, bukan berarti perjalanan mengASIhi bisa selalu berjalan lancar tanpa masalah. Mungkin ada saatnya dimana produksi ASI bisa tiba-tiba menjadi sedikit, dan masalah ini cukup umum terjadi pada ibu-ibu menyusui.
Lantas, apa penyebab ASI berkurang? Berikut penjelasan lengkapnya:
1. Stres
Stres setelah melahirkan adalah kondisi yang umum terjadi, terutama bagi Mama baru. Kondisi ini dapat memengaruhi produksi ASI dan menjadi salah satu penyebab ASI berkurang.
Ketika Mama menghadapi situasi sulit atau tekanan dalam kehidupan sehari-hari, hal itu bisa menyebabkan tubuh memproduksi lebih sedikit ASI.
2. Kurang Tidur
Pasca melahirkan, Mama mungkin mengalami kurang tidur karena harus mengikuti jadwal tidur bayi yang belum teratur. Kurang tidur dapat menjadi salah satu faktor risiko penyebab ASI berkurang.
Tidur yang cukup dan berkualitas berperan penting dalam menjaga kesehatan Mama dan mendukung produksi ASI yang optimal.
Oleh karena itu, tidak ada salahnya Mama meminta bantuan dari Papa atau anggota keluarga lainnya agar dapat bergantian mengurus bayi.
3. Jarang Menyusui atau Pumping
Produksi ASI sebagian besar bergantung pada supply and demand. Artinya, semakin sering bayi menyusu, produksi ASI bisa semakin meningkat sehingga Mama dapat memberikan lebih banyak ASI.
Namun, produksi ASI bisa tiba-tiba menjadi sedikit, terutama saat mulai kembali bekerja. Kondisi ini sering terjadi ketika Mama tidak dapat menyusui langsung atau jarang memompa ASI secara teratur selama jam kerja.
Seberapa sering dan seberapa banyak ASI keluar dari payudara merupakan faktor utama yang menentukan berapa banyak ASI yang diproduksi. Dengan kata lain, semakin sering ASI dikeluarkan dari payudara (melalui pompa payudara jika Mama tidak bisa menyusui langsung), akan semakin banyak ASI yang diproduksi payudara.
Baca Juga: Seberapa Sering Ibu Harus Menyusui?
4. Menggunakan Alat Kontrasepsi Hormonal
Sebagian besar jenis kontrasepsi hormonal umumnya aman untuk digunakan selama menyusui, tetapi perlu diketahui bahwa efek samping penggunaan kontrasepsi dapat berpotensi menjadi penyebab ASI berkurang.
Kandungan estrogen dalam kontrasepsi hormonal dapat menjadi faktor yang mempengaruhi supply ASI, bahkan dapat menyebabkan penurunan produksi ASI lebih cepat.
5. Mengonsumsi Obat atau Herbal Tertentu
Bahan aktif dalam beberapa obat flu, seperti sage, peterseli, atau peppermint, bisa berdampak pada produksi ASI jika dikonsumsi dalam jumlah besar.
Oleh karena itu, jika Mama mengalami penurunan tiba-tiba dalam produksi ASI, sebaiknya Mama tanyakan ke dokter untuk pengobatan alternatif yang tidak mempengaruhi supply ASI.
6. Perlekatan yang Tidak Tepat
Penyebab ASI berkurang juga bisa karena perlekatan atau teknik latch-on yang tidak tepat selama menyusui. Jika posisi menyusui tidak dilakukan dengan benar, bayi mungkin mengalami kesulitan untuk mengeluarkan ASI dari payudara. Ini bisa mengakibatkan kurangnya rangsangan pada kelenjar payudara, sehingga mengurangi produksi ASI.
7. Waktu Menyusui yang Sebentar
Penting untuk memberikan waktu yang cukup setiap kali Mama menyusui bayi. Biarkan bayi menyusu selama kira-kira 10 hingga 15 menit pada setiap sisi payudara.
Jika bayi menyusu kurang dari 5 menit, ada kemungkinan waktu tersebut tidak cukup bagi bayi untuk mengeluarkan ASI secara penuh dari payudara.
Durasi menyusui yang kurang bisa mengganggu rangsangan pada kelenjar payudara, sehingga dapat menurunkan produksi ASI.
8. Dehidrasi
Ibu menyusui harus memperhatikan asupan air putih untuk menjaga hidrasi tubuh secara optimal. Ketika Mama tidak minum cukup air putih, ini bisa berdampak pada volume dan kualitas ASI yang dihasilkan.
9. Mengalami Masalah Menyusui
Masalah menyusui seperti penyumbatan saluran susu dan mastitis juga bisa mengurangi supply ASI Mama.
Saluran yang tersumbat menyebabkan ASI tidak dapat mengalir dengan lancar melalui saluran payudara. Hal ini jadi membatasi kemampuan tubuh untuk memproduksi ASI dengan optimal.
10. Kurangnya Asupan Nutrisi
Mama juga perlu mengonsumsi makanan sehat untuk ibu menyusui guna menjaga kelancaran produksi ASI. Saat menyusui, Mama membutuhkan lebih banyak kalori dari biasanya untuk mendorong produksi ASI.
Umumnya, sebagian besar ibu menyusui membutuhkan 450 hingga 500 kalori ekstra dalam sehari, sehingga totalnya sekitar 2.500 kalori setiap hari.
