Insting seorang Ibu adalah berusaha memberikan yang terbaik dan memenuhi kebutuhan anaknya. Itu sebabnya salah satu hal yang sering menjadi pertanyaan seorang Ibu adalah apakah Ibu telah memproduksi ASI yang cukup bagi kebutuhan si kecil. Ketika si kecil rewel ataupun ketika kebiasaan menyusui si kecil menjadi lebih sering ataupun lebih jarang, Ibu mungkin merasa bahwa Ibu tidak memberikan ASI yang cukup untuknya. Sebelum merasa khawatir berlebihan, coba cek tanda-tanda berikut ini yang menunjukkan bahwa si kecil tidak mendapatkan ASI yang cukup:
Tanda Bayi Tidak Cukup ASI
- Berat badan bayi tidak bertambah setelah dia berumur beberapa hari
- Payudara Ibu tetap terasa ‘penuh’ bahkan setelah proses menyusui
- Proses menyusui terasa menyakitkan bagi Ibu. Hal ini bisa jadi tanda bahwa posisi menyusui si kecil salah, sehingga menghambat aliran ASI dari payudara.
- Si kecil buang air kecil kurang dari 6-8 kali per hari
- Bayi Ibu buang air besar kurang dari sekali per hari
- Kulit si kecil menjadi kekuningan dan tetap keriput setelah dia berumur 1 minggu
Cara Meningkatkan Produksi ASI
- Cukupi kebutuhan nutrisi Ibu dari makanan dan minuman yang sehat. Asupan air yang cukup, sekitar 6-8 gelas per hari, juga penting untuk produksi ASI yang cukup. Ibu membutuhkan sekitar 1800 kalori per hari saat menyusui. Ibu tidak disarankan untuk berdiet selama menyusui, tapi membatasi asupan gula dan lemak sambil tetap memenuhi kebutuhan kalori Ibu bisa membantu Ibu menurunkan berat badan, bahkan hingga berat badan sebelum kehamilan. Beberapa jenis makanan yang membantu meningkatkan produksi ASI adalah bawang putih, bayam, kacang-kacangan, ubi jalar, daun katuk, dan biji wijen hitam. Bila perlu, Ibu juga bisa berkonsultasi pada konsultan laktasi untuk meminta saran suplemen tertentu yang bisa meningkatkan produksi ASI Ibu.
- Produksi ASI bekerja dengan prinsip supply and demand. Jadi semakin sering Ibu menyusui si kecil, maka produksi ASI akan terus bertambah untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Karena itu. susui si kecil kapanpun dia minta. Ibu tidak perlu mengikuti jadwal khusus, tapi biasanya bayi menyusui setidaknya 8 kali per 24 jam.
- Susui si kecil dengan kedua payudara, sehingga kedua payudara terstimulasi untuk terus memproduksi ASI.
- Berkonsultasi pada konsultan laktasi untuk memastikan posisi menyusui Ibu sudah benar. Posisi yang salah bisa menghambat proses menyusui, sehingga payudara tidak ‘dikosongkan’ dengan benar. Pada akhirnya, produksi ASI menjadi berkurang.
- Sebisa mungkin usahakan agar si kecil tetap menyusui secara langsung dari payudara Ibu. Bila Ibu bekerja dan harus memberikan ASI dengan botol, susui si kecil di malam hari dan pagi hari. Pompa ASI dengan breast pump untuk terus menstimulasi payudara Ibu untuk memproduksi ASI, setidaknya 8 kali dalam 24 jam atau selama 5-10 menit setelah Ibu menyusui si kecil.
- Tingkatkan kontak langsung dengan si kecil saat menyusui. Hal ini membantu refleks pengeluaran ASI, sehingga ASI keluar lebih lancar.
- Hindari penggunaan empeng ataupun botol susu untuk mencegah masalah bingung puting. Menyuapi si kecil dengan sendok saat Ibu memberikan ASI perah ataupun susu formula tambahan adalah salah satu pilihan.
Proses menyusui adalah proses alamiah yang telah berlangsung selama sejarah manusia. Selama tidak ada masalah kesehatan pada Ibu atau si kecil, seharusnya proses menyusui bisa berjalan dengan lancar. Tapi kenyataannya memang tidak semua Ibu bisa menjalani proses menyusui tanpa masalah. Karena itu, jangan ragu untuk berkonsultasi dan meminta saran dari pihak yang lebih ahli, seperti konsultan laktasi ataupun dokter, untuk mengatasi masalah Ibu.