Sebagai sumber utama makanan bayi, pemberian ASI eksklusif memang diperlukan untuk perkembangannya. Ibu tetap bisa memberikan ASI pada bayi walau sudah kembali bekerja dengan memerah ASI Ibu.
Manfaat Memerah ASI
Payudara yang jarang disusui akan perlahan menghentikan produksi ASI. Dengan tetap memerah ASI, tubuh akan mengirimkan sinyal untuk terus memproduksi ASI, sehingga produksi ASI Ibu akan tetap lancar untuk mencukupi kebutuhan si Kecil.
Frekuensi Memerah ASI
Saat si Kecil menyusui di rumah, hitunglah frekuensi seberapa sering si Kecil menyusui selama jam kerja Ibu. Frekuensi tersebut bisa Ibu jadikan patokan untuk seberapa banyak Ibu harus memerah ASI. Idealnya, memerah ASI setiap 2 sampai 3 jam sudah cukup, atau semampunya Ibu saja.
Did you know?
"Tak pernah ada habisnya membahas manfaat ASI untuk anak, mengembangkan kecerdasan anak, mengurangi kejadian infeksi, mengurangi risiko kegemukan, hingga mencegah kematian pada anak"
dr. Vicka Farah Diba, Msc, SpA
Cara Menyimpan ASI
ASI perahan Ibu sebaiknya disimpan pada botol yang masih steril. ASI masih bisa diberikan kepada si Kecil:
- Jika disimpan pada suhu ruangan, ASI bisa digunakan sampai 6 jam ke depan.
- Jika disimpan pada kotak pendingin (cool box) dengan batu es, ASI bisa digunakan sampai 24 jam ke depan.
- Jika disimpan di kulkas dengan suhu 4 derajat atau lebih dingin, ASI bisa digunakan sampai 5 hari ke depan.
- Simpanlah ASI pada ujung dalam kulkas, jauhkan ASI dari telur, daging dan makanan mentah.
- Jika disimpan pada freezer di kulkas satu pintu, ASI bisa digunakan sampai 2 minggu ke depan.
- Jika disimpan pada freezer di kulkas dua pintu, ASI bisa digunakan hingga 3 bulan ke depan.
- Jika disimpan pada freezer khusus dengan suhu di bawah minus 18 derajat atau lebih dingin, bisa digunakan hingga 6 bulan ke depan.
Saat memerah ASI dan menyimpannya, ada beberapa hal yang perlu diketahui oleh ibu, yaitu:
- Pastikan ibu mencuci tangan dengan bersih sebelum memerah ASI maupun menyimpannya.
- Wadah penyimpanan harus dipastikan bersih. Ibu dapat menggunakan botol kaca atau kontainer plastik dengan tutup yang rapat dengan bahan bebas bisphenol A (BPA).
- Hindari pemakaian kantong plastik biasa maupun botol susu sekali pakai karena wadah-wadah ini mudah bocor dan terkontaminasi.
- Kontainer harus dicuci dengan air panas dan sabun serta dianginkan hingga kering sebelum dipakai.
- Simpanlah ASI sesuai dengan kebutuhan bayi.
- Pastikan bahwa pada wadah ASI telah diberi label berisi nama anak dan tanggal ASI diperah.
- Tanggal kapan ASI diperah perlu dicantumkan untuk memastikan bahwa ASI yang dipakai adalah ASI yang lebih lama.
- Jangan mencampurkan ASI yang telah dibekukan dengan ASI yang masih baru pada wadah penyimpanan.
- Jangan menyimpan sisa ASI yang sudah dikonsumsi untuk pemberian berikutnya.
- Putarlah kontainer ASI agar bagian yang mengandung krim pada bagian atas tercampur merata. Jangan mengocok ASI karena dapat merusak komponen penting dalam susu.
Cara Memerah ASI
1. Dengan tangan
- Siapkan cangkir, gelas atau mangkuk yang sangat bersih.
- Cuci dengan air sabun dan keringkan dengan tissu/lap yang bersih. Tuangkan air mendidih ke dalam cangkir dan biarkan selama beberapa menit. Bila sudah siap untuk memeras ASI, buang air dari cangkir.
- Cuci tangan dengan seksama.
- Letakkan cangkir di meja atau pegang dengan satu tangan lain untuk menampung ASI.
- Badan condong ke depan dan sanggah payudara dengan tangan.
- Letakkan ibu jari sekitar areola di atas puting susu dan jari telunjuk pada areola di bawah puting susu.
- Pijat ibu jari dan telunjuk ke dalam menuju dinding dada.
- Sekarang pijat areola di belakang puting susu di antara jari dan ibu jari.
- Tekan dan lepas, tekan dan lepas. Pada mulanya tidak ada ASI yang keluar, tetapi setelah diperas beberapa kali, ASI mulai menetes. ASI bisa juga memancar bila refleks pengeluaran aktif.
- Peras areola dengan cara yang sama dari semua sisi agar yakin ASI diperas dari semua segmen payudara.
- Jangan memijat puting susu dan jangan menggerakkan jari sepanjang puting susu. Menekan atau menarik puting susu tidak dapat mengeluarkan ASI.
2. Dengan pompa listrik untuk ASI
Pompa listrik ASI menggunakan mesin untuk memompa ASI dan menampungnya di dalam botol yang sudah disediakan. Pompa ini lebih efisien dan mudah digunakan. Pompa listrik yang baik meniru cara si Kecil menghisap ASI dan tidak terasa sakit. Untuk hasil yang terbaik, sebaiknya Ibu dalam kondisi rileks dan tenang.
3. Dengan Botol Hangat
Ini merupakan teknik yang bermanfaat untuk menghilangkan bendungan, terutama bila payudara sangat nyeri dan puting susu tegang.
Cara menggunakan teknik botol hangat adalah:
- Cari botol besar (misalnya berukuran 1 liter, 700 ml, atau 3 liter) dengan leher lebar (bila mungkin).
- Mintalah keluarga untuk memanaskan sejumlah air dan isilah botol dengan air panas. Biarkan beberapa menit, untuk menghangatkan kaca botol.
- Bungkus botol dengan kain dan buang air panas.
- Dinginkan leher botol dan masukkan ke dalam puting susu sampai menyentuh kulit di sekelilingnya dengan ketat.
- Pegang kuat botol tersebut, setelah beberapa menit botol mendingin dan menimbulkan hisapan lembut maka akan menarik puting susu.
- Rasa hangat membantu refleks pengeluaran dan ASI mulai mengalir dan menghisap botol. Kadang-kadang bila wanita pertama kali merasa hisapan ini, ia akan kaget dan menarik botol. Sehingga harus ditaruh lagi air panas dalam botol dan mulai kembali.
- Setelah beberapa saat, nyeri pada payudara berkurang dan memeras dengan tangan atau hisapan sudah bisa dilakukan.