Baca Juga: Tips Merawat Payudara Selama Masa Menyusui
Apa Ciri-Ciri ASI Berkurang?
Meskipun tidak mungkin untuk mengukur seberapa banyak ASI yang diminum bayi, terutama jika Mama menyusui secara langsung, terdapat ciri-ciri produksi ASI berkurang yang perlu Mama perhatikan. Apa saja?
-
Berat badan bayi yang stagnan atau menurun.
-
Bayi menunjukkan tanda-tanda dehidrasi, seperti jumlah popok yang lebih sedikit dari biasanya, menangis tidak mengeluarkan air mata, dan urin berwarna gelap.
-
Bayi jadi lebih rewel dan tampak lesu.
-
Bayi terlihat tidak puas setelah menyusu atau menarik-narik puting payudara.
-
Payudara tidak mengeluarkan ASI atau tiba-tiba berhenti merembes.
-
Payudara terasa lebih lembut dibanding sebelumnya.
-
Jumlah ASI yang sangat sedikit saat dipompa.
-
Bayi tiba-tiba meningkatkan frekuensi menyusuinya, tapi ini bisa juga disebabkan bayi mengalami growth spurt.
Apa yang Harus Dilakukan Jika Produksi ASI Menurun?
Apabila produksi ASI Mama berkurang, sebaiknya tidak perlu langsung panik, karena masih banyak cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi ASI.
Berikut ini cara yang bisa Mama lakukan agar ASI banyak:
1. Perbanyak Frekuensi Menyusui atau Memompa
Salah satu cara efektif untuk meningkatkan produksi ASI adalah dengan menyusui lebih sering dan rajin memompa. Frekuensi menyusui yang lebih tinggi dapat memberikan sinyal hormonal kepada tubuh untuk merangsang produksi ASI lebih banyak.
Oleh karena itu, pastikan Mama menyusui bayi setidaknya sebanyak 8 hingga 12 kali setiap hari.
2. Konsumsi Makanan Bernutrisi
Pastikan untuk selalu mengonsumsi makanan yang bergizi seimbang guna mendukung peningkatan produksi ASI. Selain menjaga asupan nutrisi, Mama juga bisa mengonsumsi daun katuk untuk memperbanyak ASI
Daun katuk bisa diolah dengan macam-macam cara, seperti dimasak sebagai sayuran, dicampurkan ke dalam smoothie, atau diolah menjadi teh herbal.
3. Melakukan Pijat Laktasi
Pijat laktasi atau pijat payudara juga bisa Mama lakukan jika produksi ASI berkurang. Cara ini bisa dilakukan sendiri di rumah. Berikut ini langkah-langkah pijat laktasi:
-
Letakkan satu tangan di bagian bawah payudara kiri, sementara tangan yang lain menekan bagian atasnya.
-
Gerakkan kedua tangan maju mundur secara lembut. Jika tangan kiri bergerak ke depan, pindahkan tangan lainnya ke belakang.
-
Tempatkan kedua telapak tangan di bagian depan payudara, lalu lakukan gerakan satu tangan ke atas dan satu tangan ke bawah secara bergantian. Lakukan gerakan ini sebanyak 15-20 kali.
-
Buat gerakan melingkar di sekitar puting payudara sebanyak 15-20 kali.
-
Pijat payudara dengan perlahan dari bagian bawah hingga mencapai ujung puting.
-
Gunakan ujung ibu jari dan jari telunjuk untuk memutar puting payudara dengan lembut beberapa kali.
4. Hindari Terlalu Sering Berpindah Payudara
Salah satu penyebab asi berkurang adalah posisi perlekatan yang tidak tepat. Jadi, usahakan jangan terlalu sering berpindah payudara saat menyusui jika perlekatan bayi sudah pas di payudara satunya.
Pastikan dulu setiap payudara sudah benar-benar kosong ketika bayi menyusu. Tujuannya agar kelenjar payudara bisa terstimulasi untuk memproduksi ASI dalam jumlah lebih banyak untuk pemberian ASI sesi berikutnya.
Baca Juga: Posisi Terbaik untuk Menyusui
5. Lakukan Power Pumping
Power pumping adalah metode yang efektif untuk meningkatkan pasokan ASI dengan memompa secara berkala selama satu jam.
Jadwal power pumping yang umumnya disarankan adalah memompa selama 20 menit, kemudian istirahat selama 10 menit, dilanjutkan dengan sesi memompa selama 10 menit, dilanjutkan lagi dengan istirahat selama 10 menit, dan terakhir, memompa lagi selama 10 menit.
Mama bisa menjadwalkan sesi power pumping 1-2x dalam sehari, tergantung pada kebutuhan Mama dan tujuan peningkatan produksi ASI.
Nah, itu dia penjelasan lengkap seputar penyebab ASI berkurang, ciri-ciri, dan cara untuk mengatasinya. Semoga dengan bekal wawasan baru ini, Mama dapat lebih lancar dan nyaman mengawali perjalanan meng-ASI-hi si Kecil, ya.
Jangan lupa juga unduh E-Book Panduan 1000 HPK yang berisi tips dukung tumbuh kembang dan daya tahan tubuh bayi sebagai Bekal untuk si Kecil Menang Setiap Langkah mulai dari sekarang!